YAUMUL IJTIMA' MWC NU BINONG, MINGGU, 29 JANUARI 2017, PUKUL 08.00 - 12.00 WIB, TEMPAT MASJID JAMI AL-MUWAHHIDIN KP. PAWELUTAN DESA CITRAJAYA

Senin, 31 Mei 2021

MEREKA MENGURUS NU MESKIPUN BUKAN PENGURUS NU



Oleh : Supriyanto 


NU itu dibangun dengan berbagai macam ihtiar batin para muasis. NU juga dibangun dengan strategi, metode, media dan jaringan, diantaranya:  tarbiyah, dakwah, mu'amalah, siyasah, bahkan jihad fi sabilillah.

Penjelasannya begini:

Jaman para wali, diantaranya wali songo, Islam di nusantara yang kemudian menjadi Indonesia ini diperkenalkan dengan tarbiyah dan dakwah.

Tarbiyah dan dakwah para wali ini dilanjutkan oleh para kyai dengan mendirikan pondok pondok pesantren. Para kyai pengasuh pondok pesantren inilah yang kemudian mendirikan jam'iyah NU. 

Jadi ruh jihadnya NU itu adalah tarbiyah dan dakwah. NU bisa menjadi mayoritas karena didukung oleh pondok pondok pesantren, madrasah dinniyah, majelis ta'lim, majelis sholawat dan sebagainya. 

Para pengasuh pondok pesantren inilah yang mendirikan NU. Bukan para politisi dan teknokrat, bukan konglomerat dan pejabat. NU didirikan oleh pondok pesantren. 

Bagaimana dengan mu'amalah dan siyasah?

Sebelum NU terbentuk secara formal. Para pedagang dari kaum santri membangun juga jaringan mu'amalah dengan mendirikan Nahdlatut Tujjar 1918. Di tahun yang sama, para cendekiawan santri juga mendirikan Taswirul Afkar tahun 1918. NU juga membuat program pengembangan umat, bernama Mabadi Khoiro Umah. Baik sebelum NU berdiri maupun NU sesudah berdiri, kegiatan mu'amalah warga NU ikut mendukung kegiatan NU. 

Berhasil ? 

Kurang berhasil, mengapa kurang berhasil? Karena tidak banyak kader NU yang ikut memimpin negara. Karena itu kemudian NU masuk ke jaringan pemerintahan. Tetapi bukan karena sebab itu saja. NU bersiyasah. Masuk ke politik. Baik politik keumatan dan kebangsaan, maupun politik kekuasaan. Tujuannya untuk kemaslahatan. Meskipun semangat kemaslahatan ini sering menjadi pertanyaan besar. 

NU pernah mendirikan Partai NU, mendirikan PPP, PKB dan berjejaring menjadi bagian dari kekuasaan. Tetapi kekuasaan yang berorientasi keumatan. Untuk mendukung dan mengayomi kegiatan umat Islam. Berhasil, belum semuanya berhasil. Terutama di bidang politik ekonomi. 

Bagaimana dengan jihad ? 

NU juga menggerakkan jihad melawan penjajah. Resolusi jihad yang diserukan oleh KH. Hasyim Asy'ari menjadi bukti, bahwa perjuangan NU bukan hanya TARBIYAH, DAKWAH, MUAMALAH dan SIYASAH, juga JIHAD FISABILILILLAH. 

Karena itu, kita tidak bisa meremehkan warga NU yg tidak menjadi pengurus NU. Meskipun tidak menjadi pengurus di struktur NU, tapi mereka juga bagian dari gerakan jam'iyah NU. 

Siapa mereka?

Guru TPQ, guru ngaji, guru madrasah dinniyah, guru madrasah NU dan sebagainya. Mereka ada di barisan tarbiyah NU.

Siapa lagi ?

Para pengurus takmir masjid mushola NU, para imam dan khotib, mua'dzin dan bilal, para juru dakwah NU. Para imam tahlil, imam yasinan, pengurus jamaah diba', sholawat, al barzanji, manakib, dan sejenisnya.  Mereka mungkin bukan pengurus struktural NU, tapi ada di barisan NU. 

Lalu, siapa lagi?

Mereka yang mengelola lembaga lembaga milik NU, Rumah sakit NU, poliklinik NU, koperasi, bait al tamwil, lembaga keuangan, dan sejenisnya. Mereka mengerjakan tugas tugas mu'amalah NU. Mereka juga NU. Meski tidak masuk struktur NU. 

Siapa lagi?

Para kaum intelektual NU, anggota dan pengurus parpol dari NU. Mereka mungkin tidak masuk struktur NU, tapi bersiyasah untuk kebaikan NU, umat dan Bangsa Indonesia. Yakin, meski belum sempurna. 

Mereka itu NU, ikut NU, kader NU, ada dibarisan NU, ada di tengah NU, meski bukan pengurus NU. Wallahu a'lam bi shawab.



Dr. Supriyanto
Dosen Universitas Islam Malang Jawa Timur.

Minggu, 30 Mei 2021

Biografi KH. Hasan Thuba, Pesantren Tanggir

Sekilas Biografi Almaghfurlah KH.Hasan Thuba Muhammad, Tanggir
kakak Pertama Walid Ahsin
(http://pondoktanggir.blogspot.com/2013/

Kehidupan awal.
KH.Hasan Thuba Muhammad lahir di desa Arjawinangun (tepatnya di blok pesantren) kabupaten Cirebon Jawa Barat.Menurut buku harian ayahnya,tercatat beliau lahir pada hari Sabtu Pahing jam 11.30 siang tgl 4 Dzulhijjah 1369.bertepatan dengan tanggal 9 Agustus 1950 dari pasangan Muhammad dan Ummu Salmah,putri KH.Syathori pengasuh pondok pesantren Arjawinanngun Cirebon Jawa Barat.Sementara ayahnya,K.Muhammad adalah putra H.Asyrofuddin dan Zainab,Menurut keterangan bahwa Asyrofuddin adalah seorang keturunan Gujarat India yang hijrah ke semarang.

KH.Hasan Thuba adalah putra pertama dari delapan bersaudara.Mereka adalah :

1. KH.Hasan Thuba Muhammad, pengasuh PP. Raudlah at Thalibin Tanggir Jawa Timur.
2. KH.Drs.Husein Muhammad, pengasuh Pesantren Dar el Salma Arjawinangun Cirebon.
3. KH.Dr. Ahsin Sakho Muhammad, pengasuh Pesantren Dar al Qur`an Kebonbaru Arjawinangun Cirebon.
4. Ny.Hj.Ubaidah Muhammad, pengasuh Pesantren Lasem Jawa Tengah.
5. KH.Mahsun Muhammad MA. pengasuh Pesantren Dar al Tauhid Cirebon.
6. Ny.Hj.Azzah Nur Laila, pengasuh pesantren HMQ Lirboyo Kediri.
7. KH.Salman Muhammad, pengasuh Pesantren Tambak Beras Jombang Jawa Timur.
8. Ny.Hj.Faiqoh, pengasuh pesantren Langitan Tuban Jawa Timur.

Semua saudara beliau yang menjadi pengasuh di banyak pesantren menunjukkan bahwa mereka merupakan keturunan keluarga yang peduli terhadap pendidikan agama dan Pesantren. Hal ini bisa dilihat dari figur kakek mereka KH Syathori yang giat memperjuangkan pendidikan dengan menggunakan sistem pendidikan madrasah, padahal pada waktu itu sistem pendidikan madrasah belum banyak digunakan oleh pesantren.(Almira blogspot)

Hidup di lingkungan dan keluarga pesantren yang penuh dengan nuansa religious, membuat Hasan kecil merasa berkepentingan untuk tekun mengaji dan cenderung meniru sifat dan kepribadian kakek,ayah dan paman pamannya terjun dalam dunia pendidikan,sehingga jiwa agamis dan keilmuan mulai terbentuk dalam jiwa Hasan kecil dengan sendirinya .
Masa kecil.

Sebelum memasuki usia SD,orang tuanya diam diam telah memperkenalkan dunia pesantren,kehidupan santri dengan sentuhan kisah kisah para rasul dan para salaf sholih (Ayahnya,K.Muhammad seringkali menjadi pusat kerumunan anak anak karena keahliannya dalam berkisah dan ketekunannya membuat nadzam)sehingga seringkali Hasan kecil mulai merespon dan tertarik dengan dunia ini (pesantren), seringkali Hasan kecil minta mesantren jika besar nanti.Semangat ini semakin menyala dengan seringnya dia berkumpul dan berbaur dengan para santri kakeknya,diam di bilik bilik santri,tidur bersama dan kadang kadang makan satu nampan bersama mereka.

