YAUMUL IJTIMA' MWC NU BINONG, MINGGU, 29 JANUARI 2017, PUKUL 08.00 - 12.00 WIB, TEMPAT MASJID JAMI AL-MUWAHHIDIN KP. PAWELUTAN DESA CITRAJAYA

Senin, 27 September 2021

MASJID NU BUKAN MASJID SUNNAH?

https://m.facebook.com/groups/582525011844233/permalink/4360779924018704/
--
Kata mereka;
Masjid NU 'Bukan Masjid Sunnah'... !?

Baiklah kita uraikan fatwa-fatwa ulama tentang amalan kita di Masjid yang dianggap tidak sesuai Sunnah:

- Tidak ada kaligrafi dan tidak ada kuburan di dalam Masjid

Tahu Masjid Nabawi? Di dalam Masjid tersebut banyak kaligrafi dan ada makam Baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam dan kedua sahabatnya. Apakah Masjid Nabawi tidak sesuai Sunnah? Padahal tiap selesai Maghrib dan Subuh banyak Mufti Arab Saudi ngaji di sana? Mikir!

- Tidak ada Tasbih

Di masa Sahabat sudah ada jenis Tasbih yang digunakan untuk zikir. Berikut riwayatnya:

وفي رواية ألفا عقدة فلا ينام حتى يسبح به، وهو أصح من الذي قبله.

Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Sahabat Abu Hurairah memiliki benang dengan 2000 pintalan (bundelan). Beliau tidak tidur sebelum membaca tasbih sejumlah pintalan benang tersebut (Al-Bidayah wa Nihayah 8/120)

- Tidak ada Qunut Subuh

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ : مَا زَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْنُتُ فِى صَلَاةِ الصُّبْحِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا . (حم عب) حسن (روضة المحدثين - ج 11 / ص 277)

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata: “Rasulullah Saw selalu membaca doa Qunut dalam salat Subuh hingga wafat” (HR Ahmad). Ibnu Hajar mengatakan: Hadis Hasan (Raudlat al-Muhadditsin 11/277)

Ternyata ulama Salafi di Arab yang menjadi guru para pendakwah Salafi di negeri ini, yaitu Syekh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin, berfatwa berbeda:

من صلى خلف إمام يقنت في صلاة الفجر فليتابع الإمام في القنوت في صلاة الفجر ، ويؤمن على دعائه بالخير ، وقد نص على ذلك الإمام أحمد رحمه الله تعالى

"Barangsiapa yang shalat di belakang imam yang berqunut pada shalat subuh, maka hendaknya dia mengikuti imam berqunut pada shalat subuh, dan mengaminkan doanya dengan baik. Telah ada riwayat seperti itu dari Imam Ahmad Rahimahullah." (Majmu’ Fatawa wa Rasail ‘Utsaimin 14/177)

- Tidak ada Salaman

Dalam Mazhab Syafi'i boleh bersalaman setelah salat. Demikian pula Mazhab Hanafi:

وَكَذَا الْمُصَافَحَةُ بَلْ هِيَ سُنَّةٌ عَقِبَ الصَّلَوَاتِ كُلِّهَا وَعِنْدَ كُلِّ لُقِيٍّ وَلَنَا فِيهَا رِسَالَةٌ سَمَّيْتهَا سَعَادَةَ أَهْلِ الْإِسْلَامِ بِالْمُصَافَحَةِ عَقِبَ الصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ .

Demikian halnya berjabat tangan, bahkan sunah setiap selesai salat dan setiap perjumpaan. Ada kitab kami secara khusus dalam masalah ini (Durar Al-Hukkam 2/149)

Ternyata Mufti Saudi juga membolehkan karena dianggap sudah menjadi tradisi:

ولكن الإنسان إذا فعلها بعد الصلاة لا على سبيل أنها مشروعة، ولكن على سبيل التأليف والمودة، فأرجو أن لا يكون بهذا بأس، لأن الناس اعتادوا ذلك.

Namun jika salaman dilakukan bukan karena syariat, tapi karena rasa senang dan cinta, maka tidak apa-apa, karena umat Islam sudah terbiasa (Majmu’ Fatawa wa Rasail 13/212)

- Tidak ada dzikir berjamaah

اِنَّ رَفْعَ الصَّوْتِ بِالذِّكْرِ حِيْنَ يَنْصَرِفُ النَّاسُ مِنَ الْمَكْتُوْبَةِ كَانَ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ كُنْتُ أَعْلَمُ إِذَا انْصَرَفُوْا بِذَلِكَ إِذَا سَمِعْتُهُ (رواه البخاري)

Ibnu Abbas berkata: ”Sesungguhnya mengeraskan (bacaan) dzikir setelah para sahabat selesai melakukan salat wajib sudah ada sejak masa Nabi Muhammad Saw.” Ibnu Abbas berkata: “Saya mengetahui yang demikian setelah mereka melakukan salat wajib dan saya mendengarnya” (HR Bukhari)

- Tidak digunakan Maulid Nabi

Maulid Nabi memiliki acara lantunan syair keutamaan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, menurut Imam Nawawi boleh kegiatan seperti itu:
 
(السادسة عشرة) لا بأس بانشاد الشعر في المسجد إذا كان مدحا للنبوة أو الاسلام أو كان حكمة أو في مكارم الاخلاق أو الزهد ونحو ذلك من أنواع الخير: فأما ما فيه شئ مذموم كهجو مسلم أو صفة الخمر أو ذكر النساء أو المرد أو مدح ظالم أو افتخار منهى عنه أو غير ذلك فحرام

Boleh melantunkan syair di Masjid jika berupa pujian untuk Nabi, Islam, hikmah, akhlak mulia dan kebaikan lain. Jika berupa kejelekan seperti sifat khamr, wanita, memuji orang zalim, sombong dll maka haram (Majmu’ 2/177)

عَنْ جَابِرٍ بْنِ سَمُرَةَ ْ قَالَ : كُنَّا نَتَنَاشَدُ الأَشْعَارَ ، وَنَذْكُرُ أَشْيَاءَ مِنْ أَمْرِ الْجَاهِلِيَّةِ ، فَرُبَّمَا تَبَسَّمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.

Jabir bin Samurah: “Kami melantunkan Syair dan kisah di masa Jahiliyah, kadang Nabi tersenyum” HR Ahmad

- Tidak ada pujian setelah Azan

أَفْتَى شَيْخُنَا الشَّوْبَرِيُّ حِينَ سُئِلَ عَمَّا يَفْعَلُ مِنْ الصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَ الْإِقَامَةِ هَلْ هُوَ سُنَّةٌ أَوْ بِدْعَةٌ بِأَنَّهُ سُنَّةٌ ثُمَّ رَأَيْت ذَلِكَ مَنْقُولًا عَنْ جَمَاعَاتٍ مِنْ مُحَقِّقِي الْعُلَمَاءِ

Syaikh Syaubari berfatwa ketika ditanya tentang bacaan salawat kepada Nabi Saw sebelum iqamah, apakah sunah atau bid’ah? Beliau menjawab sunah, dikutip dari banyak ulama (al-Jamal, 3/147)

- Tidak ada bedug

Pendiri NU tidak mempermasalahkan bedug:

