YAUMUL IJTIMA' MWC NU BINONG, MINGGU, 29 JANUARI 2017, PUKUL 08.00 - 12.00 WIB, TEMPAT MASJID JAMI AL-MUWAHHIDIN KP. PAWELUTAN DESA CITRAJAYA

Jumat, 27 Maret 2020

Doa Penangkal Bala'

Doa Penangkal Bala' (Qorona, dan semacamnya)

Kisah Yang Menakjubkan

Menurut sebagian riwayat pernah terjadi bencana, wabah besar berupa penyakit tho'un (pagebluk) sehingga mematikan 12.000 anak kecil yang semuanya hafal Qur'an, ini terjadi di Baghdad, yang selamat justru para anak muda dan orang tua.

Anehnya di Baghdad sendiri terdapat seorang pedagang bernama "Mubaroq" di rumahnya tak tersentuh tho'un sama sekali, sampai-sampai sang Khalifah tahu, dan menanyakan tentang kenapa sampai dia selamat.
 
Sang pedagang tadi menjawab, "Karena saya punya do'a yang diriwayatkan dari Imam Abu Hanifah Ra: beliau berkata: 

"Siapa yang membaca do'a ini atau membawanya dalam keadaan bersuci, atau disimpan dalam rumahnya, maka Allah akan menjaganya beserta keluarganya dengan berkah do'a ini, lalu mereka menulisnya.

Berikut ini do'anya:

بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم إنى أسألك بعدد خلقك بعزة عرشك برضاء نفسك بنور وجهك بمبلغ علمك بغاية قدرتك ببسط قدرتك بحق حقيقة شكرك بمنتهى رحمتك بإدراك مشيتك بكلية ذاتك بكل صفاتك بتمام وصفك بنهاية أسمائك بمكنون سرك بجميل سترك بجزيل سرك بكمال منك بفيض جودك بشديد غضبك بسابق رحمتك بتوحيد وحدانيتك بعزة ربوبيتك بعظمة كبريائك بجاهك بحلالك بكمالك بافعالك بإنعامك بسيادتك بملكوتيتك بجباريتك بعطفك بلطفك ببرك بإحسانك بحقك وبحق حقك أن تجعل لنا فرجا وخرجا وشفاء من الهموم والغموم والوباء والبلاء والعناءوجميع الآفات والعاهات  فى الدنيا والآخرة برحمتك يا ارحم الراحمين والصلاة والسلام على اشرف المرسلين سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم.

KH.A Wazir Ali 

(Jajaran Pengasuh Pesantren Denanyar Jombang).

Kamis, 26 Maret 2020

Fatwa MUI tentang ibadah dalam situasi darurat corona

*FATWA*
*MAJELIS ULAMA INDONESIA*
*Nomor 14  Tahun 2020*
_*Tentang*_
*PENYELENGGARAN IBADAH DALAM SITUASI TERJADI WABAH COVID-19* 


*Ketentuan Hukum*

1. Setiap orang wajib melakukan ikhtiar menjaga kesehatan dan menjauhi setiap hal yang diyakini dapat menyebabkannya terpapar penyakit, karena hal itu merupakan bagian dari menjaga tujuan pokok beragama (al-Dharuriyat al-Khams). 

2. Orang yang telah terpapar virus Corona, wajib menjaga dan mengisolasi diri agar tidak terjadi penularan kepada orang lain. Baginya shalat Jumat dapat diganti dengan shalat zuhur di tempat kediaman, karena shalat jumat merupakan ibadah wajib yang melibatkan banyak orang sehingga berpeluang terjadinya penularan virus secara massal. Baginya haram melakukan aktifitas ibadah sunnah yang membuka peluang terjadinya penularan, seperti jamaah shalat lima waktu/ rawatib, shalat Tarawih dan Ied di masjid atau tempat umum lainnya, serta menghadiri pengajian umum dan tabligh akbar.   

3. Orang yang sehat dan yang belum diketahui atau diyakini tidak terpapar COVID-19, harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 

a.  Dalam hal ia berada di suatu kawasan yang potensi penularannya tinggi atau sangat tinggi berdasarkan ketetapan pihak yang berwenang maka ia boleh meninggalkan salat Jumat dan menggantikannya dengan shalat zuhur di tempat kediaman, serta meninggalkan jamaah shalat lima waktu/rawatib, Tarawih, dan Ied di masjid atau tempat umum lainnya.

b.  Dalam hal ia berada di suatu kawasan yang potensi penularannya rendah berdasarkan ketetapan pihak yang berwenang maka ia tetap wajib menjalankan kewajiban ibadah sebagaimana biasa dan wajib menjaga diri agar tidak terpapar virus Corona, seperti tidak kontak fisik langsung (bersalaman, berpelukan, cium tangan),  membawa sajadah sendiri, dan sering membasuh tangan dengan sabun.

4. Dalam kondisi penyebaran COVID-19 tidak terkendali di suatu kawasan yang mengancam jiwa, umat Islam tidak boleh menyelenggarakan shalat jumat di kawasan tersebut, sampai keadaan menjadi normal kembali dan wajib menggantikannya dengan shalat zuhur di tempat masing-masing. Demikian juga tidak boleh menyelenggarakan aktifitas ibadah yang melibatkan orang banyak dan diyakini dapat menjadi media penyebaran COVID-19, seperti jamaah shalat lima waktu/ rawatib, shalat Tarawih dan Ied di masjid atau tempat umum lainnya, serta menghadiri pengajian umum dan majelis taklim.

5. Dalam kondisi penyebaran COVID-19 terkendali, umat Islam wajib menyelenggarakan shalat Jumat. 

6. Pemerintah menjadikan fatwa ini sebagai pedoman dalam upaya penanggulangan COVID-19 terkait dengan masalah keagamaan dan umat Islam wajib mentaatinya.

7. Pengurusan jenazah (tajhiz janazah) terpapar COVID-19, terutama dalam memandikan dan mengkafani harus dilakukan sesuai protokol medis dan dilakukan oleh pihak yang berwenang, dengan tetap memperhatikan ketentuan syariat. Sedangkan untuk menshalatkan dan menguburkannya dilakukan sebagaimana biasa dengan tetap menjaga agar tidak terpapar COVID-19.

8. Umat Islam agar semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah, taubat, istighfar, dzikir, membaca Qunut Nazilah di setiap shalat fardhu, memperbanyak shalawat, memperbanyak sedekah, dan senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar diberikan perlindungan dan keselamatan dari musibah dan marabahaya (doa daf’u al-bala’), khususnya dari wabah COVID-19.

9. Tindakan yang menimbulkan kepanikan dan/atau menyebabkan kerugian publik, seperti memborong dan menimbun bahan kebutuhan pokok dan menimbun masker hukumnya haram.

*Rekomendasi*
1. Pemerintah wajib  melakukan pembatasan super ketat terhadap keluar-masuknya orang dan barang ke dan dari  Indonesia kecuali petugas medis dan import barang kebutuhan pokok serta keperluan emergency.

2. Umat Islam wajib mendukung dan mentaati kebijakan pemerintah yang melakukan isolasi dan pengobatan terhadap orang yang terpapar COVID-19, agar penyebaran virus tersebut dapat dicegah.

3. Masyarakat hendaknya proporsional dalam menyikapi penyebaran COVID-19 dan orang yang terpapar COVID-19 sesuai kaidah kesehatan. Oleh karena itu masyarakat diharapkan menerima kembali orang yang dinyatakan negatif dan/atau dinyatakan sembuh.

*Ketentuan Penutup*
1. Fatwa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata dibutuhkan perbaikan, akan diperbaiki dan disempurnakan sebagaimana mestinya. 

2. Agar setiap muslim dan pihak-pihak yang memerlukan dapat mengetahuinya, semua pihak dihimbau untuk menyebarluaskan fatwa ini.

Ditetapkan di :  Jakarta
Pada tanggal :    21 Rajab 1434 H
                 16 Maret 2020 M

MAJELIS ULAMA INDONESIA
KOMISI FATWA
   

*PROF. DR. H. HASANUDDIN AF*
_Ketua_


*DR. HM. ASRORUN NI’AM SHOLEH, MA*
_Sekretaris_

Minggu, 22 Maret 2020

Hadits Musim Corona

Hadits yang Bertentangan
Oleh . Ahmad Sarwat, Lc.,MA

Ada salah seorang jamaah yang protes ke saya, katanya tidak ada penyakit menular. Itu hadits shahih riwayat imam Muslim.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ النَّبيُّ : لاَ عَدْوَى, وَلاَ طِيَرَةَ , وَأُحِبُّ الْفَأْلَ الصَّالِحَ

Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah bersabda: “Tidak ada penyakit menular dan thiyarah (merasa sial dengan burung dan sejenisnya), dan saya menyukai ucapan yang baik”. (HR. Muslim)

Jadi menurutnya, atau sebenarnya menurut kiyainya, kita tidak perlu ikut-ikutan orang kafir yang takut sama corona. Kita takut kepada Allah SWT saja. Takut sama corona itu musyrik dan tidak seusai dengan hadits Shahih. Apalagi sampai tidak shalat berjamaah di masjid, itu pasti program yahudi.

