Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Subang menggelar
peringatan hari lahir (harlah) ke-87 NU di kantor PCNU Subang, Kamis
(31/1). Kegiatan ini diadakan untuk mengantisipasi terjadinya perpecahan
warga menjelang momentum Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat.
Dalam
kegiatan ini PCNU Kabupaten Subang mengundang semua pasangan calon
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Setiap pasangan calon diberikan
waktu untuk menyampaikan sambutan perkenalanya.
"Ini perlu dilakukan supaya tidak ada perpecahan karena Pilgub," kata Ketua PCNU Kabupaten Subang, KH Musyfiq Amarullah.
Dalam kesempatan itu ia menginstruksikan kepada seluruh warga NU
khususnya yang ada di Kabupaten Subang, untuk menyukseskan penyelangaran
pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang akan digelar pada
24 Februari mendatang.
Perhelatan Pilgub harus disukseskan oleh
semua warga masyarakat khusunya warga NU. "Hukum mengangkat pemimpin
dalam Islam adalah wajib," ungkapnya.
Hadir dalam acara harlah NU
tersebut, Plt Sekda Kabupaten Subang, Abdulrahman, Kepala Dinas
Pendidikan Kusdinar, Kepala Kementrian Agama Kabupaten Subang H. Aldim
dan lima tim sukses Pasalon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.
Meski
demikian secara organisasi NU yang sudah sering didatangi para calon,
PCNU tidak akan mengarahkan warga untuk berpihak kepada terhadap salah
satu calon. "Karena calonnya kan banyak, kita bebaskan secara individu
warga NU untuk memilih pasangan calon," ungkapnya.
Namun,
meskipun di bebaskan secara individu memilih pasangan calon gubernur dan
wakil gubernur Jawa Barat, warga tetap diharap memilih calon yang
berada dalam satu koridor yaitu ahllusunah wal Jamaah.
kontibutor: Zaenal Muttaqin
from : nu online
Kamis, 31 Januari 2013
Kamis, 03 Januari 2013
GP Ansor Subang Gelar Diklatsar
Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Subang
menggelar Pelatihan dan Pendidikan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna
(Banser) yang diselenggarakan di Sekolah MTs. Darul Ma’arif, Pamanukan, Kamis
(3/01).
Selain dihadiri oleh ratusan kader Ansor, hadir juga dalam
kegiatan ini unsur Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor, Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor
Jawa Barat, Ketua Tanfidziyah Pengurus Nahdlatul Ulama Cabang Subang, KH
Musyfiq Amrullah, Polres Subang yang diwakili oleh Kapolsek Pamanukan, Kompol
Darjim, Kodim 0605 Subang diwakili Pasi Ops, Jama’ah Shodik, dan anggota DPRD
Kabupaten Subang, Ir. Awang Gunawan.
Menurut Ketua Panitia, Nashihul Umam, dari 300 peserta yang
hadir merupakan perwakilan dari kader Ansor dari 30 Pimpinan Anak Cabang (PAC)
se-Kabupaten Subang. “Peserta pada pelatihan ini mencapai 300 0rang yang
terdiri dari perwakilan 30 Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-Kabupaten Subang,”
Papar Umam.
Sebagai kader yang dicetak oleh Ansor, lanjut Umam
diharapkan dari sekian banyak calon anggota banser ini benar-benar bisa
melewati tahapan-tahapan pelatihan sampai selesai.
“Pembinaan yang dilakukan oleh Kodim 0605 Subang ini
diharapkan semua peserta bisa melewati tahapan-tahapan sampai tiga hari
kedepan. Sehingga outputnya bisa dirasakan manfaatnya nanti oleh masyarakat
luas khususnya oleh Nahdlatul Ulama,” Lanjutnya.
Hal senada di tegaskan oleh Ketua Gerakan Pemuda Ansor
Kabupaten Subang, Asep Alamsyah Heridinta bahwa dengan Diklatsar Banser ini
merupakan perwujudan dari nilai-nilai pendekatan kultural yang tujuannya untuk
khidmat dan mengabdi kepada para Ulama.
“GP Ansor Subang hari ini tampil sebagai wujud dan peran
nyata bagaimana kami berkhidmat kepada para Ulama. Karena dengan mencetak
banser-banser ini dimaksudkan untuk menjadi apa yang disebut sebagai Benteng
Ulama. Jadi jika ada yang merongrong eksistensi Ulama, maka Banser harus siap
menjadi garda terdepan,” tegas Asep.
Sementara Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Subang, KH
Musyfiq Amrullah pihaknya sangat mengapresiasi atas kinerja GP Ansor Subang
saat ini.
“Dilihat dari progresifitas anak-anak Ansor dibawah
kepemimpinan Asep Alamsyah ini saya sangat bangga dan mengapresiasi yang
setinggi-tingginya. Karena, walau bagaimanapun juga kehadiran Ansor dan Banser
sangat diharapkan perannya ditengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara,”
pungkasnya.
