YAUMUL IJTIMA' MWC NU BINONG, MINGGU, 29 JANUARI 2017, PUKUL 08.00 - 12.00 WIB, TEMPAT MASJID JAMI AL-MUWAHHIDIN KP. PAWELUTAN DESA CITRAJAYA

Senin, 30 Oktober 2017

Jenggot

~ PENJELASAN JENGGOT ~

Sebagai muslim jika kita ragu dengan Qaul Ulama, kita tidak boleh langsung mengingkarinya, namun harus mencari dalilnya atau minimal diam karena bukan Ulamanya yang keliru namun kita yang masih bodoh akan ilmu agama. Sebagaimana diterangkan dalam kitab Umdatussalik :

إذا سمعت كلمات من أهل التصوف والكمال ظاهرها ليس موافقا لشريعة الهدى من الضلال توفق فيها واسأل من الله العليم أن يعلمك مالم تعلم ولا تمل إلى الإنكار الموجب للنكال, لأن بعض كلماتهم مرموزة لاتفهم, وهي فى الحقيقة مطابقة لبطن من بطون القرأن الكريم وحديث النبي الرحيم. فهذا الطريق هوالأسلم القويم, والصراط المستقيم. .

Apabila engkau mendengar beberapa ucapan dari ahli Tashawuf dan ahlul kamal yang mana secara zahir tidak sesuai dengan syariat Nabi yang menyatakan petunjuk dari segala kesesatan, maka bertawaquflah (berdiamlah/jangan berkomentar) engkau padanya dan bermohonlah (berserahlah) kepada Allah Yang Maha Mengetahui agar engkau di beri akan ilmu yang belum engkau mengetahuinya. Janganlah engkau cenderung mengingkarinya yang mengakibatkan memberi kesimpulan yang buruk. Karena sebagian dari pada kalimah atau perkataan mereka itu adalah isyarat yang tidak mudah difahami.
Padahal hakikat-isinya itu sesuai dengan batinnya dari pada isi al Quran al Karim, dan haditsnya Nabi yang penyayang. Maka jalan ini lebih selamat sejahtera, dan jalan yang lurus.

Sebagaimana saya singgung sebelumnya bahwa Kyai Said adalah Ulama Tasawuf,  maka untuk bisa memahami pernyataan2 Kyai zsaid maka harus menggunakan perspektif ilmu tasawuf, bukan dengan kacamata kebencian.
Dan perlu di garis bawahi bahwa Kyai Said tidak pernah mencela mereka2 yg berjenggot, atau mengolok olok jenggot,  tapi beliau hanya sekedar mendudukan persoalan jenggot sesuai pada tempat yg semestinya,  yakni kalau orang berjenggot maka hendaknya di imbangi dengan prilaku yang santun, arif dan bijaksana,  sehingga antara simbol dan prilakunya ada keselarasan.
Jika ada orang berjenggot tapi suka menebar kebencian, kasar, provokatif, suka mengadu domba dsb, maka hendaknya ia malu dan instrospeksi dengan jenggotnya. Dan orang2 seperti ini yg di sindir oleh Kyai Said,  bukan yg lainnya.

JENGGOT DAN KECERDASAN

Dalam kitab Akhbar Al-hamqa wal Mughaffilin Libnil Jauzy disebutkan:

قال عبد الملك بن مروان: من طالت لحيته فهو كوسجٌ في عقله. وقال غيره: من قصرت قامته، وصغرت هامته، وطالت لحيته، فحقيقاً على المسلمين أن يعزوه في عقله. وقال أصحاب الفراسة: إذا كان الرجل طويل القامة واللحية فاحكم عليه بالحمق،
...... الى ان قال ......
وقال بعض الحكماء: موضع العقل الدماغ، وطريق الروح الأنف، وموضع الرعونة طويل اللحية. وعن سعد بن منصور أنه قال: قلت لابن إدريس: أرأيت سلام بن أبي حفصة؟ قال: نعم، رأيته طويل اللحية وكان أحمق.
...... الى ان قال ......
. قال زياد ابن أبيه: ما زادت لحية رجل على قبضته، إلا كان ما زاد فيها نقصاً من عقله.

Abdul Malik bin marwan berkata: Barang Siapa panjang jenggotnya maka ia sedikit akalnya, Ulama lain berkata: Barang siapa yang pendek perawakannya, kecil kepalanya dan panjang jenggotnya Maka jelas bagi muslimin untuk menisbatkan pada akalnya. Ashabul firosah berkata: ketika seseorang tinggi perawakan dan panjang jenggotnya maka bisa dipastikan ia orang yang bodoh.

Sebagian Ahli Hikmah mengatakan: Tempatnya akal itu pada otak, jalan jiwa itu melalui hidung dan tempat kebodohan itu pada panjangnya jenggot. Dan dari sa'd bin Manshur mengatakan: aku berkata kepada ibn idris: Apakah kamu tahu sulam bin abi hafshah? dia menjawab: iya, aku melihat panjang jenggotnya dan dia bodoh.
Ziad berkata: Tidaklah tambah lelaki yang jenggotnya melebihi genggammannya, kecuali hanya tambah kurang akalnya(kecerdasannya)

قال بعض الشعراء: متقارب:
إذا عرضت للفتى لـحـيةٌ

وطالت فصارت إلى سرته
فنقصان عقل الفتى عندنـا

بمقدار ما زاد في لحيتـه

Sebagian penyair berkata dengan Bahar Mutaqarib:
Ketika pemuda mempunyai jenggot lebar dan panjang sampai pusarnya, maka akalnya (kecerdasannya) berkurang seukuran panjang jenggotnya (semakin panjang semakin kurang).

Kesimpulan
1. Apa yg di sampaikan Kyai Said bukan pendapat beliau pribadi, melainkan pendapat para Ulama Salaf terdahulu.
2. Kyai Said tidak pernah mengolok olok jenggot,  beliau hanya berusaha mendudukan persoalan jenggot secara proporsional
3. Yang di sindir oleh Kyai Said hanya orang2 yg antara prilaku dan jenggotnya tidak serasi,  sebab jenggot menurut Kyai Said adalah simbol kearifan dan spiritualitas seseorang.

Jika masih ada yg salah faham atau pura2 salah faham, maka memang berarti yg bersangkutan tidak sedang mencari kebenaran, tapi mencari cari kesalahan orang.
Orang2 seperti ini adalah orang2 yg di hatinya ada penyakit sebagaimana di sindir oleh Alloh dalam firmannya
في قلوبهم مرض فزادهم الله مرضا..

Mari saudaraku ciptakan iklim kondusif di tanah Indonesia yang merupaka warisan para ksatria dan Ulama
Mari rekatkan kembali ukhuwah islamiyah .. ukhuwah wathoniyah .. ukhuwah insaniyah demi mewujudkan Negara Indonesia menjadi Negara mercusuar dunia dan rujukan peradaban Nilai keislaman yg menjunjung keluhuran rahmatan lil alamin.
Amin
By Syarifudin santri ndeso

Adah ta'dhim kepada guru

* Sayyidina Abdullah Bin Abbas dan Syaikhona Kholil Bangkalan ( Tentang Adab dan ta'dhim terhadap seorang guru )

Di siang itu, Sayyidina Ubay Bin Ka'ab hendak keluar ke masjid, ketika ia tiba-tiba melihat seorang pemuda tertidur diatas tanah berbantalkan selendang yg ia gulung, ia tak bisa mengenali siapa pemuda itu, wajahnya sudah tertutupi oleh debu, Ia amati wajah pemuda itu dengan seksama, dan betapa kagetnya ia setelah mengetahui bahwa anak muda itu adalah sepupu Rasulullah Saw !! Rupanya sudah dari pagi ia ada disitu.

" Abdullah Bin Abbas ! Apa yg kau lakukan disini ? "

" aku ingin mengaji hadits padamu guru.."

" mengapa kau tak mengetuk pintu rumahku ?"

" Aku takut mengganggumu di waktu istirahatmu guru.."

Dan itulah Abdullah Bin Abbas, Tarjumanul Qur'an,  Seorang Sahabat yg dijuluki " Samudera Ilmu", Di zamannya, hampir semua Ulama dari kalangan Ta'biin pernah menjadi muridnya, Hasan Al Bashri, Ikrimah, Mujahid, Sa'id Bin Musayyib, Sa'id Bin Jubair dan nama-nama tenar lainnya pernah berguru padanya. Nama Abdullah Bin Abbas masih harum hingga kini. Dan Kunci kemuliaan yg ia capai Bukanlah otak super yg ia miliki, Tapi adalah Adab terhadap guru yg begitu tinggi.

ذللت طالبا فعززت مطلوبا

" Dulu aku merendah dan hidup sengsara dalam menuntut Ilmu " komentarnya " skrng aku  mulia dan dicari oleh para penuntut Ilmu"

Beberapa Abad kemudian Kisah Hidup Seorang Abdullah Bin Abbas seakan terulang pada seorang anak muda bernama Kholil Bin Abdullathif yg kelak akan menjadi Maha Guru dari para Ulama Nusantara, ia pernah menjadi santri di berbagai pesantren, PP.Langitan, PP. Cangaan Bangil, PP. Darussalam Kebon Candi Pasuruan, PP. Sidogiri,  dan PP. Salafiyah Syafi'iyah Setail Banyuwangi sebelum kemudian menuntut ilmu di Makkah Al Mukarromah.

Dan sama seperti Ibnu Abbas, satu hal yg begitu ia utamakan selama menuntut Ilmu adalah adab dan ta'dhim terhadap para gurunya.

Ketika nyantri di Pasuruan, Setiap memasuki Kawasan pesantren Sidogiri (setelah berjalan kaki sepanjang 7Km dari KebonCandi tiap harinya) ia selalu mencopot sandalnya untuk menghormati para gurunya.

Ketika Mondok di Banyuwangi ia berkhidmah penuh kpd sang guru KH. Abdhul Bashar, ia mengisi bak mandi, mencuci pakaian,piring dan memasak. Ia juga bekerja sebagai pemetik buah kelapa dgn upah 3 sen setiap 80 pohon, dan semua upah jerih payahnya itu ia persembahkan untuk gurunya.

Di Makkah, ia berguru kpd seorang Syaikh yg buta, Syaikh Muhammad Arrahbini, setiap malam ia sengaja tidur di pintu Musholla gurunya itu, dgn harapan sang guru akan menginjakknya ketika memasuki pintu mushollah, lantas ia terbangun dan menuntun gurunya menuju pengimaman.

Di Makkah ia juga sering menulis kitab Alfiah lantas menjualnya dgn harga 200 Ryal per-kitab, Hasilnya ? Lagi-lagi ia persembahkan untuk sang guru, sedangkan untuk makanannya sendiri ia lebih memilih untuk memungut dan memakan kulit-kulit semangka.

ketika sudah menjadi Kiai besar, ia pernah menaiki sebuah dokar, ditengah perjalanan ia bertanya pada si kusir :

"kudanya bagus pak.. Dari mana ? "

" Dari Bima Kiai.. "

Mendengar Nama itu ia teriingat akan seorang gurunya di Makkah yg berasal dari Bima, ia menyuruh kusir berhenti lantas memberi upahnya, ia turun dan tak ingin menaiki kuda yg berasal dari Kota sang guru ! Sebuah bentuk Rasa hormat dan Ta'dhim yg begitu tinggi !