Dengan kasih sayang,ketelatenan dan kesabaran, orang tuanya memperkenalkan huruf huruf arab, membunyikan, mengeja huruf demi huruf,memperkenalkan methode baca al-qur’an al-Baghdady (semacam iqro’ sekarang ) menyuruhnya mengaji Juz ‘Amma (turutan) kepada KH.Mahfudz Thoha,menantu KH.Syathori (paman).

Tercatat dalam buku harian ayahnya, Hasan kecil mengkhatamkan juz ‘amma pada usia 13 tahun dan diwisuda pada tanggal 2 Agustus 1963 M/12-3-1383 H. bersama pamannya, Ibnu Ubaidillah misanannya,Dahlan Baidhawi dan adiknya,Husein Muhammad.

Masa belajar.

Hasan memulai pendidikan formalnya di SR (sekarang SD.AWN 1 ) di pagi hari dan Madrasah Ibtidaiyyah wathoniyah pada sore hari. Dua lembaga itu dia ikuti dalam tahun yang bersamaan,sehingga pada tahun yang sama pula dia telah tamat dari dua lembaga.Tercatat, Hasan tamat SR pada 17 Juli 1963. Satu bulan sebelum wisuda juz ‘amma.

Setamat SD dan MI,Hasan melanjutkan pendidikannya ke SMPN Arjawinangun selama 3 tahun.Disinilah dia mengenal banyak ilmu ilmu umum,lebih banyak lagi mengenal warna kehidupan dan watak orang lain karena di sekolah ini,disamping menampung anak anak dari kalangan muslim juga dari komunitas tionghoa.

Sebagaimana umumnya teman teman seusia,dia terlihat senang jika berkumpul dan bermain.terutama jika main sepakbola,termasuk di dalamnya pamannya,Ibnu Ubaidillah.

Dia juga aktif dalam kegiatan IPNU dan sering muncul dalam gabungan Drumband dengan KH.Ibnu sebagai Mayoret.dan bahkan sempat menjadi sekretaris IPNU Ranting Arjawinangun dari tahun 1965-1967.

Ke Pesantren

Setamat SMP tahun 1967 Hasan pergi ke berbagai pondok di Jawa timur.Pondok pertama yang disinggahi adalah pondok pesantren Tebuireng Jombang Jawa timur dibawah asuhan KH.Yusuf Hasyim.namun nampaknya karena hanya mengaji sehingga hanya beberapa bulan saja dia disana.Selanjutnya dia pergi ke PP.Lirboyo Kediri Jawa Timur.

Di PP.Lirboyo, Hasan memulai belajar dengan memasuki kelas 1 Tsanawiyah (setingkat Aliyah sekarang) selama tiga tahun.Tidak puas dengan ilmu yang didapat di kelas, pada jam jam tertentu Hasan menyempatkan diri mengaji kepada KH.Mahrus Ali. jika saat saat libur (bulan Ramadhan),ketika teman temannya pulang kampung,Hasan bersama Ibnu justru memanfaatkan waktu untuk mengikuti ngaji pasaran sampai khatam dan baru pulang ke rumah ketika beberapa hari menjelang lebaran.Diantara pondok yang pernah dia kunjungi sebagai kegiatan extrakurikuler adalah sebuah pondok Pesantren di Ngunut Tulung Agung untuk ngaji pasaran Kitab Mahalli kepada KH.Ali Shodiq.
Setelah tiga tahun di Lirboyo (1967-1969),perjalanannya dilanjutkan ke Pondok Kaliwungu mengaji kepada banyak kiyai.diantaranya KH.Ahmad Badawi.KH.Dimyathi mengaji kitab Fathul Wahab.Kepada KH.Humed mengaji kitab Mahalli.KH.Abu Khoir mengaji Jawahirul Maknun.

Perjalanan selanjutnya adalah ke pondok Poncol Solotigo Jawa Tengah untuk mengaji kitab Shohih Muslim dan Sunan Abi Daud.Setelah khatam,pada kesempatan selanjutnya,selama dua kali ramadhan,hasan pergi ke Mranggen untuk pasaran kitab kitab Mahalli,Jam’ul Jawami dan ’Bidayatul Mujtahid.

Setelah ke beberapa pondok di jawa timur dan jawa tengah,Hasan, dengan restu orang tuanya memutuskan mesantren di PP.Raudhatutthalibin Tanggir Singahan Tuban Jawa timur yang kemudian menjadi tempat tinggalnya.

Tercatat, Hasan pergi ke Pondok Tanggir bersama pamannya,Ibnu Ubaidillah pada bulan Maulid th.1391 H.bertepatan dengan hari senin tanggal 20-5-1971 M. Di pondok ini,selain menimba ilmu dari KH.Mushlih (yang nantinya menjadi mertua beliau), pada tahun 1974,disamping menjadi sekretaris pondok,Hasan diangkat menjadi dewan guru Tsanawiyah dan aliyah Madrasah Miftahul huda atas mandat dari KH.Muslih setelah melihat potensi keilmuan yang dimilikinya. Pada tahun yang sama,hasan diangkat menjadi sekretaris pondok sampai 1976.Selanjutnya tugas Hasan adalah menyelesaikan tugas mengajar sampai tahun 1978.

Diantara kitab yang sempat beliau ikuti dari KH.Mushlih antara lain : kitab F.Wahab,Jamul Jawami’,Mughni al Labib,Tafsir Munir,Uqudul juman (yang menarik,Hasan dan Ibnu sama sama hapal nadzam ‘uqudul juman diluar kepala). Manhaj Dzawinnadzor.

Tahun 1978,masih bersama pamannya,Ibnu Ubaidillah,Hasan melanjutkan pendidikannya ke Mekkah al Mukarromah, tepatnya kepada Sayyid Muhammad al-Maliki.Seorang ulama besar yang teguh memegang prinsip prinsip ahlussunnah waljama’ah. Di sini Hasan mengaji kitab kitab baru yang tidak sempat dijumpai ketika mondok di dalam negeri,sehingga tentu saja Dia terlihat semakin serius menekuni ilmu agama.Seringkali dalam waktu waktu yang diizinkan pengasuh, Dia pergi ke Masjidil haram untuk sekedar mendengarkan pengajian (halaqah ilmiyah) yang digelar para ulama setempat,I’tikaf,membaca al-Qur’an termasuk juga untuk umroh, dan pada bulan bulan haji diapun bergabung bersama teman temannya dan jamaah haji yang lain untuk menunaikan rukun islam yang ke lima,ibadah haji.

Selama di Mekkah (di pesantren Sayyid) dia bertemu banyak pelajar Indonesia yang juga berburu ilmu dari Sayyid. Dengan ilmu yang didapat dari pondok pesantren selama di tanah air,Hasan dipercaya gurunya mengajar santri santri baru disamping menulis kitab kitab karya sayid yang telah diedit sebelumnya. Tahun 1982 Dia terpilih menjadi ketua Pelajar Indonesia di Mekkah dari tahun sampai th.1986. sampai tahun 1986.

Yang menarik dari Hasan adalah Dia selalu bersama pamannya, Ibnu Ubaidillah. keduanya selalu bersama kemanapun,baik dari sama sama bermain masa anak anak,remaja,mesantren ke Tebuireng Jombang, Lirboyo, ngaji Pasaran ke Tulung Agung, ke Solo, Mranggen, tanggir, mengajar maupun berangkat ke Mekkah. hampir tak ada kegiatan akademis yang dilakukan sendiri sendiri.

Ditengah perjalanan menimba ilmu di Mekkah,baru satu tahun menikmati kehidupan kota Mekkah, Hasan harus tabah menerima kenyataan meskipun sangat pahit. pada bulan oktober 1979 Ayahnya dipanggil ke hadirat Allah swt.empat bulan berikutnya tepatnya pada hari kamis bulan Februari 1980 Allah mengujinya kembali dengan memanggil ibunya.Hanya dengan bekal tekad,Hasan harus membekali dirinya dengan kemandirian untuk bisa bertahan menjalani hari harinya di Mekkah, karena sudah tentu tak ada lagi support dari orang tuanya.surat surat dari orang tuanyapun tak akan lagi diterimanya,Teman akrabnya yang juga pamannya telah terlebih dulu pulang ke tanah air pada tahun 1980,hanya kemudian adiknya,Ahsin Sakho yang saat itu kuliah di Madinah University sering datang berkunjung ke Mekkah untuk sekedar berbagi pengalaman sebagai dua manusia yang senasib.

Kembali ke tanah air

Tahun 1986 Dia pulang ke tanah air dengan membawa banyak pengalaman hidup selama di Mekkah dan tentu saja bekal keilmuan yang Dia dapat selama lebih kurang 9 tahun (1978 – 1986).

Menikah.