Saya agak garuk-garuk kepala juga menghadapi pertanyaan jamaah yang rada pinter ini. Gimana ya cara menjawabnya. Coba saya balik dengan pertanyaan yang pakai hadits juga, tentu hadits yang shahih pula.

Terus bagaimana Anda memahami hadits berikut ini?

فِرَّ مِنَ الْمَجْذُوْمِ فِرَارَكَ مِنَ الأَسَدِ

“Larilah dari penyakit kusta seperti engkau lari dari singa”. (HR. Muslim)

Jamaah itu kaget dan bertanya," Itu shahih apa nggak haditsnya, Ustadz?".

Lihat saja siapa perawinya tuh. Hadits riwayat Imam Muslim. Shahih nggak menurut Anda?

"Seharusnya sih Shahih", jawabnya ragu.

"Bukan seharusnya, itu hadits shahih diriwayatkan oleh Imam Muslim di dalam Kitabnya Shahih Muslim", jawab saya.

"Terus ada lagi hadits lain :

لاَ يُوْرِدُ مُمْرِضٌ عَلَى مُصِحٍّ

“Janganlah unta yang sehat dicampur dengan unta yang sakit” (HR. Bukhari Muslim)

Nah yang ini malah Bukhari Muslim jalur sanadnya. Statusnya jadi muttafaqun 'alaih", tambah saya.

Gantian, sekarang si jamaah itu yang garuk-garuk kepala sambil mesam-mesem."Saya malah baru tahu ada dua hadits itu, Ustadz", akunya.

"Oke, jadi menurut Anda, adakah penyakit menular itu?". "Hmm, sekarang ya sudah ada deh", jawabnya sambil tersenyum kecut.

FENOMENA HADITS SALING BERTENTANGAN

Salah satu bahayanya kita memakai hadits sepotong-sepotong adalah kita tidak punya gambaran utuh tentang ajaran Islam.

Kadang suatu hadits bicara A, lalu kita tiba-tiba mengklaim bahwa Islam itu A. Padahal boleh jadi ada hadits lain yang bicara B. Saat itulah kita jadi bingung, kenapa ada dua hadits yang sama-sama shahih, tapi yang satu A dan yang lain B?

Jadi bagaimana ini?

Masalah semacam ini di dalam studi ilmu hadits ada babnya tersendiri. Al-Imam Asy-Syafi'i rahimahullah telah menulis satu buku atau bab khusus yang berjudul : Ikhtilaful Hadits.

Saya sendiri mendapatkan kajian ini lewat sebuah mata kuliah yang juga diberinama : Ikhtilaful Hadits. Dosen pengampunya alm. Prof Dr. Ali Musthafa Ya'qub, Lc.,MA Allahuyarham.

Ada banyak contoh hadits yang saling bertentangan. Dan kita ditantang untuk menjelaskan, bagaimana duduk persoalannya sehingga kok bisa ada hadits yang justru saling bertentangan.

Pelajaran dasarnya bahwa tidak semua hadits shahih itu harus diamalkan. Shahih itu ya shahih, sekedar dipastikan tidak ada masalah dalam jalur periwayatannya.

Tapi bagaimana kesimpulan hukumnya? Nah, itu masalah yang lain lagi. Tidak mentang-mentang hadits itu shahih, langsung diamalkan begitu saja. Harus ada kajian yang mendalam.

Saya menemukan kasus-kasus semacam ini cukup banyak juga. Oleh karena itu berdasarkan catatan dan ingatan, coba saya kumpulkan dalam satu buku. Judulnya : 42 Hadits Shahih Yang Tidak Diamalkan.

Sumber : Status Facebook Ahmad Sarwat Lc MA
www.redaksiindonesia.com

Virus Corona

Ini ada penjelasan yg sangat detail soal viruscorona yg sdh menjadi hantu membuat panik kita.

Tulisan dariSonia/Nia
*Biochemistry & biotechnology scientist

Mohon dibaca sampe selesai.
Bagus banget! 🙏👍❤

™️
APA ITU VIRUS CORONA NOVEL - COVID-19

1. Apa sih Virus Corona itu?
2. Kenapa orang2 jd pada ketakutan sama Corona?
3. Apakah ini varian baru dari virus pneumonia?
4. Bagaimana antisipasinya?

Menyambung tulisan saya sebelumnya, saya sebagai scientist yg berkecimpung dalam hal *biochemistry & biotechnology*, paham betul apa itu yg disebut virus. 

Saya bikin tulisan ini dengan penuh tanggung jawab, berdasarkan pengetahuan & pengalaman saya berkecimpung dalam laboratorium biologi. 

Dan karena banyaknya informasi simpang siur yg beredar di kalangan masyarakat, serta berita2 tak bertanggung jawab yg disebarkan secara sengaja, akhirnya membuat kegaduhan kehidupan masyarakat kita yg tak paham banyak hal. 

1. *Apa sih Virus Corona itu?*

Corona Virus tidak lain & tidak bukan adalah sejenis *JAMUR/MOULD* yg sangat mudah dikembangbiakan dalam skala laboratorium, dengan temperatur/suhu tertentu. 

Hanya dengan menggunakan peralatan lab sederhana (cawan petri & medium agar2 sbg sarana pengembang biak), maka JAMUR/MOULD akan beranak pinak dengan sendirinya. 

Orang awam sebut MOULD ini sebagai virus

Tapi....apapun sebutannya, "mereka" adalah mikro organisme yg sejenis, alias sama. 

Masa inkubasi mikro organisme tsb, ada yg 1 minggu, 2 minggu, bisa juga 1 bulan...
Semua tergantung pada medium yg disediakan. 

Apa itu medium? 
Sarana sbg pengembang biak mikro organisme. (Anggap lah sebagai rahim, tempat beranak pinak si mikro organisme)

Semakin bagus mediumnya, makin cepat beranaknya & pengembangbiakannya. 

Spt rahim para wanita yg hamil, ada yg kelahiran cacat, tak sempurna, bahkan lahir mati. 

Mikro organisme juga spt itu. Tergantung mediumnya. Medium bagus pun, bs jd mikro organisme yg beranak pinak cacat, tak sempurna, dan mati sebelum tumbuh. 

Spt apa medium yg bagus? 
Mengandung protein & asam amino tinggi. 
Protein & asam amino = syarat dasar atau rumus pembentuk kehidupan.

Tubuh manusia untuk beregenerasi sel, syaratnya butuh protein & asam amino. 

Sampai disini, semoga bisa dipahami yah

2. Kenapa orang2 jd pada ketakutan sama Corona?

Karena tak paham, makanya ketakutan. 
Belum lagi, pemberitaan yg dibombardir terus menerus.  Masalahnya, pemberitaan pendek2 sebaris saja, yg tak lengkap, hanya menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. 

Apalagi "kebiasaan" menelan pil pahit sosmed mentah2 tanpa dicerna pakai nalar/logika. 

3. Apakah ini varian baru dari virus pneumonia?

Tidak !!
Bukan !!

Hampir semua mikro organisme tsb bentuknya memang Corona alias dari kata "CROWN" (MAHKOTA). 

Bulat + ada kayak antena TV nya 

Teman2 pasti sering lihat dalam versi CGI-nya (Computer Generated Images) di iklan2 jualan AC, humidifier & bahan2 desinfektan. 

Saya sertakan screen shot iklan pembersihan AC di Inf*rm*, yg sy foto sendiri, spy bisa dipahami bentuk rupa si Corona. 

Jadi, ini bukan mikro organisme baru. 
Kita dah sering ketemu si Corona dr bertahun2 silam 

Koq baru pada ketakutannya sekarang sih? >>> nah...media nih yg mesti tanggung jawab gorengan pisang & risolnya.

4  *Bagaimana antisipasinya?*
(Menyambung statement dari Menkes dr. Terawan)

Saya akan jabarkan secara lengkap, semoga bermanfaat & meredam gonjang ganjing risol sosmed, yg digoreng tak sampai matang ini.

Saya tak akan bahas lagi soal hygiene, pasti sudah pada paham. 
Yg akan sy jabarkan adalah soal pengendalian & solusinya yg murah meriah.

A. Sediakan cuka makan. 
B. Sediakan humidifier (yg murah saja, bs beli online 290 rb yg kapasitas 5 liter).
C. Pengasapan menggunakan asap tembakau.
D. Kuras rumah menggunakan cuka atau bayclin.
E. Masker tak diperlukan bagi yg sehat. 
Kalau lagi sakit, baru pakai masker.
(Jangan terbalik !!)
F. Hindari menumpuk barang di rumah (baju bekas, sepatu, kardus, sofa, apalagi nyetok makanan) 

G. Hindari FLU SHOT !

Ulasan : 

A. Cuka makan + air = 1 : 4 (1 banding 4 ; cukanya 1 bagian, airnya 4 bagian).

B. Masukan ke alat humidifier atau kalau punya kipas angin di rumah, taruh cuka + air dlm mangkok depan kipas angin. 
Biarkan seluruh ruangan, sampai ke teras rumah & kamar mandi kesemprot cuka. 