Adab dan ta'dhim terhadap para gurunya itulah yg membuatnya berhasil menjadikan Bangkalan sebagai salah satu Kiblat Ilmu di zamannya sampai-sampai ia dijuluki  "Syaikhu Syuyukh atau Maha Guru Ulama Nusantara", bisa dikatakan hampir semua Ulama di tanah air mempunyai mata rantai ilmu yg bersambung kepadanya. Murid-muridnya antara lain :

1. KH.Hasyim Asyari Jombang. 2. KH. Abdul Karim Lirboyo. 3. KH. Abdul Wahhab Hasbullah, Tambak beras. 4. KH.Bisyri Syansuri, Denanyar. 5. KH.Maksum Lasem. 6. KH. Bisri Musthafa Rembang. 7. KH. Hasan Genggong. 8. KH. Zaini Mun'im Paiton. 7. KH. Abdullah Mubarak Suryalaya( abah Guru Anom). 9. KH.As'ad Syamsul Arifin, Sukorejo. KH.Yasin Kepang. 10. KH. Munawwir Krapyak. 11.KH. Abdul Hamid Bata-Bata. Dan masih banyak ratusan  ulama Nusantara lainnya.

Dari dua tokoh di atas kita bisa mengetahui bahwa Adab, Ta'dhim, dan hormat kpd guru adalah Kunci "Futuh" bagi para pencari Ilmu, Dan dari dulu hingga sekarang hanya ada satu tempat dimana kita bisa mempelajari dan mewujudkan semua itu, PESANTREN. Di pesantren, jangankan Akhlak dan Adab terhadap guru dan sesama, Adab terhadap kitab-pun tak pernah mereka meninggalkannya. Di Zaman yg Miskin Adab, Akhlak, dan Moral ini, PESATREN seakan memberi kabar gembira untuk kita bahwa para Pewaris Akhlak Indah Rasullah Saw masih dan akan terus ada.

Renungan malam

Renungan kita menjelang tidur.

*MENYESAL SAAT SAKARATUL MAUT*
.
Alkisah ada seorang sahabat Nabi bernama *Sya’ban RA.*
.
Ia adalah seorang sahabat yang tidak menonjol dibandingkan
sahabat2 yg lain.
.
Ada suatu kebiasaan unik dari beliau yaitu setiap masuk masjid sebelum sholat berjamaah dimulai dia selalu beritikaf di pojok depan masjid.
.
Dia mengambil posisi di pojok bukan karena supaya mudah bersandaran atau tidur, namun karena tidak mau mengganggu orang lain dan tak mau terganggu oleh orang lain dalam beribadah.
.
Kebiasaan ini sudah dipahami oleh sahabat bahkan oleh Rasulullah SAW, bahwa Sya’ban RA selalu berada di posisi tsb termasuk saat sholat berjamaah.
.
Suatu pagi saat sholat subuh berjamaah akan dimulai RasululLah SAW mendapati bahwa Sya’ban RA tidak berada di posisinya seperti biasa. Nabi pun bertanya kepada jemaah yg hadir apakah ada yg melihat Sya’ban RA.
.
Namun tak seorangpun jamaah yg melihat Sya’ban RA. Sholat subuhpun ditunda sejenak untuk menunggu kehadiran Sya’ban RA. Namun yg ditunggu belum juga datang. Khawatir sholat subuh kesiangan, Nabi memutuskan untuk segera melaksanakan sholat subuh berjamaah.
.
Selesai sholat subuh, Nabi bertanya apa ada yg mengetahui kabar dari Sya’ban RA.
Namun tak ada seorangpun yang menjawab.
Nabi bertanya lagi apa ada yg mengetahui di mana rumah Sya’ban RA.
.
Kali ini seorang sahabat mengangkat tangan dan mengatakan bahwa dia mengetahui persis di mana rumah Sya’ban RA.
Nabi yang khawatir terjadi sesuatu dg Sya’ban RA meminta diantarkan ke rumahnya.
Perjalanan dengan jalan kaki cukup lama ditempuh oleh Nabi dan rombongan sebelum sampai ke rumah yg dimaksud.
Rombongan Nabi sampai ke sana saat waktu afdol untuk sholat dhuha (kira2 3 jam perjalanan).
.
Sampai di depan rumah tersebut Nabi mengucapkan salam.
Dan keluarlah seorang wanita sambil membalas salam tsb.
.
“Benarkah ini rumah Sya’ban?” Nabi bertanya.
.
“Ya benar, saya istrinya” jawab wanita tsb.
.
“Bolehkah kami menemui Sya’ban, yg tadi tidak hadir saat sholat subuh di masjid?”
.
Dengan berlinangan air mata istri Sya’ban RA menjawab:
“Beliau telah meninggal tadi pagi..."
.
InnaliLahi wainna ilaihirojiun… Maa sya Allah, satu2nya penyebab dia tidak sholat subuh berjamaah adalah karena ajal sudah menjemputnya.
.
Beberapa saat kemudian istri Sya’ban bertanya kepada Rasul
“ Ya Rasul ada sesuatu yg jadi tanda tanya bagi kami semua, yaitu menjelang kematiannya dia berteriak tiga kali dg masing2 teriakan disertai satu kalimat.
Kami semua tidak paham apa maksudnya."
.
“Apa saja kalimat yg diucapkannya?” tanya Rasul.
.
Di masing2 teriakannya dia berucap kalimat:

*“Aduuuh kenapa tidak lebih jauh……”*

*"Aduuuh kenapa tidak yg baru……. “*

*"Aduuuh kenapa tidak semua……”*

Nabi pun melantukan ayat yg terdapat dalam surat Qaaf (50) ayat 22 :
*“Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan dari padamu hijab (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam.“*
.
Saat Sya’ban dlm keadaan sakratul maut, perjalanan hidupnya ditayangkan ulang oleh Allah.
Bukan cuma itu, semua ganjaran dari perbuatannya diperlihatkan oleh Allah.
Apa yang dilihat oleh Sya’ban (dan orang yg sakratul maut) tidak bisa disaksikan oleh yg lain.
Dalam pandangannya yang tajam itu Sya’ban melihat suatu adegan di mana kesehariannya dia pergi pulang ke masjid untuk sholatberjamaah lima waktu.
Perjalanan sekitar 3 jam jalan kaki sudah tentu bukanlah jarak yg dekat.
Dalam tayangan itu pula Sya’ban RA diperlihatkan pahala yg diperolehnya dari langkah2 nya ke Masjid.
Dia melihat seperti apa bentuk surga ganjarannya.
.
Saat melihat itu dia berucap:
“ Aduuuh kenapa tidak lebih jauh……”
Timbul penyesalan dalam diri Sya’ban , mengapa rumahnya tidak lebih jauh lagi supaya pahala yg didapatkan lebih banyak dan sorga yg didapatkan lebih indah.
.
Dalam penggalan berikutnya Sya’ban melihat saat ia akan berangkat sholat berjamaah di musim dingin.
Saat ia membuka pintu berhembuslah angin dingin yang menusuk tulang.
Dia masuk kembali ke rumahnya dan mengambil satu baju lagi untuk dipakainya. Jadi dia memakai dua buah baju.
Sya’ban sengaja memakai pakaian yg bagus (baru) di dalam dan yg jelek (butut) di luar.
Pikirnya jika kena debu, sudah tentu yg kena hanyalah baju yg luar. Sampai di masjid dia bisa membuka baju luar dan solat dg baju yg lebih bagus.
Dalam perjalanan ke masjid dia menemukan seseorang yg terbaring kedinginan dalam kondisi mengenaskan.
Sya’ban pun iba, lalu segera membuka baju yg paling luar dan dipakaikan kepada orang tsb dan memapahnya utk bersama2 ke masjid melakukan sholat berjamaah.
Orang itupun terselamatkan dari
mati kedinginan dan bahkan sempat melakukan sholat berjamaah.
Sya’ban pun kemudian melihat indahnya sorga yg sebagai balasan memakaikan baju bututnya kepada orang tsb.
Kemudian dia berteriak lagi:
“ Aduuuh kenapa tidak yang baru...“
Timbul lagi penyesalan di benak Sya’ban.
Jika dg baju butut saja bisa mengantarkannya mendapat pahala yg begitu besar, sudah tentu ia akan mendapat yg lebih besar lagi seandainya ia memakaikan baju yg baru.
.
Berikutnya Sya’ban melihat lagi suatu adegan saat dia hendak sarapan dg roti yg dimakan dg cara mencelupkan dulu ke segelas susu.
Ketika baru saja hendak memulai sarapan, muncullah pengemis di depan pintu yg meminta diberi sedikit roti karena sudah lebih 3 hari perutnya tidak diisi makanan.
Melihat hal tsb. Sya’ban merasa iba. Ia kemudian membagi dua roti itu sama besar, demikian pula segelas susu itu pun dibagi dua.
Kemudian mereka makan bersama2 roti itu yg sebelumnya dicelupkan susu, dg porsi yg sama.
Allah kemudian memperlihatkan ganjaran dari perbuatan Sya’ban RA dg surga yg indah.
Demi melihat itu diapun berteriak
lagi:
“ Aduuuh kenapa tidak semua……”
Sya’ban kembali menyesal .
Seandainya dia memberikan semua roti itu kepada pengemis tersebut tentulah dia akan mendapat surga yg lebih indah.
.
Masyaallah, Sya’ban bukan menyesali perbuatannya, tapi menyesali mengapa tidak optimal.
Sesungguhnya semua kita nanti pada saat sakratul maut akan menyesal tentu dengan kadar yang berbeda, bahkan ada yg meminta untuk ditunda matinya karena pada saat itu barulah terlihat dengan jelas konsekwensi dari semua perbuatannya di dunia.
Mereka meminta untuk ditunda sesaat karena ingin bersedekah.
Namun kematian akan datang pada waktunya, tidak dapat dimajukan dan tidak dapat dimundurkan.
.
Sering sekali kita mendengar ungkapan hadits berikut:
.
*“Sholat Isya berjamaah pahalanya sama dengan sholat separuh malam.”*
.
*“Sholat Subuh berjamaah pahalanya sama dengan sholat sepanjang malam.”*
.
*"Dua rakaat sebelum Shubuh lebih baik dari pada dunia dan isinya.”*
.
Namun lihatlah... masjid tetap saja lengang.
Seolah kita tidak percaya kepada janji Allah.
.
Mengapa demikian?
Karena apa yg dijanjikan Allah itu tidak terlihat oleh mata kita pada situasi normal.
.
*Mata kita tertutupi oleh suatu hijab.
Karena tidak terlihat, maka yang berperan adalah iman dan keyakinan bahwa janji Allah tidak pernah meleset.
Allah akan membuka hijab itu pada saatnya.
Saat ketika nafas sudah sampai di tenggorokan.*

Sya’ban RA telah menginspirasi kita
bagaimana seharusnya menyikapi janji Allah tsb.
.
Dia ternyata tetap menyesal sebagaimana halnya kitapun juga akan menyesal.
Namun penyesalannya bukanlah karena tdk menjalankan perintah Allah SWT.
Penyesalannya karena tidak melakukan kebaikan dgn optimal.
.
Sudahkah kita semua di group ini berhitung siap menghadapi apa yg akan pasti kita hadapi semua...sakratul maut...ato sibuk masih sibuk dg urusan dunia kita yg pasti kita tinggalkan...???
.
*Semoga kita selalu bisa mengoptimalkan kebaikan² disetiap kesempatan.*

*Aamiin
                                     Semoga Bermanfaat

Jumat, 27 Oktober 2017

Menulis untuk apa saja

Menulis, rupanya bisa digunakan untuk apa saja..
 
