YAUMUL IJTIMA' MWC NU BINONG, MINGGU, 29 JANUARI 2017, PUKUL 08.00 - 12.00 WIB, TEMPAT MASJID JAMI AL-MUWAHHIDIN KP. PAWELUTAN DESA CITRAJAYA

Jumat, 30 Juni 2017

Bangkrut, GNPF MUI temui Presiden Jokowi

_BY NINOY KARUNDENG_ 
_JUNE 26, 2017 POLITIK_

Hampir dua bulan setelah kasus Ahok mereda, kelompok Islam radikal GNPF MUI kebingungan. Sponsor lari. Rizieq FPI terasingkan di Arab sana. GNPF MUI pun mengalami kebangkrutan. Energi negatif penuh tipu daya GNPF MUI yang menggerakkan sentimen segregasi dan pamer kekuatan kehilangan kekuatan. Rizieq yang habis dipakai parpol Anies-Sandi terasingkan, kabur ke tanah leluhurnya. Bangkrut, sejak beberapa pekan GNPF MUI mencanangkan rekonsiliasi dengan Presiden Jokowi yang mereka serang dan jadikan sasaran. _(Rekonsiliasi adalah istilah yang tak dibutuhkan Presiden Jokowi krn Jokowi samaskali  tidak butuh GNPF MUI)._

Mari kita tengok paparan yang mencerahkan dan menghentak kesadaran nurani, hati, pikir, rasa, logika, iman, ketakwaan, jati diri, kemanusiaan, kebangsaan Indonesia, pluralisme, keberagamaan, spiritual, seni, budaya, kearifan lokal, dan kebebasan jiwa selamanya dalam melihat peta pertarungan politik, dalam melihat sepak terjang dan kebangkrutan GNPF MUI dan gerakan Islam radikal yang mengancam NKRI yang menuntut konsistensi perlawanan manusia waras pencinta NKRI dan kepemimpinan nasional di tangan orang waras, Presiden Jokowi.

Merasa kekuatan bangkrut dan gagal mendorong dukungan masyarakat Islam untuk istilah kriminalisasi ulama untuk kasus esek-esek Rizieq FPI, GNPF MUI menggagas bertemu dengan Presiden Jokowi. Bahkan Yusril pun dijadikan garda depan untuk rekonsiliasi. Tetap tak mendapatkan sambutan dari Presiden Jokowi. Nah, momen Open House Idul Fitri Presiden Jokowi dimanfaatkan oleh GNPF MUI untuk pertemuan: tepat.

Pertemuan GNPF MUI menimbulkan aksi-reaksi baik dari kaum Bumi Datar maupun manusia waras. Kubu Bumi Datar berharap semua kasus hukum diintervensi oleh Presiden Jokowi. Buni Yani berteriak berharap kasusnya di-SP3-kan. GNPF MUI kegedean perasaan menginginkan rekonsiliasi. Mereka mengelu-elukan kebijakan ekonomi dan hukum Presiden Jokowi.

Tujuan tersembunyi mereka adalah terbebas dari kasus hukum yang membelit Bahtiar Nasir, Rizieq FPI, Khattath Gatot sampai biang keladi gonjang-ganjing Buni Yani – selain si kompor SBY yang memanas-manasi. _(SBY sama sekali tak berteriak kasus penodaan Pancasila dan esek-esek Ririeq-Firza)._

Untuk menghadapi mereka, berbagai langkah strategis diambil Presiden Jokowi. Presiden Jokowi pun memimpin kampanye *Saya Pancasila, Saya Indonesia,* sampai pembentukan lembaga kampanye Pancasila dan di sekolah perlu diajarkan mata pelajaran Pancasila. Itu antara lain.
Yang belum dilakukan adalah mengatur khotib di mimbar khutbah agar tidak mempromosikan radikalisme dan kampanye khilafah mengadu domba umat.

_(Masalahnya, JK ada dalam posisi strategis ketua DMI-Dewan Masjid Indonesia- yang ketika kampanye menggunakan masjid-masjid di DKI dibiarkan – karena kepentingan politik sempit mendukung Aksa Mahmud dan Erwin Aksa. Untuk skala nasional 2019 akan sangat berbahaya jika dibiarkan. Ini tugas berat publik yang waras dan Presiden Jokowi, TNI,Polri, BIN dan lembaga penegak hukum)._

Presiden Jokowi paham tentang Masjid Istiqlal yang selama 6 bulan dikuasai oleh FPI dan Islam garis keras. Kini masjid Negara itu telah kembali ke pangkuan Islam moderat dengan simbol Quraish Shihab sebagai Khotib Sholat Ied. Tak lupa simbol politik dan hegemoni Presiden Jokowi terkait kekuasaan ditunjukkan dengan menggandeng JK untuk ikut sholat di Istiqlal, bukan di Masjid Al Azhar. Ini dilakukan Presiden Jokowi dengan penuh perhitungan tentu. _(Sementara itu kelompok Islam radikal masih menggunakan Masjid Agung Al Azhar sebagai basis pergerakan. Bahtiar Nasir masih ngompori dalam khotbah Idul Fitri di sana. Sungguh khas GNPF MUI.)_

Dikembalikannya Masjid Istiqlal ke fungsi peribadatan dan kedaulatan negara, setelah MUI dirangkul erat dan diluruskan jalannya oleh Presiden Jokowi, membuat GNPF MUI kehilangan arah. Pembelaaan terhadap Rizieq FPI, atas nama rekonsiliasi, menemukan tembok di depannya. MUI dan Komnas HAM pun tidak melakukan endorsement kasus mesum, pornografi, esek-esek Rizieq – Firza Husein sebagai kriminalisasi ulama. Jalan buntu menghadang di depan.

Publik yang waras masih ingat sepak terjang GNPF MUI. Selama 6 bulan belakangan kelompok semprul itu mengatasnamakan Islam mencaci-maki, menghina, mengolok-olok bahkan mengancam revolusi segala, seolah Presiden Jokowi akan dengan mudah dijatuhkan. Mengkafirkan orang lain yang berbeda pendapat, menuduh PKI, antek asing, dominasi China, aseng, dstnya digemborkan. Publik yang non waras terutama bumi datar terkecoh dengan fitnah mereka. Itu mereka lakukan dengan dana besar.

Penyebabnya adalah gelombang gerakan 212, sebelumnya 411 dan seterusnya adalah euphoria kebablasan. GNPF MUI dan Rizieq merasa bahwa mereka mampu berbuat apa saja dan atas nama radikalisme bisa membodohi semua orang, termasuk silent majority. _(Alhasil silent majority bangkit bergerak melawan Islam radikal begitu kasus Ahok diputus pengadilan. Pertaruhan adalah soal intoleransi dan segregasi yang mengancam NKRI yang Bhineka Tunggal Ika)._

Memang, tak salah sangkaan di permukaan mereka. Sebagian para pentolan partai yang salah perhitungan tampak mendukung mereka. Amien Rais, Prabowo, Fahri Hamzah, Fadli Zon dan bahkan GNPF MUI digunakan sebagai corong alat kampanye Anies-Sandi di Pilkada DKI, dengan *ayat dan mayat* sebagai topik utama; bukan program dan rencana kerja.

Di balik diamnya Presiden Jokowi, sesungguhnya lebih tepat disebut sebagai pemetaan. Presiden Jokowi menghitung dan mencatat siapa lawan siapa kawan, secara telanjang. Semua terbuka kedok mereka. Para tersangka pengkhianat bangsa pun yang berusaha makar ditangkapi. Yang sebelumnya belum muncul secara telanjang, jadi kelihatan nyata. Kini mereka clep klakep tak ada bunyi, tiada suara.

Tak ada lagi suara Ahmad Dhani, Ratna Sarumpaet, bahkan suara KIvlan Zein, Bintang Pamungkas, Rachmawati, semua dibungkam tanpa suara. (Bahkan lebih jauh Muhammad Riza Chalid pun tak tentu rimbanya, dan tenggelam dengan uang bejibunnya. Dalam kasus Papa Minta Saham hanya Setya Novanto yang terselamatkan, politik-hukum dan hukum-politik zig-zag Presiden Jokowi yang mencengangkan dan mematikan.)

Lewat aksi 212 dan 411 – yang dianggap dan dijadikan momen angka asyik oleh gerakan Islam radikal yang dimotori oleh GNPF MUI – para penganut khilafah keluar kandang. Kelompok Islam radikal keluar dari persembunyian. Pun organisasi yang condong ke arah Wahabi dan Islam garis keras ketahuan. Pemetaan yang dilakukan Presiden Jokowi dan the Operators pun berjalan sempurna.

Setelah Rizieq terasingkan sendiri, sampai meninggal dunia di Arab Saudi pun Indonesia tak akan rugi, gerakan GNPF MUI disuruh Rizieq FPI untuk rekonsiliasi. Momen curian untuk menemui Presiden Jokowi pun didapatkan: saat Open House halal bi halal, dengan menodong Menteri Pratikno. Kekhawatiran pendukung Presiden Jokowi yang tak rela rekonsiliasi pun teredam oleh catatan kelihaian berpolitik Presiden Jokowi – karena Presiden Jokowi bukanlah seorang politikus, namun pemimpin yang memiliki jiwa kenegarawanan dan bukan ayam sayur.

Sikap GNPF MUI ini bertolak belakang dengan kejumawaan mereka ketika pelintiran kasus Ahok berhasil mengecoh kalangan Islam. Euforia kebablasan itu menemukan titik tertingginya ketika mereka berani mengancam revolusi segala. Hal yang ditertawakan oleh publik yang masih waras. Mereka lupa silent majority bergerak merapatkan diri karena ancaman gerakan intoleransi yang dikampanyekan kaum Islam radikal bahkan khilafah telah membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam NKRI dan Pancasila.

_(Kampanye Saya Pancasila dan Saya Indonesia oleh Presiden Jokowi mendapatkan sambutan untuk melawan Islam radikal dan khilafah serta Wahabi yang anti Pancasila. Muncul Mafindo, Seribu Lilin, Forum Demokrasi Pancasila, Standing for NKRI, GNAF, dan aneka grup lain yang Pancasilais dan membela NKRI. Gerakan menggandeng kelompok Islam moderat dan Islam Nusantara menemukan momentumnya; NU, GP Anshor, Banser, unsur Muhammadiyah moderat pun dirangkul masyarakat. Presiden Jokowi pun menantang di mana gerakan PKI, pasti Presiden Jokowi akan menggebuk.)_

Bahkan pertemuan GNPF MUI dengan Presiden Jokowi diyakini jadi akhir kisah titik awal ambruknya gerakan Islam radikal. Akhir kisah Rizieq FPI. Akhir kisah Khattath Gatot. Akhir kisah Bahtiar Nasir. Akhir kisah GNPF MUI. Publik tahu GNPF MUI adalah perwujudan dari gerakan Islam radikal. Sikap dan cara mereka bertindak pun menghalalkan segala cara. Bagi mereka memelintir, mengkafirkan, menolak pluralisme, intoleran, mengancam Presiden Jokowi dan pemerintah adalah hanya cara. Bahkan salah satu simpatisan mereka adalah HTI yang jelas anti Pancasila dan NKRI. Mereka menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan mereka.