Mikro organisme mau itu bentuknya Crown kek...Cincin kek...Gelang kek....Kalung kek... >>> *bakal mati & gak sempat inkubasi* 

Simple toh? Tolong dijalankan 
Demi kesehatan bersama. Percuma baca doang & broadcast, tapi diri sendiri gak jalankan protokol ini. 

C. Beli tembakau murah meriah 1 kilo 90 ribu sudah dapat seabreg2. 
Itu pun yg grade A. 

Cari di pasar, banyak yg jual tembakau. 
Bakar sampai asapnya kehirup & memenuhi ruangan. 

Gak usah takut sama asap tembakau. 
Itu bagus. 

Mikro organisme itu super duper kecil cil cil, pakai kacamata pembesar pun gak bakal kelihatan. 

Makanya disebut mikro organisme >>> cuman bs dilihat penampakannya pakai mikroskop. 

Asap paling ampuh "mengikat" mikro organisme. 

Nano lawan nano. 
Asap = nano = molekulnya kecil.
Bisa masuk ke sela2 terkecil. 

Takut sama tembakau? 
Itu ngaco 

Yg salah adalah chemicals yg ditambahkan pd rokok/tembakau. 

*Bukan tembakaunya yg salah* 
Tembakau itu sangat super bagusnya, sangat berkhasiat membantu kesehatan kita. 

(PENJELASAN LEBIH LANJUT BESOK2 SAYA TULIS SOAL TEMBAKAU)

D. Lap meja, lemari, wall paper, dapur, kloset, washtafel pakai cuka atau bayclin buat steril dr mikro organisme.

E. Banyak orang tak paham, bahwa masker itu punya pori2 besar (dari sisi pandang ukuran mikro organisme). *Mau pakai masker 10 lapis pun, mikro organisme tetap tembus* 

Jadi kalau yg sehat pakai masker, malahan dia akan kena sakit >>> sesak nafas & kekurangan oksigen.

Kekurangan oksigen ke otak, nanti jd tekanan darah tinggi & gula darah naik.
Masalah lagi kan? 

Selama Anda rutin berdahak, itu sehat.
Dahak & ingus = mekanisme alami tubuh dari sel darah putih menyaring/menangkap/mengurung mikro organisme jahat yg masuk ke tubuh. 

Masuk bisa melalui saluran pernafasan & saluran pencernaan. Setelah mikro organisme jahat tersebut "ditangkap" oleh dahak/ingus, tinggal dibuang. Beres. Makanya jgn sampai dahak tertelan ya.

Jadi... stop borong masker !!!
Biarkan saja para penimbun masker & yang mau ambil untung gila2an, nanti juga harganya jatuh. 

Lagipula, masker yg ditimbun pun *rentan ditumbuhi mikro organisme* kalau penyimpanannya asal2an. Alias nanti rusak sendiri ! Hayo looo

Pilih tanpa masker & mekanisme tubuh alami didongkrak? Atau pilih pakai masker yg dah ditumbuhi bibit penyakit? 

Pikir ulang deh 

F. Barang2 bekas bisa jd medium si Corona beranak pinak. Lebih baik disingkirkan, cuci bersih pakai cuka/bayclin, baru sumbangkan. Atau bakar sekalian. 

Gak ada manfaatnya ditimbun. 
Mati juga kita gak bawa masuk barang2 itu ke liang kubur toh? 

Hiduplah leluasa, bernafaslah dengan lega...ruang yg sempit pun jadi ebih indah tanpa tumpukan barang yg gak guna. 

G. Hindari FLU SHOT ! Bukannya dapat anti bodi tubuh, malah sistem imun kita jadi lemah akibat merkuri (Thimerosal) dan aluminium pada flu shot tsb.

***

You can reach me anytime to ask something about your health.

Sy luangkan waktu 1 jam bikin tulisan ini. 
Tolong bantu sy menyebarkannya bagi seluruh masyarakat Indonesia menjadi sehat, tanpa ketakutan yg sia2. 

.

*PENYAKIT PALING MENAKUTKAN ADALAH SAAT NALAR 🧠 KITA TAK LAGI BERFUNGSI OPTIMAL*

Selasa, 17 Maret 2020

Doa tolak penyakit corona

*Ijazah KH Hasyim Asy’ari dalam Menghadapi Pagebluk Penyakit*

Malam ini diadakan haul KH Yahya bin Abdul Hamid Chasbullah di Tambakberas. Mauidzah hasanah disampaikan ol eh KH. Masduqi Abdurrahman Al Hafidz (Pengasuh Pondok Pesantren Roudhotu Tahfidzi Qur'an Perak Jombang). Dia mengijazahkan jika ada wabah penyakit agar membaca doa berikut:

لي خمسة أطفي بها  حر الوباء الحا طمة  
المصطفى والمرتضى وابناهما والفاطمة

(Li khomsatun uthfi bihaa  kharal wabaail khatimah
Al-mustofaa wal murtadzoo wabna humaa wal faathimah

Artinya: 
Aku punya Lima orang kekasih
Berkat mereka sakit panasku sembuh
Al Musthafa (Muhammad Saw)
Al Murtadha (Ali bin Abi Thalib)
Dua orang puteranya:
Hasan dan Husein
Dan Fatimah.)

Selesai acara, saya bertanya kepada beliau tentang doa di atas. Dia berkisah dari zaman dulu terjadi pagebluk yang kalau pagi ada orang sakit, maka sorenya meninggal. Lalu KH. Hasyim Asy'ari mengijazahkan doa tersebut untuk KH. Romli Rejoso, KH. Wahab Chasbullah Tambakberas, KH. Bisri Denanyar, dan pondok Semelo Perak.

****

Sumber:
https://bangkitmedia.com/ijazah-kh-hasyim-asyari-dalam-menghadapi-pagebluk-penyakit/

Kedua syair diatas sering dibuat puji-pujian di langgar-langgar atau musholla,, tapi sayang, jarang sekali diantara kita yang mau menelaah sejarah hidup beliau2 (ahlilbayt nabi) itu

Sabtu, 14 Maret 2020

Doa anti Virus Corona

DO'A ANTI VIRUS CORONA?

Kemarin,13.03.20,  aku ditelp seseorang dari Jakarta, seorang penulis di medsos. Dia minta doa pencegah virus Corona. Aku bilang "aku tidak punya doa khusus untuk itu, tapi baca saja do'a ini  sebanyak-banyaknya":

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَآمَّةٍ  وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَآمَّةٍ  

“Aku berlindung dengan segala sifat Allah dari segala setan, virus yang berbahaya, dan semua mata yang jahat.”

قوله: ((هامَّة)) هي كل ذات سم يقتل

Makna kata "Haammah" ialah segala racun yang mematikan.

Aku bilang : doa ini acap disebut sebagai ruqyah. 
Do'a ini dibacakan Nabi untuk dua cucu beliau : Sayid Hasan dan Sayid Husen, saat baru lahir. 

Para ulama menyebut do'a ini untuk bayi yang baru lahir.

Semoga semua makhluk Allah sehat dan berbahagia.

14.03.2020
HM

Jumat, 06 Maret 2020

Kiai Profesor

*Kiai Profesor*

Rabu 04 March 2020
Oleh : Dahlan Iskan

Untuk apa sampai perlu mengejar gelar profesor? 

Bagi Kiai Asep Saifudin Chalim tujuannya konkret sekali: ingin membuka universitas internasional.

Dan ia sendiri yang akan memimpinnya.

Dan itu harus terjadi dalam lima tahun ini. 

Hakekatnya beliau sudah mampu melakukan itu tanpa gelar profesor. Baik dari segi finansial, jaringan, kapasitas intelektual, maupun ide besar. Dan utama dari track record-nya di bidang pembangunan pendidikan.

Tapi persyaratan formal dari pemerintah mengharuskan gelar doktor dan profesor.

”Inilah penganugerahan gelar profesor yang tidak perlu mempersoalkan hakekatnya. Ini hanya syari'atnya saja,” ujar Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya.

Sang rektor, Prof. Dr. Masdar Hilmy adalah orang Tegal dengan gelar doktor dari Melbourne University. Sejak muda Masdar sudah menjadi penulis di koran nasional, termasuk Kompas. Tema tulisannya biasanya tentang multikulturalisme.

Masdar tahu persis kapasitas dan hasil karya Kiai Asep. ”Beliau sebenarnya sudah tidak memerlukan gelar ini,” kata Prof. Masdar Hilmy dalam pidatonya Sabtu lalu.

Untuk mendirikan perguruan tinggi internasionalnya itu Kiai Asep sudah menyiapkan tanah 60 hektare. Lokasinya di Pacet, di perbukitan cukup indah di selatan Mojokerto, Jatim. 

Di Pacet itu pula Kiai Asep membangun pondok pesantren. Sudah dilakukan.

Tergolon baru: tahun 2007. Tapi perkembangannya luar biasa pesat : mutunya, sistem pengajarannya maupun fisik kampusnya.

Areal tanahnya bertambah terus. Tiap bulan beli tanah baru. Awalnya hanya 1 hektare. Kini sudah mencapai 40 hektare lebih. Dan akan segera menjadi 100 hektare.