Saat Majelis Halaqah Quraniyah Akbar di Asrama Hidayatul Quran PP Darul Ulum Rejoso, Sabtu (21/10/2017), sastrawan Dr Aguk Irawan MN menjelaskan alasannya pertama kali menulis. ’’Saya menulis untuk membaca,’’ paparnya.

Aguk cerita, saat mondok di Langitan dia sangat bosan dengan banyaknya pelajaran menghafal. Kebosanan itu membuatnya sulit menghafal. ’’Imriti saja saya tidak hafal sampai tuntas.’’

Di tengah kebosanan itulah dia secara tidak sengaja menemukan novel karya Buya Hamka dan Pramoedya Ananta Toer. ’’Saya menemukan gairah kembali ketika membaca karya sastra,’’ ungkapnya.

Padahal saat itu, buku-buku karya sastra sangat jarang di pesantren.

Ketika melanjutkan kuliah di Al Azhar Mesir, dia kembali bertemu pelajaran-pelajaran menghafal yang membosankan. Dia pun kembali mencari pelampiasan dengan membaca buku-buku sastra.

’’Agar semakin semangat membaca, akhirnya saya putuskan menulis,’’ tuturnya. ’’Jadi saya ini menulis untuk membaca.’’

Sebab jika tidak membaca, dia tidak punya inspirasi untuk ditulis. Dia pun akhirnya memutuskan menerjemahkan karya-karya sastra dalam Bahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesia. Ini membuatnya semakin menguasai Bahasa Arab.  Juga semakin banyak inspirasi. ’’Saya bela-belani buka-buka kamus dan tanya kesana kemari,’’ paparnya.

Sampai sekarang ini, Aguk sepertinya masih rajin membaca. Novel-novelnya banyak mencantumkan data dan referensi. ’’Asal ada data, nulis novel biografi  siapapun saya bisa,’’ ucapnya saat jagongan usai halaqah di rumah Dr KH Afifuddin Dimyati, pengasuh Asrama Hidayatul Quran.

Setahu saya, dia sudah menulis tiga biografi yang sangat bagus. Sang Penakluk Badai biografi KH Hasyim Asy’ari yang segera di filmkan. Novel biografi KH Abdul Wahid Hasyim. Novel biografi Gus Dur yang sempat di bedah saat pameran pada Muktamar NU 2015 di Tebuireng. Kala itu yang jadi pembanding, seniornya di Al Azhar yang juga penulis produktif, Zuhairi Misrawi.

Aguk juga sudah menulis novel kisah cinta Gus Dur dan Ibu Sinta Nuriyah. Judulnya Buku, Bunga dan Cinta. Gus Dur rupanya sangat romantis. Sering mengirimkan bunga kepada Bu Sinta. Bunga itu diselipkan dalam buku. Baik saat mondok di Tambakberas maupun setelah tinggal di Mesir, Irak dan Eropa. Saat di Tambakberas, bunga itu diselipkan dalam kitab kuning. Sampai saat ini, bunga-bunga itu masih disimpan dengan rapi oleh Bu Sinta.

Sampai disini saya membatin, berarti orang-orang besar itu memang romantis. Presiden Soekarno kan sangat terkenal romantisnya. Dalam kitab Fathul Izar disebutkan, tidak akan memuliakan perempuan kecuali orang-orang mulia. Tidak akan menghinakan wanita kecuali orang-orang yang hina.

’’Novel kisah cinta Gus Dur dan Bu Sinta ini sudah saya tulis dan dicetak, namun dilarang beredar,’’ kenang Aguk sedih.

Setelah dicetak, Bu Sinta mimpi berulangkali dimarahi Gus Dur. Bunga yang diberikan kok ditaruh halaman. Mimpi itu ditafsirkan sebagai larangan mengedarkan buku tersebut. Akhirnya, semua buku dibeli sendiri oleh Bu Sinta dan tidak diedarkan.
 

Menulis untuk Berdakwah.

Aguk cerita, dia memasukkan banyak hikmah dari kitab Alhikam kedalam novel-novel yang ditulisnya. Harapannya, pembaca bisa menangkap pesan hikmah tersebut setelah membaca.

Aguk lalu mengutip Imam Suyuti yang telah menulis setidaknya 700 kitab. Imam Suyuti mengatakan, dia khawatir di akhirat nanti tak ada satupun yang membelanya. Makanya dia terus menulis dengan harapan setiap huruf yang ditulis kelak menjadi pembelanya di akhirat.
 

Menulis untuk Hidup

  Menulis bagi Aguk juga merupakan cara bertahan hidup. ’’Demi sesuap nasi,’’ ucapnya dengan nada bercanda. Salah satu novelnya ada yang telah dikontrak production house untuk di filmkan senilai Rp 600 juta. Ada juga yang Rp 500 juta. ’’Yang Rp 500 juta ini tidak saya pakai sama sekali. Saya gunakan membangun pondok di rumah.’’

Aguk sangat produktif menulis. Dalam waktu seminggu dia bisa menyelesaikan novel 800 halaman. Novel 300 halaman bisa dia selesaikan dua hari. Kuncinya, dia menyediakan waktu khusus menulis. ’’Biasanya pukul 05.00-08.00 sudah dapat 30 halaman.’’ Setelah membaca dua jam, dia biasanya bisa menulis satu jam. ’’Kadang juga membaca tiga jam, menulis empat jam,’’ ungkapnya. Jadi kalau menulis tetap didampingi buku bacaan.

Pernah suatu ketika, dia bosan ikut seminar. Akhirnya, waktu lima hari seminar lebih banyak dia habiskan di kamar untuk menulis. ’’Lumayan dapat satu buku.’’

Selain di komputer atau laptop, dia juga menulis di HP.
 

Apapun   Bisa Ditulis

Apapun bisa menjadi bahan tulisan Aguk. Termasuk kisah yang dialami temannya. Dia sempat membuat novel yang mengangkat kisah temannya sesama mahasiswa Al Azhar. Temannya ini sangat cinta mati dengan seorang wanita. Saking gendengnya, ketika takbir salat, dia menyebut nama wanita tersebut.

Begitu novel itu beredar, suami si wanita itu mendatanginya. Karena kebetulan juga sama-sama kuliah di Mesir. Si suami ini paham jika yang ditulis itu kisah yang melibatkan istrinya. Walaupun nama-namanya disamarkan. Si suami itu lantas memborong novel tersebut. ’’Saya cetak lagi,’’ ucap Aguk lantas tertawa.

Menulis untuk Menyelamatkan

Dari novel-novel yang ditulis Aguk, banyak orang yang disebutkannya terinspirasi. Contohnya novel Haji Back Packer yang mengisahkan seseorang yang bertobat dari berbagai maksiat dengan cara mengikuti mimpinya berangkat haji jalan kaki lewat jalur darat tanpa bekal. ’’Hamim anak Pekalongan meniru perjalanannya dan benar-benar sampai di Mekkah dalam waktu satu tahun dua bulan,’’ paparnya. Rute-rute yang dilalui tokoh dalam novel itu memang berdasarkan hasil analisis peta yang melibatkan tim. Jadi benar-benar akurat dan bisa ditiru.

Dari  novel Air Mata Surga, kata Aguk, ada ratusan pembaca yang mengirimkan email kepadanya menghaturkan terima kasih. Setelah membaca novel itu, dia tidak jadi bercerai. ’’Ada juga yang terima kasih karena tidak jadi poligami,’’ paparnya.

Apa yang dikatakan Aguk bisa jadi memang benar. Malam itu, Aguk membawa empat judul novelnya dan saya membeli seluruhnya. Setelah membaca novel kisah TKW di Arab, saya langsung berdoa, semoga keluarga dan keturunan saya serta semua orang Islam tidak ada yang menjadi TKW di Arab.

Namun sayang, novel  yang berjudul Air Mata Surga malam itu tidak ada. Padahal istri saya, paling senang kalau saya baca novel yang kesimpulannya kalau bisa jangan poligami.. hehe

Kiat dekat dengan anak

*" Kiat Kiat Dekat dengan Anak Anak & Mendidiknya*
====================

د / الصلابي
Kiat Kiat :
Oleh Syech DR Shallabi :

من يحب أن يقي أبناءه
من الأمراض النفسية فليتبع الخطوات هذه وسترى النتيجة...
Bagi anda yg ingin menjaga anak2nya dari penyakit kejiwaan, ikutilah beberapa kiat berikut ini dan Anda akan melihat hasil yg nyata.

برنامج بناء العلاقة مع الأبناء :
Program membentuk interaksi intensif dengan anak

١- عشرين دقيقة يومياً حوار مع الأبناء باعتبارهم أصدقاء ( بدون نصح ولا حديث عن المدرسة ولا توجيه ) .
1) Ngobrollah bersama anak2 20 menit per hari seperti layaknya ngobrol dengan seorang teman (tanpa memberi nasehat, tanpa membicarakan ttg sekolahan atau arahan apapun)

٢- التعبير عن مشاعر الود والحب من الأباء للأبناء من ٥ - ١٠ مرات يومياً .
2) Ungkapkan perasaan kasih sayang dari ayah terhadap anaknya 5-10 kali per hari.

٣- مدح الأبناء يومياً خمس مرات على سلوك إيجابي فعله .
3) Pujilah anak setiap hari 5x atas prilaku positif yg dilakukannya.

٤- مدح الأبناء يومياً خمس مرات على الشكل الخارجي ( ابتسامته - شعره- عينيه - أي شيء فيه ) .
4) Pujilah anak2 setiap hari 5x terhadap hal2 yg nampak (spt senyumannya, rambutnya, matanya, atau yg lainnya)

٥- مرتان اسبوعيا مشاركة الابن نشاط خارج البيت حتى لو استغرق خمس دقائق ( مشي - رياضة - تمشيه - لفّه بالسيارة ) .
5) Seminggu 2x ikutsertakan anak2 pada aktifitas diluar rmh walaupun 5 menit (spt jalan2 dan olahraga)

٦- ثلاث دقائق يومياً لتثبيت القيم قبل النوم :
-كنت سعيداً عندما رأيتك اليوم تفعل كذا.
- مساعدتك لأختك الصغيرة كان جميلا منك.
- وفاءك بالاتفاق جميل.
6. Sebelum tidur, 3 menit setiap hari tanamkan nilai-nilai kepada anak spt:
- Nak, ayah senang sekali hari ini kamu melakukan ini dan itu..
- Ayah senang kamu sdh membantu adik perempuanmu
- Ayah senang kamu jadi anak yg taat dan patuh.