Jadi di tengah analisis kebangkrutan GNPF MUI sebagai motor gerakan Islam radikal, publik yang masih waras dan mencintai NKRI dan pemimpin benar, kepemimpinan nasional yang membela NKRI, harus tetap waspada.

Publik harus tetap bergerak dan tetap harus melawan Islam radikal, melawan gerakan intoleransi, melawan politik ayat dan mayat yang dimotori dan dikampanyekan oleh Eep lewat masjid-masjid – yang bahkan JK membiarkannya. Ini peringatan. Habisnya nama GNPF MUI pun tak akan menghapus upaya mereka merongrong persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Jika kendor, maka segala strategi Presiden Jokowi menjaga NKRI, akan berantakan. Islam radikal akan merajalela seperti kasus Pilkada 2017. Publik harus ingat bahwa akhir tujuan setiap gerakan publik waras adalah menjaga kepempimpinan nasional yang waras. Dan kepemimpinan nasional yang waras ada dalam diri Presiden Jokowi. Maka menjadi pertaruhan 2019 ketika publik yang waras, dengan Presiden Jokowi sebagai capresnya, akan berhadapan dengan kelompok yang bisa jadi seperti Pilkada DKI 2017 lalu.

_Salam bahagia ala saya._

*_NINOY KARUNDENG_*
_Wakil Presiden Penyair Indonesia, Philosopher penemu teori filsafat "I am the mother of words"_

Rabu, 28 Juni 2017

Asal Mula MTQ

💚MUSABAQAH TILAWATIL QUR’AN (MTQ) ITU BERMULA DARI MENARA MASJID AMPEL💙  

(Ahmad Faiz Basori)  

Tidak banyak yang tahu jika asal usul MTQ itu bermula dari lima orang pemuda yang hoby melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an di Masjid Ampel Surabaya. Kelima pemuda itu adalah :  

1. M. Basori Alwi Murtadlo (Lahir 15 April 1927)
2. Abdullah Alwi Murtadlo (alm.)
3. Abdullah Muhammad (alm.)
4. Mujri Dahlan (alm.)
5. Ali Muhammad (alm.)  

Mereka berlima secara rutin mengumandangkan tarhim menjelang subuh di Masjid Ampel di tahun 1950-an. Kemudian secara bergantian melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an hingga waktu shalat subuh datang.  

Mulanya mereka berlima hanya berlatih keahlian tilawah sekaligus memperkenalkan bacaan tartil yang baik dan benar. Namun kegiatan tersebut mengundang perhatian banyak orang. Jamaah Masjid Ampel lalu meminta ada kegiatan khusus bagi para penikmat lagu Qur’an. 

Akhirnya kelima pemuda itu membentuk acara rutin setiap malam Jumat yang bertajuk “Lailatul Qiro’ah” atau Malam Baca Al-Qur’an.  

Dalam kegiatan Lailatul Qiro’ah yang dimulai sesudah sholat Isya’ tersebut, KHM Basori Alwi Murtadlo (yang saat itu lebih dikenal dengan nama Ustadz Basori) dan kawan-kawan melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an dan mengajarkan lagu-lagu tilawah kepada para jamaah Masjid Ampel. Kebetulan setiap malam Jumat, Masjid Ampel memang diziarahi oleh ratusan sampai ribuan jamaah. Sehingga acara Lailatul Qiro’ah tersebut dipadati oleh banyak peserta.  

Melihat peserta makin membludak, Ustadz Basori mengubah nama acara tersebut menjadi “Majlisul Qurro’ (Perkumpulan Para Pembaca Al-Qur’an)”.

Di majelis itu kelima pemuda tadi mengajarkan lagu-lagu qiroah dan melahirkan qori-qori muda potensial. Para qori itu kemudian menularkan hasil belajarnya kepada qori lain. Sehingga semakin luaslah jaringan para qori ini.  

Kecenderungan ini memunculkan ide untuk menghimpun para qori (pembaca) dan huffadz (penghafal) Al-Qur’an dalam satu forum. Beberapa Qori dan huffadz terkemuka diundang, diantaranya Kyai Tubagus Mansur Makmun dan Kyai Roji’in dari Jakarta.

Pada pertemuan pertama di sebuah langgar yang terletak di wilayah Kebalen, Malang, disepakati untuk mengubah nama Majlisul Qurro’ menjadi “JAM’IYYATUL QURRA’ WAL HUFFADZ” (Perkumpulan Para Pembaca dan Penghafal Al-Qur’an) atau disingkat “JQH”.  

Perkumpulan JQH ini berkembang pesat, dan kemudian berafiliasi dengan NU Wilayah Jawa Timur. Kemuduan secara resmi pengurus JQH menghadap Ketua Umum PBNU di Jakarta (KH Idham Chalid). Keberadaan JQH ini disambut hangat. Dua tahun berjalan, JQH melebarkan sayapnya ke berbagai daerah.   

Pada suatu saat, di tahun 1954, guru ngaji Ustadz Basori yang bernama KH Abdul Karim (Gresik), seorang ulama ahli Qur’an yang kondang dengan kefasihan dan suara emasnya, diundang Menteri Agama (KH Wahid Hasyim) untuk membaca Al-Qur’an di Istana Negara.  

Memanfaatkan kesempatan tersebut, KH Abdul Karim melaporkan kepada Menteri Agama tentang perkumpulan tilawah (JQH) yang cukup besar di Jawa Timur yang berpusat di Masjid Ampel. Laporan tsb diterima dengan senang hati. Apalagi Indonesia sedang sibuk mempersiapkan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang akan digelar di Bandung.  

Tak lama berselang, Ustadz Basori Alwi diundang ke Jakarta untuk menemui KH Ahmad Syaikhu, ketua Organisasi Islam Asia Afrika (OIAA). Ternyata Ustadz Basori Alwi dilibatkan dalam kepanitiaan KAA tersebut. Saat KAA berlangsung, Ustadz Basori Alwi memperoleh kesempatan tampil sebagai salah satu qori mewakili Indonesia.

Pada saat itulah Ustadz Basori Alwi mengutarakan ide penyelenggaraan semacam LOMBA MEMBACA AL-QUR’AN BERTARAF INTERNASIONAL. KH Ahmad Saikhu melihat ide tersebut orisinal dan sangat bagus.  

Ketika KIAA berlangsung, KH Amad Saikhu menyampaikan usulan Ustadz Basori Alwi tersebut kepada peserta konggres yang berasal dari berbagai negara. Sebagian besar peserta konggres yang memang berasal dari negara Muslim langsung menyatakan persetujuannya.  

Sebagai tindak lanjut, Ustadz Basori Alwi dan seorang sahabatnya Abdul Mujib Ridwan, ditugasi menyusun program pelaksanaannya.

Akhirnya digelarlah MUSABAQAH TILAWATIL QUR’AN (MTQ) Tingkat Internasional yang pertama di Bandung pada tahun 1965, bersamaan dengan dilangsungkannya Konferensi Islam Asia Afrika (KIAA).  

Belasan negara berpartisipasi dalam lomba membaca Al-Qur’an yang baru pertama kali diadakan itu. Disebut pertama kali, karena memang saat itu belum pernah ada lomba serupa, baik di tingkat nasional maupun internasional. Dan sejak saat itulah Ustadz Basori Alwi, salah seorang dari lima sekawan yang bersuara emas dari Masjid Ampel, kesohor di panggung dunia.  

Menjelang peristiwa tersebut, Ustadz Basori Alwi ditugasi sebagai delegasi Indonesia dalam Misi Kebudayaan untuk berangkat ke Pakistan. Salah satu keberagamanan kebudayaan nasional yang diperkenalkan adalah seni tilawah.  

Setelah hajatan MTQ Internasional dilaksanakan, Ustadz Basori Alwi dipanggil lagi ke Jakarta, kali ini bersama dua orang rekan qori, yaitu Ustadz Abdul Aziz Muslim dan Ustadz Fuad Zen.

Tiga serangkai ini ditugaskan bermuhibah ke sebelas negara, yaitu Arab Saudi, India, Pakistan, Irak, Iran, Syiria, Lebanon, Mesir, Tunisia, Aljazair, dan Libya. Tugas tersebut dinamakan Misi Al-Qur’an. Di negara-negara tujuan, ketiga qori itu secara bergantian melantunkan ayat suci Al-Qur’an.

Selama empat bulan, tiga serangkai berkeliling dunia. Mereka menghadiri acara terkait Misi Al-Qur’an di kedutaan, istana kerajaan, masjid, hingga lembaga pendidikan di negara tujuan.    

Bermula dari menara Masjid Ampel, kini telah banyak qori Indonesia yang terkenal ke seantero dunia.

Enam belas qori senior yang kompeten di bidang seni baca Al-Qur’an di Indonesia (yang tercantum dalam buku: Perkembangan Seni Baca Al-Qur’an dan Qiraat Tujuh di Indonesia) adalah :

1. KH M. Basori Alwi Murtadlo (Jawa Timur)
2. KH Abu Bakar (NTB)
3. KH Azra’i (Medan)
4. KH Abdul Aziz Muslim (Jawa Tengah)
5. KH Damanhuri (Jawa Timur)
6. KH Zakariya Nawawi (Lampung)
7. KH Dlomroh Arzyadi (Sumatera Barat)
8. Ustadz Abdul Muthalib (Banjarmasin)
9. KH Said As-Sirri (Jakarta)
10. KH Mukhtar Luthfi (Jakarta)
11. Ustadz Abdul Halim (Palu)
12. Ustadz Hambali Lathif (Jakarta)
13. Ustadz Drs H Yusuf Aziz (Bengkulu)
14. Ustadz Kasyful Anwar (Jambi)
15. Ustadz Fauzi (Pontianak)
16. Ustadz HA Syahid (Jawa Barat)  

Selain nama-nama tersebut, masih banyak sebenarnya qori Indonesia yang mumpuni di bidang qira’ah bil-ghina. Diantaranya adalah qori asal Surabaya yang pernah berguru kepada KHM Basori Alwi, yaitu Ustadz Ahmad Fuad dan Ustadz Drs Abdul Hamid, yang keduanya pernah menjuarai MTQ tingkat nasional dan tingkat ASEAN.

Saat ini.... KHM Basori Alwi Murtadlo adalah satu-satunya pendiri Jam'iyyatul Qurraa' Wal Huffadz, sekaligus pencetus Musabaqah Tilawatil Qur'an yang masih hidup.

