YAUMUL IJTIMA' MWC NU BINONG, MINGGU, 29 JANUARI 2017, PUKUL 08.00 - 12.00 WIB, TEMPAT MASJID JAMI AL-MUWAHHIDIN KP. PAWELUTAN DESA CITRAJAYA

Minggu, 29 Agustus 2021

Keutamaan kalimat Tahlil

*Keutamaan Kalimat Tahlil*

K.H. Bahauddin Nursalim (Gus Baha) mengatakan, dalam musnad Imam Ahmad diriwayatkan ada orang yang dihisab Allah di depan umum. Setelah dibuka semua dokumen hidupnya ternyata 99 persen dokumennya berisi kesalahan-kesalahan.

Lantas malaikat segera menggiringnya ke neraka. Namun, Allah mencegahnya karena ada satu kebaikan yang diperbuat semasa hidupnya yakni melafalkan kalimat Laa Ilaaha Illallah dengan ikhlas.

Namun, kata Gus Baha, mengucapkan kalimat tahlil ini harus ikhlas sepenuh hati tanpa mengharap apa pun.

"Yang mahal itu ikhlas. Kalau mengucapkan Laa Ilaaha Illallah untuk mengharapkan surga dan takut neraka itu berarti gak ikhlas. Kalau seandainya tidak ada surga atau neraka itu Tuhannya tetap Allah," kata Gus Baha.

Berikut keutamaan zikir Laa Ilaaha Illallah disarikan dari Kitab Tanqihul Qoul karya Imam Suyuti: 

1.Wajah Bersinar di Hari Kiamat
Orang yang selalu berzikir dengan mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illallah kelak di akhirat wajahnya bersinar.

Nabi Muhammad Saw bersabda : "Barang siapa setiap hari mengucapkan seratus kali laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah, maka dia akan datang di hari kiamat dengan wajah bagaikan bulan purnama."

2. Aman Dari Siksa
Orang yang selalu membasahi mulutnya dengan kalimat thoyyibah akan dijauhkan dari siksa.

Nabi Saw bersabda : "Allah berfirman: "laa ilaha illallah kalam-KU dan Aku-lah dia. Barang siapa mengucapkannya maka masuk dalam perlindungan-Ku, dan barang siapa masuk lindungan-Ku maka aman dari siksa-Ku".

3. Diampuni Dosanya
Nabi Saw bersabda : "Tiada seorang hamba pun yang mengucapkan laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah terkecuali Allah SWT berfirman: Benar hamba-Ku, Aku-lah Allah, tiada Tuhan selain Aku. Aku persaksikan kepada kalian wahai malaikat-malaikat-Ku, Aku benar-benar telah mengampuni dosa-dosanya yang sudah terlewat dan yang akan datang".

4. Masuk Surga
Rasulullah bersabda : "Barang siapa mengucapkan laa ilaha illallah secara murni dan ikhlas, maka masuk surga.

5. Tidak Ditanya Dosanya di Akhirat
Orang yang tak luput dari berzikir Laa Ilaaha Illallah di setiap waktu tidak akan ditanya dosanya di akhirat

#alanu

Rabu, 25 Agustus 2021

ISLAM NUSANTARA

ISLAM_NUSANTARA_*

Harian al-Arab, koran berbahasa Arab yang terbit di London menurunkan tulisan panjang dengan judul:

*"Islam Nusantara Madkhal Indonesia li Mujtama' Mutasamih"*

Artinya: _Islam Nusantara adalah gerbang Indonesia menuju masyarakat toleran._

Beberapa bulan yang lalu, harian terbesar di Mesir Al-Ahram dan al-Masry al-Youm juga memotret Islam Indonesia yang ramah dan toleran, *khususnya Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.*

Namun yang unik dan menarik dari liputan Harian al-Arab ini, karena secara khusus memotret Islam Nusantara yang secara resmi digaungkan dalam Muktamar NU ke-33 di Jombang. *Islam Nusantara terus membahana di Amerika Serikat, Eropa, Asia, bahkan hingga Amerika Latin.*