٧- مرتان أسبوعياً عشاء مع العائلة في البيت أو خارجه يكون وقته طويل حتى يتم الحديث والتحاور مع العائلة بوقت أكثر .
7. Seminggu 2x makan malam bersama anggota keluarga baik didalam atau diluar rumah. Sebaiknya waktunya agak longgar sehingga obrolan dan diskusi dg anggota keluarga porsi waktunya lebih banyak.

٨- من (١-٣) دقائق يومياً [ كلي آذان صاغية ] وتتنفذ على النحو التالي:
-الجلوس مع الابن في مكان هاديء واطلب منه أن يقول كل ما يريد بلا قيود ولا نقاش ولا أرد عليه ولا أقاطعه ولا تعقيد وحينما تنتهي ٣ دقائق انتهت الجلسة.
8) 1-3 menit perhari lakukan hal berikut (dan anda menjadi pendengar setia):
- Duduklah bersama anak anda ditempat yg tenang dan persilahkan si anak utk mengutarakan apapun tanpa ada tekanan atau diskusi. Tidak mengomentari atau memotong pembicaraannya. Setelah 3 menit berlalu selesai pula obrolan anda dengan anak anda.

٩- عبّر عن حبك لإبنك من خلال السلوكيات اليومية :
( خمس لمسات يومياً ) :
- اللمس على نهاية رأس الابن
وتعني " الرأفة والرحمة "
- وضع اليد على الرأس " الفخر"
- وضع اليد على الجبين "التهدئة"
- وضع اليد على الوجنتين" الشوق"
- مسكة اليد " تقوية العلاقة والحب"
- إذا كان غضبان أو وجود مشاعر سلبية "امسح بيدك على صدرة "
9. Ekspresikan cinta Anda pada anak atas prilaku2nya sehari-hari : (5 sentuhan perhari)
- Belailah kepala bagian belakang anak (sbg bentuk kasih sayang)
- letakkan tangan di kepala anak (bentuk kebanggaan)
- letakkan tangan diatas kening anak (bentuk ketenangan)
- letakkan tangan dikedua pipi anak (bentuk kasih sayang)
- genggam tangan anak utk menguatkan hubungan & cinta anda
- kalau anaknya lagi marah atau ada perasaan kesal atau gak enak (tepuk dadanya secara lembut)

أربع قبلات يومياً :
-في الجبين " الاستقبال "
-في الرأس" فخر واعتزاز"
-في الخد " الشوق"
- في اليد "الاستقبال والشوق"
Empat ciuman setiap hari:
- kecupan kening saat menyambut kedatangan anak anda (pulang sekolah atau dari manapun)
- kecupan kepala anak utk menumbuhkan rasa percaya dirinya
- ciuman di pipinya sbg ekspresi rasa rindu.
- ciuman di tangan utk menyambut dan mengekspresikan sayang.

واربع ضمات احتضان متفرقه خلال اليوم .
Empat dekapan berbeda2 selama sehari

كان الرسول ﷺ قدوتنا في بناء العلاقة وكان نموذجاً رائعاً للتربية ؛
كان يقبّل فاطمة الزهراء كلما رآها وقبل جبينها ويدها واحتضنها في بيته وفي مسجده وأمام الصحابة.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam , adalah suritauladan kita dalam membina hubungan dan menjadi contoh terbaik dalam mendidik anak. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam selalu mencium Fathimah Az Zahraa setiap kali bertemu, mengecup keningnya, mencium tangannya dan mendekapnya di dalam rumahnya atau ketika di masjidnya dihadapan para sahabat.

أخيراً : ابني علاقة مع ابنك حتى يصبح بين يديك محباً مطيعاً وخلوقاً وباراً فبهذا البرنامج تبني شخصيته وتتعرف على ذاته وتقوي محبته وتصبح الأب النموذج الأمثل في نظره
وتتلاشى كل المدمرات للعلاقة التي كنت تمارسها من قبل أو كانت سبباً في اضطراب شخصيته أو عناده أو عنفه أو مراهقته المزعجة أو انحرافه أو سبباً للأمراض الناتجة من السلوك التي تم شرحها في المدمرات سابقاً .
Terakhir, jagalah hubungan dg anak anda sehingga dia mencintaimu, mentaatimu dan berbakti kepadamu. Dengan program ini anda sedang membangun kepribadian anak anda, mengenali sifatnya, meningkatkan kecintaannya dan Anda menjadi ayah teladan menurut pandangannya. Semua hal2 yang merusak hubungan yg biasa anda lakukan atau penyebab labilnya kepribadian anak, keras kepala, masa pubernya yg mengganggu, penyimpangan moral dan sebab2 penyakit lainnya akan hilang dan lenyap (secara sendirinya).

قل لابنك أو ابنتك : شكرا إنك موجود فى حياتي..
Katakanlah kepada anak (lk/pr) anda: Terima kasih anakku kamu telah mengisi kehidupanku.

" كونوا لطفاء وأرسلوها لكل أب وأم "
Jadilah orang tua yg lemah lembut...(pada anaknya)

_________________________

Sabtu, 21 Oktober 2017

Rahasia utawi iki iku

RAHASIA DI BALIK KEHEBATAN METODE "UTAWI IKI IKU" ALA PESANTREN

Oleh: KH. Muhajir Madad Salim bin Kyai Mas'udi

Satu anak didik saya yang sekarang saya titipkan kepada seorang ustadz balik ke rumah. Saya tanya, "Krasan (betah) mondoknya?"

“Tidak," jawabnya.

“Kenapa tidak krasan?"

“Karena ustadznya mengajarnya tidak pakai 'utawi iki iku', saya jadi kesulitan memahami pelajaran-pelajaran beliau."

Saya tersentak. Saya merasa bersalah. Memang ustadz yang saya titipi bisa dikatakan alim, dia mutakharrij (lulusan) Rubath Tarem. Tetapi jika mengajar tidak pakai rumus 'utawi iki iku' bagi santri Jawa ya repot. Lalu saya teringat paparan tentang hal ini. Dituturkan oleh kakak saya saat menjadi wakil keluarga dalam rangka Haul ayah saya, Kiai Mas’udi. Saya ambil bagian pentingnya saja. Meskipun panjang, insyaallah paparan beliau menarik. Sebab selain menjelaskan tentang pentingnya 'utawi iki iku', juga menerangkan banyak hal yang berhubungan dengan ranah keilmuan dunia pesantren Jawa.

Beliau pada bagian terakhir menerangkan begini, “Mbah Fadhol Senori sesudah menulis kitab Kasyf at-Tabarih , beliau pernah didatangkan oleh Kiai Mas’udi ke masjid ini dan beliau ajarkan kitab tersebut di hadapan para masyarakat terutama para kiai. Masjid mutih ini luar biasa, banyak orang-orang hebat pernah shalat di sini. Setidaknya yang pernah saya ketahui diantaranya Kiai Fadhol Senori, Mbah Raden Asnawi Kudus, beliau pernah juga memberikan pengajarannya di masjid ini, dan Mbah Kiai Idris bin Kamali Kempek, saat pernikahan Kiai Ali Murtadho. Mbah Idris datang ke sini tiga hari dan ikut shalat Jum’at di sini. Mbah Idris ini adalah menantunya Hadhratus Syaikh Kiai Hasyim Asy’ari.

Kiai Mas’udi pernah mengaji dengan Mbah Fadhol. Mbah Fadhol muridnya Kiai Makmun Jam’an al-Bogori. Kiai Makmun Jam’an muridnya Syaikh Nawawi al-Bantani. Jadi Kiai Mas’udi ini punya jalur sanad dari Kiai Sholeh Darat dan juga punya sanad dari Syaikh Nawawi al-Bantani.

Kiai Mas’udi muridnya Mbah Sanusi. Mbah Sanusi muridnya Mbah Maksum Lasem
(selain mengaji kepada Mbah Kholil Lasem). Mbah Maksum Lasem muridnya Syaikhona Kholil Madura. Berarti Kiai Mas’udi ini punya sanad keilmuan juga ke Syaikhona Kholil Bangkalan Madura.

Tiga orang ini; Mbah Kholil Bangkalan, Mbah Sholeh Darat dan Mbah Nawawi Banten adalah Pendobrak Tanah Jawa. Tiga serangkai yang punya jasa besar dalam dunia Pesanteren Indonesia terutama tanah Jawa. Dimana sesudah tiga orang kiai besar ini, rata-rata ulama Jawa adalah murid mereka atau muridnya salah satu dari mereka. Ketiga orang ini adalah selain alim juga merupakan orang-orang yang dekat dengan Allah Ta’ala, kita mengenalnya sebagai Waliyullah, kekasih Allah Ta’ala.

Kiai Mas’udi sangat membanggakan Kiai Sholeh Darat. Beliau sangat suka dengan Kiai Sholeh Darat. Sementra Kiai Sholeh Darat ini, menurut guru saya Abah Dim Kaliwungu, adalah Mujaddid Tanah Jawa di masanya. Santri-santri Jawa sekarang ini bisa membaca Kitab Kuning karena jasa besar beliau.

Saat Mbah Sholeh masih belajar di Makkah, belum pulang ke Jawa, para anak negeri kalau ingin mengaji kitab susahnya minta ampun. Tetapi begitu Mbah Sholeh pulang ke Jawa, beliau membuat rumus:

والمبتداء بلأتوي اكو خبر # افـا لفاعل ايغ لمفعول ظهر

Walmubtada bil-Utawi Iku Khobar # Afa li-Fa'ilin Ing li-Maf’ulin Dzahar

Pokok jika seorang kiai ngomong 'Utawi', santri akan paham kalau itu adalah Mubtada’. 'Iku' artinya Khobar. 'Apa' adalah Fail. Dan sudah jelas 'Ing' adalah Maf’ul. Ini rumus yang luar biasa. Metodologi pesantren yang dirumuskan oleh Kiai Sholeh tersebut punya pengaruh besar, punya manfaat besar dalam memintarkan para santri. Buktinya metodologi beliau tersebut masih dipakai hingga sekarang.

Kalau mau mengaji ke Jawa tanpa 'utawi iki iku' itu tidak akan berhasil (baik) meskipun sudah S-3 Mesir sekalipun. Saya punya sahabat sudah S-3; S-1 di al-Azhar, S-2 dan S-3 di Maroko. Tetapi kelamaan di sana selama 20 tahun, saat pulang ke Jawa 'utawi iki iku'nya lupa. Dia mengeluh kepada saya, “Aku paham kitab, tetapi di sini tanpa 'utawi iki iku', murid-muridku tidak paham. Aku jadi bingung. Tolong aku diingatkan lagi...”

Saya jawab, “Ok, gampang. Almubtada bil-Utawi Iku Khobar # Afa li-Fa'ilin Ing li-Maf’ulin Dzahar…”

Kiai Sholeh Darat memang seorang Alim besar sekaligus Waliyullah. Sehingga Kiai Mas’udi sangat menyukainya.