Sepulang dari pengembaraannya mencari ilmu di Mekkah,Hasan mengabdikan diri di pesantren kakeknya di kampung halamannya,Arjawinangun Cirebon selama beberapa bulan sebelum ahirnya menikah dengan putri Gurunya,KH.Muslih (mbah Shoim) yang bernama Dra.Hj.Khodijah.pada hari kamis malam Jum’at tgl 19 September 1986 M. bertepatan dengan tgl 14 muharram 1406 H.

Tak ada seorangpun yang tahu dimana dia akan tinggal menjalani dan mengahiri hidupnya (...Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.QS.Luqman 34) termasuk juga Hasan.Desa kelahirannya yang sekian lama ditinggalkan dan yang telah lama pula menunggu kehadirannya harus rela melepas Hasan karena rupanya Allah SWT.telah menentukan Tanggir sebagai tempat tinggalnya, untuk meneruskan perjuangan mertuanya KH.Mushlih,mengajar dan mengelola madrasah sekaligus pondok puteri bersama istri tercinta.

Kesibukan.

Hari harinya diisi dengan mengaji dan mengaji berbagai macam kitab.mengajak santri santri konsisten dalam belajar ilmu agama,sehingga hampir seluruh waktunya tercurah untuk melayani santri.Waktu waktunya semakin padat ketika dia harus menjabat sebagai kepala Madrasah Aliyah Miftahul huda.

Selain menjadi kepala Madrasah Aliyah,beliau dipercaya menjadi pengurus beberapa organisasi kemasyarakatan antara lain :

Tahun 1989 : Anggota Dewan Syuro Alumni Sayyid Maliki.
Tahun 1990 : Ketua LDNU cabang Tuban.
Tahun 1995 : A’wan Suriyah NU cabang Tuban.
Tahun 1998 : Katib 1 dewan syuro PKB Tuban.
Tahun 1999-2002 : Wakil ketua Dewan Syuro.
Tahun 2002-2007 : Dewan Syuro PKB.
Tahun 2007-wafat : A’wan Suriyah NU cabang Tuban.

Kegiatan

KH.Hasan Thuba termasuk orang yang istiqomah dan telaten membimbing santri santrinya. setiap hari,menjelang subuh misalnya,beliau mengajak para santri bersama sama taqarrub kepada Allah,dengan membaca Jaliyatul kadar,surat al waqi’ah,subhaanalloh walhamdulillah 100 x,Hasbunalloh wani’mal wakiil 450 x ditutup dengan surat al waqi’ah.Setiap kali bacaan bacaan itu selesai,selalu saja kemudian bedug shubuh berbunyi,sepertinya mesin program alarm.Setelah bedug berbunyi,dilanjutkan dengan shalat shubuh berjama’ah.Selesai shalat shubuh, membaca wirdullatif,surat yasin. dan rotib al haddad bersama sama.

di pagi hari beliau membaca kitab kuning kepada santri sampai menjelang siang.dilajutkan dengan mengajar di sekolah.di sela sela waktunya mengajar,tidak jarang beliau harus menemui tamu.

Di sore hari,jam 4 beliau kembali membaca kitab sampai menjelang maghrib.Istirahat sebentar dan melanjutkan dengan berjamaah.setelah jama’ah maghrib,dilanjutkan dengan membaca kitab kuning kepada para santri di ndalem KH. Mushlih.

Selain mengaji untuk santri,setiap hari Ahad beliau menyempatkan diri melayani masyarakat lewat majlis ta’lim yang dirintisnya. Demikian berlangsung setiap hari.sampai ahirnya Allah memangilnya.Begitu banyak kegiatan yang dilakukannya,sehingga ketika beliau sakit,aktifitas mengaji diwakilkan kepada lebih dari sepuluh santri senior. Masing masing memegang satu kegiatan.ini menunjukkan bahwa aktifitas KH.Hasan cukup banyak.

Menjelang wafatnya,beliau lebih sering terlihat membaca istighfar dan nadzam Jaliyatul kadar (nadzam yang memuat nama nama sahabat Rasul yang ikut perang Badar). Nampaknya beliau rindu berkumpul dengan rasulullah saw dan para sahabatnya. Beliau meninggal di rumahnya pada hari senin jam 8.45 pagi tanggal 14 Desember 2009. meninggalkan seorang istri,seorang anak perempuan bernama Manal el Hasan. Dan tentu saja pondok pesantren yang menjadi prioritas selama hidupnya.

Semoga Alloh SWT.menerima amal baik dan perjuangannya mengabdi kepada agama,diampuni segala kekhilafannya dan ditempatkan di tempat yang layak di sisi-Nya,Jannatunna’iim.Amiin.

Pengalaman organisasi semasa hidupnya :

1965-1967 Sekretaris IPNU ranting Arjawinangun
1974-1976 Sekretaris PP.Tanggir
1982-1986 ketua Pelajar Indonesia di Mekkah
1989 Anggota Dewan Syuro Alumni Sayyid Maliki
1990 Ketua LDNU cabang Tuban
1995 A’wan Suriyah NU cabang Tuban98 Katib 1 dewan syuro PKB Tuban
1999-2002 Wakil ketua Dewan Syuro
2002-2007 Dewan Syuro PKB
2007-2009 A’wan Suriyah NU cabang Tuban

16 Sunan Gunung Jati Cirebon 1525
15 Maulana Hasanudin Banten 1552
14 Maulana Yusuf Cirebon 1579
13 M. Muhammad Banten 1580
12 Sultan al-Makhir Banten 1596
11 Sult Abdul Ma’ali Banten 1640
10 Sult. A. TirtayasaBanten 1651
09 Sult.H.Abu Nasyri Banten 1672
08 Sult.A. Mahasin Banten 1690
07 Sult. Muh. Syifa
06 Sult.Kuh Arif Banten 1753
05 Tb. K. Agung Syanawi Banten 1808
04 Kyai Soleh Penghulu Cirebon
03 Ky. Arja’in Penghulu Kasepuhan
02 K.H. Abdul Aziz Penghulu Kasepuhan
01 Arbiyyah X KH. Syanawi Pendiri Pesantren

Silsilah KH.Hasan Thuba Muhammad
PP.Tanggir Singgahan Tuban

Ny.Arbiyah X KH.Syanawi

1. Ny. Saudah X K. Mustaham
2. K.H. A. Syathori X Ny. Masturoh
3. Ny. Ruqoyyah
4. Zahro
5. Ny. H. Fathonah X K.H. Imam

K.H. A. Syathori bin KH.Syanawi X Ny. Masturoh

1. Arsyad *
2. Ny. Hj.Hunnah X K.H. Baidlowi
3. Muhammad Agus *
4. Maimunah *
5. Ummu Salmah X K.H. Muhammad Asyrofuddin.
6. Ny.Hj. Aisyah X K.H. Umar Sholeh kempek
7. Ny.Hj. Durroh X K.H. Mahfudz Thaha
8. Ny.Hj. Izzah X K.H. Fuad Amin Babakan Ciwaringin
9. K.H. A. Ibnu Ubaidillah X Ny.Hj. Fuadiyyah

5.Ummu Salmah X Muhammad Asyrofuddin

1.Hasan Thuba X Khodijah Mushlih Tanggir
Domisili di Tanggir Tuban Jatim.
anak :
Manal al Hasan

2.Husein Muhammad X Lilik Nihayah Fuad Amin.Babakan
domisili di Arjawinangun Cirebon
anak :
1.Hilya Awliya
2.Layali Hilwa
3.M.Fayyaz Mumtaz
4.Najla Afaf Haamadda
5.Fazla

3.Ahsin Sakho X Ummu Habibah Mahfudz.Awn
domisili di Arjawinangun Cirebon
anak :
1.Asyrof Maulidi
2.Althof Madani
3.Royya Nahriyyah
4.Rona Alifah Hijriyah
5.Muhammad Aiman Hirmy

4.Azizah Ubaidah X Abdussalam Lasem.
Domisili di Lasem Rembang Jateng
anak :
1.Ummu Salamah*
2.Nawaf Munawaroh
3.Muh.Nabil
4.Nailussakinah
5.Laila fathiyyah
6.Nihlatul maula
7.Nazihah Amali.

Mahsun Muhammad X Khoirunnisa Hambali Bode lor Plumbon
Domisili di Arjawinangun Cirebon
anak :
1.Adillah Haque
2.Muhammad Alvin nuha
3.Aghna galby salaama
4. ...

6.Azzah Nurlaila X Kafabih Mahrus Ali.Lirboyo Kediri
domisili di Lirboyo Kediri Jatim.
anak :
1.Arwa Fatimatuzzahra
2.Muhammad.
3.Aisyah annjwa
4.Ahmad
5.Zainab
6.Khodijah
7.Abdurrohman
8.Shafia assalma
9. Hafsa al Ahla
10.Abdulloh
11.Ruqoyyah.