Kumpulan ebook kitab

Silahkan bagi yg mmbutuhkan
====================:

_*KUMPULAN E-BOOK*_

Daripada hanya menjadi koleksi pribadi, barangkali akan lebih bermanfaat bagi anggota-anggota grup ini!
1. _*Kitab Al-Umm*_ – Imam Asy-Syafi’I – Terjemahan Lengkap: http://adf.ly/1jeS8e
2. _*Kitab Al-Adzkar*_ – Imam An-Nawawi – Terjemahan Lengkap: http://adf.ly/1jeTF0
3. _*Kitab Asbabun Nuzul*_ – Jalaludin Asy-Syuyuti – Terjemahan: http://adf.ly/1jeTR1
4. _*Kitab At-Targhrib wa At-Tarhib*_ – Nashirudin Al-Albani – Terjemahan Lengkap: http://adf.ly/1jeTfB
5. _*Kitab Bulughul Maram*_ – Ibnu Hazar Al-Asqalani – Terjemahan Lengkap: http://adf.ly/1jeTuJ
6. _*Kitab Fathul Bari*_ – Ibnu Hazar Al-Asqalani – Terjemahan Lengkap: http://adf.ly/1jeU5l
7. _*Kitab Fathul Mu’in*_ – Zaenudin bin Abdul Aziz Al-Malibari – Terjemahan Lengkap: http://adf.ly/1jeU5l
8. _*Kitab Ihya Ulumiddin*_ - Al-Ghazali – Terjemahan Lengkap: http://adf.ly/1jeUpB
9. _*Kitab Nailul Authar*_ - Faishal bin Abdul Aziz Al-Mubarak – Terjemahan Lengkap: http://adf.ly/1jeV2T
10. _*Kitab Riyad Ash-Shalihin*_ - Imam Nawawi – Terjemahan Lengkap: http://adf.ly/1jeVEb
11. _*Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW*_ - Muhammad Husin Haekal: http://adf.ly/1jeVQd
12. _*Kitab Hadits Shahih Muslim*_: http://adf.ly/1jeVeR
13. _*Kitab Sirah Nabawiyah*_ - Syeikh Safy al-Rahman al-Mubarakfuriyy: http://adf.ly/1jeVns
14. _*Kitab Subulu-salam*_ - Nashirudin Al-Albani – Terjemahan Lengkap: http://adf.ly/1jeW1i
15. _*Kitab Sunan Abu Daud*_: http://adf.ly/1jeWC9
16. _*Kitab Sunan Ibnu Majah*_: http://adf.ly/1jeWHi
17. _*Kitab Hadits Tirmidzi*_: http://adf.ly/1jeWOF
18. _*Aplikasi untuk membuka E-Book di Komputer/PC*_: http://adf.ly/1jeWVF
19. _*Aplikasi untuk membuka E-Book di Android*_: http://adf.ly/1jeY7p
20. _*40 Hadits Peristiwa Akhir Zaman*_: http://adf.ly/1jeWcs
21. _*Afatul Lisan*_ - Al-Ghazali: http://adf.ly/1jeWin
22. _*Kitab Al-Hikam*_ - Ahmad bin Athaillah – Terjemahan Lengkap: http://adf.ly/1jeWuX
23. _*Kitab Al-Fiqhul Islam*_ Sa’duddin bin Muhammad Al-Kuba – Terjemahan Lengkap: http://adf.ly/1jeXAt
24. _*Al-Lu'lu Wal Marjan*_: http://adf.ly/1jeXKN
25. _*Al-Muwatha*_ - Imam Malik – Terjemahan Lengkap: http://adf.ly/1jeXUk
26. _*Kitab Al-Umm*_ - Imam Asy-Syafi’I – Arabic: http://adf.ly/1jeaR6
27. _*Aqidah Ahlussunnah Waljamaah*_: http://adf.ly/1jeadx
28. _*Aqidatul Awam*_: http://adf.ly/1jeakD
29. _*Asbabul_Wurud_Hadits*_: http://adf.ly/1jeaq3
30. _*Bidayah Wa Nihayah*_: http://adf.ly/1jeaur
31. _*Muqaddimah*_ - Ibnu Khaldun - Terjemahan: http://adf.ly/1jebHP
32. _*Muqaddimah*_ - Ibnu Khaldun - Arabic: http://adf.ly/1jebTL
33. _*Bolehkah Makan Dirumah Keluarga Orang Mati*_: http://adf.ly/1jfP8p
34. _*Daqaiqul Akbar*_: http://adf.ly/1jfPLS
35. _*Derajat Hadits*_: http://adf.ly/1jelxI
36. _*Fadhail Al-Qur’an*_: http://adf.ly/1jem93
37. _*Fiqh Shalat 4 Madzhab*_: http://adf.ly/1jfPXH
38. _*Fiqhul Akbar Abu Hanifah*_: http://adf.ly/1jemWu
39. _*Fiqhul Akbar Asy-Syafi’i*_: http://adf.ly/1jemdS
40. _*Hadits Kontradiktif*_: http://adf.ly/1jemlx
41. _*Kitab Jawahirul Kalamiyyah*_ - Thahir bin Shalih Al-Jazairi – Terjemahan: http://adf.ly/1jfQ92
42. _*Kamus Al-Munawir Digital*_: http://adf.ly/1jfQNy
43. _*Kisah Keajaiban Isra Miraj*_: http://adf.ly/1jfQaX
44. _*Kisah Para Nabi dan Rasul*_: http://adf.ly/1jfQlJ
45. _*Kitab Hadits 9 Imam*_: http://adf.ly/1jfR2g
46. _*Klasifikasi Kandungan Al-Qur'an*_: http://adf.ly/1jfRF9
47. _*Kumpulan Bahtsul Masaail*_: http://adf.ly/1jfRVv
48. _*Kumpulan Bahtsul Masaail*_: http://adf.ly/1jfRop
49. _*Kitab Lubabul Hadits*_ - Jalaludin Asy-Syuyuthi – Terjemahan: http://adf.ly/1jfSH8
50. _*Kitab Matan Jurumiyyah*_ - Ash-Shanhaji – Terjemahan: http://adf.ly/1jfSmq
51. _*Kitab Matan Safinah An-Najah*_ - Salim bin Sumair Al-Hadramiy: http://adf.ly/1jfTGp
52. _*Mengenal Tanda-tanda Kiamat*_: http://adf.ly/1jfTXm
53. _*Kitab Minhajul Abidin*_ - Al-Ghazali – Terjemahan: http://adf.ly/1jfTtx
54. _*Mitos Pribumi Malas*_: http://adf.ly/1jfUE2
55. _*Mushtholah Hadits*_: http://adf.ly/1jfUYO
56. _*Nashaihul Ibad*_ - Nawawi Ibnu Umar Al-Jawi – Terjemahan: http://adf.ly/1jfUzH
57. _*Nurul Yaqiin*_ - Khudari Beik: http://adf.ly/1jfVro
58. _*Pengantar_Sejarah_Tadwin_Hadits*_: http://adf.ly/1jfX03
59. _*Prinsip Ilmu Ushul Fiqh*_: http://adf.ly/1jfXEs
60. _*Qurratul Uyun*_: http://adf.ly/1jfXSe
61. _*Rahasia yang Maha Indah*_: http://adf.ly/1jfXot
62. _*Ringkasan Bidayah wa Nihayah*_: http://adf.ly/1jfY1S
63. _*Kitab Safinatun_Najah*_: http://adf.ly/1jfYSU
64. _*Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah*_: http://adf.ly/1jfYmX
65. _*Kitab Shahih Bukhari*_: http://adf.ly/1jfZ5W
66. _*Shahih Muslim*_: http://adf.ly/1jfZWC
67. _*Shahih Jami' Ash-Shagir*_: http://adf.ly/1jfa0e
68. _*Subulus Salam*_: http://adf.ly/1jfaT6
69. _*Sullam At-Taufiq*_: http://adf.ly/1jfayO
70. _*Sunan_Ad-Darimi*_: http://adf.ly/1jfbIA
71. _*Sunan_An-Nasa’i*_: http://adf.ly/1jfbcp
72. _*Syarah Arbain Nawawiyah*_: http://adf.ly/1jfbsO
73. _*Syarah Shahih Muslim*_: http://adf.ly/1jfc77
74. _*Tabel Ilmu Hadits*_: http://adf.ly/1jfcSd
75. _*Tafsir Ibnu Katsir*_: http://adf.ly/1jfcoE
76. _*Tafsir Ibnu Al-Qayyim*_: http://adf.ly/1jfdZy
77. _*Taisir Al-Wushul ila Al-Ushul*_: http://adf.ly/1jfeNN
78. _*Taisir Al-Wushul ila Al-Ushul*_: http://adf.ly/1jfek9
79. _*Ta'lim Muta'alim*_: http://adf.ly/1jffBN
80. _*Taqrib Matan*_: http://adf.ly/1jffUS
81. _*Wajibkah Memperingati Maulid Nabi SAW*_: http://adf.ly/1jffiE

SEMOGA BERMANFAAT

Masjid Jogokariyan

.

🕌

*_Masjid Kita Makmur_*

Ringkasan dari kajian memakmurkan masjid dengan pemateri Ust Muhammad Rosyidi dari Pengurus Takmir Masjid Jogokariyan, Jogyakarta

1. Masjid Jogokariyan menjadi masjid percontohan masjid yang makmur kegiatan di seluruh Indonesia.

2. Masjidnya  hanya berlokasi di tanah wakaf 700 m2 tapi dengan 3 lantai, dan hanya masjid kampung (bukan masjid jami')

3. Kampung Jogokariyan dulunya bukan basis Muslim yg kuat

4. Takmir mendata statistik kampung sekitar masjid (yg sudah sholat/belum, yg sholat jamaah ke masjid/belum, yg muslim/non muslim, beserta semua anggota keluarganya) untuk pemetaan target dakwah

5. Takmir masjid berusaha menggembirakan masyarakat dan membuat mereka mau bersujud dgn berbagai cara yang syar'i

6. Setelah mereka mau datang ke masjid, harus dibuat nyaman dan diisi dengan taklim-taklim ringan

7. Takmir tidak boleh memarahi anak-anak yang ramai di masjid, tapi memberikan hadiah makanan ringan kalau tidak ramai dan mengganggu jamaah di masjid.

8. Yg blm jamaah ke masjid/belum sholat dibuat undangan seperti pernikahan dan disediakan makanan di masjid saat acara sholat jamaah. Makanan ditawarkan pada jamaah yang mau menjadi donatur untuk mentraktir makanan.