Abah Dim Kaliwungu berkisah kepada saya, “Pernah Syaikh Nawawi Banten itu, pulang ke Indonesia. O ya, tiga orang ini, Kiai Nawawi Banten, Kiai Sholeh Darat dan Kiai Kholil Bangkalan mengajinya sama-sama di Makkah. Sama-sama mengaji kepada as-Sayyid Bakri Syatha. Sayyid Bakri Syatha mengaji kepada Syaikh Ahmad bin Zaini Dahlan al-Makki, Mufti Syafi'iyyah Makkah. Ketiganya sangat akrab, dan termasuk satu angkatannya adalah Syaikh Khathib Minangkabau. Tetapi budayanya beda, akhlaknya beda.

Kalau akhlaknya kiai Jawa akhlaknya orang Jawa Mutawadhi’ (tawadhu'). Sedangkan akhlaknya orang Sumatra –soal perbedaan karakter ini kesimpulan bukan dari Abah Dim, tetapi saya ambil dari sebuah buku milik orang Belanda dari Universitas Leiden yang mengutip dari laporan Snouck Hurgronje, seorang oreantalis yang pernah hidup menyamar sebagai Abdul Ghoffar di Makkah, (tetapi kabar Snouck Hurgronje sampai mengimami di Masjidil Haram itu Hoax, kalau dia pernah di Makkah memang ya). Snouck Hurgronje berkata, “Kalau kiai Sumatra memang alim, kritis tetapi akhlaknya bukan seperti Kiai Jawa. Mereka itu lebih terlihat sebagai orang-orang yang cerdas, sedangkan kiai-kiai Jawa itu terlihat sisi-sisi ketawadhu’annya."

Kiai Nawawi Banten pulang ke Indonesia, beliau kangen dengan seorang sahabatnya dari kota Batang, namanya Kiai Anwar. Kiai Anwar ini juga dulunya di Makkah, seorang yang sangat Alim ilmu fikih, punya karangan kitab berjudul ‘Aysul Bahri. Kiai Anwar punya murid namanya Kiai Amir Pekalongan. Kiai Amir Pekalongan punya murid namanya Kiai Yasin Bareng Kudus. Kiai Yasin punya murid namanya Mbah Muhammadun Pondowan Pati. Kiai Muhammadun punya murid Kiai Mas’udi.

Dalam kitab ‘Aysul Bahri ada kalimat seperti ini:

وامـا الكفتيغ والكيوغو فكلاهمـا حلالان

Wa-ammal kepitingu wal kiyongu fakilahuma halalani. Jadi yang pertama dan satu-satunya ulama Indonesia saat itu yang menghalalkan kepiting cuma Kiai Anwar saja. Semua ulama Jawa mengharamkan kepiting.

Di lain tempat Mbah Kiai Sholeh Darat juga tergerak hatinya untuk silaturrahim ke Kiai Anwar ini. Lebih menakjubkan lagi, yang di Madura, Mbah Kiai Kholil juga tergerak untuk berjumpa dengan Kiai Anwar.

Akhirnya kesemua kiai itu, Kiai Nawawi, Kiai Sholeh Darat dan Kiai Kholil Bangkalan berkumpul di waktu yang sama di tempatnya Kiai Anwar di Kota Batang. Para sahabat lama ini terlibat dalam obrolan yang mengasyikkan, terutama antara Kiai Kholil Bangkalan dengan Kiai Nawawi Banten. Saking Asyiknya mereka nyaris lupa waktu. Beberapa menit sebelum datang waktu salat Ashar, Kiai Sholeh Darat mengingatkan mereka, "Wahai Syaikhoni, qad qarubal Ashru. Kiai-kiai, sudah mau Ashar."

Akhirnya tangan kanan Kiai Kholil dipegang oleh Kiai Nawawi Banten, sambil berkata, “Ayo, kita cari air dan tempat salat yang tidak bikin kita mengqadha salat Dzuhur."

“Oh, mangga..." jawab Kiai Kholil.

Mereka berdua pun keluar rumah. Tetapi begitu keluar pintu, keduanya tidak lagi ada di Kota Batang. Namun mereka berdua sudah ada di Kota Makkah al-Mukarromah. Jadi kini mereka berdua, Kiai Kholil dan Kiai Nawawi mendapati waktu tidak lagi mau Ashar, bukan lagi jam 3 siang tetapi jam 11 siang, mundur empat jam!

Begitulah kiranya orang-orang yang punya kedekatan dengan Allah Ta’ala, sepertinya waktu dan tempat tidak lagi mengikat mereka, sebagai bagian dari kemuliaan (karamah) yang diberikan oleh Allah kepada mereka.”

Rabu, 18 Oktober 2017

Renungan sehari hari

*😭 3 MUSIBAH*
*SETIAP HARI 😭*

● _Setiap hari manusia di timpa oleh 3 musibah akan tetapi sebagian besar dari mereka belum MAMPU mengambil pelajaran darinya_

*😭 Musibah Pertama :*

_*SETIAP HARI UMURNYA TERUS BERKURANG*_

● Hari-hari di mana umurnya berkurang dia tidak perhatikan

● sementara ketika harta yg berkurang maka perhatiannya sangat luar biasa

● Padahal harta yang hilang bisa di ganti sementra umur yang hilang tidak ada gantinya

*😭 Musibah ke DUA:*

_*SETIAP HARI DIA MEMAKAN RIZKI DARI ALLOH*_

● Sementara dia tidak tahu bahwa setiap rizki yang ia makan kelak akan di hisab oleh Alloh Subhanallahu wa ta'ala.

● Pabila rizki itu halal maka kelak dia akan ditanya sudahkah dia mensyukurinya ?

● Pabila rizki itu haram maka dengan itu Alloh kelak akan menghukumnya.

*😭 Musibah ke TIGA :*

_*SETIAP HARI DIA TERUS MELANGKAH MENDEKATI AKHIRAT, SEBAGAIMANA DIA TERUS MELANGKAH MENJAUHI DUNIA*_

● Walapun demikian perhatiannya terhadap akhirat yang kekal, tidak sebesar perhatiannya terhadap dunia yang fana.

● Sementara dia tidak tahu akhir dari perjalanannya kelak, apakah akan menjadi penghuni Surga tempat segala kenikmatan, atau penghuni neraka tempat segala musibah dan siksaan.

● Sebanyak apapun harta dunia yang kita kumpulkan, atau penghargaan dan jabatan yang kita raih, itu semua tidak seindah kenikmatan yang menjadi impian dan dambaan.

Nabi Yusuf - alaihi salam berdoa :

● *"...... Ya Alloh aku memohon padaMu agar Engkau mewafatkanku dalam keadaan Islam dan kumpulkanlah aku di surgaMu bersama hamba-hambaMu yang sholeh."*
( Qs. Yusuf : 101 )
 
● _Ya Alloh jangan jadikan neraka sebagai akhir dari perjalanan kami, dan jadikan surgaMu sebagai rumah peristirahatan terakhir kami…_
_
*Wassalamu'alaikum wr wb*_

*Semoga bermanfaat..*

Minggu, 08 Oktober 2017

Bayi Ajaib dari Afrika

SYARIFUDDIN KHALIFAH KINI TELAH DEWASA, BAYI AJAIB NON-MUSLIM AFRIKA. Artikel ini dikutip dari buku Mukjizat dari Afrika, Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang; Syarifuddin Khalifah.

Kembali mengingat peristiwa tahun 90-an, dunia saat itu gempar dengan berita besar seorang bayi berumur 2 bulan dari keluarga Katholik di Afrika yang menolak dibaptis. “Mama, unisibi baptize naamini kwa Allah, na jumbe wake Muhammad” (Ibu, tolong jangan baptis saya. Saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, Muhammad).

Ayah dan ibunya, Domisia-Francis, pun bingung. Kemudian didatangkan seorang pendeta untuk berbicara kepada bayinya itu: “Are You Yesus?” (Apakah kamu Yesus?).

Kemudian dengan tenang sang bayi Syarifuddin menjawab: “No, I’m not Yesus. I’m created by God. God, The same God who created Jesus” (Tidak, aku bukan Yesus. Aku diciptakan oleh Tuhan, Tuhan yang sama dengan yang menciptakan Yesus). Saat itu ribuan umat Kristen di Tanzania dan sekitarnya dipimpin bocah ajaib itu mengucapkan dua kalimat syahadat.

Bocah Afrika kelahiran 1993 itu lahir di Tanzania Afrika, anak keturunan non Muslim. Sekarang bayi itu sudah remaja, setelah ribuan orang di Tanzania-Kenya memeluk agama Islam berkat dakhwahnya semenjak kecil. Syarifuddin Khalifah namanya, bayi ajaib yang mampu berbicara berbagai bahasa seperti Arab, Inggris, Perancis, Italia dan Swahili. Ia pun pandai berceramah dan menterjemahan al-Quran ke berbagai bahasa tersebut. Hal pertama yang sering ia ucapkan adalah: “Anda bertaubat, dan anda akan diterima oleh Allah Swt.”

Syarifuddin Khalifah hafal al-Quran 30 juz di usia 1,5 tahun dan sudah menunaikan shalat 5 waktu. Di usia 5 tahun ia mahir berbahasa Arab, Inggris, Perancis, Italia dan Swahili. Satu bukti kuasa Allah untuk menjadikan manusia bisa bicara dengan berbagai bahasa tanpa harus diajarkan.

a. Latar Belakang Syarifuddin Khalifah

Mungkin Anda terheran-heran bahkan tidak percaya, jika ada orang yang bilang bahwa di zaman modern ini ada seorang anak dari keluarga non Muslim yang hafal al-Quran dan bisa shalat pada umur 1,5 tahun, menguasai lima bahasa asing pada usia 5 tahun, dan telah mengislamkan lebih dari 1.000 orang pada usia yang sama. Tapi begitulah kenyatannya, dan karenanya ia disebut sebagai bocah ajaib; sebuah tanda kebesaran Allah Swt.

Syarifuddin Khalifah, nama bocah itu. Ia dilahirkan di kota Arusha, Tanzania. Tanzania adalah sebuah negara di Afrika Timur yang berpenduduk 36 juta jiwa. Sekitar 35 persen penduduknya beragama Islam, disusul Kristen 30 persen dan sisanya beragam kepercayaan terutama animisme. Namun, kota Arusha tempat kelahiran Syarifuddin Khalifah mayoritas penduduknya beragama Katolik. Di urutan kedua adalah Kristen Anglikan, kemudian Yahudi, baru Islam dan terakhir Hindu.

Seperti kebanyakan penduduk Ashura, orangtua Syarifuddin Khalifah juga beragama Katolik. Ibunya bernama Domisia Kimaro, sedangkan ayahnya bernama Francis Fudinkira. Suatu hari di bulan Desember 1993, tangis bayi membahagiakan keluarga itu. Sadar bahwa bayinya laki-laki, mereka lebih gembira lagi.