Sumber : NU Online
1000 hari almaghfurlah KH. Nawawi Abbas
Pondok
Pesantren Al-Hidayah Desa Kihiyang merupakan salah satu lembaga pendidikan non
formal yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Desa Kihiyang
Kecamatan Binong Kabupaten Subang yang pada tahun ini genap berusia 23 Tahun.
Era globalisasi dan arus perkembangan jaman yang begitu pesat tidak mengurangi
konsistensi dan keistiqomahan dalam mengembangkan dan mengkontribusikan pendidikan
Islam khususnya di desa Kihiyang dan pada umumnya di Kabupaten Subang .
Sejarah
berdirinya Pondok Pesantren Al-Hidayah tidak terlepas dari sosok Guru yang
memiliki sifat mulia dan loyalitas tinggi dalam mengajarkan pendidikan Islam,
beliau ialah KH. Nawawi Abbas. Beliau lahir di Kempek Cirebon, pada tanggal 12 Juli 1939, masa kecil kehidupannya
dihabiskan
dengan belajar di pondok pesantren di desanya, yaitu Pondok Pesantren Kempek
Cirebon yang diasuh oleh KH. Umar Soleh sampai tahun 1954. Tidak cukup belajar
di Pesantren Kempek Cirebon, kemudian menginjak usia remaja beliau melanjutkan
memperdalam ilmunya di Pondok Pesantren Sarang Rembang Jawa Tengah selama 8
Tahun dibawah bimbingan KH. Zubaer.
KH.
Nawawi
Abbas wafat pada hari rabu, 5 Shafar 1431 H
yaitu bertepatan tanggal 20 Januari 2010 M,
Pukul 19.40 WIB di Kediamannya Desa Kihiyang. Dalam
rangka memperingati 3 tahun wafatnya KH. Nawawi Abbas, Pondok Pesantren
Al-Hidayah dan Yayasan Pendidikan Islam Al-Hidayah menggelar acara yang
terangkum dalam “Peringatan 1.000 Hari Almarhum Al-Maghfurlah KH.Nawawi Abbas
dan Khatmil Qur’an”. Rangkaian acara tersebut akan berlangsung dari tanggal
04-05 Januari 2013 yang bertempat di Pondok Pesantren Al-Hidayah Desa Kihiyang
Kecamatan Binong Kabupaten Subang.
Pada hari Jum’at tanggal 04 Januari
2013 pukul 14.00 WIB - selesai akan dilaksanakan pawai santri yang telah
menyelesaikan menghafal Qur’an Juz 30, kemudian pukul 19.30 WIB – selesai Sima’an Al-Qur’an yaitu pembacaan Qur’an
yang dibacakan oleh putra-putri KH. Nawawi Abbas yang hafal Al-Qur’an. Pada hari
Sabtu tanggal 05 Januari 2013 merupakan puncak dari rangkaian “Peringatan 1.000 Hari Almarhum Al-Maghfurlah
KH.Nawawi Abbas dan Khatmil Qur’an”, pada pukul 09.00 WIB akan dilaksanakan
ziarah ke makam KH.Nawawi Abbas dan pada malam harinya akan dilaksanakan acara
inti yaitu dimulai dengan prosesi khatmil qur’an para santri Pondok Pesantren
Al-Hidayah dilanjutkan dengan acara tahlil dan do’a bersama. Adapun pembicara yang
akan didatangkan panitia pada acara tersebut ialah Prof. DR. KH. Abuya Syakur
Yasin, MA (Pengasuh Pondok Pesantren Cadangpinggan Indramayu).
Peringatan 1.000 Hari Almarhum
Al-Maghfurlah KH.Nawawi Abbas dan Khatmil Qur’an Pondok Pesantren Al-Hidayah
akan dimeriahkan oleh Group Hadroh Pondok Pesantren Al-Hidayah yang tergabung
dalam Syekhermania
Al-Hidayah, menurut ketua panitia
Ustad. Tatang Arifin, M.M acara tersebut merupakan agenda tahunan yang akan
dilakasanakan oleh Yayasan Pendidikan Islam Al-Hidayah dan Pondok Pesantren
Al-Hidayah Desa Kihiyang Kecamatan Binong Kabupaten Subang.
Kang Said akan ke Binong
Direncanakan
Bapak Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, MA. akan menjadi penceramah dalam rangka
peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Bertempat di Halaman Masjid Nurul Huda
Kediri Binong, jum’at, 18 Januari 2013 Pukul 19.30 WIB, yang diselenggarakan
oleh Ikatan Remaja Masjid Nurul Huda (IRMAS NURUL HUDA).
Sebelum acara puncak,
ada rangkaian acara Festival Hadroh dan Marawis untuk umum se-Kabupaten Subang dari tanggal 12-18 Januari
2013. Bagi pengunjung atau peserta yang mau
berbagi darah diadakan acara donor darah.
“Acara Festival
Hadroh dan Marawis ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan budaya islam
dikalangan kaum muda dengan tanpa menyampingkan kearifan budaya lokal yang
selama ini kami hormati” demikian papar Ketua Panitia, Amin Nugroho, S.Pd.I.
Langganan:
Postingan (Atom)