9. Yg belum bisa sholat diajari sholat oleh takmir (di masjid atau di rumah masing2)

10. Kas masjid tidak pernah besar bahkan targetnya adalah 0 (nol) tiap akhir bulan, karena kas masjid yg besar tanda takmir tidak bisa mengelola infaq jamaah menjadi pahala yg segera mengalir ke penginfaq

11. Ada sarapan bubur, lontong sayur, susu kedelai, dll tiap minggu ba'da subuh

12. Ada nasi bungkus tiap ba'da jumat

13. Ada divisi usaha penyewaan kamar penginapan di lantai 3 masjid untuk membayar petugas kebersihan dan tambahan operasional masjid

14. Tidak ada gaji untuk takmir kecuali petugas kebersihan, karena gaji dari Allah tidak ada maksimalnya, sementara gaji manusia ada minimumnya (UMR)

15. TPA diajar oleh anak2 RISMA

16. Ada infaq beras (kotak amal khusus beras) untuk disalurkan ke dhuafa', walaupun sekarang isi kotak infaq beras itu berubah jadi uang, karena jamaah malas bawa beras. Bantuan untuk dhuafa' ini diambil di masjid ba'da subuh

17. Masjid buka 24 jam

18. Ada WiFi gratis 24 jam

19. Taklim untuk jamaah sangat banyak baik siang maupun malam

20. Ada angkringan di depan masjid (tongkrongan) untuk jamaah ngobrol dan orang2 mampir istirahat

21. Jika masjid dikelola dengan benar dan dipercaya jamaah, maka dana2 infaq dan dari donatur sangat mudah didapat, termasuk untuk donatur makanan, dll.

22. Jika kas masjid banyak justru jamaah malas menyumbang, tapi jika sedikit mereka akan tergerak untuk infaq

23. Masjid itu milik Allah (QS AlJin: 18) sehingga rezeki masjid akan dijamin oleh pemilik masjid (Allah) dan takmir hanyalah pelayan umat (jamaah)

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

*_SILAKAN DISHARE AGAR DITIRU MASJID LAIN_*

Info penting


*YANG JARANG DIKETAHUI ORANG*
💢💢💢💢💢💢💢
Treezno ae
‼1. Nomor Darurat untuk telepon genggam adalah 112.
Jika anda sedang di daerah yang tidak menerima sinyal HP & perlu memanggil pertolongan, silahkan tekan 112 dan HP akan mencari otomatis network apapun yang ada untuk menyambungkan nomor darurat bagi anda.
Dan yang menarik, nomor 112 dapat ditekan biarpun keypad dalam kondisi di lock.

‼2. Kunci mobil anda ketinggalan di dalam mobil?
Anda memakai kunci remote?
Kalau kunci anda ketinggalan dalam mobil & remote cadangan nya ada di rumah, anda segera telpon orang rumah dengan HP, lalu dekatkan HP anda kurang lebih 30cm dari mobil & minta orang rumah untuk menekan tombol pembuka pada remote cadangan yang ada dirumah.
Pada waktu menekan tombol pembuka remote, minta orang rumah mendekatkan remotenya ke telepon cellular yang dipakainya.

‼3. Tips untuk menge-Check keabsahan mobil/motor anda.
Ketik contoh :
JATIM L8630NS (no plat mobil anda)
Kirim ke 1717,
nanti akan dapat balasan dari kepolisian mengenai data² kendaraan anda, tips ini juga berguna untuk mengetahui data² mobil bekas yang hendak anda akan beli.

‼4. Jika anda sedang terancam jiwanya karena dirampok/ditodong seseorang untuk mengeluarkan uang dari ATM, maka anda bisa minta pertolongan diam² dengan memberikan nomor PIN scara terbalik, misal no asli PIN anda 1254 input 4521 di ATM maka mesin ATM tidak akan mengeluarkan uang anda , melainkan  *Tanda Bahaya ke Kantor Polisi* tanpa diketahui penodong tsb.
Fasilitas ini tersedia di seluruh ATM tapi hanya sedikit orang yang tahu (tolong disebarkan).

‼5. Lupa dengan nomer sendiri?
Nggak usah sibuk miscall orang lain utk mengetahuinya...
nih ada cara cek no sendiri:
Axis. : *2#
Xl. : *123*7*2*1*h#
Smartfren : *995#
Telkomsel : *808#
Tri : *998#
Indosat. : *123*30#

‼*SEMOGA BERMANFAAT...*

‼*JANGAN LUPA DI SHARE ke group lain..j.👍😊(Silahkan Di coba)
Bhayangkara Indonesia - Divisi Hukum Mabes Polri.

Rabu, 21 Juni 2017

Khutbah Idul Fitri


Oleh: Prof. DR. KH. Said Aqil Siroj, MA.

بسم الله الرحمن الرحيم

الخطبة الأولى لعيد الفطر

الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر.
الحمد لله الذى عاد علينا نعمه فى كل نفس ولمحات وأسبغ علينا ظاهرة وباطنة فى الجلوات والخلوات. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له الذى امتن علينا لنشكره بأنواع الذكر والطاعات. وأشهد أن محمدا عبده ورسوله سيد الأنبياء والمرسلين وسائر البريات. اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه أهل الفضل والكمالات.

الله أكبر أما بعد : أيها الحاضرون ! هذا يوم العيد. هذا يوم الفرح. فرح المسلمون لتوفيق الله إياهم باستكمال بلاء ربهم بفرض الصيام مع الترويحات فرح المسلمون بوعد ربهم بغفران ما اجترحوا من السيئات واستحلال بعضهم من بعض فى الحقوق والواجبات.

إخوانى الكرام ! فى هذا اليوم حرم الله علينا الصيام بعد أن فرضه علينا جميع الشهر وأخبر أنه فرضه لنكون من المتقين. فمن هذا اليوم ينبغى لنا أن نبعث فى أنفسنا بارتقائها على مراتب التقوى ونهتم بدين ربنا حتى ننال ما وعدنا ربنا حقا.

الله أكبر ! إخوانى الكرام ! إن الله شرع لنا هذا العيد لنعود الى السمع والطاعة. ونعمل بكتابه بالجد والإجتهاد والقوة. ونبتعد عن التقصير والأعمال كما وقع فى أعوامنا الماضية.

الله أكبر. وقال تعالى : ومن أظلم ممن ذكر بأيات ربه فأعرض عنها ونسى ما قدمت يداه. إنا جعلنا على قلوبهم أكنة أن يفقهوه وفى أذانهم وقرا وإن تدعهم إلى الهدى فلن يهتدوا إذن أبدا.

الله أكبر, إخوانى الكرام ! إعلموا أن الله تعالى قد طالبنا فى إقرارنا أن نطيع ونسمع. فقال تعالى ألم ياءن للذين أمنوا أن تخشع قلوبهم لذكر الله وما نزل من الحق ولا يكونوا كالذين أوتوا الكتاب من قبل فطال عليهم الأمد فقست قلوبهم وكثير منهم فاسقون.

الله أكبر. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم. بادروا بالأعمال قبل ان تظهر فتنا كقطع الليل المظلم يصبح الرجل مؤمنا ويمسى كافرا ويمسى مؤمنا ويصبح كافرا. يبيع أحدهم دينه بعرض قليل من الدنيا. رواه مسلم عن أبى هريرة

Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan puja kehadirat Allah Swt. karena pada pagi hari ini kita masih diberikan karunia untuk melakukan shalat Ied, setelah sebelumnya kita diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah puasa. Mudah-mudahan kita dapat mensyukuri karunia ini dengan sungguh-sungguh, khususnya karunia kesehatan dan kebahagiaan.

Hari ini kita masuk ke bulan Syawal dan merayakan Idul Fitri. Hari ini kita kembali kepada fitrah yang suci, kembali kepada lembaran yang bersih. Semuanya ini dalam rangka meningkatkan takwa kita. Membersihkan hati kita ini semata-mata hanyalah ibadah kepada Allah Swt. Dalam sebuah kata-kata hikmah dikatakan: “Laisa al-‘id li man yalbasu al-jadid, wa innama al-‘id li man taqwahu yazid”, yang berarti bukanlah disebut hari raya itu hanya untuk orang yang berpakaian baru saja, atau alat perabot rumah tangga yang baru saja. Tapi, yang dinamakan hari raya itu adalah bagi orang yang bertambah taatnya kepada Allah Swt. Selain melestarikan hablun minallah, Idul Fitri ini juga berfungsi sebagai sarana hablun minan nas.

Menghayati inti ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. dan menyadari persoalan bangsa yang pada saat ini serta memperhatikan bagaimana perjuangan Rasulullah dalam membangun masyarakat yang damai dan sejahtera melalui ajaran Islam (Islam tamaddun), maka dalam suasana Idul Fitri ini akan tepat kiranya jika kita gunakan sebagai momentum untuk membangun Indonesia ke depan yang lebih cerah. Puasa dan Idul Fitri sudah seharusnya dijadikan sebagai momentum untuk membangun gerakan kebangkitan bangsa ke depan, bukan sekedar ritual atau banalitas tahunan bagi umat Islam.

Puasa dan Idul Fitri seyogyanya mampu melahirkan persepsi dan kesadaran yang benar terhadap persoalan bangsa yang sesungguhnya. Persoalan bangsa Indonesia yang kita hadapi sekarang ini sesungguhnya, bukanlah sebatas menyangkut satu bidang misalnya masalah ekonomi atau seperti yang dilontarkan banyak pengamat, kita tengah mengalami krisis enerji dan pangan, melainkan lebih mendasar dan luas dari sebatas itu. “Laisa minna ma lam yahtamma bi amril muslimin”, bahwa tidak termasuk umatku mereka yang tidak peduli terhadap urusan umat Islam.

Memang membangun ekonomi adalah penting, akan tetapi bukanlah segala-galanya. Bangsa yang berperadaban tinggi selalu dibangun di atas dasar keyakinan, jiwa atau spritualitas yang dalam serta akhlak yang luhur. Keadaan ekonomi yang kurang baik, di tengah-tengah negeri yang subur seperti Indonesia, sesungguhnya merupakan akibat dari lemahnya iman, spritualitas, keterbatasan ilmu dan akhlak yang disandangnya. Betapa pentingnya aspek-aspek ini untuk membangun peradaban, maka ayat-ayat al-Quran pada fase awal yang diterimakan kepada Rasulullah adalah menyangkut ilmu pengetahuan (yakni dalam bentuk perintah membaca, Iqra’), larangan berbuat angkara murka dan sebaliknya, beliau diperintah untuk membangun akhlaq yang mulia (bu’itstu li utammima makarimal akhlaq). Dikatakan bahwa “ad-dinu husnul khulq” bahwa agama identik dengan kebaikan budi pekerti.

Puasa dan Idul Fitri harus mampu membangkitkan jiwa optimisme yang kuat terhadap kehidupan hari esok yang lebih baik. Akhir-akhir, muncul dari kalangan luas rasa pesimisme yang berkelebihan terhadap keadaan negeri ini. Barangkat dari suasana pesimisme itu, bangsa ini dilabeli dengan identitas yang sedemikian rendah, seperti disebutnya sebagai bangsa yang terpuruk, bangsa korup, bangsa yang carut marut, bangsa yang berada pada titik nadir dan istilah-istilah lain yang kurang sedap. Istilah-istilah seperti itu bisa jadi akan melahirkan mental bangsa yang inferior, (‘adamu ats-tsiqah) tidak percaya diri dan selalu berharap pada uluran pertolongan bangsa lain. Bangsa Indonesia sesungguhnya tidak semalang itu.