Sebagaimana pemeluk Katolik lainnya, Domisia dan Francis juga menyambut bayinya dengan ritual-ritual Nasrani. Mereka pun berkeinginan membawa bayi manis itu ke gereja untuk dibaptis secepatnya. Tidak ada yang aneh saat mereka melangkah ke Gereja. Namun ketika mereka hampir memasuki altar gereja, mereka dikejutkan dengan suara yang aneh. Ternyata suara itu adalah suara bayi mereka. “Mama usinibibaptize, naamini kwa Allah wa jumbe wake Muhammad!” (Ibu, tolong jangan baptis saya. Saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, Muhammad).

Mendengar itu, Domisia dan Francis gemetar. Keringat dingin bercucuran. Setelah beradu pandang dan sedikit berbincang, mereka memutuskan untuk membawa kembali bayinya pulang. Tidak jadi membaptisnya.

Awal Maret 1994, ketika usianya melewati dua bulan, bayi itu selalu menangis ketika hendak disusui ibunya. Domisia merasa bingung dan khawatir bayinya kurang gizi jika tidak mau minum ASI. Tetapi, diagnose dokter menyatakan ia sehat. Kekhawatiran Domisia tidak terbukti. Bayinya sehat tanpa kekurangan suatu apa. Tidak ada penjelasan apapun mengapa Allah mentakdirkan Syarifuddin Khalifah tidak mau minum ASI dari ibunya setelah dua bulan.

Di tengah kebiasaan bayi-bayi belajar mengucapkan satu suku kata seperti panggilan “Ma” atau lainnya, Syarifuddin Khalifah pada usianya yang baru empat bulan mulai mengeluarkan lafal-lafal aneh. Beberapa tetangga serta keluarga Domisia dan Francis terheran-heran melihat bayi itu berbicara. Mulutnya bergerak pelan dan berbunyi: “Fatuubuu ilaa baari-ikum faqtuluu anfusakum dzaalikum khairun lakum ‘inda baari-ikum, fataaba ‘alaikum innahuu huwattawwaburrahiim.”

Orang-orang yang takjub menimbulkan kegaduhan sementara namun kemudian mereka diam dalam keheningan. Sayangnya, waktu itu mereka tidak mengetahui bahwa yang dibaca Syarifuddin Khalifah adalah QS. al-Baqarah ayat 54.

Domisia khawatir anaknya kerasukan setan. Ia pun membawa bayi itu ke pastur, namun tetap saja Syarifuddin Khalifah mengulang-ulang ayat itu. Hingga kemudian cerita bayi kerasukan setan itu terdengar oleh Abu Ayub, salah seorang Muslim yang tinggal di daerah itu. Ketika Abu Ayub datang, Syarifuddin Khalifah juga membaca ayat itu. Tak kuasa melihat tanda kebesaran Allah, Abu Ayub sujud syukur di dekat bayi itu.

“Francis dan Domisia, sesungguhnya anak kalian tidak kerasukan setan. Apa yang dibacanya adalah ayat-ayat al-Qur’an. Intinya ia mengajak kalian bertaubat kepada Allah,” kata Abu Ayub.

Beberapa waktu setelah itu Abu Ayub datang lagi dengan membawa mushaf. Ia memperlihatkan kepada Francis dan Domisia ayat-ayat yang dibaca oleh bayinya. Mereka berdua butuh waktu dalam pergulatan batin untuk beriman. Keduanya pun akhirnya mendapatkan hidayah. Mereka masuk Islam. Sesudah masuk Islam itulah mereka memberikan nama untuk anaknya sebagai “Syarifuddin Khalifah”.

Keajaiban berikutnya muncul pada usia 1,5 tahun. Ketika itu, Syarifuddin Khalifah mampu melakukan shalat serta menghafal al-Quran dan Bible. Lalu pada usia 4-5 tahun, ia menguasai lima bahasa. Pada usia itu Syarifuddin Khalifah mulai melakukan safari dakwah ke berbagai penjuru Tanzania hingga ke luar negeri. Hasilnya, lebih dari seribu orang masuk Islam.

b. Kisah Nyata Syarifuddin Mengislamkan Ribuan Orang

Kisah nyata ini terjadi di Distrik Pumwani, Kenya, tahun 1998. Ribuan orang telah berkumpul di lapangan untuk melihat bocah ajaib, Syarifuddin Khalifah. Usianya baru 5 tahun, tetapi namanya telah menjadi buah bibir karena pada usia itu ia telah menguasai lima bahasa. Oleh umat Islam Afrika, Syarifuddin dijuluki Miracle Kid of East Africa.

Perjalanannya ke Kenya saat itu merupakan bagian dari rangkaian safari dakwah ke luar negeri. Sebelum itu, ia telah berdakwah ke hampir seluruh kota di negaranya, Tanzania. Masyarakat Kenya mengetahui keajaiban Syarifuddin dari mulut ke mulut. Tetapi tidak sedikit juga yang telah menyaksikan bocah ajaib itu lewat Youtube.

Orang-orang agaknya tak sabar menanti. Mereka melihat-lihat dan menyelidik apakah mobil yang datang membawa Syarifuddin Khalifah. Beberapa waktu kemudian, Syaikh kecil yang mereka nantikan akhirnya tiba. Ia datang dengan pengawalan ketat layaknya seorang presiden.

Ribuan orang yang menanti Syarifuddin Khalifah rupanya bukan hanya orang Muslim. Tak sedikit orang-orang Kristen yang ikut hadir karena rasa penasaran mereka. Mungkin juga karena mereka mendengar bahwa bocah ajaib itu dilahirkan dari kelarga Katolik, tetapi hafal al-Quran pada usia 1,5 tahun. Mereka ingin melihat Syarifuddin Khalifah secara langsung.

Ditemani Haji Maroulin, Syarifuddin menuju tenda yang sudah disiapkan. Luapan kegembiraan masyarakat Kenya tampak jelas dari antusiasme mereka menyambut Syarifuddin. Wajar jika anak sekecil itu memiliki wajah yang manis. Tetapi bukan hanya manis. Ada kewibawaan dan ketenangan yang membuat orang-orang Kenya takjub dengannya. Mengalahkan kedewasaan orang dewasa.

Kinilah saatnya Syaikh cilik itu memberikan taushiyah. Tangannya yang dari tadi memainkan jari-jarinya, berhenti saat namanya disebut. Ia bangkit dari kursi menuju podium.

Setelah salam, ia memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi. Bahasa Arabnya sangat fasih, diakui oleh para ulama yang hadir pada kesempatan itu. Hadirin benar-benar takjub. Bukan hanya kagum dengan kemampuannya berceramah, tetapi juga isi ceramahnya membuka mata hati orang-orang Kristen yang hadir pada saat itu. Ada seberkas cahaya hidayah yang masuk dan menelusup ke jantung nurani mereka.

Selain pandai menggunakan ayat al-Quran, sesekali Syarifuddin juga mengutip kitab suci agama lain. Membuat pendengarnya terbawa untuk memeriksa kembali kebenaran teks ajaran dan keyakinannya selama ini.

Begitu ceramah usai, orang-orang Kristen mengajak dialog bocah ajaib itu. Syarifuddin melayani mereka dengan baik. Mereka bertanya tentang Islam, Kristen dan kitab-kitab terdahulu. Sang Syaikh kecil mampu memberikan jawaban yang memuaskan. Dan itulah momen-momen hidayah. Ratusan pemeluk Kristiani yang telah berkumpul di sekitar Syarifuddin mengucapkan syahadat. Menyalami tangan salah seorang perwakilan mereka, Syarifuddin menuntun syahadat dan mereka menirukan: “Asyhadu an laa ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasuulullah.”

Syahadat agak terbata-bata. Tetapi hidayah telah membawa iman. Mata dan pipi pun menjadi saksi, air mata mulai berlinang oleh luapan kegembiraan. Menjalani hidup baru dalam Islam. Takbir dari ribuan kaum muslimin yang menyaksikan peristiwa itu terdengar membahana di bumi Kenya.

Bukan kali itu saja, orang-orang Kristen masuk Islam melalui perantaraan bocah ajaib Syarifuddin Khalifah. Di Tanzania, Libya dan negara lainnya kisah nyata itu juga terjadi. Jika dijumlah, melalui dakwah Syarifuddin Khalifah, ribuan orang telah masuk Islam. Ajaibnya, itu terjadi ketika usia Syaikh kecil itu masih lima tahun.

Para ulama dan habaib sangat mendukung dakwah Syaikh Syarifuddin Khalifah. Bahkan ulama besar seperti al-Habib ali al-Jufri pun rela meluangkan waktunya untuk bertemu anak ajaib yang kini remaja dan berjuang dalam Islam.

SUBHANALLAH...
Semoga yang Like dan berkomentar Aamiin hidupnya bahagia, diberi kepahaman tentang Al-Qur'an, punya harta berlimpah, punya pasangan dan anak keturunan yang sholeh dan sholeha, dicintai Allah dan Rasul-Nya, dan di akhirat masuk surga. Aamiin

Kenapa Jima di malam jumat


PERTANYAAN :

Assalamu'alaikum. Katanya jima' malam jum'at pahalanya seperti membunuh kafir. Ada dasarnya tidak ? [Najih Ibn Abdil Hameed].

JAWABAN :

Wa`alaikum Salam.Syekh Muallif menjelaskan, bahwa senggama dapat dilakukan setiap saat, baik siang maupun malam, kecuali pada waktu yang nanti akan dijelaskan, sebagaimana petunjuk yang terdapat dalam Al-Quran yaitu firman Allah Swt.: "Istri-istri kalian adalah (seperti) tempat tanah kalian bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanam kalian itu bagaimana saja kalian kehendaki" (Qs. Al-Baqarah: 223).

Maksudnya, kapan saja kalian mau, baik siang maupun malam menurut beberapa tafsir atas ayat diatas. Ayat ini jugalah yang dimaksudkan oleh kata-kata Muallif, seperti penjelasan pada surat An-Nisa', akan tetapi, bersenggama pada permulaan malam lebih utama. Oleh karena itu Syekh penazham mengingatkan dalam bait berikut ini : "Namun senggama diawal malam lebih utama, ambillah pelajaran ini, Pendapat lain mengatakan sebaliknya, maka yang awal itulah yang dipilih".

Al-Imam Abu Abdullah bin Al-Hajji didalam kitab Al-Madkhal mengatakan, bahwa dipersilahkan memilih dalam melakukan senggama, baik diawal atau akhir malam. Akan tetapi, diawal malam lebih utama, sebab, waktu untuk mandi jinabat masih panjang dan cukup. Lain halnya kalau senggama dilakukan diakhir malam, terkadang waktu untuk mandi sangat sempit dan berjamaah shalat subuh terpaksa harus tertinggal, atau bahkan mengerjakan shalat subuh sudah keluar dari waktu yang utama, yaitu shalat diawal waktu. Disamping itu, senggama diakhir malam sudah barang tentu dilakukan sesudah tidur, dan bau mulut pun sudah berubah tidak enak, sehingga dikhawatirkan akan mendatangkan rasa jijik dan berkurangnya gairah untuk memadu cinta kasih. Akibatnya, senggama dilakukan hanya bertujuan senggama, lain tidak. Padahal maksud dan tujuan senggama tidaklah demikian, yaitu untuk menanamkan rasa ulfah dan mahabbah, rasa damai dan cinta, serta saling mengasihi sebagai buah asmara yang tertanam didalam lubuk hati suami istri.