فِي حُكْمِ ضَرْبِ الطَّبْلِ الْكَبِيْرِ الَّذِي اسْتَعْمَلَهُ مُسْلِمُوْ اَرْضِ جَاوَاهْ فِي مَسَاجِدِهِمْ لِلاِعْلَامِ بِدُخُوْلِ الْوَقْتِ وَالدَّعْوَةِ اِلَى الْجَمَاعَةِ وَهِيَ خَشَبَةٌ كَبِيْرَةٌ طَوِيْلَةٌ جِدًّا يُنْحَتُ جَوْفُهَا نَحْتًا وَاسِعًا وَيُجْعَلُ عَلَى وَجْهَيْهَا جِلْدُ نَحْوِ جَامُوْسٍ وَيُسَمَّرُ عَلَيْهَا بِمَسَامِرَ كَبِيْرَةٍ مِنْ خَشَبٍ تُضْرَبُ بِخَشَبَةٍ صَغِيْرَةٍ فَيَخْرُجُ مِنْهَا صَوْتٌ دَوِيٌّ .... قُلْتُ ضَرْبُ الطَّبْلِ الْمَذْكُوْرِ لِلْغَرَضِ الْمَذْكُوْرِ مُبَاحٌ نَطَقَتْ بِذَلِكَ النُّقُوْلُ الْمَذْكُوْرَةُ بَلْ هُوَ دَاخِلٌ فِي اْلبِدْعَةِ الْمَحْمُوْدَةِ (الرسالة المسماة بالجاسوس في بيان حكم الناقوس 13- 14 للشيخ هاشم اشعري مؤسس جمعية نهضة العلماء)

Hukum tentang Bedug yang digunakan oleh umat Islam Jawa di masjid-masjid mereka, untuk memberi tahu masuknya waktu salat dan mengajak berjamaah. Bedug adalah kayu berukuran besar yang sangat panjang, yang didalamnya diberi lubang yang luas yang kedua tepinya ditutupi semisal kulit kerbau, dipaku dengan beberapa paku bersa yang terbuat dari kayu, kemudian ditabuh dengan kayu kecil, sehingga mengeluarkan suara gemuruh… Saya katakan: Menabuh bedug dengan tujuan di atas adalah boleh, bahkan masuk dalam bid’ah yang terpuji (Risalah al-Jasus fi Bayani Hukmi an-Naqus 13-14, krya Syaikh Hasyim Asy’ari pendiri NU)

Sabtu, 25 September 2021

MENJAMURNYA USTADZ ULAMA GADUNGAN PENYEBAB UMAT MABUK AGAMA



Oleh: KH Ahmad Ishomuddin

Saya membaca satu ayat al-Qur'an atau hadits Nabi terkadang butuh waktu lama untuk bisa memahami dengan benar makna-maknanya, sehingga oleh karena takut salah memahami baik arti, makna, dan maksudnya saya perlu menelaah penafsiran tentang ayat atau hadits itu dari berbagai kitab tafsir atau kitab syarh (yang menjelaskan) hadits, bahkan saya tidak segan untuk bertanya kepada para ahlinya atau dengan senang hati mendiskusikannya. 

Saya rasakan memang untuk mampu memahami ajaran agama dengan benar dan mantap itu butuh banyak hal, seperti beragam ilmu yang berkaitan dengannya, kecerdasan, kesabaran, kegigihan, tempat bertanya, teman diskusi yang tepat, dan butuh waktu yang relatif lama. Sedang untuk mengamalkannya amat diperlukan keteladanan dan bimbingan yang terus menerus dari para ahlinya.

Terus terang, selamanya saya tidak mau pernah percaya kepada pemahaman ajaran agama dari siapa saja yang memeroleh ilmu agamanya secara instan dan diperoleh dari nara sumber yang tidak jelas. Saya tidak mudah percaya kepada setiap orang yang ucapannya banyak keliru, argumentasinya tidak kokoh, lebih-lebih bila berisi cercaan kepada orang-orang berilmu (ulama) atau siapa saja, dan perilakunya tidak layak diteladani. Saya amat bersyukur tidak pernah mendapatkan ilmu agama dari mereka itu. 

Kini keadaan telah mencemaskan dan memprihatinkan. Betapa berserakan dan dengan mudah dijumpai seseorang yang tidak jelas kepada siapa ia pernah belajar agama tidak pula diketahui telah berapa lama ia pernah mengaji, dan keilmuannya pun tidak dikenal telah teruji, tiba-tiba telah berjuluk "ustadz", dan bahkan anehnya baru saja ia menjadi "muallaf" yang isi ceramahnya hanya menghujat ajaran agama lama yang pernah dianutnya. Mungkin ia pikir ternyata ceramah agama bisa menjadi profesi baru yang pantas ditekuni karena menjadi  ladang "rizki" yang menjanjikan untuk memenuhi hajat hidup dirinya. Mungkin orang yang waras merasa heran dan tak habis pikir, mengapa banyak orang mau bermakmum mengikuti para "ustadz" itu dengan segala kefanatikannya?

Saya mengamati saat ini bahwa dunia keberagamaan umat Islam sudah surplus penceramah agama karena siapa saja boleh biacara apa saja tentang agama. Semua mau bicara, tidak ada lagi yang mau mendengarnya dengan seksama. Sungguh telah nyata ada banyak kekacauan di dalam kita beragama sehingga "para pemabuk agama" itu benar-benar mengganggu keharmonisan hidup bersama kita.

Banyak orang telah "mabuk agama" karena porsi keberagamaan yang mereka telan telah over dosis, menelan apa saja informasi tentang apa saja yang dianggapnya berbau agama tanpa kadar yang pas, tanpa seleksi dan tanpa petunjuk dari orang yang memiliki spesialisasi dan punya otoritas dalam bidang agama. Banyak sekali "ustadz gadungan" yang melakukan mal praktek di bidang sosial keagamaan, sebagaimana mereka yang bukan dokter mengaku sebagai dokter yang berpraktek "menipu" dengan mengobati para pasiennya. 

Saat ini betapa mudah dijumpai beberapa "ustadz gadungan" yang dengan seenaknya menjelaskan agama dengan mengutip sepenggal ayat al-Qur'an dengan cara baca yang salah, baik tajwid maupun makhraj-nya, dengan terjemah yang sangat keliru, dengan tafsiran berdasarkan hawa nafsu, dan bahkan dengan berani melakukan tahrif (perubahan) baik terhadap  lafal, makna, bahkan terhadap redaksinya. 

Semua keburukan di bidang sosial keagamaan kita itu terjadi karena kebodohan dari "sang ustadz" dan para pengikutnya yang tidak disadari dan penyakit arogansi (kesombongan) yang tidak pernah diobati. Ia tersesat dan menyesatkan pemahaman agama umat, sehingga  penampilan wajah keberagamaan kita menjadi sangar, menakutkan, jauh dari keselamatan, kasih sayang, dan keberkahan. Keberagamaan dalam bimbingan para "ustadz gadungan" itu bukan membawa manusia memasuki wilayah kemaslahatan, tetapi justru menjerumuskan umat manusia ke dalam lembah kerusakan. Beragama dengan ilmu, cara, dan arahan dari "ustadz" yang keliru itu senyatanya bukan menyelesaikan masalah kemanusiaan, tetapi justru menjadi masalah bagi hubungan kemanusiaan.

Dapatkan terus Update info Hubbul Wathon Minal Iman

Website : www.hwmi.or.id

Telegram :
https://t.me/hwmichannel

Instagram :
https://www.instagram.com/invites/contact/?i=18fa4719ypgti&utm_content=86zt669

Twitter :
https://twitter.com/Hubbul_Wathon26?s=08

Youtube:
https://youtube.com/channel/UC6VYPhQt75ogtA9vQF6b0kQ

Quotes HWMI:https://www.hwmi.or.id/search/label/Quotes?max-results=8&m=1

#HubbuWathonMinalIman
#NahdlatulUlama 
#IslamNusantara
#MediaDakwahOnline

Selasa, 21 September 2021

SILSILAH KIAI NAWAWI KEMPEK




Silsilah Kyai Nawawi Kempek Hingga Sunan Giri

KEMPEK - فزوروأ القبور فإنها تذكر الموت

“Maka berziarah kuburlah kalian, karena sesungguhnya ziarah kubur itu dapat mengingatkan pada kematian.”