Sebaliknya, bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang beruntung, memiliki tanah kepulauan yang luas lagi subur, samudera dan lautan yang luas, aneka tambang, serta penduduk berjumlah besar. Semua itu adalah karunia Allah, yang seharusnya selalu disyukuri dan dijadikan modal untuk membangun kemakmuran bersama.

Puasa dan Idul Fitri agar bermakna terhadap upaya menjadikan Indonesia bangkit, harus mampu melahirkan sikap solidaritas sosial atau kemauan berjuang dan berkorban yang tinggi. Membangun bangsa tidak akan berhasil jika tidak terdapat orang-orang yang rela berjuang dan berkorban. Sejarah bangsa ini membuktikan secara jelas tentang hal itu. Indonesia berhasil meraih kemerdekaan dari penjajah, adalah sebagai buah dari adanya kesediaan para pejuang termasuk di garda depan adalah peran para ulama-ulama kita yang ikhlas mengorbankan apa saja yang ada padanya. Demikian pula, Rasulullah Muhammad Saw. tidak akan mampu mengubah masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat madani yang damai dan berperadaban jika tidak ditempuh melalui perjuangan dan pengorbanan yang berat.

Dan selaras dinamika yang ada, pemerintah sudah seharusnya untuk terus menerus memegang teguh pada prinsip memperjuangkan kemakmuran dan kemahslahatan rakyat. Dalam kaidah fikih dikatakan, “tasharruf al-imam ‘ala ar-ra’iyyah manuthun bi al-mashlahah,” bahwa kebijakan pemerintah wajib ditaati selama kebijakan tersebut berpijak pada kebijakan yang memberikan kebaikan bagi banyak rakyat. Imam Syafi’i menggambarkan hubungan rakyat dan penguasa ibarat hubungan wali dengan anak yatim.

Puasa dan hari raya Idul Fitri selayaknya melahirkan sifat-sifat profektif, seperti amanah, ‘adalah, istiqamah dan salam. Sifat-sifat itu sangat diperlukan untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan maju. Lebih daripada itu, puasa dan Idul Fitri seharusnya berhasil melahirkan suasana batin yang pandai bersyukur, ikhlas, tawakkal dan istiqamah. Di sinilah, pentingnya memahami dan meresapi kata-kata “ad-dinu huwa an-nashihah lillahi wa li rasulihi wa lil mu’minin”, bahwa agama ada nasehat.

Kaum Muslimin yang Dimuliakan Allah. Akhirnya, melalui momentum Idul Fitri ini, marilah kita bersama-sama menyadari betapa pentingnya semua komponen bangsa ini bersigap dan bertekad untuk ikut berpartisipasi secara aktif dalam membangun bangsa. Demikian juga, NU sebagai organisasi Islam terbesar di negeri ini, yang diakui telah memberikan corak bagi khazanah keberagamaan, sosial, politik dan budaya di Indonesia, tentu saja akan berupaya semaksimal mungkin untuk turut memikirkan dan menindaki dalam rangka membangun Indonesia yang lebih maju dan beradap. NU menyadari sepenuhnya bahwa upaya membangun bangsa bukan sekedar memakmurkan secara fisik, melainkan yang terpenting adalah membangun peradaban (tsaqafah wa al-hadharah). Hal ini demi terwujudnya impian Indonesia menjadi “negeri yang berperadaban adiluhung” (madinah al-fadhilah).

بارك الله لى ولكم فى القرآن العظيم ونفعنى وإياكم بفهمه إنه هو البر الرحيم

الخطبة الثانية لعيد الفطر

الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر.

الحمد لله أفاض نعمه علينا وأعظم. وإن تعدوا نعمة الله لا تحصوها, أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له. أسبغ نعمه علينا ظاهرها وباطنها وأشهد أن محمدا عبده ورسوله. رسول اصطفاه على جميع البريات. ملكهاوإنسها وجنّها. اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه أهل الكمال فى بقاع الأرض بدوها وقراها, بلدانها وهدنها.

الله أكبر أما بعد : إخوانى الكرام ! استعدوا لجواب ربكم متى تخشع لذكر الله متى نعمل بكتاب الله ؟ قال تعالى ياأيها الذين أمنوا استجيبوا لله ولرسوله إذا دعاكم لما يحييكم واعلموا أن الله يحول بين المرء وقلبه وأنه إليه تخشرون.

الله أكبر. اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا محمد. كما صليت على إبراهيم وعلى أل إبراهيم, وبارك على محمد وعلى أل محمد, كماباركت على إبراهيم وعلى أل إبراهيم فى العالمين إنك حميد مجيد.

الله أكبر. اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات. إنك سميع قريب مجيب الدعوات وقاضى الحاجات. اللهم وفقنا لعمل صالح يبقى نفعه على ممر الدهور. وجنبنا من النواهى وأعمال هى تبور. اللهم أصلح ولاة أمورنا. وبارك لنا فى علومنا وأعمالنا. اللهم ألف بين قلوبنا وأصلح ذات بيننا. اللهم اجعلنا نعظم شكرك. ونتبع ذكرك ووصيتك. ربنا أتنا فى الدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار. ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب.

الله أكبر. عباد الله ! إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر. يعذكم لعلكم تذكرون. فاذكروا الله يذكركم واشكروا على نعمه يشكركم. ولذكر الله أكبر

(Sumber: NU-Online)

Kamis, 15 Juni 2017

Sejarah Nabiyullah Syam'un

#goodreads

SEJARAH NABIYULLAH SYAM'UN AL-GHAZI AS (SAMSON)

(Sejarah seorang pejuang Allah yang bernama Syam'un Al-Ghazi (samson) dan hubungannya dengan Asal Mula Pahala Ibadah 1000 Bulan/Lailatul Qadar)

Mengapa lebih baik dari 1000 bulan? Atau,
mengapa 1000 bulan?
Atau adakah kisah tentang 1000 bulan?

Kisah tentang 1000 bulan, berawal dari seorang Nabiyullah yang bernama Nabi Syam’un al-Ghazi as. Nabi dari kalangan Bani Israil. Beliau adalah hakim ketiga terakhir pada zaman Israel kuno.

Nabi Syam’un al-Ghazi As, memiliki beberapa nama;
dalam bahasa Arab, beliau disebut dengan Syamsyawn atau Syam'un.
dalam bahasa Ibrani, disebut Šimšon,
dalam bahasa Tiberias, disebut Šhimšhôn;
dalam Alkitab Nasrani, disebut Samson.
Nama Syam’un sendiri artinya "yang berasal dari matahari”,
sedangkan al-Ghozi, artinya “yang berasal dari Ghazi” (Ghaza,Palestina sekarang).

Suatu ketika Nabi Muhammad saw, Berkumpul bersama para sahabat dibulan Suci Ramadhan.
Nabi Muhammad SAW, terlihat tersenyum sendiri, lalu ditanya oleh para sahabatnya
“Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah”"
Beliau menjawab,
“Diperlihatkan kepadaku dihari akhir, ketika seluruh manusia dikumpulkan dipadang mah’syar, ada seorang Nabi yang membawa pedang dan tidak mempunyai pengikut satupun, masuk ke dalam surga, dia adalah Syam'un”.

Kemudian Rasulullah bercerita tentang seorang Nabi bernama Sam’un Al Ghozi AS,
beliau adalah Nabi yang berasal dari Bani Israil yang diutus di tanah Romawi.
Nabi Sam’un Ghozi AS berperang melawan bangsa yang menentang Ketuhanan Allah SWT.
Nabi Syam’un al-Ghozi as. adalah seorang pahlawan berambut panjang yang memiliki kemukjizatan dapat melunakkan besi, dan dapat merobohkan istana.
Syam’un memiliki senjata semacam pedang yang terbuat dari tulang rahang unta bernama Liha Jamal, dengan pedang itu dia dapat membunuh ribuan orang kafir.
Siapapun musuh yang berhadapan dengannya, pasti akan hancur dengan pedang ajaibnya.
Tidak hanya itu, bahkan ketika dia merasa haus dan lapar,
dengan perantara pedangnya pula Allah memberikan makanan dan minuman.

Syam'un seorang muslim dan seorang yang ahli ibadah yang sangat disegani oleh kaum kafir.
Sudah tak terhitung lagi orang kafir yang mati di tangannya.
Selain itu, Syam'un juga ahli ibadah dan tercatat ia sanggup beribadah selama 1000 bulan
dengan shalat malam dan siangnya berpuasa,
dimana selama 1000 bulan tak pernah lepas dari shalat malam dan siangnya selalu berpuasa.

Samson adalah seorang pembela agama tauhid (meng Esa kan 1 tuhan / ALLAH),
berperang melawan kaum kafir selama 1000 bulan, hanya berbekal tulang dagu unta sebagai senjata, tidak memiliki senjata lain.
Setiap kali menghantam kaum kafir dengan janggut untanya, terbunuhlah banyak kaum kafir dalam jumlah yang tidak terhitung.

فَإِذاَ عَطَسَ يَخْرُجُ مِنْ مَوْضِعِ الأَسْناَنِ ماَءُ عَذَبٍ فَيَشْرِبَهُ , وَإِذاَ جاَعَ يَنْبُتُ مَنْهُ لَحْمٌ فَيَأْكُلَهُ , فَكاَنَ عَلَى هَذاَ كُلَّ يَوْمٍ حَتَّى مَضَى مِنْ عُمْرِهِ أَلْفَ شَهْرٍ وَهِىَ ثَلاَثُ وَثَمَانُوْنَ سَنَةً وَأَرْبَعَةُ أَشْهُرٍ , فَعَجَزَ الكُفاَرُ عَنْ رَدِّهِ , فَقاَلُوْا ِلإِمْرَأَتِهِ وَهِىَ كاَفِرَةٌ إِنّاَ نُعْطِيْكِ أَمْواَلاً كَثِيْرَةً إِنْ قَتَلْتِ زَوْجَكِ , قاَلَتْ أَناَ لاَأَقْدِرُ عَلَى قَتْلِهِ

Dengan hanya bersenjatakan tulang rahang seekor unta yang di bentuk menyerupai sebuah pedang pendek yang tajam, Nabi berperang melawan bangsa yang menentang Allah SWT,
dengan penuh keberanian dan selalu dapat mengalahkan mereka.
Ketangguhan dan keperkasaan Nabi Sam’un dipergunakan untuk menentang penguasa
kaum kafirin saat itu, yakni raja Israil.
Menghadapi kesaktian Nabi Syam’un al-Ghozi as, membuat para kafirun kewalahan.
Mereka mencari jalan untuk bisa menundukkannya.
Dengan segala kehebatannya itu, ia dibenci oleh para musuh, terutama dari golongan orang kafir. Akhirnya, dibuatlah rencana untuk membunuh Syam’un.
Akhirnya sang raja Israil mencari jalan untuk menundukkan Nabi Sam’un.
Berbagai upaya pun dilakukan olehnya, sehingga akhirnya atas nasehat para penasehatnya diumumkanlah, barang siapa yang dapat menangkap Sam’un Ghozi,
akan mendapat hadiah emas dan permata yang berlimpah. Akhirnya ide licik-pun ditemukan.
Mereka menawarkan hadiah berupa uang dan perhiasan yang berlimpah kepada istri Nabi (Istri samson), dengan syarat ia bersedia melumpuhkan suaminya.
Istri Nabi yang ternyata seorang kafir, sangat tergiur oleh hadiah itu.
Mereka kemudian memanfaatkan Istri Syam’un, untuk ikut membantu membunuh Syam’un.
Sam’un Ghozi AS terpedaya oleh isterinya dan dikhianati istrinya sendiri dan pada akhirnya istrinya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Setelah dirayu dengan imbalan yang menggiurkan, sang istri mengiyakan ajakan kaum kafir untuk membunuh Syam’un suaminya sendiri karena ada iming-iming harta benda yang banyak,
si istri akhirnya mau melakukan kejahatan itu.