7.M.Salman Alfarisi X Nanik Amanullah.Tambak beras Jombang Jatim
domosili di Jombang
anak :
1.Abdulloh Muflih Rojabie
2.M.Rajih al Fayed
3.Muh.Najih Mumtaz
4.Muh.Musyaffa’(alm)
5.Habli Hukma amani

8.Romlah Faiqah X Muhammad Abdullah Faqih Langitan.
Domisili di Langitan Widang Tuban.
anak :
1.Bella Nabilah
2.Ahmad.Hasyimi
3.Mahfudz
4.Zahwa Marjuwwa
5.Farah Fathimatuzzahra
6.Ahmad Rofi’
7.Fathurrahman

Al-Fatihah buat Buya Hasan Tanggir...

Sabtu, 29 Mei 2021

Tes Corona dengan mudah setiap pagi



*AYO TES SENDIRI BEBAS CORONA SETIAP PAGI ! MURAH, SEDERHANA DAN PRAKTIS*

Oleh : DR. Berlian Siagian.

Awalnya infeksi Virus Corona mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi. Gejala klinis baru terlihat antara 7 - 28 hari setelah infeksi.

Test yang murah, sederhana, dan praktis  untuk mengenal infeksi Virus Corona *hanya dalam 30 detik,* tanpa kunjungan ke dokter atau pemeriksaan laboratorium, sangat kita perlukan. 

Anda dapat melakukannya sendiri, tanpa bantuan orang lain ! 

Perhatikan cara berikut ini :

Ambil napas dalam-dalam dan tahan napas selama 30 detik! Jika setelah menahan nafas anda berhasil mengeluarkan napas pelan2 tanpa batuk, tanpa rasa tidak nyaman, tanpa lelah, dan tanpa kaku di dada, ini membuktikan bahwa tidak ada fibrosis di paru-paru anda, dan itu sebenarnya menunjukkan bahwa TIDAK ADA VIRUS APAPUN DIDALAM PARU2 ANDA!

Anda juga perlu memastikan mulut dan tenggorokan anda lembab dan tidak kering!  Minumlah MINIMAL SETENGAH GELAS AIR HANGAT SETIDAKNYA SETIAP 30 MENIT SEKALI. Jadi seandainya ada virus Corona telah masuk ke dalam mulut anda, air hangat yang anda minum secara teratur dapat masuk kedalam perut, di mana KEASAMAN LAMBUNG AKAN LANGSUNG MEMBUNUH VIRUS CORONA !

Mari jangan menjadi penonton, sampaikan kepada keluarga dan semua teman anda.

Salam sehat! Info ini sangat bermanfaat.

Rabu, 26 Mei 2021

Sepucuk surat dari Arab Saudi



Saya membuat tulisan ini, bukan untuk merendahkan bangsa saya, Indonesia tercinta.

Bukan pula menyerang negara Arab, khususnya Arab Saudi tempat di mana saya berdomisili saat ini.

Tujuan tulisan singkat saya ini untuk *memberikan wawasan / kesadaran* kepada teman-teman, kakak, dan adik-adik saya dan sesama saudara warga negara Indonesia di mana saja berada.

Agar bisa memilih dan memilah, mana yang bisa dijadikan panutan / pedoman, serta mana pula yang harus diwaspadai.

Harapan saya hanya satu :
Semoga Bangsa Indonesia selalu dirahmati oleh Allah Tuhan Alam Semesta, Pencipta langit dan bumi beserta segala isinya, dan anak-anak bangsa ini - termasuk saya - tidak menjadi bangsa yang inferior (rendah diri), tidak mudah kagum, dan tidak mudah menjadi beo.

Begini, saya melihat *hubungan antara Arab ( khususnya Arab Teluk ), Barat ( khususnya Amerika ), dan Indonesia ( khususnya yang mengagumi Arab ) itu unik, menarik, dan lucu !*

Negara-negara Arab, khususnya Teluk itu “sangat Barat” dan jelas2 pro-Amerika (dan Inggris).

Hampir semua produk2 Barat dari ecek-ecek (semacam restoran fast foods) sampai yg berkelas dan bermerk untuk kalangan berduit, semua ada di kawasan ini.

Mall-mall megah dibangun, a.l., untuk menampung produk-produk Barat tadi.

Warga Arab menjadi konsumen setia karena memang mereka hobi shopping
(bahkan terkadang lalai dengan sembahyang).

Orang-orang Barat juga mendapat “perlakuan spesial” disini, khususnya yang bekerja di sektor industri (gaji tinggi, fasilitas melimpah).

Mayoritas orang-orang Arab juga sangat hormat & inferior (rendah diri) terhadap orang-orang Barat.

Saya sering jalan bareng bersama “kolega bule”-ku ke tempat pameran barang-barang branded tsb, dan mereka menganggap saya adalah “jongosnya”.

*Bagi orang2 Arab, non-bule darimana pun asalnya apapun agama mereka adalah “Kelas Buruh”, sementara org bule, sekere & sebego apapun mereka, beragama atau tidak beragama, dianggap “kelas elit”.*

Mereka baru menaruh rasa hormat, kalau sudah tahu “siapa kita”.

Sejumlah universitas2 beken di Amerika juga membuka cabang di Arab Teluk, selain Saudi, (Georgetown, New York Univ, Texas A & M, Carnegie Melon Univ, dll).

Di bawah bendera King Abdullah Scholarship, Saudi telah mengirim lebih dari 150 ribu warga nya untuk belajar di kampus- kampus Barat, khususnya Amerika, Kanada & Eropa (jg Aussie).

Tidak ada satu pun yang disuruh belajar ke Indonesia !
Sementara (sebagian) warga Indonesia memimpikan belajar di Arab Saudi.
Lucunya, para fans/penyembah Arab Saudi dan Arab-Arab lainnya di Indonesia, mereka mati-matian men-tuan-kan Arab, sementara Arab sendiri tidak “menggubris” mereka (penyembah Arab).

Para “cheerleaders/pengidola” Arab ini (para fans Arab di Indonesia),
juga mati2an anti-Barat padahal orang-orang Arab mati-matian membela Barat.

Kita bertutur memakai istilah bahasa mereka (akhi, ukhty, antum, dan berbagai istilah arab lainnya, padahal, mereka merendahkan kita). *Kita seolah gagal faham untuk membedakan antara Islam dan Arab.*
Islam menghargai kita sedangkan Arab menganggap kita ini bangsa budak.

Saya bukan anti-Arab atau anti-Barat karena teman-teman baikku banyak sekali dari “dua dunia” ini.

Saya juga bukan pro- Arab atau pro-Barat. Saya adalah saya yang tetap orang kampungan Jawa.

*Daripada “menjadi Arab” atau “menjadi Barat”, akan lebih baik jika kita menjadi “diri kita sendiri” yang tetap menghargai warisan tradisi dan kebudayaan leluhur kita.*

Itulah orang Saudi, mereka menganggap kecil terhadap orang Indonesia, di hotel, di kantor, bahkan mrk menyangka saya cuma tenaga profesional ecek ecek, mereka tanya gaji, disangka CUMA 2 ribu atau 3 ribu Real. (1 real = 3700)

Waktu saya bilang jumlah gaji saya, mereka baru tahu gaji saya sama dengan orang Amerika atau Inggris, dan mereka tanya kok bisa begitu.

Saya bilang, saya pernah training di Inggris dan di Amerika, dan ternyata gaji saya lebih besar dari gaji dokter Saudi.

Itulah kenyataannya, dan yang menggaji saya perusahaan di Abu Dhabi yang tidak menganggap rendah karyawannya berdasarkan kebangsaan atau Nationality profiling.

Mudah-mudahan pemerintah *tidak mengirim lagi TKI atau TKW sehingga mereka tidak menganggap orang Indonesia bangsa budak.*

Tetapi kirim tenaga terdidik, terutama yang menguasai bahasa Inggris.

Sekali lagi :

Saya bukan anti Arab dan juga bukan anti Barat - saya cuma orang Jawa, Indonesia - yang dipercaya sebagai orang yang bekerja sebagai tenaga ahli yang dibayar berdasarkan keahliannya.

Suatu hari, dan ini bukan untuk menyombongkan diri, saya merasa bangga ketika saya keluar dari sebuah hotel di Jeddah, saya dijemput oleh sopir orang Arab berasal dari Thaif.
Itu kebanggaan saya, karena biasanya yg jadi sopir itu orang Indonesia.