Ziarah kubur merupakan kegiatan religi yang ditujukan untuk mengingat kematian dan hari akhirat nanti pada para peziarah. Di Kempek, ziarah dilakukan setiap seminggu sekali setelah sholat Jum’at di Makbaroh Kempek. Tempat dimana Masyayikh Pondok Pesantren Kempek di makamkan. Sedangkan ziarah kubur yang pelaksanaannya per tahun dilakukan setelah acara Tasyakkur Khotmil Qur'an di makamnya para Wali Sanga.

Berbicara mengenai ziarah, mengingatkan akan obrolan kecilku dengan Abuya saat berziarah ke Sunan Giri di daerah Gresik, Jawa Timur.

Saat itu aku berjalan bersama Buya, Umi, dan Gus Ezza. Kami berjalan begitu cepat, sehingga Santri lain tertinggal jauh di belakang. Di tengah perjalanan yang terik, tiba-tiba KH. Moh Nawawi Umar yang akrab dipanggil Abuya oleh para santri, bercerita singkat.

“Cong!” panggil beliau kepadaku.

“Kita tak bela-belani mene kih, soale Ezza kuh asale sing kene. (Saya rela-relakan mampir ke sini itu, karena Ezza itu berasal dari sini)", tambahnya, kemudian sembari menepuk punggungku dengan pelan.

Aku mulai menerka-nerka apa maksud dari perkataan beliau. Buya ingin mengatakan bahwa ia mempunyai garis keturunan dari Sunan Giri, namun karena tak ingin menyombongkan diri, beliau tidak menyebutkan namanya sendiri, melainkan nama Gus Ezza, Putranya. Inilah salah satu sifat yang kukagumi dari beliau. Yakni selalu mengedepankan sifat tawadhu' yang perlu diteladani oleh para Santrinya.

Kemudian aku bertanya pada Abuya,

“Saking jalur pundi buya? (dari jalur mana buya?)."

Beliau pun menjawab dengan detail jalur silsilahnya seraya mengarahkan tangannya ke arah barat, tepat pada makamnya Sunan Giri. Namun, semua penjelasan beliau mengenai silsilah tadi tak mampu kufahami. Dari seluruh nama-nama yang beliau sebutkan Aku hanya menangkap dua nama saja yaitu K. Nawawi, suami dari Nyai Maryam dan KH. Abdul Muhyi Pamijahan.

Karena dirasa belum faham dengan penjelasan Buya mengenai silsilah yang begitu singkat, Aku mencari data valid mengenai silsilah keluarga Kempek. Dan akhirnya aku menemukan silsilah yang dimaksud oleh buya.

Berikut ini silsilahnya,

KH. Moh Nawawi Umar ibn KH. Harun / Shaleh ibn KH. Harun binti Nyai Hj Khofsiah yang menikah dengan KH. Abdul Jalil binti Nyai Khadijah binti Nyai Khalifah menikah dengan Pangeran Nurpuja binti K. Nawawi menikah dengan Nyai Maryam (w 1800 M) binti kiai Nur Samad ibn Kiai Faqih Ibrahim ibn KH. Abdul Muhyi Pamijahan (w 1728 M) Kiai Nur Samad yang di makamkan di sisi Masjid Leuwimunding, Majalengka.

Dari garis keturunan dari Ibu.

Syekh Haji Abdul Muhyi Waliyullah
Ny. Ra. Ajeng Tangadijah
Kentol Sambirana
Syekh Adi Pati Wiracandra
Syehk Pangeran Laya Atam Sunan Giri Laya
Syekh Sunan Giri Raden Paku
Syekh Maulana Ishak
Syekh Ali Maulana Ali Murtadhu
Syekh Maulana Ibrahim Zainal Akbar
Syekh Jamaluddin Al-Husen
Sultan Abdul Khan Jalaludin
Sultan Abdul Fatah Raja India
Sayyidina Syekh Muhammad
Sayyidina Syekh Ali Al-Gayam
Sayyidina Syekh Alwy
Sayyidina Syekh Muhammad
Sayyidina Syekh Ubaidillah
Sayyidina Syekh Abdul Abu Najii
Sayyidina Syekh Isa Al-Basri
Sayyidina Syekh Kasim Al-Kamil
Sayyidina Syekh Ja'far Sidik
Sayyidina Zainal Abidin
Sayyidina Husain
Sayyidatina Siti Fatimah
Baginda Nabi Muhammad SAW

Untuk silsilah Keluarga Besar Pondok Pesantren Kempek Cirebon bisa dilihat pada postingan sebelumnya.

Wallahu'alam.

Narasumber :
Sam'un Ghozi
Alumni Pondok Pesantren Kempek

Penulis :
Siti Nur Annisa
M.Lutfi Abdul Aziz

Senin, 20 September 2021

KISAH MARMER MASJIDIL HARAM DAN MASJID NABAWI



Banyak yang bertanya mengapa lantai Masjidil Haram dan Nabawi tidak panas meskipun dihantam cuaca 50-an derajat celsius, bahkan selalu sejuk ?!

Berbagai macam asumsi pun lahir. Ada yang mengatakan bahwa di bawahnya ada mesin pendingin cuaca sehingga menyebabkan tetap sejuk dan tidak panas.

Akan tetapi, faktanya, bahwa lantai-lantai tersebut terbuat dari Marmer termahal dan terbagus yakni tipe Thassos dari daerah Yunani. Kerajaan Saudi sengaja membelinya untuk mencukupi lantai-lantai dua masjid suci dan halamannya. Semua itu demi kenyamanan Jamaah haji dan umroh.

Pasalnya, marmer tipe Thassos ini mampu menyerap kelembapan pada malam hari serta memantulkan terik mentari yang begitu menyengat. Itulah rahasia mengapa lantai-lantai di dua masjid suci tetap adem dan sejuk meskipun kita berjalan di bawah terik mentari tanpa alas kaki. Termasuk di antara nikmat dari Allah bagi tamu-tamu-Nya.

Tahukah anda siapakah Pria yang mendesain Masjidil Harom Mekkah & Masjidil Nabawi Madinah ?

Ya, Dia adalah seorang Insinyur dan Arsitek Mesir yang lebih suka menjauh dari pusat perhatian publik, tidak diketahui banyak orang dan  bernama Muhammad Kamal Isma'eel (1908-2008)

------
Muhammad Kamal Ismaeel  adalah :

✅ Seorang Termuda dalam sejarah Mesir yang Memperoleh Ijazah sekolah menengah

✅ Seorang Termuda yg mendaftar di Royal School of Engineering dan menjadi Wisudawan Termuda pula..

✅ Seorang Termuda yang dikirim ke Eropa untuk mendapatkan 3 gelar Doctor dalam Arsitektur Islam..

✅ Seorang Termuda yang mendapatkan *Syal Nil* dan *Pangkat Besi* dari Raja Saudi Arabia.

✅ Dia adalah Insinyur pertama yang melakukan Perencanaan dan Implementasi proyek perluasan Masjidil Haramain (Mekkah dan Madinah).

Dan Dia juga yang menolak menerima bayaran untuk Desain Teknik dan Pengawasan Arsitekturalnya kedua Mesjid tersebut....

Meskipun diketahui ada upaya dari Raja Fahd dan perusahaan Bin Laden untuk membayar berapapun yang dia tuliskan dalam selembar cek..

------
Ketika Kamal  mengembalikan cek kosongnya, dia mengatakan kepada Bakar Bin Laden :

🔸"Mengapa saya harus menerima uang (untuk pekerjaan saya) di 2 Masjid Suci (Mekkah & Madinah)"

🔸 "Bagaimana saya akan menghadapi Allah (pada Hari Pengadilan nanti?)."

------
Kamal menikah pada usia 44 tahun..

Istrinya melahirkan seorang putra, tetapi kemudian meninggal, dan setelah itu ia pun tetap melajang dan mengabdikan seluruh waktunya hanya untuk menyembah Allah Ta'ala hingga wafat...