فَقاَلُوْا نُعْطِيْكِ حَبْلاً شَدِيْداً فَشَدِّى بِهِ يَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ فىِ نَوْمِهِ وَنَحْنُ نَقْتُلُهُ , فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ فىِ نَوْمِهِ فاَسْتَيْقَظَ فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ فَقاَلَتْ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ الحَبَلُ , ثُمَّ جاَءَ الكُفاَرُ بِسِلْسِلَةٍ فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ بِهاَ فاَسْتَيْقَظَ , فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ قاَلَتْ أَناَ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ السِّلْسِلَةُ

Maka orang kafir memberikan ide agar dia mengikat tangan dan kaki Syam’un sewaktu tidur,
untuk kemudian akan dibunuh dengan beramai-ramai.

Para pembesar2 Kafir berkata,
"Kami akan memberimu seutas tali kuat, ikatlah tangan dan kakinya ketika dia tidur, nanti setelah itu kamilah yang bertindak untuk membunuhnya."

Pada hari pertama
Istri Syam'un gagal karena ketiduran yang disebabkan karena suaminya terlalu lama
mengerjakan shalat malam.
Lama waktunya itu sehingga membuat istri Syam'un tak kuasa menahan kantuk yang amat sangat. Memang Syam'un tidurnya hanya sedikit saja dalam semalam.
Dimana malam-malamnya hanya dipergunakan untuk beribadah kepada Allah SWT.
Keesokan harinya, istri Syam'un lapor kepada kaum kafir quraisy bahwa dia belum berhasil mengikat tangan dan kaki suaminya. Mereka tidak mempermasalahkan hal ini.

Pada hari kedua
Istri Syam'un berhasil mengikat suaminya ketika tidur dengan seutas tali yang kuat.
Tatkala Syam'un bangun dan ingin beribadah kepada Allah SWT, ia terkejut karena kedua kakinya terikat.
"Wahai istriku, siapakah yang mengikatku dengan tali ini?" tanya Syam'un kepada istrinya.
"Aku yang mengikat, hanya sekedar mengujimu sampai sejauh mana kekuatanmu," ujar istrinya.

Syam’un dengan mudah dapat melepaskan tali yang mengikatnya dengan satu ucapan doa.
Kemudian Syam'un lalu bergegas menuju tempat peribadatannya.
Maka gagalah rencana pembunuhan pada hari kedua itu.
Namun, setelah itu, musuh-musuh kafir datang lagi dengan membawa rantai dan istri Syam'um siap mengikat suaminya lagi pada keesokan malamnya.

Pada hari ketiga
Istri Syam'un di hari ketiga itu berhasil lagi mengikat suaminya dengan rantai
yang diberikan oleh orang-orang kafir.
"Wahai istriku, siapakah yang mengikatku kali ini?"
tanya Syam'un dengan nada agak marah ketika bangun dari tidur.
"Aku yang mengikatnya, sekedar untuk mengujimu," jawab istrinya.
Namun, dengan sekali hentakan Syam’un dapat menghancurkan rantai tersebut.

Rahasia Kekuatan Syam'un
Lalu Syam'un segera menarik tangannya dan memotong rantai itu.
Kemudian istrinya pun segera membujuk suaminya agar mau menceritakan rahasia
kekuatan tubuh yang dimiliki suaminya.
Akhirnya Syam'un bercerita juga,
jika sebenarnya ia adalah seorang wali dari sekian banyak WALIYULLAH yang hidup di dunia ini.

Sam’un berkata
“Wahai istriku aku wali diantara wali kekasih Allah, segala perkara dunia ini tidak ada yang sanggup mengalahkan diriku, aku punya rambut panjang ini, ketahuilah bahwa tidak ada seorang pun yang mampu mengalahkanku dalam perkara dunia kecuali rambutku ini," jelas Syam'un.

Syam'un memang memiliki rambut yang panjang dan panjangnya digambarkan
bahwa ujung rambutnya akan menyentuh tanah saat Syam'un berdiri.

Karena sudah mengetahui kelemahan suaminya, akhirnya pada saat syamun tidur mulailah istrinya mengikat tangan Syam'un dengan 4 helai rambutnya dan mengikat pula kakinya dengan 4 helai rambut milik Syam'un, sementara ia tetap dalam tidurnya.
Setelah bangun, Syam'un bertanya,
"Wahai istriku, siapakah yang mengikatku ini?"
"Aku, untuk mengujimu," jawab istrinya yang mulai ketakutan.

Setelah itu Syam'un berusaha dengan sekuat tenaga untuk melepaskan ikatan itu,
namun dia tidak berdaya untuk memotongnya.
Si istri langsung saja memberitahukan kepada kaum kafir tentang hal ini.
Nabi Syam’un al-Ghozi as lalu dibawa ke istana kehadapan raja para kafirun.
lalu diikat pada tiang utama istana dan dipertontonkan kepada khalayak istana.
Mulailah mereka memotong kedua telinga, bibir, kedua tangan dan kakinya.
Tidak hanya itu, Nabi juga disiksa dengan dibutakan kedua matanya,
Mereka menyiksa Nabi dengan tujuan agar beliau mati secara perlahan-lahan.
Istrinya yang jahat, ikut pula menyaksikan penyiksaan tersebut tanpa rasa belas kasihan.
Astaghfirullah sungguh biadab orang kafir.

Pertolongan Allah SWT Datang
Begitu hebatnya siksaan tersebut, membuat Allah SWT lewat perantaraan malaikat jibril
berbicara dengan suaranya yang hanya bisa didengar oleh Nabi Syam’un al-Ghozi as,
“Hai Syam’un apa yang engkau inginkan, Aku akan menindak mereka.”

Nabi menjawab,
“Ya Allah, berikanlah kekuatan kepadaku hingga aku mampu menggerakkan tiang istana ini,
dan akan kuhancurkan mereka dengan kekuatan dari Allah !.
Bismillah. La haula wa la quwwata illa billah!

Do’a Nabi Syam’un al-Ghazi as diKabulkan Allah SWT. Allah SWT memberi kekuatan kepada Syam'un yang kekuatannya tidak bisa dibayangkan dan melebihi kekuatan dari rambutnya sendiri.
Maka dengan seizin Allah, Nabi Syam’un al-Ghazi as. menggoyangkan tiang istana tersebut,
Syam'un hanya beringsut sedikit saja, putuslah tali rambut itu bahkan dan tiang itupun rubuh
menimpa raja bersama seluruh khalayak istana termasuk istrinya yang durhaka dan
orang-orang yang telah menyiksanya.
Tiangnya juga ikut roboh dan hancur lebur. istana yang dijadikan tempat pembantaian itu juga turut hancur dan atapnya menimpa orang-orang kafir dan semuanya mati.
Begitu juga dengan istrinya, juga ikut tertimpa reruntuhan gedung istana raja kafir.
Mereka semua mati tertimpa reruntuhan bangunan istana dan terkubur didalamnya.
Hanya Syam’un sendiri yang selamat, lalu Allah mengembalikan seluruh anggota badan yang telah terpotong dan menyembuhkan segala sakitnya.

فَبَعْدَ ذَلِكَ عَبَدَ اللهَ أَلْفَ شَهْرٍ مَعَ قِياَمِ لَيْلِهاَ وَصِياَمِ نَهاَرِهاَ , فَضَرَبَ بِالسَّيْفِ فىِ سَبِيْلِ اللهِ

Setelah peristiwa itu, Nabi Syam’un al-Ghozi as. bersumpah kepada Allah SWT akan menebus
semua dosanya dengan berjuang menumpas semua kebatilan dan
kekufuran selama 1000 bulan tanpa henti.
Nabi menyibukkan diri dalam beribadah kepada Allah.
Malam hari dilalui dengan memperbanyak shalat malam, sedangkan siangnya beliau berpuasa.
Nabi menjalankan ibadahnya selama seribu bulan hingga ajalnya tiba.

Setelah mendengar kisah Nabi Syam’un al-Ghozi as,
para sahabat Nabi Muhammad saw menangis terharu,
bertanya sahabat kepada Nabi Muhammad SAW.
“Ya Rasullulah, tahukah baginda akan pahalanya?”
Jawab Rasulullah,
“Aku tidak mengetahuinya.”

فَأَنْزَلَ اللهُ جِبْرِيْلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ بِهَذِهِ السُّوْرَةِ (القَدْرِ)
وَقاَلَ ياَمُحَمَّدْ أَعْتَيْطُكَ وَأُمَّتَكَ لَيْلَةَ القَدْرِ العِباَدَةُ فِيْهاَ أَفْضَلُ مِنْ عِباَدَةِ سَبْعِيْنَ أَلْفِ شَهْرٍ

Setelah Rasulullah selesai berkisah,
Allah SWT menyuruh Malaikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad dan menurunkan Surat Al Qadr.
"Hai Muhammad, Allah memberi Lailatul Qadar kepadamu dan umatmu,
ibadah pada malam itu lebih utama daripada ibadah 1000 bulan," ujar Malaikat Jibril.

Allah SWT berfirman: Surat Al-Qadar ayat 1-5:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ١
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ٢
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ٣
تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ ٤
سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ٥

Artinya:
1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
2. dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu?
3. malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. pada malam itu turun malaikat-malaikat dan
    Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
5. malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.

Mendengar berita itu, Rasulullah SAW menyuruh sahabat-sahabatnya untuk berburu
malam Lailatul Qadar agar mendapatkan pahala seperti yang Allah AWT
berikan kepada Waliyullah Syam'un Al-Ghazi.