*Mudah-mudahan kita tidak jadi bangsa budak dan budak di antara bangsa lain.*

Belum lama ini sy mengadakan survei dg responden para mahasiswaku (sekitar 100 mahasiswa) yg mayoritas beretnik Arab & Saudi. Survei ini bersifat “confidential” dan identitas mahasiswa tdk diketahui. Salah satu pertanyaan dlm survei adl : *"Agar lebih Islami, apakah masyarakat Muslim non- Arab harus meniru & mencontoh masyarakat Arab & menjalankan kebudayaan mereka?”* Jawaban mrk, sekitar *60% bilang “tidak”, 12% bilang “ya”, selebihnya “mungkin” & “tidak tahu”.*

Saya tdk tahu secara pasti apakah jawaban mrk itu ada kaitannya dg “doktrin2” pentingnya menghargai pluralitas budaya, agama, & masyarakat yg selama ini sy “ajarkan” di kelas atau mungkin karena pengaruh pendidikan yg semakin meningkat atau gelombang modernisasi & “internetisasi” yg mewabah di kawasan Arab.

Apapun faktor2nya, yg jelas hasil survei ini “sedikit menggembira kan” (setidaknya buatku), meskipun masih banyak tantangan cukup besar menghadang di depan mata. Bukan suatu hal yg mustahal jika kelak kaum Muslim Arab & Saudi khususnya bisa menjadi lebih maju, terbuka, dan toleran. Dan bukan suatu hal yg mustahal pula jika kelak kaum Muslim Indonesia justru “nyungsep” menjadi umat yg bebal, tertutup, dan intoleran.

Di saat masyarakat Arab mulai lelah dg konflik & kekerasan serta mulai menyadari pentingnya keragaman & hidup bertoleransi, sejumlah kaum Muslim di Indonesia justru menjadi umat intoleran dan anti-kemajemukan…

( Sumanto Al Qurtuby, seorang professor Warga Negara Indonesia, dosen di King Fahd University for Petroleum and Gas, Arab Saudi.)



👍👍🇲🇨🇲🇨

Waktu



Berhati2 dalam menggunakan waktu yg di titipkan oleh Allah
        
Kalau Di Masa Lalu Kita Belajar *Waktu* Adalah *Uang*, 

*Mulai Saat Ini Mari Kita  Belajar !!!* 

*Waktu*  Adalah  *Nafas* ".
*Waktu*  Adàlah *Ibadah*".

*Waktu Adalah Nafas* Yang Setelah Terlewat Tidak Akan Bisa Kembali

*WAKTU Adalah Ibadah* Karena  Setiap Detik Harus Bernilai Ibadah. Apa Pun Aktivitasnya.

*Manusia* Sesungguhnya Hanya Pengendara Di Atas Punggung Usianya. 

Digulung Hari Demi Hari, Bulan Dan Tahun Tanpa Terasa.

Nafas Kita Terus Berjalan Seiring Jalannya Waktu, Setia Menuntun Kita Ke Pintu Kematian.

Sesungguhnya *Dunia*-Lah Yang Makin Kita *Jauhi* ...Dan

*Liang Kubur*-Lah Yang Makin Kita *Dekati*...

1 Hari Berlalu, Berarti 1 Hari Pula Berkurang Usia Kita.

Umur Kita Yang Tersisa Di Hari Ini Sungguh Tidak Ternilai Harganya, 

Sebab Esok Hari Belum Tentu Jadi Bagian Dari Diri Kita.

Karena Itu, *Jangan Biarkan* HARI INI  Berlalu Tanpa KEBAIKAN Yang Bisa Kita LAKUKAN,

JANGAN Tertipu Dengan *USIA MUDA*, Karena *SYARAT* Untuk MATI Tidaklah Harus *TUA*.

JANGAN Terperdaya Dengan Badan *Sehat*, Karena *SYARAT  MATI* Tidak Pula Harus *SAKIT*....

*Teruslah*

*Berbuat Baik…*

*Berprasangka Baik*

*Berkata Baik…*

*Berhati Baik...*

WALAU Tidak Banyak Orang Yang *Mengenali Kebaikan Kita*, Tapi *KEBAIKAN* Yang Kita Lakukan Adalah *KEBAHAGIAAN* Dimana Perbuatan BAIK Kita Akan Terus Dikenang Oleh Mereka Yang Kelak Kita Tinggalkan.
Jadilah Seperti *AKAR Yang TIDAK TERLIHAT*, Tapi Tetap *MENYOKONG KEHIDUPAN*...

Jadilah Seperti *JANTUNG Yang TIDAK TERLIHAT*, Tapi Terus *BERDENYUT* Setiap Saat TANPA HENTI; 

Hingga Membuat Kita *TERUS HIDUP*, Sampai *BATAS WAKTUNYA Untuk BERHENTI*...

MARI ...JADIKAN HARI INI  *Lebih Baik* Dari *Hari Kemarin*.
dan Hari Esok Harus Lebih Baik Dari Hari Ini...

Selamat siang semoga kita selalu mendapat kaberkahan sehat petunjuk dan perlindungan dari Allah SWT

Aamiin aamiin aamiin yra

Agar memiliki anak hebat


KH Ibnu Athoillah Yusuf Berbagi Tips Agar Orang Tua Miliki Anak Hebat dan Berkah

Salah seorang Pengasuh Pondok Pesantren Baitul Arqom Islamy Lembur Awi, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, KH Ibnu Athoillah Yusuf, membagikan tips kepada orang tua agar anak-anaknya dilimpahi keberkahan. 


“Kalau ingin punya anak yang hebat dan berkah, orang tua, terutama ibunya harus mau tirakat, berikut anjuran nirakati anak,” katanya melalui akun Facebooknya. 

Pertama, orang tua harus menafkahi anak-anaknya dengan harta yang halal. “Orang tua jangan pernah sampai menafkahi anak-anaknya dengan yang masih 'remang-remang' kehalalannya, apalagi yang haram, sangat dilarang,” kata ajengan muda yang akrab disapa Cep Aat ini. Kedua, para orang tua harus memberikan pendidikan agama yang benar-benar bisa menjadi fondasi ibadah dan akhlaqul karimah (karakter yang mulia) untuk bekal di masa yang akan datang.

 

Ketiga, orang tua harus berpuasa pada hari kelahiran anak. “Orang tua hendaknya mempuasai hari kelahiran anaknya walaupun hanya sebulan sekali,” kata ajengan yang pernah nyantri di Pondok Pesantren Tremas, Pacitan ini. 

Keempat, orang tua harus menjaga lisan. “Artinya orang tua selain menjaga lisan kepada anaknya, juga jangan sampai orang tua meng-ghibah (bergunjing), mencaci atau menghina orang lain, terlebih guru anaknya, walaupun guru itu di hadapan manusia terlihat orang biasa.” 

Kelima, tiap sang ibu mencuci beras yang akan dimakan anaknya, hendaknya ia membacakan bismillah 21 kali dan shalawat 11 kali.

Keenam, orang tua harus sering membaca surah Al-Qadr paling tidak 7 kali dan diusap-usapkan ke kepala anaknya.

Minggu, 23 Mei 2021

Dalil Tahlilan

Inilah Dalil Tahlilan 3,7,25,40,100, & 1000 Hari Yang Wajib kita Tahu
 
Tak henti-hentinya Wahabi Salafi menyalahkan Amaliyah Aswaja, khususnya di Indonesia ini. Salah satu yang paling sering juga mereka fitnah adalah Tahlilan yang menurutnya tidak berdasarkan Dalil bahkan dianggap rujukannya dari kitab Agama Hindu. Untuk itu, kali ini kami tunjukkan Dalil-Dalil Tahlilan 3, 7, 25, 40, 100, Setahun & 1000 Hari dari Kitab Ulama Ahlussunnah wal Jamaah, *BUKAN* kitab dari agama hindu sebagaimana tuduhan fitnah kaum WAHABI

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻫﺪﻳﺔ ﺇﻟﻰﺍﻟﻤﻮتى

ﻭﻗﺎﻝ ﻋﻤﺮ : ﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺪﻓﻨﻰ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻓﻰ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻳﺒﻘﻰ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺳﺒﻌﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺴﺎﺑﻊ ﻳﺒﻘﻰ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺧﻤﺲ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ ﻳﻮﻣﺎ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﺨﻤﺲ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ ﺇﻟﻰ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﻳﻮﻣﺎ ﻭﻣﻦ ﺍﻷﺭﺑﻌﻴﻦ ﺇﻟﻰ ﻣﺎﺋﺔ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﻤﺎﺋﺔ ﺇﻟﻰ ﺳﻨﺔ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺇﻟﻰ ﺃﻟﻒ عام (الحاوي للفتاوي ,ج:۲,ص: ١٩٨

Rasulullah saw bersabda: “Doa dan shodaqoh itu hadiah kepada mayyit.”
Berkata Umar: “shodaqoh setelah kematian maka pahalanya sampai tiga hari dan shodaqoh dalam tiga hari akan tetap kekal pahalanya sampai tujuh hari, dan shodaqoh tujuh hari akan kekal pahalanya sampai 25 hari dan dari pahala 25 sampai 40 harinya akan kekal hingga 100 hari dan dari 100 hari akan sampai kepada satu tahun dan dari satu tahun sampailah kekalnya pahala itu hingga 1000 hari.”