Siswanya juga terus bertambah.

Kini sudah lebih 10.000 orang. Belum ada pesantren baru yang kepesatan pertumbuhannya secepat itu.

Nama pesantren tersebut: Amanatul Ummah. Tidak ada hubungannya dengan Partai Amanat Nasional --yang dibidani Muhammadiyah itu. Kiai Asep adalah tokoh NU (Nahdlatul Ulama). Bahkan ia jadi NU sudah sejak sebelum lahir. Ayahnya adalah salah satu kuai besar pendiri NU --Kiai Abdul Chalim.

Sebetulnya Kiai Asep sudah pula mendirikan perguruan tinggi di Pacet itu. Saya ikut peresmiannya, empat tahun lalu. Lokasinya di sebelah Amanatul Ummah.

Namanya: Institute Abdul Chalim --untuk menghormati bapaknya. Sudah pula memiliki mahasiswa dari 10 negara. 

Tapi Kiai Asep belum puas dengan semua itu. Ia akan terus mengembangkan pendidikan. Sampai terbayar ”dendam” nya waktu kecil.

Waktu itu awal Orde Baru. Sepanjang jalan di Jatim --arah Pandaan-- banyak berdiri pabrik baru. Mayoritas milik asing.

Ia pun berpikir siapa yang akan bekerja di situ. Pasti hanya yang berpendidikan dan yang pintar. Tidak mungkin pribumi Islam bisa bekerja di situ.

Maka Asep muda menetapkan arah hidupnya: meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Lewat pendidikan.

Itu tidak mudah. Ayahnya meninggal saat Asep masih kelas 2 SMPN 1 Sidoarjo. Tidak ada lagi kiriman bekal hidup. 

Apalagi ia anak bungsu dari 21 bersaudara.

Kisah Asep di SMP ini dituturkan dengan sangat baik oleh . Gatot Sujono --teman satu kelasnya.

Di forum penganugerahan itu Gatot --juga saya-- diminta memberikan testimoni. Tugas itu ia laksanakan dengan amat menarik dan lucu.

Saat sekolah di SMP dulu Asep tinggal di pondok pesantren Al Khoziny --yang didirikan oleh KH Abbas Khozin. 

Ayahnyalah yang menitipkan Asep kecil di situ. Sang ayah memang pernah lama di Jatim --berguru ke KH Wahab Chasbullah yang juga salah satu pendiri NU.

Di pondok itu semua santri masak sendiri --kecuali Asep. Itu karena Asep tidak punya bahan yang bisa masak.

Tengah malam barulah Asep ke dapur. Ia mencucikan tempat masak santri lainnya --yang biasanya digeletakkan begitu saja tanpa dicuci. Tujuan lainnya: mendapatkan sisa nasi yang biasanya tertinggal di dasar tempat tanak. Yakni nasi yang sudah jadi intip-kerak.

Semua alat masak temannya bersih. Ia pun dapat makanan --sekali itu dalam sehari. 

Di pondok itu Asep belajar kitab-kitab agama di malam hari. Pagi-pagi berjalan kaki ke SMPN 1 Sidoarjo --sejauh sekitar 5 Km.

Asep juga hanya mempunyai satu buku tulis --pelajaran apa pun ditulis di satu buku situ.

Gatot berteman akrab karena satu bangku dengan Asep di pojok paling belakang.

Pun waktu keduanya meneruskan sekolah di SMAN 1 Sidoarjo.

”Beliau itu pemberani. Waktu main sepak bola satu-satunya yang tidak pakai sepatu. Beliau tidak takut terinjak sepatu bola,” ujarnya.

Selama bersahabat, seingat Gatot, hanya sekali bertengkar. Tapi seru sekali. Dan lama sekali.

Penyebabnya tidak sepele. Itu terjadi waktu Gatot menulis cerita pendek. Tulisannya disalahkan oleh Asep. Gatot tidak mau terima itu. 

Itu soal bunyi kokok ayam jantan.

”Bunyi kokok ayam jantan kok kukuruyuk,” ujar Asep seperti yang ditirukan Gatot. 

Waktu itu Gatot lagi mendiskripsikan datangnya fajar pagi. Yang biasa ditandai dengan kokok ayam jantan: kukuruyuuuuuuuk!

”Bunyi kokok ayam itu kongkorongkoooong,” ujar Asep memberikan koreksi.

Pertengkaran pun terjadi.

Tidak pernah terselesaikan.

Lalu Asep berhenti sekolah di kelas 2 SMA itu. Tidak ada lagi biaya setelah sang ayah meninggal dunia. Ia pun pamit kepada kiai pondok Al Khoziny.

”Waktu itu beliau sudah pandai matematika, bahasa Inggris dan bahasa Arab,” ujar Gatot.

Pamit ke mana?

Tidak tahu. Asep tidak punya tujuan pasti hendak ke mana. Ia pun berjalan ke timur. Ke arah Lumajang. Lalu Jember. Banyuwangi. Probolinggo. Akhirnya berhenti di Pasuruan. Ia mengajar matematika di sebuah sekolah di pedesaan Pasuruan. 

Perjalanan itulah yang terpatri dalam otak dan hatinya: saat melihat banyaknya pabrik PMA di sepanjang jalan.

Saat meninggalkan pondok dan SMA Sidoarjo itu Asep hanya membawa satu tas. Isinya pun hanya dua stel baju dan dua buku: kamus bahasa Inggris dan Arab.

Di Pasuruan itu Asep ikut ujian persamaan SMA. Lulus. Lalu masuk IKIP Surabaya --jurusan bahasa Inggris.

Dengan bekal ijazah sarjana muda Asep bisa mengajar lebih resmi. Lalu kuliah lagi di jurusan bahasa Inggris di IKIP Malang. Sampai menjadi sarjana.

Ia masih kuliah lagi di UIN Sunan Ampel Surabaya. Untuk jurusan sastra Arab. Sampai sarjana muda.

Saat di Surabaya itu Asep mendirikan pondok pesantren. Yakni di Siwalankerto --sekitar 2 Km dari UIN Surabaya sekarang ini. 

Asep tahu untuk mendirikan sekolah diperlukan syarat formal kesarjanaan. Ia pun kuliah S2 di Universitas Islam Malang. Lalu S3 di Universitas Merdeka, juga di Malang. Dan kini Asep menjadi Prof. DR. KH Asep Saifudin Chalim.

Presiden Joko Widodo hadir di acara pengukuhan Sabtu lalu. Saat menuju panggung Presiden Jokowi menghadap ke senat guru besar dulu. Lalu membungkuk khusu' memberi hormat. Demikian pula setelah turun dari podium. Kembali menghadap senat dan kembali membungkuk hormat. 

”Bapak Presiden Jokowi itu orang sholeh,” ujar Kiai Asep saat memulai pidato. Waktu itu presiden belum tiba di tempat penganugerahan. ”Tempat yang disinggahi orang sholeh akan mendapat berkah,” tambahnya. 

Kiai Asep memang memegang peran utama atas kemenangan telak Jokowi di Jatim. Padahal kalau suara di Jatim imbang saja, Prabowo lah yang menjadi presiden sekarang ini.

Gatot sendiri berpisah total dari Asep. Setamat SMA Gatot melamar kerja di kementerian keuangan. Ia ditempatkan di kantor bendahara negara di Samarinda. 

Sebelas tahun Gatot di Kaltim. Sambil kuliah ekonomi di Universitas Mulawarman. Di Samarinda pula ia menemukan isterinya sekarang --anak orang Malang yang juga merantau ke Samarinda. 

Gatot lantas mendapat bea siswa ke Amerika. Ia kuliah di University of Delaware di Newark. Lalu mendapat bea siswa lagi untuk gelar doktor di Universitas Negeri Malang.

Setelah pensiun kini Gatot ikut mengajar di Institute Abdul Chalim milik Asep.

Pertengkaran saat SMA pun berakhir. Itu karena Gatot akhirnya tahu: di Jawa Barat bunyi kokok jago adalah 'kongkorongkooong'. 

Gatot sama sekali tidak tahu kalau Asep itu anak kelahiran Majalengka --anak kiai besar di sana. ”Selama di SMA beliau menggunakan bahasa Jawa yang halus,” ujar Gatot. 

Saya ikut memberikan pidato testimoni di forum penganugerahan itu. Saya ingat saat ingin salat subuh di Pacet. Saya berangkat dari Surabaya jam 3 pagi. Tapi saat tiba di Amanatul Ummah sudah agak telat: mendapat tempat salat di emperan masjid.

Habis salat Subuh tidak ada yang keluar masjid. Diteruskan dengan kajian kitab kuning. Semua santri membuka kitabnya. Saya ikut kitab santri di sebelah saya.

”Siapa yang mengajar itu,” tanya saya kepada santri di sebelah saya.

”Beliaunya Kiai Asep,” jawab si santri.

Oh... Inilah kunci sukses Kiai Asep, kata saya dalam hati. Beliau total sekali dalam mengurus lembaga pendidikannya. Termasuk masih mengajar sendiri untuk kajian tertentu.

Ternyata, tiap hari, Kiai Asep berangkat dari pondoknya di Siwalankerto Surabaya ke Pacet. Tiap jam 2.30 pagi .. Tiap hari. 