Kali ini, media yang berbahasa Arab tidak ketinggalan untuk mengetengahkan gerakan Islam Nusantara yang dianggap telah berhasil menghadapi paham dan kelompok-kelompok ekstremis yang kerap menggunakan jubah agama. Sebagai sebuah nama, Islam Nusantara bisa dikatakan baru. Tetapi sebagai sebuah gerakan, Islam Nusantara sudah lama sekali tumbuh dan berkembang, terutama jika merujuk kepada sejarah masuknya Islam ke Nusantara yang dikenal menghargai tradisi dan budaya lokal. Corak tersebut ingin menegaskan bahwa Islam yang dibawa dan datang ke Nusantara, khususnya Indonesia, *adalah Islam yang ramah, moderat, dan toleran.*

Ketika Islam Nusantara menjadi perbincangan di media berbahasa Arab, maka hal tersebut akan menjadi dentuman yang dahsyat. Pasalnya, *dunia Arab saat ini sedang menghadapi tantangan yang cukup serius perihal maraknya ekstremisme dan terorisme.*

Sejak jatuhnya Dinasti Ottoman di Turki pada 1923, dunia Arab sulit bangkit dari keterpurukan. Alih-alih bangkit, justru mereka terperosok dalam kubangan maraknya ideologi-ideologi ekstremis-radikal, yang hingga sekarang ini memecah belah dunia Arab. Mereka masih enggan untuk memasuki era demokrasi dan modernitas yang memberikan ruang pada rasionalitas. Mayoritas dunia Arab ingin kembali ke masa lalu.

Nah, munculnya Islam Nusantara merupakan wajah baru yang bisa dijadikan sebagai oase pemikiran bagi dunia Arab, dan dunia Islam pada umumnya. Mereka selama ini alergi terhadap segala hal yang berbau Barat, karena Barat identik dengan kolonialisme. Mereka pun mulai melirik wajah Islam lain yang tumbuh subur di Indonesia. Akhirnya, Islam Nusantara mendapatkan perhatian khusus.

*Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Islam Nusantara?* Kiai Said Aqil Siradj dalam pidato pembukaan Muktamar NU ke-33 di Jombang menggarisbawahi beberapa karakteristik dari Islam Nusantara.

*#Pertama, semangat keagamaan (al-ruh al-diniyyah).* Semangat keagamaan yang dimaksudkan bukan untuk mengedepankan formalisasi agama, melainkan mengutamakan akhlaqul karimah. Ini sejalan dengan misi utama kedatangan *Nabi Muhammad yang membawa misi untuk menyempurnakan akhlaqul karimah.*

*#Kedua, semangat kebangsaan (al-ruh al-wathaniyyah).* Setiap umat Islam di negeri ini hendaknya mempunyai nasionalisme, cinta Tanah Air. Hal tersebut sudah terbukti dalam sejarah pra-kemerdekaan, para ulama bersama para pendiri bangsa yang lain saling bahu membahu untuk mewujudkan kemerdekaan, dan bersama-sama untuk melahirkan Pancasila sebagai falsafah bernegara. Bahkan, para ulama menegaskan Pancasila sebagai dasar negara sudah bersifat final.

*#Ketiga, semangat kebhinnekaan (al-ruh al-ta'addudiyyah).* Setiap umat Islam harus mengenali dan menerima keragaman budaya, agama, dan bahasa. Tuhan pasti bisa jika hendak menjadikan makhluk-Nya seragam, tetapi Tuhan sudah memilih untuk menciptakan makhluk-Nya beragam agar di antara mereka saling mengenali, menghormati, serta merayakan kebhinnekaan. 

*#Keempat, semangat kemanusiaan (al-ruh al-insaniyyah).* Setiap umat Islam hendaknya mampu menjadikan prinsip kemanusiaan sebagai pijakan utamanya. Persaudaraan kemanusiaan harus diutamakan dalam rangka menjaga tatanan sosial yang damai dan harmonis. Islam pada hakikatnya adalah agama yang menjunjung tinggi kemanusiaan.