Waktu yang dihabiskannya untuk melayani 2 Masjid Suci tersebut lebih dari 100 tahun dan jauh dari pusat perhatian baik media massa, ketenaran bahkan uang sekalipun...💗

-------
Kamal Sang Jenius ini memiliki kisah yang luar biasa pada saat pembangunan kedua mesjid ini..

Yaitu tentang  marmer atas (karya)nya di  Masjidil Harom... 

Ia ingin menutupi lantai Masjidil Harom bagi mereka yg melakukan thowaf...

Dan marmer ini  berfungsi khusus untuk menyerap panas, dan adanya hanya di gunung kecil di Yunani...

------
Saat itu Kamal pun melakukan perjalanan ke Yunani dan menandatangani kontrak untuk membeli marmer dalam jumlah yang banyak untuk Masjidil Haram (marbling), yakni hampir setengah dari gunung marmer itu...

Ia menandatangani perjanjian dan kembali ke Mekah, sampai marmer putih itu tiba di Mekkah.

Kemudian ia pun Memulai dan Mengawasi proses  pemasangan marmer putih di lantai Masjidil Haram di Mekkah sampai selesai..

-------
Setelah 15 tahun kemudian, pemerintah Saudi memintanya kembali untuk menggunakan jenis marmer yang serupa agar dipasang di Masjidil Nabawi di Madinah..

Insinyur Muhammad Kamal pun berkata, 

🔸"Ketika Raja meminta untuk menggunakan jenis marmer yang sama untuk Masjid Nabawi, saya sangat bingung",

Kenapa ?
Karena hanya ada 1 tempat di bumi ini yang terdapat  marmer jenis ini, yaitu di Yunani, dan saya sudah membeli 1/2 dari  deposit marmer yang ada di gunung tersebut..."

------
Kamal pun pergi ke perusahaan yang sama di Yunani dan bertemu CEO tersebut... 

Ia bertanya kepada CEO Marmer tersebut  tentang deposit marmer yg tersisa 15 tahun yang lalu ...

------
CEO marmer tersebut menjelaskan  bahwa setengah dari deposit marmer itu telah mereka jual segera setelah Kamal pergi 15 tahun yang lalu..

Kamal pun menjadi amat sedih....

Kamal meninggalkan pertemuan, dan ketika meninggalkan kantor mereka, dia bertemu dengan Sekretaris Kantor marmer tersebut dan memintanya untuk mencari informasi  keberadaan orang yang telah membeli sisa deposit marmer itu..

Sekretaris Kantor mengatakan bahwa hal itu akan sulit diketahui jika tidak membuka arsip karena proses bisnis nya telah lama berlalu..

Namun atas permintaan Kamal, dia berjanji untuk mencari datanya di arsip tersebut...

Kamal pun memberikan alamat dan nomor kamar hotelnya, serta berjanji akan mengunjungi kembali keesokan harinya..

------
Pada hari berikutnya, 

Beberapa jam sebelum berangkat ke bandara, Kamal menerima panggilan telepon dari sekretaris yang mengatakan bahwa dia telah menemukan alamat pembeli...

Kamal pun segera menuju kantor yang dimaksud, ternyata pembelinya adalah sebuah perusahaan di Saudi Arabia..

------
Kemudian Kamal terbang ke Arab Saudi pada hari yg sama dan pada saat kedatangan, dia langsung pergi ke kantor perusahaan tersebut dan bertemu dengan Direkturnya..

Kamal pun bertanya kepadanya bagaimana kondisi marmer yang dia telah beli 15 tahun lalu dari Yunani..? 

Direktur itu berkata, dia tidak ingat..

Namun ia segera menghubungi bagian stok (perusahaan) dan bertanya kepada mereka tentang marmer putih dari Yunani, dan mereka mengatakan kepada nya bahwa semua marmer masih ada, dan tidak pernah digunakan.. 
Allahu Akbar !

Kamal mulai menangis seperti bayi, dan selanjutnya menceritakan kisah lengkapnya kepada pemilik perusahaan..

------
Kamal segera menyodorkan cek kosong (tanpa menulis besaran nilai transaksi) kepada pemilik marmer, dan memintanya menuliskan jumlah yang inginkan, berapa pun besarnya..

Ketika Pemilik marmer mengetahui bahwa marmer itu untuk pembangunan Masjid Nabawi di Madinah, dia berkata : 

🔸"Saya tidak akan menerima 1 Riyal pun..."

🔸"Allah lah yang membuat saya membeli marmer ini dan melupakannya, itu artinya marmer ini memang sudah ditakdirkan oleh Allah  harus digunakan untuk Masjid Nabawi.."

Masya Allah...

Mari kita doakan Semoga Allah memberkati Kamal tempat mulia di Jannah, Aamiin....

Ditulis oleh:
Dr. Zaglool Al Najjar, seorang Ilmuwan Bumi.

Jumat, 17 September 2021

Macam macam shalawat

*📜NAMA - NAMA SHOLAWAT BESERTA LAFADZNYA📜* 

1. Sholawat Al-Fatih

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، وَ النَّاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِيْ إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلٰى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ  وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ
2. Sholawat syajarotun Nuqud 
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 
وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
3. Sholawat Jibril/ Rokhmat
صَلَّى الله عَلَى مُحَمَّدْ
4. Sholawat Al Nariyah/al Tafjiriyah

اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامًّا عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نِالَّذِيْ تُنْحَلُ بِهَ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِيْمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ فيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَ نَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
 
5. Sholawat Munjiyat

اللَهُمَّ صَلِّ عَلٰي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةٌ تُنْجيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الأهَوَالِ وَالأَفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلٰى الدَرَجَاتِ وَتُبَلّغُنَا بِهَا أَقْصٰى الغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الخَيْرَاتِ فِيْ الحَيَاةِ وَبَعْدَ المَمَاتِ بِرَحْمَتِكَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
6. Sholawat Nur Al Anwar

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى نُوْرِ اْلأَنْوَارِ وَسِرِّ الأَسْرَارِ وَتِرْيَاقِ اْلاَغْيَارِ وَمِفتَاحِ بَابِ الْيَسَارِ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ نِالْمُخْتَارِ وَآلِهِ اْلأَطْهَارِ وَاَصْحَابِهِ اْلاَخْيَارِ عَدَدَ نِعَمِ اللهِ وَاِفضَالِهِ

7. Solawat Al Nuraniyah/Badawi Kubro

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلٰى سَيِّدِناَ وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ شَجَرَةِ اْلأَصْلِ النُّوْرَانِيَّةِ، وَلَمْعَةِ الْقَبْضَةِ الرَّحْمَانِيَّةِ، وَأَفْضَلِ الْخَلِيْقَةِ اْلإِنْسَانِيَّةِ، وَأَ شْرَفِ الصُّوْرَةِ الْجَسْمَانِيَّةِ، وَمَعْدِنِ اْلأَسْرَارِ الرَّبَّانِيَّةِ، وَخَزَائِنِ الْعُلُوْمِ اْلإِصْطِفَائِيَّةِ، صَاحِبِ الْقَبْضَةِ اْلأَصْلِيَّةِ، وَالْبَهْجَةِ السَّنِيَّةِ، وَالرُّتْبَةِ الْعَلِيَّةِ، مَنِ انْدَرَجَتِ النَّبِيُّوْنَ تَحْتَ لِوَائِهِ، فَهُمْ مِنْهُ وَاِلَيْهِ، وَصَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ عَدَدَ مَاخَلَقْتَ، وَرَزَقْتَ وَأَمَتَّ وَأَحْيَيْتَ اِلَى يَوْمِ تَبْعَثُ مَنْ أَفْنَيْتَ، وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًاكَثِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
8. Sholawat Al Nur Al Dzati

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نِالنُّوْرِ الذَّاتِيْ وَالسِّرِّ السَّارِيْ فِيْ سَائِرِ الأَسْمَاءِ وَالصِّفَاتِ