(Dahlan Iskan)

https://www.disway.id/r/857/kiai-profesor

Rabu, 04 Maret 2020

Solawat agunh

*SHOLAWAT-SHOLAWAT AGUNG* 

Shalawat bagi orang yang ingin sampai kepada Allah bagaikan lampu penerang yang dapat menjadi hidayah yang dibutuhkan. Barangsiapa yang menghiasi hatinya dengan lampu shalawat, maka dia akan mampu melihat segala hakikat tauhid berkat cahaya terang shalawat tersebut...

1. *SHALAWAT NUR*
Shalawat ini dari Sang Guru Mulia *Al Habib Umar bin Hafidz bin Syeikh Abu Bakar bin Salim*, sebagai amalan yang bisa dilaksanakan semua orang.
Beliau sudah memberikan ijazah 'ammah, setiap orang boleh mengamalkannya.
Selain itu fadhilah dari membaca Shalawat ini adalah untuk ketenangan batin, terang pikiran, cahaya hati dan dimudahkan mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah SAW. Fadhilah teragung bagi yg istiqomah mengamalkannya adalah dijadikannya dzhohir dan batinnya selalu berkumpul bersama Rasulullah dalam setiap keadaan
Inilah bacaan Shalawat Nur :

*ﺃَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠٰﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻧُﻮْﺭِﻙَ ﺍﻟﺴَّﺎﺭِﻱْ ﻭَﻣَﺪَﺩِﻙَ ﺍﻟْﺠَﺎﺭِﻱْ ﻭﺍﺟْﻤَﻌْﻨِﻲْ ﺑِﻪٖ ﻓِﻲ ﻛُﻞِّ ﺃَﻃْﻮَﺍﺭِﻱْ ﻭَﻋَﻠٰﻰ ﺁﻟِﻪٖ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪٖ ﻳَﺎﻧُﻮْﺭُ*

“Allahumma shalli wa sallim ‘ala Sayyidina Muhammad nuuri-kas saari wa madaadikal jaari wajma’nii bihi fi kulli athwaari 
wa ‘ala alihi wa shahbihi yaa nuur ”

Artinya :
“ Ya Allah, limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad, sang cahaya-Mu yang selalu bersinar dan pemberian-Mu yang tak kunjung putus, dan kumpulkanlah aku dengan Rasulullah di setiap keadaanku, serta shalawat untuk keluarganya dan sahabatnya, wahai Sang Cahaya ”...
Shalawat tersebut bisa dibaca 1 kali setiap selesai membaca doa antara adzan dan iqomah, atau 10x tiap selesai Shalat Fardhu atau ketika malam menjelang tidur.

2. *SHOLAWAT IBNU ABBAS*

*يَا دَائِمَ الْفَضْلِ عَلٰى الْبَرِيَّة*
*يَا بَاسِطَ الْيَدَيْنِ بِالْعَطِيَّة*
*يَا صَاحِبَ الْمَوَاهِبِ السَّنِيَّة*
*صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ خَيْرِ الْوَرٰى سَجِيَّة*
*وَاغْفِرْ لَنَا يَا ذَا الْعُلٰى فِي هٰذِهِ الْعَشِيَّة*

Yaa daaimal fadhli 'alal bariyyah
Yaa baasithol yadaini bil 'athiyyah
Yaa shoochibal mawaahibis saniyyah
Sholli 'alaa sayyidinaa Muhammadin khoiril waroo sajiyyah
Waghfirlanaa yaa dzal 'ulaa fii haadzihil 'asyiyyah

(Wahai Yang Selalu Memberi karunia pada makhluk-Nya.
Wahai yang tangan-Nya terbuka dengan pemberian-Nya.
Wahai Pemilik karunia yang mulia.
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya.
(Beliau) adalah manusia yang terbaik.
Ampuni kami pada sore ini wahai Yang Maha Mulia)
Sholawat tsb diijazahkan Abah Guru Sekumpul melalui kitab beliau al Imdad, beliau mengatakan dibaca ketika hampir maghrib sebelum adzan 10 kali.
Fadhilahnya ada di kitab An Nawadir hal 195

فائدة : عن رسول الله صلى الله عليه وسلم، قال : من قال ليلة الجمعة عشر مرات "يا دائم الفضل على البرية يا باسط اليدين بالعطية يا صاحب المواهب السنية صل على محمد و آله خير البرية واغفر لنا يا ذا العلى في هذه العشية" ، كتب الله له مائة الف الف حسنة، ومحا عنه الف الف سيئة، ورفع له الف الف درجة، وزاحم ابراهيم الخليل يوم القيامة فى قبته.
النوادر : ١٩٥

Sebuah Faidah : dari Rosulillah shollallahu 'alaihi wasallam : 
"Barangsiapa yg membacanya 10 x, maka Allah mencatatkan baginya seratus juta kebaikan, dilebur darinya sejuta keburukan, diangkat baginya sejuta derajat, dan pada hari qiyamat berada dalam naungan kubah Nabi Ibrahim 'alaihis salam"

3. *SHOLAWAT FATIH (PEMBUKA)*
Susunan Syeikh Muhammad Syamsuddin Bin Abil Hasan Al Bakri ra:

*اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .*

Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammaddinil Fatihi Lima Ughliqo Wal Khotimi Lima Sabaqo, Nashiril Haqqi Bil Haqqi Wal Hadi Ila Shirotikal Mustaqim Wa Ala Alihi Haqqo Qodrihi Wa Miq Darihil Adzim...

“Ya Allah curahkanlah rahmat dan keselamatan serta berkah atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang dapat membuka sesuatu yang terkunci, penutup dari semua yang terdahulu, penolong kebenaran dengan jalan yang benar, dan petunjuk kepada jalanmu yang lurus. Semoga Allah mencurahkan rahmat kepada beliau, kepada keluarganya dan kepada semua sahabatnya dengan sebenar - benar kekuasaannya yang Maha Agung. ”.

Berkata Syeikh Ahmad Showi RA:
"Barang siapa membaca sholawat ini walaupun sekali saja seumur hidup nya,Niscaya ia tidak akan masuk neraka".
Berkata Sebagian Ulama2 Besar di Maroko:

انها نزلت عليه فى صحيفة من الله:
"Sesungguhnya ini sholawat langsung di turunkan di sebuah kertas dari Allah ta'ala kepada nya (Pemilik ini sholawat Syeikh Syamsuddin)".
"Satu kali membaca ini sholawat yaitu sebanding (sama) dgn 1000X bersholawat,ada yg mengatakan 60.000X"
"Apabila dibaca 1x sehari maka tidak akan mati su'ul khotimah"
"Barangsiapa membacanya 1 kali setiap selesai sholat fardhu maka akan dilapangkan kehidupannya dan kelak dibangkitkan bersama para Nabi, Syuhada'. Auliya dan orang2 soleh"
Berkata lagi Sebagian Ulama:
-Barang siapa mengekalkan membaca nya selama 40 hari,Niscaya Allah terima taubat nya dan Allah ampuni sgl dosa2 nya".
Berkata Syekh Amad Zaini Dahlan, *"Sholawat fatih bersumber dari Syekh Abdul Qodir al Jilani* sangat bermanfaat bagi orang yg berada di permulaan suluk, pertengahan maupun penghabisan, di dalamnya terdapat asror dan keajaiban yg mencengangkan akal dan barang siapa mengekalkan membaca nya setiap hari sebanyak 100X, niscaya dibukakan bagi nya HIJAB dan di anugrahkan ANWAR dan di tunaikan segala hajat nya.

4. *SHOLAWAT NUR DZAT DARI SAYYIDI ABIL HASAN AS SYADZILI RA*

*اللهم صلى وسلم وبارك على سيدنا محمد النور الذاتى والسر السارى فى سائر الاسماء والصفات*

"ALLAAHUMMA SHOLLI WA SALLIM WA BAARIK ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADININ NUURIZ ZDAATI WAS SIRRIS SAARII FII SAA'IRIL ASMAA'I WAS SHIFAAT".

Diriwayatkan ada seorang pemuda yg suka membaca shalawat nur dzat setiap hari tanpa hitungan semata2 hendak mencintai Nabi saw. maka pemuda tsb berkali kali bertemu Rasulullah di dalam mimpinya,, .dia dalam mimpi juga dapat memeluk Rasulullah,. dan Rasulullah tersenyum mencium bibirnya... 
Dikisahkan juga bahwa ada seseorang yg mengamalkan shalawat ini secara istiqomah maka bila malam hari ia selalu bermimpi dg para wali yg masyhur dan yg mastur... 
dan ada lagi seorang kiai yg mengamalkan shalawat ini di daerah Jawa Barat.. beliau diberi Allah ilmu mengerti banyak bahasa meskipun sebelumnya tidak pernah belajar,,. di daerah Lamongan , Jawa Timur, seorang kiai didatangi banyak orang yg meminta air putih atau doa kesembuhan, banyak yg sembuh total dari penyakitnya berkat kiai tsb gemar mengamalkan sholawat nur dzat...