Keempat karakter tersebut memang secara distingtif menjadi unsur pembeda antara Islam Nusantara dengan Islam ala Timur Tengah. Salah satu yang mencolok perbedaannya karena Islam ala Timur Tengah cenderung bersifat politis. Sedangkan Islam Nusantara bersifat kultural. 

Meskipun demikian, tantangan di masa kini dan masa mendatang tidaklah mudah. Globalisasi telah mengubah banyak hal. Karena intensitas interaksi dan pertukaran pemikiran begitu tinggi, maka diperlukan upaya-upaya serius untuk revitalisasi paradigma Islam Nusantara, terutama dalam rangka membumikan paham keagamaan yang makin dinamis.

Semua menyadari, kaum muda yang dikenal dengan *'kaum milenial' kerap menjadi sasaran utama kelompok ekstremis.* _Karena keterbatasan pemahaman tentang keislaman_ dan gairah yang meluap untuk mencari jati diri dan identitas, maka mereka mudah dicekoki dengan paham-paham transnasional yang dapat mengancam solidaritas kebangsaan. Akhirnya mereka terjerembab dalam paham khilafah.

Di era Google, *setiap orang mempunyai kebebasan dan kemerdekaan untuk menganggap dirinya sebagai 'muslim sejati'.* Setiap orang mempunyai kemungkinan yang sama untuk mengetahui banyak hal tentang pemahaman keislaman, meskipun hanya di permukaan, sehingga muncul istilah 'muslim google' dan 'muslim wikipedia'. 

Maka dari itu, para penggiat studi keislaman harus mampu mengartikulasikan pemikiran-pemikiran keislaman kontemporer yang konstruktif dan mampu menjawab beberapa problem kemanusiaan. NU melalui diskursus Islam Nusantara berada di garda terdepan untuk senantiasa menggelorakan *paham Islam Rahmatan lil 'Alamin* yang mengukuhkan moderasi dan toleransi, serta nasionalisme yang tinggi. 

Apresiasi media berbahasa Arab terhadap Islam Nusantara merupakan modal dan bukti nyata, bahwa keberislaman kita tidak kalah bersaing dengan paham-paham yang berkembang di Timur Tengah. Bahkan, *kita bisa menyumbangkan pemikiran* kita kepada Timur Tengah yang saat ini sedang galau dan kehilangan arah.

*Semoga Menambah Wawasan.*🙏

Selasa, 03 Agustus 2021

Proteksi Diri

PROTEKSI DIRI:

Kita, janganlah seperti "wanita pengemis" ini:

Yang setiap hari duduk mengemis di depan pintu Masjid.

Imam Masjid yang sering melihatnya bertanya :

Ibu, engkau adalah wanita mulia, anakmu rajin ke Masjid, lalu kenapa mengemis?.

Wanita itu menjawab :
"suamiku sudah wafat beberapa tahun yang lalu, satu-satunya anakku sejak 8 bulan yang lalu pergi merantau.

Anakku meninggalkan uang untukku, tapi setelah uang itu habis, saya terpaksa mengemis".

Imam masjid bertanya :
"apakah anakmu tidak mengirimkan uang untukmu?".

Wanitu itu menjawab :
"setiap bulan anakku mengirimkan aku  "gambar warna-warni", yang aku tempelkan di dinding sebagai kenangan".

Imam Masjid kemudian datang ke rumah wanita pengemis itu, dan Subhaanallaaaah.

Ternyata lembaran warna-warni yang dia tempelkan itu adalah uang dollar, wanita tua itu TIDAK MENGERTI kalau itu adalah uang.

Ada 8.000 dollar, karena anaknya mengirimkan 1.000 dollar setiap bulannya.

Imam Masjid mengambil uang itu dan menukarkannya, lalu menyerahkannya kepada wanita itu.

Sejak saat itu, wanita tua tersebut tidak pernah lagi duduk di pintu Masjid mengemis.

Kisah wanita ini, hampir sama dengan sebahagian kita.