9. Sholawat Ibrahimiyah

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ

10. Sholawat Mukhathab

اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ قَدْ ضَاقَتْ حِيْلَتِيْ أَدْرِكْنِيْ يَارَسُوْلَ اللهِ

11. Sholawat Thibb Al Qulub

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا وَعَافِيَةِ الأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا وَنُوْرِ الأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا وَعَلٰى آَلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ


12. Sholawat Litausi'i Al Arzaq

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُوَسِّعُ بِهَا عَلَيْنَا الْأَرْزَاقَ وَيُحْسِنُ بِهاَ لَناَ الْأَخْلَاقَ وَعَلَى آلِهِ وِصَحْبِهِ وَسَلَّمَ


13. Sholawat Hajjiyah

أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا تُبَلِّغُنَا بِهِمَا حَجَّ بَيْتِكَ الْحَرَامِ وَتَرْزُقُنَا بِهِمَا زِيَارَةَ قَبْرِ نَبِيِّكَ عَلَيْهِ أَفْضَلُ الصَّلَاةِ وَأَزْكَى السَّلَامِ فِيْ لُطْفٍ وَعَفِيَةٍ وَبَرَكَةٍ وَبُلُوْغِ الْمَرَامِ عَدَدَ خَلْقِكَ وَرِضَا نَفْسِكَ وَزِنَةَ عَرْشِكَ وَمِدَادَ كَلِمَتِكَ
14. Sholawat Ridho

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ صَلَاةً تَكُوْنُ لَكَ رِضَاءً وَلِحَقِّهِ أَدَاءً وَأَعْطِهِ الْوَسِيْلَةَ وَابْعَثْهُ الْمَقَامَ الْمَحْمُوْدَ الَّذِيْ وَعَدْتَه وَاجْزِهِ عَنَّا مَاهُوَ أَهْلُهُ وَاجْزِهِ أَفْضَلَ مَا جَازَيْتَ نَبِيّا عَنْ أُمَّتِهِ وَصَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى جَمِيْعِ إِخْوَانِهِ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَ الصَّالِحِيْنَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن
15. Sholawat Nida / Wahidiyah

يَا سَـيِّدِى   يَارَسُـوْلَ الله... dst

Mohon maaf barangkali ada kesalahan dalam penulisannya.. Smoga bermanfaat 🙏🏻🙏🏻

Selasa, 07 September 2021

Tafsir QS. Maryam 31-33

Tadarus Surah Maryam ayat 31:

Allah Subhanahu wata'ala berfirman:

وَجَعَلَنِى مُبَارَكًا أَيۡنَ مَا كُنتُ وَأَوۡصَٰنِى بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱلزَّكَوٰةِ مَا دُمۡتُ حَيًّا 

*”Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;”*

Ayat ini berisi lanjutan perkataan bayi Isa yang masih dalam gendongan ibunya untuk membantah tuduhan buruk kaumnya terhadap Maryam.

Selanjutnya bayi Isa mengatakan:

*"Allah menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, karena aku memberi petunjuk kepada manusia ke jalan kebahagiaan. Dan Allah telah memerintahkan aku untuk mendirikan shalat dan menunaikat zakat selama aku hidup."*

Para ulama telah sepakat bahwa yang dimaksud dengan kata *"diberkati"* dalam ayat ini adalah *"melaksanakan amar makruf nahi munkar".*

Bayi Isa juga mengatakan bahwa beliau seumur hidupnya diperintahkan untuk mendirikan shalat karena itu dapat membersihkan diri dari dosa lahir batin, dan juga menunaikan zakat karena itu dapat membersihkan harta, jiwa, dan membantu fakir miskin.

Tadarus Surah Maryam ayat 32 (bag.1):

Allah Subhanahu wata'ala berfirman:

وَبَرًّۢا بِوَٰلِدَتِى 

*”Dan berbakti kepada ibuku, ....”*

Ini masih lanjutan perkataan bayi Isa ketika ia masih dalam gendongan ibunya.

Penggalan ayat ini menjelaskan bahwa Isa juga diperintahkan oleh Allah agar berbakti kepada ibunya, dan selalu berbuat baik kepadanya.

Ucapan ini juga bermakna bahwa Maryam adalah wanita suci lagi shalehah, karena jika tidak demikian, tentu Allah tidak akan memerintahkan Isa agar berbakti kepadanya.

Dan memang Allah Subhanahu wata'ala memerintahkan agar manusia brbakti kepada kedua orang tua pada urutan kedua, setelah berbakti kepada Allah. Banyak ayat al-Qur'an yang menyebutkan hal tersebut.

Di antaranya adalah firman-Nya dalam Surah al-Isra' ayat 23:

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعۡبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنًاۚ إِمَّا يَبۡلُغَنَّ عِندَكَ ٱلۡكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوۡ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوۡلًا كَرِيمًا 

*Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.*

Tadarus Surah Maryam ayat 32 (bag.2):

Allah Subhanahu wata'ala berfirman:

 وَلَمۡ يَجۡعَلۡنِى جَبَّارًا شَقِيًّا 

*”..., dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.”*

Ini masih lanjutan perkataan bayi Isa ketika ia masih dalam gendongan ibunya.

Penggalan ayat ini menjelaskan bahwa Allah Subhanahu wata'ala tidak menjadikan Isa sebagai seorang yang sombong karena ia selalu taat dan menyembah kepada Allah Subhanahu wata'ala.

Dan Allah juga tidak menjadikan Isa sebagai seorang yang celaka karena ia selalu berbakti kepada ibunya.

Sebagian ulama salaf mengatakan:

*"Tidaklah sekali-kali kamu jumpai orang yang menyakiti kedua orang tuanya, melainkan kamu jumpai dia berwatak sombong lagi celaka."*

Qatadah meriwayatkan bahwa ada seorang wanita menyaksikan Nabi Isa menghidupkan orang mati serta menyembuhkan orang buta dan orang yang berpenyakit supak (kusta) dengan izin Allah, maka wanita itu berkata:

*"Beruntunglah wanita yang mengandung dan menyusuimu."*

Nabi Isa menjawab:

*"Beruntunglah orang yang membaca Kitabullah dan mengikuti petunjuk di dalamnya serta tidak menjadi orang yang sombong dan celaka."*

Tadarus Surah Maryam ayat 33:

Allah Subhanahu wata'ala berfirman:

وَٱلسَّلَٰمُ عَلَىَّ يَوۡمَ وُلِدتُّ وَيَوۡمَ أَمُوتُ وَيَوۡمَ أُبۡعَثُ حَيًّا 

*”Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”*

Ini masih lanjutan perkataan bayi Isa ketika dalam gendongan ibunya.

Ayat ini menjelaskan bahwa selanjutnya bayi Isa berdoa kepada Allah semoga kesejahteraan dan keselamatan dilimpahkan oleh Allah kepada beliau pada tiga peristiwa, yakni pada hari dilahirkan, pada hari diwafatkan, dan pada hari dibangkitkan hidup kembali di hari Kiamat.

Ketiga peristiwa tersebut merupakan peristiwa paling sulit dan kritis bagi setiap manusia.

Hal ini juga membuktikan bahwa Nabi Isa itu hamba Allah juga sebagaimana manusia lainnya.

Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengingkari bahwa Nabi Isa Alaihissalam pernah berbicara ketika masih bayi. Alasannya karena mereka tidak menemukan bukti-bukti bahwa kisah itu tersebar luas di masyarakat.

Namun Umat Islam sangat yakin akan kebenaran kisah tersebut karena termaktub dalam al-Qur'an.

Wallahua'lam.