Pendapat tersebut ditentang oleh Imam Al-Ghazali. Beliau berpendapat, bahwa senggama yang dilakukan pada awal malam adalah makruh, karena orang (sesudah bersenggama) akan tidur dalam keadaan tidak suci. Selanjutnya Syekh Muallif menjelaskan beberapa malam, dimana disunahkan didalamnya melakukan senggama, sebagaimana diuraikan pada bait nazham berikut ini: "Senggama dimalam Jumat dan Senin benar-benar di sunahkan, karena keutamaan malam itu tidak diragukan."
Syekh Muallif menjelaskan, bahwa disunahkan bersenggama pada malam Jumat. Karena malam Jumat adalah malam yang paling utama diantara malam-malam lainya. Ini juga yang dimaksudkan Syekh penazham: bi lailatil ghuruubi dengan menetapkan salah satu takwil hadits berikut ini : "Allah Swt. memberi rahmat kepada orang yang karena dirinya orang lain melakukan mandi dan ia sendiri melakukannya".

Syekh Suyuti mengatakan, bahwa hadits tersebut dikuatkan oleh hadits dari Abu Hurairah berikut ini : "Apakah seseorang diantara kalian tidak mampu bersenggama bersama istrinya pada setiap hari Jumat? Sebab, baginya mendapat dua macam pahala, pahala dia melakukan mandi dan pahala istrinya juga melakukan mandi." (HR. Baihaqi).

Bersenggama itu disunahkan lebih banyak dilakukan dari pada hari-hari dan waktu yang telah disebutkan diatas. Hal itu dijelaskan oleh Syekh Muallif melalui nazhamnya berikut ini : "Senggama dilakukan setelah tubuh terangsang, hai pemuda, tubuh terasa ringan dan tidak sedang dilanda kesusahan". Syekh penazham menjelaskan, bahwa termasuk kedalam tata krama bersenggama adalah senggama dilakukan setelah melakukan pendahuluan, misalnya bermain cinta, mencium pipi, tetek, perut, leher, dada, atau anggota tubuh lainnya, sehingga pendahuluan ini mampu membangkitkan nafsu dan membuatnya siap untuk memasuki pintu senggama yang sudah terbuka lebar dan siap menerima kenikmatan apapun yang bakal timbul. Hal ini dilakukan karena ada sabda Nabi Saw.: "Janganlah salah seorang diantara kalian (bersenggama) dengan istrinya, seperti halnya hewan ternak. Sebaiknya antara keduanya menggunakan perantara. Ditanyakan, 'Apakah yang dimaksud dengan perantara itu?' Nabi Saw. menjawab,'Yakni ciuman dan rayuan."
Diantara tata krama senggama lainya adalah bersenggama dilakukan setelah perut terasa ringan dan tubuh benar-benar segar. Karena senggama dalam keadaan perut kenyang akan dapat menimbulkan rasa sakit, mengundang penyakit tulang, dan lain-lain. Oleh karena itu, bagi orang yang selalu menjaga kesehatan hal-hal seperti itu sebaiknya dihindari.
Dikatakan, bahwa ada tiga perkara yang terkadang dapat mematikan seseorang, yaitu:

1. Bersetubuh dalam keadaan lapar.

2. Bersetubuh dalam keadaan sangat kenyang.

3. Bersetubuh setelah makan ikan dendeng kering.

Kata-kata Syekh penazham diatas diathafkan pada lafazh al-a'dhaa-u, yang berarti ringannya rasa susah, maksudnya, kesusahan tidak sedang melanda dirinya. Oleh karena itu sebenarnya susunan kata tersebut (ringannya rasa susah) tidak diperlukan lagi, karena ada kata-kata penazham: "Setelah tubuh terasa ringan". Jadi seolah-olah susunan kata tersebut hanya untuk menyempurnakan bait nazham. [ Qurratul Uyun, Syarah Nazham Ibnu Yamun ].

*JIMA' DI MALAM JUMAT PAHALANYA SEPERTI MEMBUNUH ORANG KAFIR (JIHAD)*

Ada yang tanya di inbox : Assalamu'alaikum mbak, Saya sering mendengar kalo berhubungan intim pada malam Jumat pahalanya seperti membunuh kaum kafir, itu ada dasarnya gak sih mbak? saya bingung juga mbak, saya coba searching di google tapi nihil. makasih sebelumnya.

Jawab :
Wa'alaikumsalam wr wb. Sependek sepengetahuan saya, mungkin riwayat ini dapat menjawab rasa penasaran mbak akan pemahaman masyarakat tsb. Dalam kitab Ihya' Ulumiddin disebutkan sebuah riwayat:

روي عن النبي صلى الله عليه وسلم إن الرجل ليجامع أهله فيكتب له بجماعه أجر ولد ذكر قاتل في سبيل الله فقتل.

Diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW bahwa “Sesungguhnya seorang suami yang menggauli (Jima') istrinya, maka jima'nya itu dicatat memperoleh pahala seperti pahalanya anak lelaki yang berperang (dengan Kaum Kuffar) di jalan Allah lalu terbunuh"[1]

Meskipun riwayat tsb dinilai 'tidak ada asalnya' (لم أجد له أصلا) oleh Al-Iraqi, tapi paling tidak riwayat dalam kitab ini yang menjadi pijakan masyarakat demi menggalakkan Jima' yang juga salahsatu sunnah Rasul dimalam Jum'at, demikian seperti yang dijelaskan oleh Imam Ghazali di halaman lain kitab ini:

ومن العلماء من استحب الجماع يوم الجمعة وليلته تحقيقاً لأحد التأويلين من قوله صلى الله عليه وسلم: " رحم الله من غسل واغتسل الحديث

Dan ada sebagian ulama yang menyukai jima' pd hari dan malam jumat, sbg aplikasi dari salah satu takwil hadits; "Allah merahmati orang yang membersihkan dan mandi (pada hari jumat)".[2]

Demikian juga dalam syarah Sunan At-Tirmidzy, disebutkan :

وبقوله اغتسل غسل سائر بدنه ، وقيل : جامع زوجته .

Dan dgn sabdanya “mandi” (pada hari jumat), yaitu memandikan seluruh badannya, dan dikatakan pula maknanya adalah menjima’ istrinya".[3]. Wallahu a'lam

[1] Kitab Ihya' Ulumiddin Lil Ghozali, Juz 2 Hlm. 326
[2] Ibid, Ihya', juz 2 hlm 324
[3] Tuhfatul Ahwadziy Lil Mubarakfuri, Juz 3 hlm 3

*Keutamaan Menggauli Istri di Hari Jum'at*

Jima' atau hubungan seks dalam pandangan Islam bukanlah hal aib dan hina yang harus dijauhi oleh seorang muslim yang ingin menjadi hamba yang mulia di sisi Allah. Hal ini berbeda dengan pandangan agama lain yang menilai persetubuhan sebagai sesuatu yang hina. Bahkan, sebagian ajaran agama tertentu mewajibkan untuk menjauhi pernikahan dan hubungan seks guna mencapai derajat tinggi dalam beragama.

Diriwayatkan dalam shahihain, dari Anas bin Malik pernah menceritakan, ada tiga orang yang datang ke rumah istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk menanyakan tentang ibadah beliau. Ketika diberitahukan, seolah-olah mereka saling bertukar pikiran dan saling bercakap bahwa mereka tidak bisa menyamai Nabi shallallahu 'alaihi wasallam karena dosa beliau yang lalu dan akan datang sudah diampuni. Lalu salah seorang mereka bertekad akan terus-menerus shalat malam tanpa tidur, yang satunya bertekad akan terus berpuasa setahun penuh tanpa bolong, dan satunya lagi bertekad akan menjauhi wanita dengan tidak akan menikah untuk selama-lamanya. Kabar inipun sampai ke telinga baginda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lantas beliu bersabda kepada mereka, "Apakah kalian yang mengatakan begini dan begitu? Adapun saya, Demi Allah, adalah orang yang paling takut dan paling takwa kepada Allah di bandingkan kalian, tapi saya berpuasa dan juga berbuka, saya shalat (malam) dan juga tidur, serta menikahi beberapa wanita. Siapa yang membenci sunnahku bukan bagian dari umatku." (Muttafaq 'alaih).

Bahkan dalam hadits lain disebutkan bahwa seks atau hubungan badan di jalan yang benar akan mendatangkan pahala besar. Diriwayatkan dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَأتِي أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ قَالَ أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الْحَلَالِ كَانَ لَهُ أَجْرًا

"Dan pada kemaluan (persetubuhan) kalian terdapat sedekah. Mereka (para sahabat) bertanya, 'Ya Rasulullah, apakah salah seorang dari kami yang menyalurkan syahwatnya lalu dia mendapatkan pahala?' Beliau bersabda, 'Bagaimana pendapat kalian seandainya hal tersebut disalurkan pada tempat yang haram, bukankah baginya dosa? Demikianlah halnya jika hal tersebut diletakkan pada tempat yang halal, maka dia mendapatkan pahala." (HR. Muslim).

Di dalam perkawinan terdapat kesempurnaan hidup, kenikmatan dan kebaikan kepada sesama....

Ibnul Qayyim, sebagaimana yang dinukil oleh Al-Istambuli dalam Tuhfatul 'Arus, mengatakan, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengajak kepada umatnya agar melaksanakan pernikahan, senang dengannya dan mengharapkan (padanya) suatu pahala serta sedekah bagi yang telah melaksanakannya. Di dalam perkawinan terdapat kesempurnaan hidup, kenikmatan dan kebaikan kepada sesama. Di samping itu, juga mendapatkan pahala sedekah, mampu menenangkan jiwa, menghilangkan pikiran kotor, menyehatkan menolak keinginan-keinginan yang buruk."

Kesempurnaan nikmat dalam perkawinan dan jima' akan diraih oleh orang yang mencintai dan dengan keridlaan Rabbnya dan hanya mencari kenikmatan di sisinya serta mengharapkan tambahan pahala untuk memperberat timbangan kebaikannya. Oleh karena itu yang sangat disenangi syetan adalah memisahkan suami dari kekasihnya dan menjerumuskan keduanya ke dalam tindakan yang diharamkan Allah.

Disebutkan dalam Shahih Muslim, bahwa Iblis membangun istana di atas air (tipu muslihat), kemudian menyebarkan istananya itu kepada manusia. Lalu iblis mendekatkan rumah mereka dan membesar-besarkan keinginan (hayalan) mereka. Iblis berkata, 'Tidak ada perubahan kenikmatan sampai terjadi perzinaan'. Yang lainnya berkata, 'Aku tidak akan berpaling sampai mereka berpisah dari keluarganya.' Maka iblis menenangkannya dan menjadikan dirinya berseru, 'Benarlah apa yang telah engkau lakukan'.