Apabila fajar telah terbit di malam qadar, maka malaikat Jibril berkata:
Wahai para malaikat, kumpul kemari dan kumpul kemari..,
Para malaikat Ya Jibril apa yang Allah perbuat untuk kaum muslimin di malam ini
dari ummat Nabi Muhammad SAW ?
Jibril Sesungguhnya Allah memandang kepada mereka dengan penuh kasih sayang,
Allah memaafkan serta ngampuni dosa-dosa mereka, kecuali empat kelompok.
Para malaikat Siapa empat kelompok itu ?
Jibril Pertama, orang yang membiasakan diri minum arak, mabuk-mabukan.
Kedua, Orang yang durhaka kepada orang tua.
Ketiga, orang yang memutus silaturrahmi.
Keempat, orang yang bertengkar,
yaitu pertengkaran dengan sesama yang belum damai dalam jangka waktu tiga hari.

Subhanallah..., Maha Suci ALLAH.

Semoga bermanfaat.

sumber :
DurrAtun Nasihin" Bab Lailatul Qadr.
Kitab Muqasyafatul Qulub.
Kitab Qishashul Anbiyaa (Al-Imam Ghazali).

Jumat, 09 Juni 2017

Jihad dalam kehidupan bernegara

Berikut keterangan tentang Jihad Dalam Kehidupan Bernegara dan Bermasyarakat pada Hasil Keputusan Bahtsul Masail PWNU Jatim 2006 di Pesma al Hikam Malang :

Pertanyaan :
1. Dapatkah dibenarkan menurut ajaran Islam bila dilakukan jihad terhadap Pemerintah RI dengan tuduhan sebagai negara kafir karena tidak menjalankan syari’at Islam sebagai hukum positif ?
Jawaban :
Berjihad terhadap Pemerintah RI dengan tuduhan sebagai negara kafir tidak bisa dibenarkan, karena NKRI sudah memenuhi tuntutan kriteria sebagai Dar al-Islam, disamping dalam pasal 29 ayat (2) UUD 1945 bahwa negara menjamin kebebasan beragama bagi warga negaranya. Ibarat :

حاشية سـلـيمان الجـمل ، ج : 7 ، ص : 208، ما نـصه :
ثُمَّ رَأَيْت الرَّافِعِيَّ وَغَيْرَهُ ذَكَرُوا نَقْلًا عَنْ الْأَصْحَابِ أَنَّ دَارَ الْإِسْلَامِ ثَلَاثَةُ أَقْسَامٍ قِسْمٌ يَسْكُنُهُ الْمُسْلِمُونَ وَقِسْمٌ فَتَحُوهُ وَأَقَرُّوا أَهْلَهُ عَلَيْهِ بِجِزْيَةٍ مَلَكُوهُ أَوْ لَا وَقِسْمٌ كَانُوا يَسْكُنُونَهُ ثُمَّ غَلَبَ عَلَيْهِ الْكُفَّارُ قَالَ الرَّافِعِيُّ وَعَدُّهُمْ الْقِسْمَ الثَّانِيَ يُبَيِّنُ أَنَّهُ يَكْفِي فِي كَوْنِهَا دَارَ إسْلَامٍ كَوْنُهَا تَحْتَ اسْتِيلَاءِ الْإِمَامِ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهَا مُسْلِمٌ قَالَ وَأَمَّا عَدُّهُمْ الثَّالِثَ فَقَدْ يُوجَدُ فِي كَلَامِهِمْ مَا يُشْعِرُ بِأَنَّ الِاسْتِيلَاءَ الْقَدِيمَ يَكْفِي لِاسْتِمْرَارِ الْحُكْمِ انْتَهَتْ

Terjemah : Kemudian saya melihat Imam Rafi’i dan yang lain menuturkan pendapat yang dinukil dari para ulama’madzhab Syafi”i bahwa dar al-Islam (negara Islam) itu ada tiga bagian :
1.Negara yang dihuni umat Islam.
2.Negara yang ditaklukkan umat Islam dan menetapkan penduduknya untuk tetap tinggal disana dengan membayar jizyah baik mereka itu memilikkannya atau tidak.
3.Negara yang dihuni oleh umat Islam kemudian dikuasai oleh orang-orang kafir.
Imam Rafi’i berkata : Para ulama’ menggolongkan bagian kedua sebagai negara Islam, hal itu menjelaskan bahwa tentang penganggapan sebagai negara Islam cukup adanya negara itu dibawah kekuasaan seorang imam walaupun disana tidak terdapat satupun orang muslim. Imam Rafi’i berkata : Adapun para ulama’ menggolongkan bagian ketiga sebagai negara Islam karena terkadang dijumpai dalam perbincangan para ulama’ suatu pendapat yang memberikan pengertian bahwa penguasaan yang sudah berlalu cukuplah untuk melestarikan hukum sebagai negara Islam.

Selasa, 06 Juni 2017

Keberuntungan

*_Tulisan yg bagus ini* dari Prof. Dr. Quraish Shihab_

*"Keberuntungan"* kadang memainkan perannya dalam kehidupan manusia, sekalipun kerap tidak masuk akal.
Karena itulah takdir mereka.

Boleh jadi *keterlambatanmu* dari suatu perjalanan adalah *keselamatanmu*

Boleh jadi *tertundanya pernikahanmu* adalah suatu *keberkahan*

Boleh jadi *dipecatnya* engkau dari pekerjaan adalah suatu *maslahat*

Boleh jadi sampai sekarang engkau *belum dikarunia anak* itu adalah *kebaikan dalam hidupmu*.

Boleh jadi engkau *membenci sesuatu* tapi ternyata itu *baik untukmu*, karena *Allah Maha Mengetahui* Sedangkan engkau tidak mengetahui.

Sebab itu, *jangan engkau merasa gundah* terhadap segala sesuatu yang terjadi padamu, karena *semuanya sudah atas izin Allah*

Jangan *banyak mengeluh* karena hanya akan *menambah kegelisahan*.

*Perbanyaklah bersyukur,  Alhamdulillah*,  itu yang akan *mendatangkan kebahagiaan.*
*Terus ucap alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah*, sampai engkau tak mampu lagi mengucapkannya.

*Selama kita masih bisa tidur tanpa obat tidur, kita masih bisa bangun tidur hanya dengan satu bunyi suara, kita terbangun tanpa melihat adanya alat-alat medis yang menempel di tubuh kita, itu pertanda bahwa kita hidup sejahtera.*

*Alhamdulillah,* *Alhamdulillah,* *Alhamdulillah,* ucapkan sampai engkau tak mampu lagi mengucapkannya.

*Jangan selalu melihat ke belakang karena disana ada masa lalu yang menghantuimu.*

*Jangan selalu melihat ke depan karena terkadang ada masa depan yang membuatmu gelisah.*

*Namun lihatlah ke atas karena di sana ada Allah yang membuatmu bahagia.*

Tidak harus banyak teman agar engkau menjadi populer, *singa sang raja hutan lebih sering berjalan sendirian.* Tapi kawanan domba selalu bergerombol.

*Jari-jari juga demikian; kelingking, jari manis, jari tengah, jari telunjuk, semuanya berjajar bersampingan kecuali jari jempol dia yang paling jauh diantara keempat itu.*

Namun perhatikan engkau akan terkejut kalau semua jari-jari itu *tidak akan bisa berfungsi dengan baik tanpa adanya jempol yang sendiri*, yang jauh dari mereka.

Karena itu, sebenarnya yang diperhitungkan *bukanlah jumlah teman yang ada di sekelilingmu* akan tetapi banyaknya *cinta dan manfaat* yang ada di sekitarmu, sekalipun engkau jauh dari mereka.

Menyibukkan diri dalam pekerjaan akan menyelamatkan dirimu dari tiga masalah; yaitu *kebosanan, kehinaan, dan kemiskinan*

Aku tidak pernah mengetahui adanya rumus kesuksesan, tapi aku menyadari bahwa *rumus kegagalan adalah sikap "asal semua orang  "*

*Teman itu seperti anak tangga*, boleh jadi ia *membawamu ke atas* atau ternyata sebaliknya *membawamu ke bawah*, maka *hati-hatilah anak tangga mana yang sedang engkau lalui.*

Hidup ini akan terus berlanjut baik itu engkau tertawa ataupun menangis, karena itu jangan jadikan hidupmu penuh kesedihan yang tidak bermanfaat sama sekali.

*Berlapang dadalah*, *maafkanlah*, dan *serahkan urusan manusia kepada Tuhan*, karena engkau, mereka, dan kita semua, semuanya *akan berpulang kepadaNya.*

*Jangan tinggalkan sholatmu sekali pun*. Karena di sana, jutaan manusia yang berada di bawah tanah, sedang berharap sekiranya mereka diperbolehkan kembali hidup mereka akan bersujud kepada Allah SWT walau sekali sujud.

*Jangan selalu bersandar pada cinta, karena itu jarang terjadi.*

*Jangan bersandar kepada manusia karena ia akan pergi*.

*Tapi bersandarlah kepada Allah SWT, Tuhan YME, karena Dialah yang menentukan segala sesuatu.*

*Subhanallah wa bihamdihi subhanallah hiladzim.*
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Sabtu, 03 Juni 2017

Mencegah upaya sekularisasi pancasila

Oleh: Prof. Dr. K.H Ma'ruf Amin
(Ketua Umum MUI)

Maklumat ke-Indonesia-an yang digagas oleh sejumlah orang dalam simposium nasional di Fisip UI yang lalu, dengan tema Restorasi Pancasila, sebelum Peringatan Hari Lahirnya Pancasila, dan dibacakan oleh Todung Mulya Lubis dalam Peringatan Hari Lahirnya Pancasila menarik untuk dicermati. Inti dari maklumat tersebut adalah penegasan, bahwa Pancasila bukanlah agama, dan tidak boleh ada satu agama pun yang berhak memonopoli kehidupan yang dibangun berdasarkan Pancasila. Di sisi lain, maklumat tersebut juga menegaskan keluhuran Sosialisme, dan keberhasilan material yang diraih oleh Kapitalisme.

Kita memang tidak tahu ada apa di balik penegasan ini. Di satu sisi, Pancasila dinyatakan bukan agama, dan agama juga tidak boleh mendominasi kehidupan yang dibangun berdasarkan Pancasila, sementara Sosialisme —yang dibangun berdasarkan ideologi Materialisme, dan anti agama, dan karenanya bertentangan dengan nilai Pancasila— justru diagungkan. Demikian juga dengan Kapitalisme —yang dibangun berdasarkan Sekularisme, dan setengah anti agama, karena tidak menolak, tetapi juga tidak sepenuhnya menerima agama, dan nyata-nyata melahirkan ketidakadilan global, yang justru bertentangan dengan nilai Pancasila— malah dipuja-puja. Maka, dengan membaca sekilas inti maklumat tersebut, kita dengan mudah bisa membaca adanya sejumlah inkonsistensi dan keganjilan di dalamnya.