Minggu, 05 September 2021

Ijazah Rumah jadi Adem

IJAZAH RUMAH JADI ADEM, JIN PERGI DENGAN DAMAI TANPA DENDAM

Menurut Ulama sepuh karismatik NU, Mbah KH. Khusen Ilyas (Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyyah Al-Misbar Karangnongko Mojoranu Sooko Kabupaten Mojokerto), cara mengusir makhluk halus di rumah angker itu tidak bisa sembarangan. Seandainya asal mengusirnya dgn bacaan2 yg dapat membakar wujud jin itu tadi dikhawatirkan bisa menimbulkan dendam.

Menurut beliau, karena merasa disakiti mereka akan dendam, sedangkan bangsa jin itu umurnya bisa ribuan tahun, dikhawatirkan akan membalasnya hingga anak keturunan manusia itu.

Oleh sebab itu menurutnya diperlukan cara2 yg damai dan tidak menyakiti dalam mengusir makhluk halus yg menghuni rumah tsb.

Romo Kyai Khusen, lantas memberikan ijazah amalan yg dapat dilakukan siapapun, jika mengamalkan ini Insya Allah para jin akan pergi dengan sabar dan menganggap pengamalnya merupakan kerabat anak cucu Syekh Subakir rahimahullah.

Berikut ini kaifiyah ijazah amalan dari KH. Khusen Ilyas : 

Tawasul

1. Fatihah kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam
2. Fatihah kepada Mbah Sayyid Muhammad Al-Bakir Radhiyallahu Anhu
3. Fatihah kepada kedua orang tua
4. Fatihah kepada yg babat (pembuka) tanah desa
5. Fatihah Ila hadroti Man Ajazani (kepada yg mengijazahkan amalan, yakni KH Husein Ilyas)

Kemudian dibacakan:

سُبْحَانَ مَنِ احْتَجَبَ بِجَبَرُوْتِه عَنْ خَلْقِه فَلاَ عَيْنَ تَرَاهُ لاَ ضِدَّ وَلاَ نِدَّ سِوَاهُ

Dibaca 91 kali dalam sekali duduk, sesudah itu ditiupkan ke pasir ataupun garam. Kemudian pasir atau garam tsb disebarkan di sekitar rumah dan pekarangan yg dimaksud.

Insya Allah dimana tempat yg angker akan terasa tenteram. Semoga bermanfaat.
قبلت الإجازة والنصيحة يا شيخي ...
وبالإجابةالدعآءوالقبول بجاه رسول للّه صلى الله على محمد وعلى آل سيدنا محمد . ربنا تقبل منا إنك أنت السميع العليم وتب علينا إنك أنت التواب الرحيم.... آمين اللهمَّ آمين يارب العالمين.  ألفاتحة.....

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ . الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ،  الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ، إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ، اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ، صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ. أمين

Amalan agar Cerdas, Kuat Ingatan dan Mudah Hapalan


.
Kadang suatu ilmu susah nempel di benak kita, atau seorang anak atau pelajar susah menghafal, sebentar-sebentar lupa. Maka selain dibarengi giat belajar, Sayyidina Qutbil Wujud AlHabib Ali Al-Habsyi Shohibul Maulid (Simthudduror) mengajarkan:
.
Yaitu meletakkan tangan kanan di atas kepala setiap kali selesai sholat sambil membaca ayat Al A'la (Sabbihisma) dari awal dan ketika sampai pada ayat ke-6 "Sanuqriuka fala tansaa"
.
سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنسَىٰ
.
Diulang 7X dan lanjutkan hingga selesai surah.
.
Kemudian di tambah ayat dibawah ini:
.
*فَفَهَّمْنَاهَا سُلَيْمَانَ وَكُلًّا آتَيْنَا حُكْمًا وَعِلْمًا وَسَخَّرْنَا مَع َ دَاوُودَ الْجِبَالَ يُسَبِّحْنَ وَالطَّيْرَ
.
"FA FAHHAMNAAHAA SULAIMAANA WA KULLAN ATAYNAA HUKMAN WA 'ILMAN WA SAKHKHORNAA MA'A DAAWUUDAL JIBAALA YUSABBIHNA WAT THOIIR" (1x).
.
Jika di terapkan untuk anak yang belum bisa baca maka orang tuanya yang baca, sambil tangan kanannya diletakkan pada kepala si anak, maka InsyaAllah akan mudah menyerap ilmu, gampang menghafal dan kita atau anak kita menjadi cerdas.
.
Wallahu A'lam 
.
Semoga ada berkah dan ada manfaatnya.🤲
.
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ🌹
.
📸 : Almaghfurlah Syaikhina K.H Maimoen Zubair, lahul Fatihah

Kajian Islam Nusantara

Sabtu, 04 September 2021

Dzikir Ismul Haq dan Ismu Dzat

*Bahrul Ulum JIHNU*
*Semuga mamfaat kusus saya dan Jamaah JIHNU juga Pembaca*

*♡ DZIKIR ISMUL HAQ & ISMU DZAT ♡*

*DZIKRULLAH UNTUK PEMBERSIH HATI*

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, berDzikirlah (dengan menyebut nama Allah), Dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang”.

*عن معاذبن جبل قال: قال رسول الله صلعم: ماعمل ادمي عملا انجى له من عذاب القبر من ذكر الله (أخرجه أحمد)* 

“Tidak ada amal yang dapat dilakukan oleh anak adam (manusia) untuk menyelamatkannya dari siksa kubur, kecuali berdzikir kepada Allah.”

Bagi seorang sufi, Syaikh Abu ‘Ali al-Daqaq, Dzikir merupakan tiang penopang yang sangat kuat atas jalan menuju Allah SWT, ia adalah landasan tarekat (Thariqah) itu sendiri. Dan tidak seorangpun dapat mencapai Allah SWT, kecuali terus menerus berdzikir kepada Allah. 

*Dzikir kalbu disebut juga Dzikir tersembunyi, Dzikir khafi, yaitu Dzikir yang tersembunyi di dalam hati,*  tanpa suara dan kata-kata.
Dzikir ini hanya memenuhi kalbu dengan kesadaran yang sangat dekat dengan Allah, *seirama dengan detak jantung serta mengikuti keluar masuknya napas.* 
Keluar masuknya napas yang dibarengi dengan kesadaran akan kehadiran Allah merupakan pertanda bahwa kalbu itu hidup dan berkomunikasi langsung dengan Allah. Sebaliknya, orang yang lupa mengingat Allah menunjukkan kalbunya mati, karena tidak ada komunikasi dengan Yang Mahahidup.
*Dalam literatur sufisme di Barat, Dzikir kalbu sering dilukiskan sebagai living presence—hidup dengan merasakan kehadiran Tuhan.*

Di dalam Alquran, Yang Maha hidup itu digambarkan sebagai Cahaya langit dan bumi. Maka, ketika tidak ada hubungan dengan sumber cahaya itu, Qalbu pun tidak mendapat pancaran cahaya, sehingga gelap dan mati.

*Alquran menggunakan istilah Qalb (hati) sebanyak 132 kali.*  
Makna dasar kata ini adalah membalik kembali, pergi maju-mundur, berubah, bolak-balik, naik-turun, mengalami perubahan.
Rasulullah saw. mengatakan bahwa Qalb — karena sifat berubah-ubahnya—bagaikan selembar bulu di gurun pasir; angin membolak - baliknya dari atas ke bawah. Salah satu istri Nabi meriwayatkan bahwa dia sering berdoa, " Wahai Dia Yang membuat hati berubah-ubah, tetapkan hatiku pada agama-Mu!" Pendek-nya, Qalb bukan sesuatu yang konstan, melainkan bisa mengalami pasang-surut dan berubah-ubah dari satu keadaan ke keadaan yang lain.