Referensi : (Al-Hawi lil Fatawi Juz 2 Hal 198)

Jumlah-jumlah harinya (3, 7, 25, 40, 100, setahun & 1000 hari) jelas ada dalilnya, sejak kapan agama Hindu ada Tahlilan???

Berkumpul ngirim doa adalah bentuk shodaqoh buat mayyit.

ﻓﻠﻤﺎ ﺍﺣﺘﻀﺮﻋﻤﺮ ﺃﻣﺮ ﺻﻬﻴﺒﺎ ﺃﻥ ﻳﺼﻠﻲ ﺑﺎﻟﻨﺎﺱ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ، ﻭﺃﻣﺮ ﺃﻥ ﻳﺠﻌﻞ ﻟﻠﻨﺎﺱ ﻃﻌﺎﻡ، ﻓﻴﻄﻌﻤﻮﺍ ﺣﺘﻰ ﻳﺴﺘﺨﻠﻔﻮﺍ ﺇﻧﺴﺎﻧﺎ ، ﻓﻠﻤﺎ ﺭﺟﻌﻮﺍ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻨﺎﺯﺓ ﺟﺊ ﺑﺎﻟﻄﻌﺎﻡ ﻭﻭﺿﻌﺖ ﺍﻟﻤﻮﺍﺋﺪ ! ﻓﺄﻣﺴﻚ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻋﻨﻬﺎ ﻟﻠﺤﺰﻥ ﺍﻟﺬﻱ ﻫﻢ ﻓﻴﻪ ، ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻌﺒﺎﺱ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻤﻄﻠﺐ : ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺇﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺪ ﻣﺎﺕ ﻓﺄﻛﻠﻨﺎ ﺑﻌﺪﻩ ﻭﺷﺮﺑﻨﺎ ﻭﻣﺎﺕ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﻓﺄﻛﻠﻨﺎ ﺑﻌﺪﻩ ﻭﺷﺮﺑﻨﺎ ﻭﺇﻧﻪ ﻻﺑﺪ ﻣﻦ ﺍﻻﺟﻞ ﻓﻜﻠﻮﺍ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻄﻌﺎﻡ ، ﺛﻢ ﻣﺪ ﺍﻟﻌﺒﺎﺱ ﻳﺪﻩ ﻓﺄﻛﻞ ﻭﻣﺪ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺃﻳﺪﻳﻬﻢ ﻓﺄﻛﻠﻮﺍ

Ketika Umar sebelum wafatnya, ia memerintahkan pada Shuhaib untuk memimpin shalat, dan memberi makan para tamu selama 3 hari hingga mereka memilih seseorang, maka ketika hidangan–hidangan ditaruhkan, orang – orang tak mau makan karena sedihnya, maka berkatalah Abbas bin Abdulmuttalib:

Wahai hadirin.. sungguh telah wafat Rasulullah saw dan kita makan dan minum setelahnya, lalu wafat Abubakar dan kita makan dan minum sesudahnya, dan ajal itu adalah hal yang pasti, maka makanlah makanan ini..!”, lalu beliau mengulurkan tangannya dan makan, maka orang–orang pun mengulurkan tangannya masing–masing dan makan.

Referensi: [Al Fawaidussyahiir Li Abi Bakar Assyafii juz 1 hal 288, Kanzul ummaal fii sunanil aqwaal wal af’al Juz 13 hal 309, Thabaqat Al Kubra Li Ibn Sa’d Juz 4 hal 29, Tarikh Dimasyq juz 26 hal 373, Al Makrifah wattaarikh Juz 1 hal 110]

Kemudian dalam kitab Imam As Suyuthi, Al-Hawi li al-Fatawi:

ﻗﺎﻝ ﻃﺎﻭﻭﺱ : ﺍﻥ ﺍﻟﻤﻮﺗﻰ ﻳﻔﺘﻨﻮﻥ ﻓﻲ ﻗﺒﻮﺭﻫﻢ ﺳﺒﻌﺎ ﻓﻜﺎﻧﻮﺍ ﻳﺴﺘﺤﺒﻮﻥ ﺍﻥ ﻳﻄﻌﻤﻮﺍ ﻋﻨﻬﻢ ﺗﻠﻚ ﺍﻻﻳﺎﻡ

Imam Thawus berkata: “Sungguh orang-orang yang telah meninggal dunia difitnah dalam kuburan mereka selama tujuh hari, maka mereka (sahabat) gemar menghidangkan makanan sebagai ganti dari mereka yang telah meninggal dunia pada hari-hari tersebut.”

ﻋﻦ ﻋﺒﻴﺪ ﺑﻦ ﻋﻤﻴﺮ ﻗﺎﻝ : ﻳﻔﺘﻦ ﺭﺟﻼﻥ ﻣﺆﻣﻦ ﻭﻣﻨﺎﻓﻖ , ﻓﺎﻣﺎ ﺍﻟﻤﺆﻣﻦ ﻓﻴﻔﺘﻦ ﺳﺒﻌﺎ ﻭﺍﻣﺎﺍﻟﻤﻨﺎﻓﻖ ﻓﻴﻔﺘﻦ ﺍﺭﺑﻌﻴﻦ ﺻﺒﺎﺣﺎ

Dari Ubaid bin Umair ia berkata: “Dua orang yakni seorang mukmin dan seorang munafiq memperoleh fitnah kubur. Adapun seorang mukmin maka ia difitnah selama tujuh hari, sedangkan seorang munafiq disiksa selama empat puluh hari.”

Dalam tafsir Ibn Katsir (Abul Fida Ibn Katsir al Dimasyqi Al Syafi’i) 774 H beliau mengomentari ayat 39 surah an Najm (IV/236: Dar el Quthb), beliau mengatakan Imam Syafi’i berkata bahwa tidak sampai pahala itu, tapi di akhir2 nya beliau berkomentar lagi

ﻓﺄﻣﺎ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻓﺬﺍﻙ ﻣﺠﻤﻊ ﻋﻠﻰ ﻭﺻﻮﻟﻬﻤﺎ ﻭﻣﻨﺼﻮﺹ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﺎﺭﻉ ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ

bacaan alquran yang dihadiahkan kepada mayit itu sampai, Menurut Imam Syafi’i pada waktu beliau masih di Madinah dan di Baghdad, qaul beliau sama dengan Imam Malik dan Imam Hanafi, bahwa bacaan al-Quran tidak sampai ke mayit, Setelah beliau pindah ke mesir, beliau ralat perkataan itu dengan mengatakan bacaan alquran yang dihadiahkan ke mayit itu sampai dengan ditambah berdoa “Allahumma awshil.…dst.”, lalu murid beliau Imam Ahmad dan kumpulan murid2 Imam Syafi’i yang lain berfatwa bahwa bacaan alquran sampai.

Pandangan Hanabilah, Taqiyuddin Muhammad ibnu Ahmad ibnu Abdul Halim (yang lebih populer dengan julukan Ibnu Taimiyah dari madzhab Hambali) menjelaskan:

ﺍَﻣَّﺎ ﺍﻟﺼَّﺪَﻗَﺔُ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤَﻴِّﺖِ ﻓَـِﺎﻧَّﻪُ ﻳَﻨْـﺘَـﻔِﻊُ ﺑِﻬَﺎ ﺑِﺎﺗِّـﻔَﺎﻕِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ. ﻭَﻗَﺪْ ﻭَﺭَﺩَﺕْ ﺑِﺬٰﻟِﻚَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ُﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺍَﺣَﺎ ﺩِﻳْﺚُ ﺻَﺤِﻴْﺤَﺔٌ ﻣِﺜْﻞُ ﻗَﻮْﻝِ ﺳَﻌْﺪٍ ( ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍِﻥَّ ﺍُﻣِّﻲْ ﺍُﻓْﺘـُﻠِﺘـَﺖْ ﻧَﻔْﺴُﻬَﺎ ﻭَﺍَﺭَﺍﻫَﺎ ﻟَﻮْ ﺗَـﻜَﻠَّﻤَﺖْ ﺗَﺼَﺪَّﻗَﺖْ ﻓَﻬَﻞْ ﻳَﻨْـﻔَـﻌُﻬَﺎ ﺍَﻥْ ﺍَﺗَـﺼَﺪَّﻕَ ﻋَﻨْﻬَﺎ ؟ ﻓَﻘَﺎﻝَ: ﻧَـﻌَﻢْ , ﻭَﻛَﺬٰﻟِﻚَ ﻳَـﻨْـﻔَـﻌُﻪُ ﺍﻟْﺤَﺞُّ ﻋَﻨْﻪُ ﻭَﺍْﻻُ ﺿْﺤِﻴَﺔُ ﻋَﻨْﻪُ ﻭَﺍﻟْﻌِﺘْﻖُ ﻋَﻨْﻪُ ﻭَﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀُ ﻭَﺍْﻻِﺳْﺘِـْﻐﻒُﺭﺍَ ﻟَﻪُ ﺑِﻼَ ﻧِﺰﺍَﻉٍ ﺑَﻴْﻦَ ﺍْﻷَﺋِﻤَّﺔِ .