5. *SHOLAWAT AHLUL MAHABBAH*

*اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد صلاة تعدل جميع صلولت اهل محبتك وسلم على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد سلاما يعدل سلامهم*

allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad sholatan ta'dilu jami'a sholawati ahli mahabbatik wa sallim ala sayyidina Muhammad salam ya'dilu salamahum

Ya Allah berikanlah sholawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya sebenar-benar sholawat yang menyamai seluruh sholawat ahli mahabbahMu dan berikanlah salam kepada Nabi Muhammad dan keluarganya sebenar-benar salam yang menyamai seluruh salam ahli mahabbahMu.

Diriwayatkan bahwa *Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari khalifah Syekh Samman al Madani* sangat gemar membaca sholawat ini. Kalam ahli makrifah mengatakan barangsiapa membaca sholawat tsb satu kali maka pahalanya seperti ia mengkhatamkan dalailul khoirot 70.000 kali

6. *SHOLAWAT DURRIL AZHAR*

*اللهم صلى على سيدنا محمد الدر الازهر واليقوت الاحمر والنور الاظهر والسر الله الاكبر*

Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad addurril azhar wal yaqutil ahmar wan nuril adzhar wa sirrilllahil akbar

Ya Allah berikanlah sholawat kepada Sayyidina Muhammad mutiara yg paling indah, berlian merah, cahaya yang paling terang, dan rahasia Allah yg paling besar.

Kata *Abah Guru Sekumpul*, Barangsiapa mengamalkannya setiap hari 15 kali maka tidak sampai seminggu orang itu sudah bertemu Rasulullah SAW

7. *SHOLAWAT AL-'ALIL QODRI*

*اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّـدِنَا مُحَمَّدٍ نِالنَّــبِـــىِّ اْلأُمِّـــيِّ الْحَبِـــيْبِ الْعَالِىِّ الْقَادِرِ الْعَظِيْمِ الْجَاهِ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ*

Allohumma sholli ‘alaa sayyidinaa Muhammadinin nabiyyil ummiyyil habiibil ‘aaliyyil qodril ‘dziimil jaah. wa ‘alaa aalihii wa shohbihii wa sallim.

“Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Sayyidina Muhammad, Nabi yang ummi, kekasih yang luhur derajatnya, yang agung pangkatnyaa, dan shalawat dan salam semoga juga selalu tercurahkan kepada keluarga serta sahabatnya.”

Berkata Syekh Romadhon Al Buthi " *Redaksi sholawat alil qodri tsb langsung berasal dari Nabi SAW*."
Syaikh Husain Muhammad Syaddad Ba’Umar dalam kitabnya Kaifiyat al-Wushul Liru’yat Sayyidina Al-Rasul Muhammad SAW mengatakan,
" *Sayyid Ahmad Zaini Dahlan*, seorang mufti Makkah al-Mukarramah berkata di dalam majmu’-nya yang terkumpul di dalamnya sejumlah shalawat atas Nabi saw.: ”Sesungguhnya salah satu bacaan utama yang banyak diucapkan oleh orang-orang soleh adalah bacaan sholawat al alil qodri yang barang siapa membacanya terus menerus pada malam jum’at meskipun satu kali, niscaya akan tersingkap baginya ruh yang menyerupai ruh Nabi saw. ketika dia akan meninggal dan masuk ke dalam kubur, dia akan melihat bahwa Nabi saw sendiri yg menguburkannya/ memasukkannya ke liang lahad.”
Sebagian orang soleh berkata: ‘Bagi siapa yang rutin membacanya setiap malam sepuluh kali dan pada malam jum’at sebanyak seratus kali, dia akan memperoleh karunia yang besar dan kebaikan yang melimpah dengan kehendak Allah Ta’ala.”

Kisah Rasulullah bagian 11

KISAH RASULULLAH ﷺ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد
Bagian 11

*Halimah*

Ketika Halimah dan Harits kembali ke rombongan, mereka melihat semua kawan mereka telah mendapatkan bayi untuk dibawa pulang dan disusui.

Melihat itu, Halimah berkata kepada suaminya,
"Demi Allah, aku tak ingin mereka melihatku pulang tanpa membawa bayi. Demi Allah, aku akan pergi kepada anak yatim itu dan mengambilnya."

"Tidak salah kalau engkau mau melakukannya. Semoga Allah memberi kita keberkahan melalui anak yatim tersebut."

Akhirnya Halimah dan suaminya kembali menemui Aminah dan membawa Muhammad ke dusun mereka. Aminah melepas bayinya itu dengan perasaan lega bercampur sedih. Lega karena akhirnya ada yang mengasuh Muhammad, sedih karena harus berpisah dengannya selama dua tahun ke depan.

"Pergilah, Nak. Ibu menunggumu di sini," bisik Aminah dengan pipi yang hangat dialiri air mata.

Tatkala menggendong Muhammad, Halimah keheranan, "Aku tidak merasa repot membawanya, seakan-akan tidak bertambah beban."

Kemudian, Halimah menyusui Muhammad.

"Lihat, bayi ini menyusu dengan lahap," kata Halimah kepada suaminya.

Setelah menyusui Muhammad, Halimah menyusui bayinya sendiri. Bayi itu juga menyusu dengan lahap. Setelah itu, Muhammad dan bayi Halimah tertidur dengan lelap.

"Anak kita tidur dengan lelap," bisik Halimah kepada suaminya, "padahal, sebelumnya kita hampir tidak bisa tidur karena ia rewel terus sepanjang malam."

Malam itu, keduanya bertambah heran karena unta tua mereka ternyata kini menghasilkan susu.

"Engkau tahu, Halimah. Sebelum ini unta tua kita tidak menghasilkan susu setetes pun," gumam Harits.

Suami istri itu meminum air susu unta sampai kenyang.

"Malam ini benar-benar malam yang indah, " kata Halimah kepada Harits, "bayi kita tertidur lelap dan kita pun bisa beristirahat dengan perut kenyang."

"Demi Allah, tahukah engkau Halimah, engkau telah mengambil anak yang penuh berkah."

"Demi Allah, aku pun berharap demikian."


Kebanggaan Rasulullah

Lingkungan di Bani Sa'ad benar-benar sangat murni. Kelak Rasulullah pun dapat berkata dengan bangga, "Aku adalah keturunan Arab yang paling tulen. Sebab aku anak suku Quraisy yang menyusui di Bani Sa'ad bin Bakr."

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد

Keberkahan

Keberkahan yang dibawa Muhammad kecil tidak berhenti sampai di situ.
Ketika dalam perjalanan kembali ke dusun Bani Sa'ad, terjadi hal yang mengherankan.

"Suamiku, tidakkah engkau melihat hal yang aneh pada keledai tungganganku?" tanya Halimah.

"Saat kita pergi, keledai ini berjalan pelan sekali," Harits menanggapi, "tetapi, kini ia dapat berjalan cepat seolah tak kenal lelah. Padahal, beban yang dibawanya cukup berat."

Keledai itu berjalan cukup cepat sehingga bisa menyusul dan melewati rombongan wanita Bani Sa'ad lainnya yang telah berjalan lebih dulu.

"Halimah putri Abu Dhu'aibi!" panggil para wanita itu keheranan, "tunggulah kami! Bukankah ini keledai yang engkau tunggangi saat kita pergi?"

"Demi Allah, begitulah," balas Halimah, "ini memang keledaiku yang dulu."

"Demi Allah, keledaimu itu kini bertambah perkasa!"

Ketika tiba di rumah, Halimah dan Harits tambah terkejut.

"Sepetak tanah kita!" bisik Halimah tak percaya.

"Sepetak tanah kita ini jadi begitu hijau dan subur! Padahal, saat kita berangkat, tak ada sepetak tanah pun yang lebih gersang dari ini!"

"Domba-domba juga!" seru Harits, "domba domba kita jadi gemuk dan susunya penuh. Kini kita dapat memerah dan meminum susu mereka setiap hari."

Begitulah keberkahan yang mereka terima selama mengasuh Muhammad. Namun, dua tahun pun berlalu, kini tiba saatnya mengembalikan Muhammad kepada ibunya.

_Insya ALLAH Bersambung...._

Sejarah Lahirnya Nahdlatul Ulama, sumber KHR As'ad Syamsul Arifin

.
.KHR.AS'AD SYAMSUL ARIFIN SITUBONDO - JAWA TIMUR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang akan saya sampaikan pada Anda tidak bersifat nasehat atau pengarahan, tapi saya mau bercerita kepada Anda semua. ANDA suka mendengarkan cerita? (Hadirin menjawab: Ya).

Kalau suka saya mau bercerita. Begini saudara-saudara. Tentunya yang hadir ini kebanyakan warga NU, ya? Ya? (Hadirin menjawab: Ya).

Kalau ada selain warga NU tidak apa-apa ikut mendengarkan. Cuma yang saya sampaikan ini tentang NU,Nahdlatul Ulama. Karena saya ini orang NU, tidak boleh berubah-ubah, sudah NU. Jadi saya mau bercerita kepada anda mengapa ada NU?