*♡KEUTAMAAN DZIKRULLAH ISMUL HAQ DAN ISMU DZAT YANG SUDAH PERNAH IJAZAH♡*

Menurut Ibnul Qayyim, bahwa *Dzikir adalah ibadah paling mudah, namun paling agung dan utama,* karena gerakan lisan adalah gerakan anggota tubuh yang paling ringan dan mudah. Selain itu, dzikrullah merupakan amal yang paling dapat menyelamatkan manusia dari siksa Allah . Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, yang diriwayatkan Ibn Abi Syaybah dan Thabrani dengan isnad hasan:

*عن معاذبن جبل قال: قال رسول الله صلعم: ماعمل ادمي عملا انجى له من عذاب القبر من ذكر الله (أخرجه أحمد)* 

“Tidak ada amal yang dapat dilakukan oleh anak adam (manusia) untuk *menyelamatkannya dari siksa kubur, kecuali berdzikir kepada Allah.”* 

*Dan dengan dzikir Ismul Haq dan Ismu Dzat ini pula, Hati  dapat menjadi mengkilap, menjadi bersih dari segala kotoran.*

*إن لكل شيئ صفا لة وان صفالة القلوب ذكرالله* 

“Sesungguhnya bagi tiap-tiap segala sesuatu ada pengkilap (sikat/pembersihnya). Dan *sesungguhnya pengkilap/pembersih kalbu adalah Dzikrullah...”* 

Fungsi Dzikir sebagai alat Tazkiyyah al-Nafs (penyucian jiwa) dalam rangka mengembalikan Potensi Ruhaniyah  pada diri manusia yang terhalang atau hilang akibat dari sifat-sifat tercela, dikarenakan selalu mengikuti kehendak nafsu. Al-Ghazali menyebut sifat-sifat tercela yang dimaksud meliputi : 
- *Hasad (iri hati):  haqaq (dengki atau benci)*
- *Su’dzan (buruk sangka)*
- *Kibir (sombong)* 
- *’Ujub (merasa sempurna diri dari orang lain)* 
- *Riya’ (memamerkan kelebihan)* 
- *Suma’ (mencari-cari nama atau kemasyhuran)* 
- *Bukhl (kikir); hubb al-maal (materialistis)*
- *Takabbur (membang gakan diri)* 
- *Ghadhab (pemarah)* 
- *Ghibah (pengumpat)*
- *Namimah (bicara di belakang orang/jawa: ngrasani)* 
- *Kidzib (pendusta)* 
- *Khianat (ingkar janji)* 

Sifat-sifat semacam itulah yang sebenarnya mendominasi pemikiran dan tingkah laku seseorang, yang muaranya *melakukan berbagai penyimpangan!* 

*Dzikir Ismul Haq dan Ismu Dzat merupakan aktivitas religius penting bagi para jamaah JIHNU untuk mengembangkan diri agar berada sedekat mungkin dengan Allah Swt.*  

Dzikrullah Ala JIHNU
Dalam kamus ajaran Sufi, terdapat pengklasifikasian Dzikir menjadi tiga jenis ; yaitu :
- *Dzikir ‘âmmah (Dzikir orang umum)* 
- *Dzikir khâsh (dzikir orang khusus)* 
- *Dzikir khâshsshatil khâshshah (dzikir orang-orang paling utama).* 

Anehnya Dzikir yang diajarkan oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam justru mereka kategorikan dalam jenis Dzikir pertama (dzikir âmmah) yang merupakan tingkatan Dzikir paling rendah dalam pandangan mereka.

☆ Dzikir yang biasa dijalankan orang Umum, Dzikir yang dimaksud ialah ucapan *lâ ilâha illallâh.*

☆ *Dzikir Ismul Haq Level Dzikir kedua, berdzikir dengan isim mufrad (nama tunggal) yaitu dengan mengulang-ulang lafzhul jalâlah (Allâh, Allâh….)*

☆ *Dzikir Ismu Dzat* Sedangkan tingkat tertinggi dalam berdzikir mengulang-ulang kata huwa (dibaca hu..hu..hu) yang merupakan *ISIM DHAMIR* (kata ganti ketiga tunggal) dari lafzhul jalâlah (Allah Hu...) yang artinya Dia.

Demikianlah tiga tingkatan Dzikir yang mereka miliki beserta contoh-contohnya.

Bagi Orang awam yang belum ijazah, baiat, belum mengerti menetapkan untuk mengamalkan lebih baik Dzikir dengan kata Allâh lebih afdhal dengan dasar firman Allâh Azza wa Jalla :

*قُلِ اللَّهُ ۖ ثُمَّ ذَرْهُمْ فِي خَوْضِهِمْ يَلْعَبُونَ* 

Katakanlah :"Allâh-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah kamu menyampaikan al-Qur'ân kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya…[al-An’âm/6: 91]

Mereka berpegangan pada ayat tersebut dimana Allâh Azza wa Jalla memerintahkan untuk mengatakan Allâh (saja) dalam berdzikir. Sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla memerintahkan berdzikir untuk menyebut nama-Nya dengan nama Allâh (saja), tanpa mentaqyid dengan perintah lain melebihi lafazh ini. Sebab dzikir ini merupakan dizkir orang-orang khusus dari kalangan hamba-Nya yang menjadi lantaran dunia tetap terpelihara [Adh-Dhiyâ al-Mustabîn, Muhammad Fâdhil al-Habîb hlm. 155]

Selain itu, menurut mereka terdapat riwayat bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mentalqin ‘Ali bin Abi Thâlib Radhiyallahu anhu untuk mengatakan, “Allâh, Allâh Allâh”. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulanginya tiga kali. Kemudian memerintahkan ‘Ali untuk melakukannya. ‘Ali Radhiyallahu anhu pun mengulang-ulangnya tiga kali.

Dzikir Qalbu 
Nabi berkata, *"Sesungguhnya setan mengalir dalam diri manusia seperti mengalirnya darah, maka aku khawatir bahwa dia akan memasukkan kejahatan dalam hatimu"* (Bukhari, bab al-Kbalq, 11).

Alquran juga menegaskan bahwa Dzikir bermanfaat bagi kehidupan orang yang beriman, dan bahwa Dzikir menenteramkan hati dan pikiran (Q.S. al-Ra'd: 28). 

Dengan mengingat Allah [yang diresapkan ke dalam kalbu], hati seseorang akan menjadi lembut. Sebaliknya, hati yang lupa kepada Allah dan dipenuhi oleh rekaman tentang [berbagai dorongan nafsu] dan kelezatan hidup semata, akan menjadi keras dan kering. Kalbu seseorang tidak berbeda dengan sebatang pohon. Pohon akan segar, rimbun dan penuh dengan dedaunan yang menyejukkan apabila ia menyerap air yang cukup. Apabila sebatang pohon tumbuh di tempat yang tidak berair, maka dahan dan ranting pohon itu akan kering kerontang dan dedaun-annya pun akan berguguran. Demikian pula hati kita. Dzikir merupakan mata air kehidupan.
Hati yang kosong dari Dzikir kepada Allah berarti kekurangan mata air kehidupan. Hati akan kering, gersang, keras, dan penuh dengan bara hawa nafsu dan syahwat, dan akhirnya menjadi enggan berbakti kepada Allah.
Jika terus dibiarkan, hati akan pecah berkeping-keping; yang hanya pantas menjadi bara api neraka. Sebenamya, kelembutan hati dan ketenteramannya merupakan rahmat Allah. Allah lah yang memantulkan cahaya kedalam Hati seseorang karena dzikir kepada Allah dengan kasih sayangnya.

Barangsiapa yang *[hatinya] berpaling* dan Dzikir kepada Allah Yang Maha Pengasih, Kami sertakan setan kepada-nya, sehingga setan itu menjadi teman dekatnya. (Q.S. al- Zukhruf [431: 36).

Dzikir kalbu (khafi), menurut kaum sufi, mem-punyai efek-efeknya sendiri yang mencerahkan : ia menyulut api kerinduan kepada Allah, membina kecintaan kepada Allah dalam hati, melahirkan perenungan, melahirkan ekstase dalam diam, menimbulkan ketidaksukaan untuk terjerembab dan tenggelam dalam urusan-urusan duniawi, serta memungkinkan Dzakir (yg menjalakan Dzikir) lebih mengutamakan Allah Swt. ketimbang segala sesuatu selain-Nya. 