“Adapun sedekah untuk mayit, maka ia bisa mengambil manfaat berdasarkan kesepakatan umat Islam, semua itu terkandung dalam beberapa hadits shahih dari Nabi Saw. seperti perkataan sahabat Sa’ad “Ya Rasulallah sesungguhnya ibuku telah wafat, dan aku berpendapat jika ibuku masih hidup pasti ia bersedekah, apakah bermanfaat jika aku bersedekah sebagai gantinya?” maka Beliau menjawab “Ya”, begitu juga bermanfaat bagi mayit: haji, qurban, memerdekakan budak, do’a dan istighfar kepadanya, yang ini tanpa perselisihan di antara para imam”.

Referensi : (Majmu’ al-Fatawa: XXIV/314-315)

Ibnu Taimiyah juga menjelaskan perihal diperbolehkannya menyampaikan hadiah pahala shalat, puasa dan bacaan al-Qur’an kepada:

ﻓَﺎِﺫَﺍ ﺍُﻫْﺪِﻱَ ﻟِﻤَﻴِّﺖٍ ﺛَﻮَﺍﺏُ ﺻِﻴﺎَﻡٍ ﺍَﻭْ ﺻَﻼَﺓٍ ﺍَﻭْ ﻗِﺮَﺋَﺔٍ ﺟَﺎﺯَ ﺫَﻟِﻚَ

Artinya: “jika saja dihadiahkan kepada mayit pahala puasa, pahala shalat atau pahala bacaan (al-Qur’an / kalimah thayyibah) maka hukumnya diperbolehkan”.

Referensi : (Majmu’ al-Fatawa: XXIV/322)

Al-Imam Abu Zakariya Muhyiddin Ibn al-Syarof, dari madzhab Syafi’i yang terkenal dengan panggilan Imam Nawawi menegaskan;

ﻳُﺴْـﺘَـﺤَﺐُّ ﺍَﻥْ ﻳَـﻤْﻜُﺚَ ﻋَﻠﻰَ ﺍْﻟﻘَﺒْﺮِ ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟﺪُّﻓْﻦِ ﺳَﺎﻋَـﺔً ﻳَﺪْﻋُﻮْ ﻟِﻠْﻤَﻴِّﺖِ ﻭَﻳَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻝُﻩَ. ﻧَـﺺَّ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺸَّﺎﻓِﻌِﻰُّ ﻭَﺍﺗَّﻔَﻖَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍْﻻَﺻْﺤَﺎﺏُ ﻗَﺎﻟﻮُﺍ: ﻳُﺴْـﺘَـﺤَﺐُّ ﺍَﻥْ ﻳَـﻘْﺮَﺃَ ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﺷَﻴْﺊٌ ﻣِﻦَ ﺍْﻟﻘُﺮْﺃَﻥِ ﻭَﺍِﻥْ خَتَمُوْا اْلقُرْآنَ كَانَ اَفْضَلَ ) المجموع جز 5 ص 258(

“Disunnahkan untuk diam sesaat di samping kubur setelah menguburkan mayit untuk mendo’akan dan memohonkan ampunan kepadanya”, pendapat ini disetujui oleh Imam Syafi’i dan pengikut-pengikutnya, dan bahkan pengikut Imam Syafi’i mengatakan “sunnah dibacakan beberapa ayat al-Qur’an di samping kubur si mayit, dan lebih utama jika sampai mengha tamkan al-Qur’an”.

Selain paparannya di atas Imam Nawawi juga memberikan penjelasan yang lain seperti tertera di bawah ini;

ﻭَﻳُـﺴْـﺘَﺤَﺐُّ ﻟِﻠﺰَّﺍﺋِﺮِ ﺍَﻥْ ﻳُﺴَﻠِّﻢَ ﻋَﻠﻰَ ﺍْﻟﻤَﻘَﺎﺑِﺮِ ﻭَﻳَﺪْﻋُﻮْ ﻟِﻤَﻦْ ﻳَﺰُﻭْﺭُﻩُ ﻭَﻟِﺠَﻤِﻴْﻊِ ﺍَﻫْﻞِ ﺍْﻟﻤَﻘْﺒَﺮَﺓِ. ﻭَﺍْﻻَﻓْﻀَﻞُ ﺍَﻥْ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻭَﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀُ ﺑِﻤَﺎ ﺛَﺒـَﺖَ ﻣِﻦَ ﺍْﻟﺤَﺪِﻳْﺚِ ﻭَﻳُﺴْـﺘَـﺤَﺐُّ ﺍَﻥْ ﻳَﻘْﺮَﺃَ ﻣِﻦَ ﺍْﻟﻘُﺮْﺃٰﻥِ ﻣَﺎ ﺗَﻴَﺴَّﺮَ ﻭَﻳَﺪْﻋُﻮْ ﻟَﻬُﻢْ ﻋَﻘِﺒَﻬَﺎ ﻭَﻧَﺺَّ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺸَّﺎِﻓﻌِﻰُّ ﻭَﺍﺗَّﻔَﻖَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍْﻻَﺻْﺤَﺎﺏُ. (ﺍﻟﻤﺠﻤﻮﻉ ﺟﺰ 5 ص 258 )

“Dan disunnahkan bagi peziarah kubur untuk memberikan salam atas (penghuni) kubur dan mendo’akan kepada mayit yang diziarahi dan kepada semua penghuni kubur, salam dan do’a itu akan lebih sempurna dan lebih utama jika menggunakan apa yang sudah dituntunkan atau diajarkan dari Nabi Muhammad Saw. dan disunnahkan pula membaca al-Qur’an semampunya dan diakhiri dengan berdo’a untuknya, keterangan ini dinash oleh Imam Syafi’i (dalam kitab al-Um) dan telah disepakati oleh pengikut-pengikutnya”.

Referensi : (al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab, V/258)

Al-‘Allamah al-Imam Muwaffiquddin ibn Qudamah dari madzhab Hambali mengemukakan pendapatnya dan pendapat Imam Ahmad bin Hanbal

ﻗَﺎﻝَ : ﻭَﻻَ ﺑَﺄْﺱَ ﺑِﺎﻟْﻘِﺮﺍَﺀَﺓِ ﻋِﻨْﺪَ ﺍْﻟﻘَﺒْﺮِ . ﻭَﻗَﺪْ ﺭُﻭِﻱَ ﻋَﻦْ ﺍَﺣْﻤَﺪَ ﺍَﻧَّـﻪُ ﻗَﺎﻝَ: ﺍِﺫﺍَ ﺩَﺧَﻠْﺘﻢُ ﺍﻟْﻤَﻘَﺎﺑِﺮَ ﺍِﻗْﺮَﺋُﻮْﺍ ﺍَﻳـَﺔَ ﺍْﻟﻜُـْﺮﺳِﻰِّ ﺛَﻼَﺙَ ﻣِﺮَﺍﺭٍ ﻭَﻗُﻞْ ﻫُﻮَ ﺍﻟﻠﻪ ُﺍَﺣَﺪٌ ﺛُﻢَّ ﻗُﻞْ ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍِﻥَّ ﻓَﻀْﻠَﻪُ ِﻷَﻫْﻞِ ﺍﻟْﻤَﻘَﺎﺑِﺮِ .

Artinya “al-Imam Ibnu Qudamah berkata: tidak mengapa membaca (ayat-ayat al-Qur’an atau kalimah tayyibah) di samping kubur, hal ini telah diriwayatkan dari Imam Ahmad ibn Hambal bahwasanya beliau berkata: Jika hendak masuk kuburan atau makam, bacalah Ayat Kursi dan Qul Huwa Allahu Akhad sebanyak tiga kali kemudian iringilah dengan do’a: Ya Allah keutamaan bacaan tadi aku peruntukkan bagi ahli kubur.