Kita memiliki Al-Qur'an, Kitabullah, pedoman hidup, sesuatu yang sangat berharga, pelindung kita, penyembuh kita,  tetapi kita tidak tau membacanya, tidak mengerti isinya, tidak faham bahwa ia adalah segalanya.

Al-Qur'an, hanya menjadi penghias lemari, atau kaligrafi yang di tempelkan di dinding, lalu kita mengemis ke timur dan ke barat, mencari pedoman hidup,  padahal di tengah-tengah kita ada sesuatu yang sangat berharga, ada Al-Qur'an, Peroteksi kita.

Maka, mulai saat ini, tiada hari tanpa baca Al-Quran.

Minimal, ini minimal;
Setelah Shalat, janganlah langsung berdiri dan pergi. Duduklah sejenak kira kira 5 hingga 10 menit atau lebih, karena saat saat inilah Malaikat duduk mendoakan perlindungan dari segala musibah, memohonkan kebahagian dan keselamatan, dan Malaikat juga mengaminkan doa doa kita.

Apa yang dilakukan ?

Setiap selesai shalat, lakukan ini;
- Istighfar, Tasbih, Tahmid, Tahlil dan Takbir, 

- lalu bacalah ini;
- Al-Faatihah 
- Ayat Kursi
- Al-Kaafiruun (Qul yaa ayyuhal kaafiruun...)

- Al-Ikhlas 3x (Qul huwal Llaahu...3x)

- Al-Falaq  (Qul a'uudzu bi rabbil falaq...)

- An-Naas (Qul a'uudzu bi Rabbin naas...)

Demikian inti dari Hadis 
Rasulullah SAW di bawah ini:

عن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- أنه قال: 
 ألا أُعلِّمُكَ سُوَرًا ما أُنْزلتْ في التوراةِ ولا في الزبورِ 
ولا في الإنجيلِ ولا في الفرقانِ مثلهنَّ 
لا يأتيَنَّ عليكَ ليلةٌ إلا قرأتَهُنَّ فيها
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ 
و قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ 
و وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ

عن رسول الله صلى الله عليه وسلم
قالَ : ألا أخبِرُكَ بأفضلِ ما يتعوَّذُ بِهِ المتعوِّذونَ 
قالَ بلى يا رسولَ اللَّهِ 
قالَ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ وقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ.

Jika rutin membaca ayat ayat tersebut di atas,  selain mendapatkan kedamaian hati, juga  telah mulai mencicil membangun rumah besar di Surga Aljannatul Firdausil A'laa.

Rasulullah SAW menegaskan; 

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من قرء اية الكرسي فى دبر كل صلاة مكتوبة , اعطاه الله تعالى قلوب الشاكرين , واعمال الصديقين , وثواب النبيين ,  وبسط عليه الرحمة بمنعه , ولم يمنعه من دخول الجنة الا ان يموت , فاذا مات فيدخلها,  (تفسير اية كرسي  ٣٥)

"Siapa yang selalu  membaca Ayat Kursi di setiap selesai Shalat Fardu, maka Allah SWT akan menganugerkan kepadanya ;
- hati yang selalu damai seperti hatinya orang orang yang selalu bersyukur,
- sikap dan prilaku sebagai mana orang orang jujur lagi dipercaya, 
- imbalan pahala seperti pahala yang juga diperoleh para Nabi.
Dan Allah SWT membentangkan kasih sayangNya untuknya.
Dengan kasih sayang Allah inilah,  tidak ada yang bisa menghalanginya untuk masuk Surga kecuali hanya menunggu kematiannya".
(Tafsir Ayat Kursi, hal 35).

Semoga Allah SWT
Menyinari hidup kita dengan Al-Quran.
Merahmati kita dengan Al-Quran.
Memberkati kita dengan Al-Quran. 
Oleh
A.Hamid Husain,
Alumni:
-Gontor, Ponorogo
-King Abdul Aziz Univ. Jeddah
-Ummul Qura Univ. Makkah.
Alfaatihah.
Aamiin.