Tentunya muballigh-muballigh yang lain menceritakan isinya kitab. Kalau saya tidak. Sekarang saya ingin bercerita tentang kenapa ada NU di Indonesia, apa sebabnya? Tolong didengarkan ya, terutama para pengurus, Pengurus Cabang, MWC, Ranting, kenapa ada NU di Indonesia.

Begini, umat Islam di Indonesia ini mulai kira-kira 700 tahun dari sekarang, kurang lebih, para auliya', pelopor-pelopor Rasulullah Saw. ini yang masuk ke Indonesia membawa syariat Islam menurut aliran salah satu empat madzhab, yang empat. Jadi, ulama, para auliya',

 para pelopor Rasulullah Saw. masuk ke Indonesia pertama kali yang dibawa adalah Islam. Menurut orang sekarang Islam Ahlussunah wal Jama’ah, syariat Islam dari Rasulullah Saw. yang beraliran salah satu empat madzhab khususnya madzhab Syafi'i. Ini yang terbesar yang ada di Indonesia.

Madzhab-madzhab yang lain juga ada. Ini termasuk Islam Ahlussunah wal Jama’ah. Termasuk yang dibawa Walisongo, yang dibawa Sunan Ampel, termasuk Raden Asmoro ayahanda Sunan Ampel, termasuk Sunan Kalijogo, termasuk Sunan Gunung Jati. Semua ini adalah ulama-ulama pelopor yang masuk ke Indonesia, yang membawa syariat Islam Ahlussunah wal Jama’ah.

Kira-kira tahun 1920, waktu saya ada di Bangkalan (Madura), di pondok Kyai Kholil. Kira-kira tahun 1920, Kyai Muntaha Jengkebuan menantu Kyai Kholil, mengundang tamu para ulama dari seluruh Indonesia. Secara bersamaan tidak dengan berjanji datang bersama, sejumlah sekitar 66 ulama dari seluruh Indonesia.

Masing-masing ulama melaporkan: “Bagaimana Kyai Muntaha, tolong sampaikan kepada Kyai Kholil, saya tidak berani menyampaikannya. ini semua sudah berniat untuk sowan kepada Hadhratus Syaikh. Ini tidak ada yang berani kalau bukan Anda yang menyampaikannya.”

Kyai Muntaha berkata: “Apa keperluannya?”

“Begini, sekarang ini mulai ada kelompok-kelompok yang sangat tidak senang dengan ulama Salaf, tidak senang dengan kitab-kitab ulama Salaf. Yang diikuti hanya al-Quran dan Hadits saja. 

Yang lain tidak perlu diikuti. Bagaimana pendapat pelopor-pelopor Walisongo karena ini yang sudah berjalan di Indonesia. Sebab rupanya kelompok ini melalui kekuasaan pemerintah Jajahan, Hindia Belanda. Tolong disampaikan pada Kyai Kholil.”

Sebelum para tamu sampai ke kediaman Kyai Kholil dan masih berada di Jengkuban, Kyai Kholil menyuruh Kyai Nasib: “Nasib, ke sini! Bilang kepada Muntaha, di al-Quran sudah ada, sudah cukup:

(يُرِيدُونَ أَن يُطْفِؤُواْ نُورَ اللّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللّهُ إِلاَّ أَن يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ ﴿٣٢

“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.” (QS. at-Taubat ayat 32)

Jadi kalau sudah dikehendaki oleh Allah Ta'ala, maka kehendakNya yang akan terjadi, tidak akan gagal. Bilang ya kepada Muntaha.”

Jadi para tamu belum sowan sudah dijawab oleh Kyai (Kholil). Ini karomah saudara, belum datang sudah dijawab keperluannya. Jadi para ulama tidak menyampaikan apa-apa, Cuma bersalaman. “Saya puas sekarang” kata Kyai Muntaha. Jadi saya belum sowan, sudah dijawab hajat saya ini.

Tahun 1921-1922 ada musyawarah di Kawatan (Surabaya) di rumah Kyai Mas Alwi. Ulama-ulama berkumpul sebanyak 46, bukan 66. Tapi hanya seluruh Jawa, bermusyawarah termasuk Abah saya (KH. Syamsul Arifin), termasuk Kyai Sidogiri, termasuk Kyai Hasan almarhum, Genggong, membahas masalah ini.

Seperti apa, seperti apa? Dari Barat Kyai Asnawi Qudus, Ulama-ulama Jombang semua, Kyai Thohir. para Kyai berkata: “Tidak ada jadinya, tidak ada kesimpulan.” Sampai tahun 1923, kata Kyai satu: “Mendirikan Jamiyah (organisasi)”, kata yang lain: “Syarikat Islam ini saja diperkuat.” Kata yang lain: “Organisasi yang sudah ada saja.”

Belum ada NU. (Sementara) yang lain sudah merajalela. Tabarruk-tabarruk sudah tidak boleh. Orang minta berkah ke Ampel sudah tidak boleh. Minta syafaat ke nenek moyang sudah tidak boleh. Ini sudah tidak dikehendaki. Sudah ditolak semua oleh kelompok-kelompok tadi. Seperti apa bawaan ini.

Kemudian ada satu ulama yang matur (menghadap) sama Kyai: “Kyai, saya menemukan satu sejarah tulisan Sunan Ampel. Beliau menulis seperti ini (Kyai As'ad berkata: “Kalau tidak salah ini kertas tebal. Saya masih kanak-kanak. Belum dewasa hanya mendengarkan saja”): 

“Waktu saya (Sunan Ampel Raden Rahmatullah) mengaji ke paman saya di Madinah, saya pernah pernah bermimpi bertemu Rasulullah, seraya berkata kepada saya (Raden Rahmat): “Islam Ahlussunah wal Jama’ah ini bawa hijrah ke Indonesia. Karena di tempat kelahirannya ini sudah tidak mampu melaksanakan Syariat Islam Ahlussunah wal Jama’ah. Bawa ke Indonesia.”

Jadi di Arab sudah tidak mampu melaksanakan syariat Islam Ahlussunah wal Jama’ah. Pada zaman Maulana Ahmad, belum ada istilah Wahabi, belum ada istilah apa-apa. Ulama-ulama Indonesia ditugasi melakukan wasiat ini.

Kesimpulannya mari Istikharah. Jadi ulama berempat ini melakukannya. Ada yang ke Sunan Ampel. Ada yang ke Sunan Giri. Dan ke sunan-sunan yang lain. Paling tidak 40 hari. Ada 4 orang yang ditugasi ke Madinah.

Akhirnya, tahun 1923 semua berkumpul, sama-sama melaporkan. Hasil laporan ini tidak tahu siapa yang memegang. Apa Kyai Wahab, apa Kyai Bisri. Insya Allah ada laporan lengkapnya. Dulu saya pernah minta sama Gus Abdurrahman dan Gus Yusuf supaya dicari.

Sesudah tidak menemukan kesimpulan, tahun 1924, Kyai (Kholil) memanggil saya. Ya saya ini. Saya tidak bercerita orang lain. Saya sendiri. Saya dipanggil: “As'ad, ke sini kamu!”

Asalnya saya ini mengaji di pagi hari, dimarahi oleh kyai, karena saya tidak bisa mengucapkan huruf Ra'. Saya ini pelat (cadal). “Arrahman Arrahim…”

Kyai marah: “Bagaimana kamu membaca al-Quran kok seperti ini? Disengaja apa tidak?!”

“Saya tidak sengaja Kyai. Saya ini pelat.”

Kyai kemudian keluar (Kyai Kholil melakukan sesuatu). Kemudian esok harinya pelat saya ini hilang. Ini salah satu kekeramatan Kyai yang diberikan kepada saya.

Kedua, saya dipanggil lagi: “Mana yang cedal itu? Sudah sembuh cedalnya?”

“Sudah Kyai.”

“Ke sini. Besok kamu pergi ke Hasyim Asy’ari Jombang. Tahu rumahnya?”

“Tahu.”

“Kok tahu? Pernah mondok di sana?”

“Tidak. Pernah sowan.”

“Tongkat ini antarkan, berikan pada Hasyim. Ini tongkat kasihkan.”

“Ya, kyai.”

“Kamu punya uang?”

“Tidak punya, kyai.”

“Ini.”

Saya diberikan uang Ringgit, uang perak yang bulat. Saya letakkan di kantong. Tidak saya pakai. Sampai sekarang masih ada. Tidak beranak, tapi berbuah (berkah). Beranaknya tidak ada. Kalau buahnya banyak. Saya simpan. Ini berkah. Ini buahnya.

Setelah keesokan harinya saya mau berangkat, saya dipanggil lagi: “Ke sini kamu! Ada ongkosnya?”

“Ada kyai.”

“Tidak makan kamu? Tidak merokok kamu? Kamu kan suka merokok?”