Vision of State

Pancasila memang bukan agama, karena ia merupakan kumpulan value (nilai) dan vision (visi). Tepatnya, lima nilai dan visi yang hendak diraih dan diwujudkan oleh bangsa Indonesia ketika berihtiar mendirikan sebuah negara. Meski demikian, bukan berarti Pancasila itu anti agama, atau agama harus disingkirkan dari rahim Pancasila. Karena keberadaan agama itu diakui dan dilindungi, serta dijamin eksistensinya oleh Pancasila. Masing-masing agama juga berhak hidup, dan pemeluknya pun bebas menjalankan syariat agamanya. Tentu tidak terkecuali dengan Islam dan umatnya. Sebab, dengan value dan visi ketuhanannya, justru arah negara Indonesia kelak bukanlah negara sekular, juga bukan negara Sosialis-Komunis, maupun Kapitalis-Liberal. Tetapi, sebuah negara yang dibangun berdasarkan nilai dan visi Ketuhanan yang Maha Esa.

Justru karena itulah, maka sangat ganjil dan aneh, jika agama —khususnya Islam— yang ada di dalamnya hendak disingkirkan, dan dibuang jauh-jauh dari kehidupan, dengan logika tidak boleh ada satu agama (kebenaran) yang mendominasi. Di sisi lain, hak umat Islam untuk menjalankan syariat agamanya selalu saja dibenturkan dengan Pancasila dan UUD 1945, padahal kewajiban menjalankan syariat Islam tetap dijamin oleh sistem hukum di negeri ini. Karena itu, kemudian maklumat atau logika-logika seperti ini, tidak lebih hanyalah tafsiran yang juga nisbi, bahkan maaf sangat absurd, yang pada akhirnya selalu dipaksakan oleh segelintir orang kepada mayoritas rakyat di negeri ini, dengan menggunakan kekuatan sebuah rezim. Memang aneh, di sisi lain, tafsir orang lain atas kebenaran tidak boleh dipaksakan, tetapi mereka sendiri memaksakan tafsirannya atas kebenaran dan bahkan memonopoli tafsiran itu untuk dipaksakan kepada orang lain. Inilah bentuk inkonsistensi cara berfikir. Tetapi, bagi mereka justru ini merupakan bentuk konsistensi, tepatnya konsisten menolak Islam. Meski cara berfikir mereka sendiri inkonsisten.

Justru karena itulah, maka hubungan antara agama, khususnya Islam, dengan negara tidak pernah solid. Ketidaksolidan ini justru terjadi karena adanya pihak yang terus-menerus berupaya membenturkan antara agama dan negara.

Padahal, ketika bangsa yang mayoritas Muslim ini berhasil menyelenggarakan pemilu, orang-orang itu berteriak dengan lantang, bahwa demokrasi kompatibel dengan Islam. Tapi, giliran umat Islam menuntut syariatnya diterapkan, segera saja mereka menolak dengan menggunakan tafsir kebenaran mereka sendiri, yang maaf sudah klise; bertentangan dengan Pancasila-lah, bertentangan UUD 1945, mengancam keutuhan bangsa, dan tafsir-tafsir teror yang lainnya.

Cara berfikir seperti ini tentu sangat picik, dan tidak jujur. Picik, karena selalu menggunakan Pancasila dan konstitusi sebagai pelarian. Tidak jujur, karena orang-orang itu tidak mau menerima kenyataan, bahwa demokrasi yang mereka agung-agungkan itu sendiri mengajarkan vox populi vox dei (suara rakyat suara tuhan). Artinya, jika rakyat yang mayoritas itu menginginkan kehidupan mereka diatur oleh syariat, mengapa mereka harus menolak? Inilah logika demokrasi yang sehat. Kalau kepicikan dan ketidakjujuran ini terus dipraktikkan, maka kalangan Muslim yang masih menerima demokrasi pun pada akhirnya akan muak dengan demokrasi, apalagi kalangan Muslim yang jelas-jelas menolak sama sekali. Pada akhirnya, umat Islam akan membuktikan sendiri, bahwa demokrasi itu hanyalah jargon kaum Kapitalis-Sekular, untuk mempertahankan kepentingan mereka.

Sekularisasi Pancasila

Pengamat Politik LIPI, Dr. Mochtar Pabottinggi, juga mengatakan bahwa Pancasila bukanlah ideologi negara, melainkan vision of state (visi negara), yang mendahului berdirinya Republik Indonesia. Visi itu kemudian dituangkan dalam UUD 1945, pasal 29, yang menyatakan bahwa negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya, dengan visi itu para pendiri negara ini justru ingin menegaskan, bahwa negara yang dibangunnya itu bukanlah negara sekular.

Karena itu, tidak ada satu pun pasal dalam UUD 1945 yang menolak agama untuk dijadikan sebagai sumber hukum. Bahkan, banyak pakar hukum Indonesia yang memberikan penegasan, bahwa Islam merupakan salah satu sumber hukum nasional. Maka, penegasan bahwa Pancasila bukanlah agama, dan agama tidak boleh memonopoli kebenaran, jelas merupakan upaya untuk menistakan agama, dan memisahkan Pancasila dari agama. Sebagai open idea (ide terbuka) atau open value (nilai terbuka), sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden SBY, seharusnya kontribusi agama, sebut saja Islam, dalam membimbing visi yang dicita-citakan itu tidak boleh dibendung. Apalagi dengan membenturkan keduanya. Justru inilah yang harus segera diakhiri. Karena agama adalah keyakinan, sementara Pancasila yang nota bene bukan agama tidak akan bisa menggeser posisi agama.

Nah, masalahnya kemudian adalah, apakah kontribusi agama, tepatnya penerapan syariat Islam akan mengancam keharmonisan? Mari kita jujur melihat fakta.

Pertama, selain Islam, agama-agama lain tidak memiliki syariat yang mengatur urusan ekonomi, politik, pendidikan, sanksi hukum, politik luar negeri. Agama-agama itu hanya mengatur urusan ibadat, cara berpakaian, makan, minum, kawin dan cerai.

Kedua, bagi Islam, urusan ibadat, cara berpakaian, makan, minum, kawin dan cerai para pemeluk agama lain diserahkan kepada agama mereka masing-masing. Islam justru memberikan kebebasan mereka untuk menjalankan syariat agamanya, pada wilayah yang memang menjadi wilayah agama mereka. Di sisi lain, mereka juga tidak dipaksa untuk menjalankan syariat agama lain, yang diatur oleh syariat agama mereka.

Ketiga, bagi non-Islam, Islam hanya mengatur urusan ekonomi, politik, pendidikan, sanksi hukum dan politik luar negeri, yang nota bene tidak diatur oleh syariat mereka. Sementara bagi kaum Muslim, Islam mengatur semua aspek kehidupan mereka, mulai dari urusan ibadat, cara berpakaian, makan, minum, kawin dan cerai, sampai urusan ekonomi, politik, pendidikan, sanksi hukum dan politik luar negeri.

Dengan demikian, secara normatif tidak akan pernah terjadi benturan atau disharmoni dalam hubungan antara Muslim dan non-Muslim. Secara historis, kondisi itu telah dibuktikan oleh sejarah Islam sepanjang 800 tahun, ketika Spanyol hidup dalam naungan Islam. Tiga agama besar yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi bisa hidup berdampingan. Masing-masing pemeluknya bebas menjalankan syariat agamanya, dijamin oleh negara. Inilah yang diabadikan oleh Mc I Dimon, sejarawan Barat, dalam Spain in the Three Religion. Untuk kasus Indonesia, kita tidak mungkin menyingkirkan fakta bahwa:
Islam telah tumbuh dan berkembang di Indonesia lebih dari 500 tahun.
Islam dianut mayoritas, sekitar 87 persen.

Hukum Islam hidup di masyarakat Indonesia lebih dari 500 tahun, sehingga hukum Islam sudah menjadi law life (hukum yang hidup). Wajar kalau syariah Islam menjadi sumber hukum peraturan perundangan di Indonesia. Aneh kalau ada yang menentangnya.

Di samping itu, secara substansi, ajaran Islam adalah ajaran yang universal, rahmatan lil ‘alamin, bukan hanyarahmatan lil Muslimin. Kalimat rahmatan lil ‘alaminselalu diucapkan oleh semua pihak, termasuk kalangan pejabat, mulai dari presiden hingga kepala desa. Bila semua warga negara tanpa pandang bulu mendapatkan rahmat dari penerapan hukum tersebut, maka harmonisasi pasti tercipta. Adopsi hukum syariah pasti menjamin rahmat bagi semua? Sebab hukum syariah dan ajaran Islam sangat jelas bersumber dari Alquran dan Hadits Nabi SAW yang merupakan wahyu Allah SWT Dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang, Dzat Yang Maha luas rahmat-Nya.

Mewujudkan cita-cita

Kalau syariat Islam diterapkan, bukan hanya kesatuan dan persatuan Indonesia, tetapi kemanusiaan yang adil dan beradab, keadilan sosial bagi seluruh rakyat, serta hikmah dan kebijaksanaan dalam permusyaratan atau perwakilan juga diterapkan. Dalam Islam, umat lain mendapatkan perlindungan penuh dari negara. Juga jaminan kebutuhan hidup yang sama, baik sandang, papan, dan pangan, serta kesehatan, pendidikan, dan keamanan.

Nabi SAW pernah mengatakan,”Man adza dzamiiyan faqad adzani (Siapa saja yang menganiaya ahli dzimmah, maka sama dengan menganiaya diriku).” Ketika rumah seorang Yahudi hendak digusur oleh Amr bin al-Ash untuk pembangunan masjid, yang berarti menasionalisasi hak milik pribadi, Umar bin Khatab marah dan meminta gubenurnya mengembalikan hak milik pribadi Yahudi tersebut.

Juga kisah Ali bin Abi Thalib, yang bersengketa dengan orang Yahudi soal baju besi. Kasus itu dimenangkan oleh orang Yahudi, yang notabene rakyat jelata. Inilah jaminan yang diberikan Islam, lebih baik dibanding konsep keadilan sosial yang diadopsi dari sosialisme dan kapitalisme.

Demikian halnya dengan hikmah dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan. Islam memberikan ruang yang cukup dan proporsional kepada publik untuk menyampaikan pandangannya. Inilah yang dikenal dengan syura wa akhdz ar-ra’y (permusyawaratan dan pengambilan pendapat). Ada wilayah di mana pendapat tersebut harus diambil dari syariat, ada yang diambil dari pendapat mayoritas, dan ada juga yang diambil berdasarkan pandangan ahli/pakar, atau yang paling benar. Masing-masing didudukkan secara proporsional. Dengan demikian, kebebasan berpendapat tidak akan keluar dari pakemnya. Islam bukan memberangus kebebasan berpendapat, tapi mengarahkan dan membimbingnya.

Dalam Islam, ada Majelis Ummah dan ada juga partai politik yang berfungsi mengontrol pemerintah. Bahkan, kalau pemerintah menyimpang dari haluan negara, ada Mahkamah Madzalim yang bisa memberhentikannya. Lalu, mengapa kita masih mempersoalkan kontribusi Islam? Apakah kita tidak pernah memahami keagungan ajaran Islam? Ataukah kita memang selalu menutup mata, atau mungkin berniat tidak baik terhadap Islam?

_Wallahu a’lam._

Sumber: Koran Republika 14 Juni 2006