Kenapa Iblis begitu bersemangat untuk menjerumuskan orang ke dalam perzinaan dan perceraian? Karena pernikahan dan berjima dalam balutan perkawinan adalah sangat dicintai Allah dan Rasul-Nya. Makanya hal ini sangat dibenci oleh musuh manusia. Ia selalu berusaha memisahkan pasangan yang berada berada dalam naungan ridla ilahi dan berusaha menghiasi mereka dengan segala sifat kemungkaran dan perbuatan keji serta menciptakan kejahatan di tengah-tengah mereka.

Untuk itu hendaknya bagi suami-istri agar mewaspai keinginan syetan dan usahanya dalam memisahkan mereka berdua. Ibnul Qayim berkata dalam menta'liq hadits anjuran menikah bagi pemuda yang sudah ba'ah, "Setiap kenikmatan membantu terhadap kenikmatan akhirat, yaitu kenikmatan yang disenangi dan diridlai oleh Allah."

Seorang suami dalam aktifitasnya bersama istrinya akan mendapatkan kenikmatan melalui dua arah. Pertama, dari sisi kebahagiaan suami yang merasa senang dengan hadirnya seorang istri sehingga perasaan dan juga penglihatannya merasakan kenikmatan tersebut. Kedua, dari segi sampainya kepada ridla Allah dan memberikan kenikmatan yang sempurna di akhirat. Oleh karena itu, sudah selayaknya bagi orang berakal untuk menggapai keduanya. Bukan sebaliknya, menggapai kenikmatan semu yang beresiko mendatangkan penyakit dan kesengsaraan serta menghilangkan kenikmatan besar baginya di akhirat. (Lihat: Ibnul Qayyim dalam Raudhatul Muhibbin, hal. 60).

*Jima' di hari Jum'at*

Uraian keutamaan hubungan suami istri di atas sebenarnya sudah cukup menunjukkan pahala besar dalam aktifitas ranjang. Lalu adakah dalil khusus yang menunjukkan keutamaan melakukan jima' di hari Jum'at dengan pahala yang lebih berlipat?

Memang banyak pembicaran dan perbincangan yang mengarah ke sana bahwa seolah-olah malam Jum'at dan hari Jum'at adalah waktu yang cocok untuk melakukan hubungan suami-istri. Keduanya akan mendapatkan pahala berlipat dan memperoleh keutamaan khusus yang tidak didapatkan pada hari selainnya. Kesimpulan tersebut tidak bisa disalahkan karena ada beberapa dalil pendukung yang menunjukkan keutamaan mandi janabat pada hari Jum'at. Sedangkan mandi janabat ada dan dilakukan setelah ada aktifitas percintaan suami-istri.

Dari Abu Hurairah radliyallhu 'anhu, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ حَضَرَتْ الْمَلَائِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ

"Barangsiapa mandi di hari Jum’at seperti mandi janabah, kemudian datang di waktu yang pertama, ia seperti berkurban seekor unta. Barangsiapa yang datang di waktu yang kedua, maka ia seperti berkurban seekor sapi. Barangsiapa yang datang di waktu yang ketiga, ia seperti berkurban seekor kambing gibas. Barangsiapa yang datang di waktu yang keempat, ia seperti berkurban seekor ayam. Dan barangsiapa yang datang di waktu yang kelima, maka ia seperti berkurban sebutir telur. Apabila imam telah keluar (dan memulai khutbah), malaikat hadir dan ikut mendengarkan dzikir (khutbah).” (HR. Bukhari no. 881 Muslim no. 850).

Para ulama memiliki ragam pendapat dalam memaknai "ghuslal janabah" (mandi janabat). Sebagaian mereka berpendapat bahwa mandi tersebut adalah mendi janabat sehingga disunnahkan bagi seorang suami untuk menggauli istrinya pada hari Jum'at. karena hal itu lebih bisa membantunya untuk menundukkan pandangannya ketika berangkat ke masjid dan lebih membuat jiwanya tenang serta bisa melaksanakan mandi besar pada hari tersebut. Pemahaman ini pernah disebutkan oleh Ibnu Qudamah dari Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah dan juga disebutkan oleh sekelompok ulama Tabi'in. Imam al-Qurthubi berkata, "sesungguhnya dia adalah pendapat yang peling tepat." (Lihat: Aunul Ma'bud: 1/396 dari Maktabah Syamilah).

Pendapat di atas juga mendapat penguat dari riwayat Aus bin Aus radliyallah 'anhu yang berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ ثُمَّ بَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا

"Barangsiapa mandi pada hari Jum'at, berangkat lebih awal (ke masjid), berjalan kaki dan tidak berkendaraan, mendekat kepada imam dan mendengarkan khutbahnya, dan tidak berbuat lagha (sia-sia), maka dari setiap langkah yang ditempuhnya dia akan mendapatkan pahala puasa dan qiyamulail setahun." (HR. Abu Dawud no. 1077, Al-Nasai no. 1364, Ibnu Majah no. 1077, dan Ahmad no. 15585 dan sanad hadits ini dinyatakan shahih).

Menurut penjelasan dari Syaikh Mahmud Mahdi Al-Istambuli dalam Tuhfatul 'Arus, bahwa yang dimaksud dengan mandi jinabat pada hadits di atas adalah melaksanakan mandi bersama istri. Ini mengandung makna bahwa sebelumnya mereka melaksanakan hubungan badan sehingga mengharuskan keduanya melaksanakan mandi. Hikmahnya, hal itu disinyalir dapat menjaga pandangan pada saat keluar rumah untuk menunaikan shalat Jum'at. Adapun yang dimaksud dengan bergegas pergi menuju ke tempat pelaksanaan shalat Jum'at pada awal waktu, adalah untuk memperoleh kehutbah pertama. (Lihat: Tuhfatul Arus dalam Edisi Indonesia Kado Perkawinan, hal. 175-176). Wallahu a'lam.

Kamis, 05 Oktober 2017

Proyekku anak-anakku

مشروعي - أولادي
د/ نبيل العوضي
*Proyekku - Anak-anakku*
_DR. Nabil Al-Awadhy_

حينما أتكاسل عن أداء النوافل أتذكر أبنائي ومصائب الدنيا!! وأتأمل قوله تعالے: [وكان أبوهما صالحا] فأرحمهم وأجتهد
-تفكير مُخلص-
Ketika aku malas mengerjakan amalan _Nawaafil,_ sholat sholat sunah aku teringat anak-anakku dan musibah dunia yg menanti!! Lalu aku teringat firman Allah di surat Al Kahfi _"Dahulu ayah dari kedua anak itu adalah orang shalih",_ lalu karena kasih sayangku pada mereka aku pun bersungguh-sungguh tuk beribadah.

مشروعك الناجح هو (أولادك)، ولنجاح هذا المشروع، اتبع ماأخبرنا به الصحابي الجليل "عبدالله بن مسعود" عندما كان يصلي في الليل وابنه الصغير نائم فينظر إليه قائلاً:
من أجلك يا بني، ويتلو وهو يبكي قوله تعالى:
"وكان أبوهما صالحاً".
Proyekmu yang berhasil adalah *"anak-anakmu".* Untuk mensukseskan proyek ini, mari ikuti pesan sahabat *Abdullah bin Masud Ra,* sahabat mulia ini ketika shalat malam dia melihat anak nya yg masih kecil sedang tidur. Lalu dia bergumam, _"untuk mu wahai buah hatiku",_ lalu dia shalat sambil menangis mentadabburi firman Allah: _*"Wa Kaana Abuuhuma Shaalihaa" (dan dahulu ayah dari kedua anak itu adalah orang yang shalih),*_ s.alkahfi.

نعم إن هذه هي الوصفة السحرية لصلاح أبنائنا، فإذا كان الوالد قدوة وصالحاً وعلاقته بالله قوية، حفظ الله له أبناءه بل وأبناء أبنائه، فهذه وصفة سحرية و(معادلة ربانية).
Ya. Inilah resep yang baik untuk masa depan anak-anak kita. Ketika sang ayah menjadi *qudwah, salih, dan dekat _'alaqah_ nya kepada Allah*, maka Allah akan menjaga anak anaknya, bahkan keturunannya, ini adalah resep yang bagus dan (Skenario Rabbaniyyah).

كما أنه في قصة سورة الكهف حفظ الله الكنز للوالدين بصلاح جدهما السابع.
Sebagaimana di kisah surat Alkahfi itu Allah menjaga harta untuk kedua anak yatim td peninggalan kakek mereka yang ketujuh di atasnya.

ويحضرني في سياق هذا الحديث أني كنت مرة مع صديق عزيز عليَّ-ذو منصب رفيع بالكويت ويعمل في عدة لجان حكومية- ومع ذلك كان يقتطع من وقته يومياً ساعات للعمل الخيري
فقلت له يوماً: "لماذا لاتركز نشاطك في عملك الحكومي وأنت ذو منصب رفيع"؟!
فنظر إليَّ وقال: "أريد أن أبوح لك بسر في نفسي، إن لديَّ أكثر من ستة أولاد وأكثرهم ذكور، وأخاف عليهم من الانحراف، وأنا مقصر في تربيتهم، ولكني رأيت من نعم الله عليّ أني كلما أعطيت ربي من وقتي أكثر كلما صلح أبنائي".

Aku teringat ungkapan temanku, teman yang dekat bagiku, yang bekerja di kerajaan Kuwait dan memiliki jabatan yang tinggi. Aku melihatnya menyisihkan waktunya beberapa jam dalam sehari khusus untuk melakukan amal kebaikan (amal sosial). Aku bertanya kepadanya, _"kenapa engkau tidak fokus saja bekerja dalam posisi jabatan pemerintahanmu, dan engkau memiliki jabatan yang tinggi??!!"_
Dia memandangku lalu menjawab, _"aku ingin membocorkan satu rahasia yang ada dalam diriku padamu. Aku memiliki putra lebih dari 6 orang dan mereka semuanya laki-laki. Aku takut mereka terjerumus pada kehidupan yang salah (inhiroof). Sedang aku (dalam kesibukanku) Muqasshir (tidak optimal) dalam mendidik mereka. Dan aku melihat dan membuktikan nikmat Allah padaku, semakin banyak aku memberikan waktuku untuk Rabbku, semakin baik pula keadaan anak-anakku"._

- اخترتها لك لأني أحب لك ما أحب لنفسي... أسعدك الله في الدنيا والآخرة وجعلك ووالديك ومن تحب من عتقائه من النار.
Aku menceritakan ini padamu karena aku mencintai untukmu apa yang aku cintai untuk diriku sendiri.. Semoga Allah memberikan kebahagiaan untukmu di dunia dan di akhirat, dan menjadikanmu dan kedua orangtuamu dan orang2 yang engkau cintai terbebas dan diajuhkan dari api neraka.

اللهم إني نويت هذه الرسالة صدقة لأبنائي فاحفظهم من الانحراف ومن الشرور كلها.
أعيدوا إرسالها إلى أحبائكم بنية الصدقه ﻷبنائكم.
Ya Allah aku berniat pesan singkat ini sebagai sedekah untuk anak-anakku agar terjaga dari inhiroof (salah pergaulan) dan dari kejahatan seluruhnya.
Kirim juga kepada orang2 yang anda cintai dengan niat sedekah untuk putra putrimu.

أرسلوها للآباء والأمهات