Saya dikasih lagi 1 Ringgit bulat. Saya simpan lagi. Saya sudah punya 5 Rupiah. Uang ini tidak saya apa-apakan. Masih ada sampai sekarang. Kyai keluar: “Ini (tongkat) kasihkan ya, (Kyai Kholil membaca QS. Thaha ayat 17-21):

وَمَا تِلْكَ بِيَمِينِكَ يَا مُوسَى ﴿١٧﴾ قَالَ هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّأُ عَلَيْهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَى غَنَمِي وَلِيَ فِيهَا مَآرِبُ أُخْرَى ﴿١٨﴾ قَالَ أَلْقِهَا يَا مُوسَى ﴿١٩﴾ فَأَلْقَاهَا فَإِذَا هِيَ حَيَّةٌ تَسْعَى ﴿٢٠﴾ قَالَ خُذْهَا وَلَا تَخَفْ سَنُعِيدُهَا سِيرَتَهَا الْأُولَى ﴿٢١

“Apakah itu yang di tangan kananmu hai Musa? Berkata Musa: “Ini adalah tongkatku, aku berpegangan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya.” Allah berfirman: “Lemparkanlah ia, hai Musa!” Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat. Allah berfirman: “Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula.”

Karena saya ini namanya masih muda. Masih gagah. Sekarang saja sudah keriput. Gagah pakai tongkat dilihat terus sama orang-orang. Kata orang Arab Ampel: “Orang ini gila. Muda pegang tongkat.”

Ada yang lain bilang: “Ini wali.”

Wah macam-macam perkataan orang. Ada yang bilang gila, ada yang bilang wali. Saya tidak mau tahu, saya hanya disuruh Kyai. Wali atau tidak, gila atau tidak terserah kamu.

Saya terus berjalan. Saya terus diolok-olok, gila. Karena masih muda pakai tongkat. Jadi perkataan orang tidak bisa diikuti. Rusak semua, yang menghina terlalu parah. Yang memuji juga keterlaluan. Wali itu, kok tahu? Jadi ini ujian. Saya diuji oleh Kyai. Saya terus jalan.

Sampai di Tebuireng, (Kyai Hasyim bertanya): “Siapa ini?”

“Saya, Kyai.”

“Anak mana?”

“Dari Madura, Kyai.”

“Siapa namanya?”

“As'ad.”

“Anaknya siapa?”

“Anaknya Maimunah dan Syamsul Arifin.”

“Anaknya Maimunah kamu?”

“Ya, Kyai”

“Keponakanku kamu, Nak. Ada apa?”

“Begini Kyai, saya disuruh Kyai (Kholil) untuk mengantar tongkat.”

“Tongkat apa?”

“Ini, Kyai.”

“Sebentar, sebentar…”

Ini orang yang sadar. Kyai ini pintar. Sadar, hadziq (cerdas). “Bagaimana ceritanya?”

Tongkat ini tidak langsung diambil. Tapi ditanya dulu mengapa saya diberi tongkat. Saya menyampaikan ayat:

وَمَا تِلْكَ بِيَمِينِكَ يَا مُوسَى ﴿١٧﴾ قَالَ هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّأُ عَلَيْهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَى غَنَمِي وَلِيَ فِيهَا مَآرِبُ أُخْرَى ﴿١٨﴾ قَالَ أَلْقِهَا يَا مُوسَى ﴿١٩﴾ فَأَلْقَاهَا فَإِذَا هِيَ حَيَّةٌ تَسْعَى ﴿٢٠﴾ قَالَ خُذْهَا وَلَا تَخَفْ سَنُعِيدُهَا سِيرَتَهَا الْأُولَى ﴿٢١

“Apakah itu yang di tangan kananmu hai Musa? Berkata Musa: “Ini adalah tongkatku, aku berpegangan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya.” Allah berfirman: “Lemparkanlah ia, hai Musa!” Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat. Allah berfirman: “Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula.”

"Alhamdulillah, Nak. Saya ingin mendirikan Jam’iyah Ulama. Saya teruskan kalau begini. Tongkat ini tongkat Nabi Musa yang diberikan Kyai Kholil kepada saya.”

Inilah rencana mendirikan Jam’iyah Ulama. Belum adaNahdlatul Ulama. Apa katanya? Saya belum pernah mendengar kabar berdirinya Jam’iyah Ulama. Saya tidak mengerti.

Setelah itu saya mau pulang. “Mau pulang kamu?”

“Ya, Kyai.”

“Cukup uang sakunya?”

“Cukup, Kyai.”

“Saya cukup didoakan saja, Kyai.”

“Ya, mari. Haturkan sama Kyai, bahwa rencana saya untuk mendirikan Jam’iyah Ulama akan diteruskan.”

Inilah asalnya Jam’iyatul Ulama.

Tahun 1924 akhir, saya dipanggil lagi oleh Kyai Kholil: “As'ad, ke sini! Kamu tidak lupa rumahnya Hasyim?”

“Tidak, Kyai.”

“Hasyim Asy'ari?”

“Ya, Kyai.”

“Di mana rumahnya.”

“Tebuireng.”

“Dari mana asalnya?”

“Dari Keras (Jombang). Putranya Kyai Asy’ari Keras.”

“Ya, benar. Di mana Keras?”

“Di baratnya Seblak.”

“Ya, kok tahu kamu?”

“Ya, Kyai.”

“Ini tasbih antarkan.”

“Ya, Kyai.”

Kemudian diberi uang 1 Ringgit dan rokok. Saya kumpulkan. Semuanya menjadi 3 Ringgit dengan yang dulu. Tidak ada yang saya pakai. Saya ingin tahu buahnya.

Terus, pagi hari Kyai keluar dari Langgar: “Ke sini, makan dulu!”

“Tidak, Kyai. Sudah minum wedang dan jajan,”

“Dari mana kamu dapat?”

“Saya beli di jalan, Kyai”

“Jangan membeli di jalan! Jangan makan di jalan! Santri kok makan di jalan?”

“Ya, Kyai.”

Saya makan di jalan dimarahami. Santri kok menjual harga dirinya? Akhirnya saya ditanya: “Cukup itu?”

“Cukup, Kyai.”

“Tidak!”

Diberi lagi oleh Kyai. Dikasih lagi 1 Ringgit. Saya simpan lagi. Kemudian tasbih itu dipegang ujungnya: “Ya Jabbar, Ya Jabbar, Ya Jabbar. Ya Qahhar, Ya Qahhar, Ya Qahhar.” Jadi Ya Jabbar 1 kali putaran tasbih. Ya Qahhar 1 kali putaran tasbih. Saya disuruh dzikir.

“Ini.”

Disuruh ambil. Saya tengadahkan leher saya. “Kok leher?”

“Ya, Kyai. Tolong diletakkan di leher saya supaya tidak terjatuh.”

“Ya, kalau begitu.”

Jadi saya berkalung tasbih. Masih muda berkalung tasbih. Saya berjalan lagi, bertemu kembali dengan yang membicarakan saya dulu: “Ini orang yang megang tongkat itu? Wah.. Hadza majnun.” Ada yang bilang "wali", ya seperti tadi. Jadi saya tidak menjawab. Saya tidak bicara kalau belum bertemu Kyai. Saya berpuasa. Saya tidak bicara, tidak makan, tidak merokok, karena amanatnya Kyai. Saya tidak berani berbuat apa-apa. Sebagaimana kepada Rasulullah, ini kepada guru. Saya tidak berani. Saya berpuasa. Saya tidak makan, tidak minum tidak merokok. Tidak terpakai uang saya.

Ada yang narik: “Karcis! karcis!”

Saya tidak ditanya. Saya pikir ini karena tasbih dan tongkat. Saya pura-pura tidur karena tidak punya karcis. Jadi selama perjalanan 2 kali saya tidak pernah membeli karcis. Mungkin karena tidak melihat saya. Ini sudah jelas keramatnya Kyai. Jadi Auliya' itu punya karomah. Saya semakin yakin dengan karomah. Saya semakin yakin.

Saya lalu sampai di Tebuireng, Kyai (Hasyim) tanya: “Apa itu?”

“Saya mengantarkan tasbih.”

“Masya Allah, Masya Allah. Saya diperhatikan betul oleh guru saya. Mana tasbihnya?”

“Ini, Kyai.” (dengan menjulurkan leher).

“Lho?”

“Ini, Kyai. Tasbih ini dikalungkan oleh Kyai ke leher saya, sampai sekarang saya tidak memegangnya. Saya takut su'ul adab (tidak sopan) kepada guru. Sebab tasbih ini untuk Anda. Saya tidak akan berbuat apa-apa terhadap barang milik Anda.”

Kemudian diambil oleh Kyai: “Apa kata Kyai?”

“Ya Jabbar, Ya Jabbar, Ya Jabbar. Ya Qahhar, Ya Qahhar, Ya Qahhar.”

“Siapa yang berani pada NU akan hancur. Siapa yang berani pada ulama akan hancur.” Ini dawuhnya.

Pada tahun 1925, Kyai Kholil wafat tanggal 29 Ramadhan. Banyak orang berserakan. Akhirnya pada tahun 1926 bulan Rajab diresmikan Jam’iyatul Ulama. Ini sudah dibuat, organisasi sudah disusun. Termasuk yang menyusun adalah Kyai Dahlan dari Nganjuk, yang membuat anggaran dasar. Kemudian para ulama sidang lagi untuk mengutus kepada Gubernur Jenderal. Ya, seperti itulah yang dapat saya ceritakan.

SEMOGA  BER MANFAAT .....