Menurut ahli tashawwuf, Dzikir itu terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1) *Dzikir lisan* atau disebut juga dzikir nafi isbat, yaitu ucapan La Ilaaha Illallah. Pada kalimat ini terdapat hal yang menafikan yang lain dari Allah dan mengisbatkan Allah.

Dzikir nafi isbat ini dapat juga disebut dzikir yang nyata karena ia diucapkan dengan lisan secara nyata, baik dzikir bersama-sama maupun dzikir sendirian.

2) *Dzikir qalbu* atau hati, disebut juga dzikir: Asal dan kebesaran, ucapannya Allah, Allah. Dzikir qalb ini dapat juga *disebut dzikir ISMU DZAT* karena ia langsung berdzikir dengan menyebut nama Dzat.

3) *Dzikir sir* atau rahasia, disebut juga  dzikir isyarat dan nafas, yaitu berbunyi : Hu, Hu. Dzikir ini adalah makanan utama sir (rahasia). Oleh karena itu ia bersifat rahasia, maka tidaklah sanggup lidah menguraikannya, tidak ada kata-kata  yang dapat melukiskannya. 

*Kemudian Dzikrullah  bagi Orang Awam yang ngak faham isim Dhomer itu apa? Belum pernah Ijazah ? atau belum pernah baiat?,  belum punya Guru dan Sanad ?, Dzikir yang  paling Afdhal di amalkan bagaimana?* 

Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Dalam urusan Dzikir, beliau telah menyampaikan dzikir-dzikir terbaik yang sangat jelas muatan tauhidnya. Bahkan dalam beberapa riwayat hadits, beliau sendiri yang menyatakan dzikir-dzikir tertentu merupakan dzikir paling utama dan afdhal. Di antaranya, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

*أَفْضَلُ الذِّكْرِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَفْضَلُ الدُّ عَاءِ الْحَمْدُ للهِ* 

*Sebaik-baik dzikir adalah (membaca) lâ ilâha illallâh.*  Dan sebaik-baik doa yaitu alhamdulillah [HR. al-Bukhari no.99]

Maka bagi yang belum Ijazah dan baiat Thoreqoh maka Inilah dzikir terbaik yang diucapkan seorang Muslim. Ini juga yang beliau minta kepada pamannya, Abu Thâlib untuk mengatakannya dalam sakit yang membawanya kepada kematian. Terdiri dari kalimat yang ringan, namun maknanya sangat agung dan kedudukannya sangat tinggi
*Lâ ilâha illallâh* sudah merupakan kalimat sempurna, bila dikatakan maka tidak menyisakan tanda tanya pada pendengar. Masih banyak contoh dzikir dari Nabi yang penuh dengan keutamaan dan seluruhnya merupakan bentuk kalimat sempurna. Maka bagi Pelaku Dzikir yang sudah Baiat, ijazah tidak ada masalah karena akan faham dan tau yanh di Dzikirkan, Tapi bagi yang belum punya Guru, beluk ijazah, belum baiat maka masih menyisakan kebingungan bagi orang-orang yang mendengarkannya. Coba Anda bayangkan, bila Anda menyaksikan seseorang menyebut-nyebut suatu nama misalnya Ahmad dengan berulang-ulang, apa yang Anda simpulkan dari dirinya?. Atau bila ia menyebut kata 'dia, dia, dia' seratus kali, apa pendapat Anda tentang orang tersebut ?, maka jangan Lakukan Dzikir Ismu Dzat sebelum berguru atau ijazah, baiat. 

*عن ابى الذرداء رضى الله عنه قال: قال رسو ل الله صلعم : الا انبئكم بخير اعمالكم وازكاها عندمليككم وار فعهافى درجاتكم وخير لكم من إنفاق الذهب والورق وخير لكم من ان تلقوا عدوكم فتضربوا اعنا قهم ويضربوا اعناقكم ؟ قالوا : بلى. قال : ذكر الله (أخرجه أحمد والترمذى وابن ماجه)* 

*“Maukah kamu aku beritahu tentang amal yang baik, paling  mulia dan paling suci disisi Allah,  dan paling tinggi derajatnya, lebih berharga dari menginfakkan emas dan perak, dan bila bertemu musuh maka kalian akan memenggal lehernya,” para sahabat bertanya, “apa itu ya Rasulullah?”, "Dzikir" kepada Allah.”* (Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah).

*Semuga Bermamfaat*
*BERSAMBUNG*

Jumat, 03 September 2021

MEMBELI KERUNGAT GURU



Dalam sebuah Pengkajian Rohani, seorang murid bertanya kepada Gurunya,

Murid : "Jika memang benar para guru adalah orang-orang yang pintar, mengapa bukan para guru yang menjadi pemimpin dunia, pengusaha sukses, dan orang-orang kaya raya itu ?

Gurunya tersenyum, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, ia masuk ke ruangan nya, dan keluar kembali dengan membawa sebuah timbangan.

Ia meletakkan timbangan tersebut diatas meja, dan  berkata : " Anakku, ini adalah sebuah timbangan, yang biasa digunakan untuk mengukur berat emas dengan kapasitas hingga 5000 gram".

"Berapa harga emas seberat itu? "

Murid mengernyitkan keningnya, menghitung dengan kalkulator dan kemudian ia mejawab,

"Jika harga satu gram emas adalah 800 ribu rupiah, maka 5000 gram akan setara dengan 4 milyard rupiah,"

Guru : "Baik lah anakku, sekarang coba bayangkan seandainya ada seseorang yang datang kepadamu membawa timbangan ini dan ingin menjualnya seharga emas 5000 gram, adakah yang bersedia membelinya?"

Murid berkata : "Timbangan emas tidak lebih berharga dari emasnya, saya bisa mendapatkan timbangan tersebut dengan harga dibawah dua juta rupiah, mengapa harus membayar sampai 4 milyar?"

Guru menjawab : "Nah, anakku, kini kau sudah mendapatkan pelajaran, bahwa kalian para murid, adalah seperti emas, dan kami adalah timbangan akan bobot prestasimu, kalianlah yang seharusnya menjadi perhiasan dunia ini, dan biarkan kami tetap menjadi timbangan yang akurat dan presisi untuk mengukur kadar kemajuanmu. "

Guru berkata lagi, "Satu lagi pertanyaanku. Jika ada seseorang datang kepadamu membawa sebongkah berlian ditangan kanannya dan seember keringat di tangan kirinya, kemudian ia berkata : "Ditangan kiriku ada keringat yang telah aku keluarkan untuk menemukan sebongkah berlian yang ada ditangan kananku ini, tanpa keringat ini tidak akan ada berlian, maka belilah keringat ini dengan harga yang sama dengan harga berlian"

"Apakah ada yang mau membeli keringatnya? "

"Tentu tidak." Ujar guru lagi.

"Orang hanya akan membeli berliannya dan mengabaikan keringatnya. Biarlah kami, para guru, menjadi keringat itu, dan kalianlah yang menjadi berliannya."

Sang murid menangis, ia memeluk gurunya dan berkata : "Wahai guru, betapa mulia hati kalian, dan betapa ikhlasnya kalian, terima kasih guru. Kami tidak akan bisa melupakan kalian, karena dalam setiap kemajuan kami, setiap kilau berlian kami, ada tetes keringatmu..."

Guru berkata : *"Biarlah keringat itu menguap, mengangkasa menuju alam hakiki disisi Nur Ilahi Rabbi, karena hakikat Cahaya Rohani lebih mulia dari segala pernak-pernik di dunia ini."*

*Untuk Guru Mursyidku. Terima kasih atas segenap perjuanganmu yang telah mendidikku dalam dunia kerohanian. Barakallahu fikum...*