Referensi : (al-Mughny II/566)

Dalam al Adzkar dijelaskan lebih spesifik lagi seperti di bawah ini:

ﻭَﺫَﻫَﺐَ ﺍَﺣْﻤَﺪُ ْﺑﻦُ ﺣَﻨْﺒَﻞٍ ﻭَﺟَﻤَﺎﻋَﺔٌ ﻣِﻦَ ﺍْﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ ﻭَﺟَﻤَﺎﻋَﺔٌ ﻣِﻦْ ﺍَﺻْﺤَﺎﺏِ ﺍﻟﺸَّﺎِﻓـِﻌﻰ ﺍِﻟﻰَ ﺍَﻧـَّﻪُ ﻳَـﺼِﻞ

Minggu, 16 Mei 2021

Barokah Waktu



Allah menciptakan waktu dengan segala rahasianya.

Ada orang yang mampu melakukan banyak hal dalam 1 jam, ada orang yang melewatkan 1 jam tanpa melakukan apapun.

Semua orang meski sama-sama diberi jatah umur, meski sama-sama hidup dalam satu masa, namun sejatinya setiap dari mereka memiliki waktunya masing-masing.

Karenanya, ketika kamu bersama dengan orang yang dibenci maka seakan waktu berjalan lambat, ketika kamu bersama seorang yang kamu cintai maka seakan waktu berjalan begitu cepat.

Imam Bukhari diberi jatah usia 61 tahun, dan beliau mampu meriwayatkan puluhan ribu hadis.
Imam Syafii jatah waktu hidupnya 54 tahun bahkan beliau mampu membuat mazhab besar.
Sayyiduna Utsman mampu mengkhatamkan al-Quran dalam 1 rakaat shalat witir, lalu beliau tidur, bangun saat shalat fajar, dan beliau melakukan ini tidak hanya sekali dalam hidupnya. 

Jauh di atas itu semua, Nabi Muhammad Saw dalam rentang waktu 23 tahun mengajarkan syariat yang mampu mencukupi seluruh umat manusia sampai hari kiamat, mengajarkan  al-Quran dan Sunah, melakukan banyak peperangan, dst.
Hal yang tidak dilakukan Nabi Nuh dalam jatah usia beliau 950 tahun. 

Maka jangan bertanya-tanya, kenapa mereka semua bisa melakukannya? 
Janganlah hitung amalan yang dilakukan hamba pilihan Allah tersebut dengan kalkulatormu, karna 1 jam dalam waktumu berbeda dengan 1 jam-nya Imam Bukhari, 1 hari dalam waktumu berbeda dengan 1 hari-nya Imam Syafii.

Itulah yang dinamakan barakah waktu, sesuatu yang dikaruniakan Allah kepada hamba yang Dia kehendaki.

*Faedah dari Syaikhuna Yusri Jabr*,
Ya Allah berkahilah umur kami. 🥺

MANTRA KELUARGA SAKINAH

JOPO MONTRO KELUARGA SAKINAH

Saya di nasehati Mbah saya, jika ingin keluarganya Sakinah maka harus diamalkan Japamantera ini :

NGACENG MENGKERET
MLEBU METU
MLUMAH MENGKUREB
MEREM MELEK
MANTHUK-MANTHUK

Seketika saya tertawa terbahak-bahak Niku estu nopo guyon Mbah....?

Jawab Simbah, iki bener cong.. , Ora mbodoni. Ngandel ora ngandel amalno ae. Insyaalloh keluargamu dadi Sakinah...

Tapi kudu ngerti maksude seng sak benere...

Nopo niku Mbah...? tanyaku.

Ngene cong..
Kang dimaksud NGACENG MENGKERET iku, naliko bojomu kenceng alias ngamok (marah), emosi, marah-marah, Monggo kowe kudu mengkeret, alias kendo, ojo dilayani kanthi ngamok-ngamok..  

Oh..Ngoten to Mbah. Tiwas pikiran kulo ngeress...

Lanjut Simbah, Lah sing dimaksud MLEBU METU iku, antarane awakmu lan bojomu kudu saling memberi masukan dan menerima masukan, Saling menasehati, Wa tawashou bil haqqi wa tawashou bis shobri
Ow ngono tho...

Lajeng ingkang dipun maksud MLUMAH MENGKUREP ? Tanyaku dengan kepo...

MLUMAH iku ketok  ngarepe, MENGKUREP iku katok ngurine, Maksude, antarane suami istri iku kudu saling terbuka, Gak oleh ono sing ditutup-tutup'i Gak keno ono sing diumpetake. Gak oleh ono kebohongan dan dusta diantara keduanya, Baik itu soal komunikasi, pergaulan sosial, ekonomi maupun lainnya, harus saling jujur. Kebohongan merupakan residu penghancur hubungan...
Kudu bloko suto...

Terus, MEREM MELEK artosipun menopo Mbah...?

Nah, MEREM maksudnya kita harus menutup kekurangan dan aibnya bojomu, Jangan sekali-kali kekurangan diungkit-ugkit apalagi diceritakan kepada orang lain, Cukup berdua saja yang tahu...

MELEK artinya kita harus mengakui, mengapresiasi kebaikan dan jasa bojomu. Lumrahe menungso, gara-gara kesalahan sepisan iso ngilangno kebaikan sing luwih akeh, gara-gara kekurangan sithik, iso ngilangi kelebihan sing luwih akeh. 
Umpamane, bojomu sedino iki ngamok Ora opo-opo Lagi sedino, padahal wis lawase sewulan, piyambake apik sabar gak nesu. Ngono lho cong... 

Ingkang terakhir Mbah, kok MANTHUK-MANTHUK...?

" MANTHUK-MANTHUK, iku tondo bahagia, tentrem, rukun lan harmonis (sakinah). Mulo yo cong,  nek iso ngamalke sing papat mau, keluargamu bakal dadi (sakinah)."

Oh. Ngoten nggih Mbah
Matur nuwun nasehatipun mbah...

#Yang ga paham bisa translate sendiri ya gaess 😊

Sabtu, 15 Mei 2021

Panggung Politik tingkat tinggi Jokowi



Ketika awal Jokowi berkuasa, yang paling berbahaya secara politik adalah sikap Jokowi yang ingin memaksa Freeport mengakhiri Kontrak Kerja dan patuh kepada UU Minerba.
Karena ini menyangkut kepentingan AS yang Lima Presiden sebelumnya tidak mampu menghadapi.
Apalagi Jokowi bukan presiden yang pemimpin Partai, yang tentu tidak punya kekuatan terorganisir di akar rumput menahan gejolak serangan politik dalam negeri.

Benarlah.
Tahun 2015 suhu politik memanas dengan munculnya skandal “Papa minta saham” yang berkaitan dengan Dirut PT. Freeport Indonesia dan Setya Novanto bersama Murez.
Isi rekaman itu menyeret nama nama mantan presiden sebelumnya yang terlibat dalam konspirasi tingkat tinggi.
Setya Novanto lolos dari kasus ini karena dia tidak mau bersaksi atas isi rekaman itu.
Secara tidak langsung Novanto menyelamatkan muka para presiden sebelumnya.
Tanpa operasi Intelligent Asing tidak mungkin rekaman yang sudah setahun lebih muncul lagi kepublik dan membuat gemetar elite politik.
Ini seakan sinyal kepada Jokowi bahwa jangan main main dengan Freeport.
Apakah itu cukup?
Belum. !!

Pada bulan Februari 2016, Kapal selam AS berkekuatan nuklir mendekati perairan Indonesia.
Ini provokasi yang berbahaya.
Jokowi telah memerintahkan TNI AL harus tanpa ragu menjaga teritori Indonesia.
Makanya Tim reaksi cepat Western Fleet Quick Response (WFQR) TNI AL dipiloti Kapten Laut (P) S Hayat dan Lettu Laut (P) Asgar Serli bergerak cepat menuju wilayah perairan Nongsa, Batam.
Pusat Penerbangan TNI AL yang bermarkas di Tanjungpinang harus melaksanakan prosedur tetap dalam Standar operasi tempur untuk menjaga teritory Indonesia.
Berita ini tidak begitu di perhatikan oleh Publik.
Padahal saat itu prajurit TNI berhadapan dengan Angkatan laut AS yang menggunakan Kapal selam modern untuk mendekati perairan Indonesia.
Saya yakin apalah arti kekuatan Helikopter Helikopter BO 105 nomor lambung NV-408, di bandingkan dengan kekuatan angkatan laut AS.
Tapi prajurit TNI tanpa sedikitpun ragu terus me shadow kapal selam itu untuk segera menjauh dari perairan Indonesia.
Selesai?
Belum. !!!!

Masih ada lagi…
Di penghujung tahun 2016 atau bulan november terjadi aksi massa umat islam yang dikenal dengan gerakan GNMF MUI untuk memenjarakan Ahok yang dituduh menistakan agama.
Namun sebetulnya diarahkan untuk menjatuhkan Jokowi.
Terbukti dalam aksi 411 ratusan ribu orang berdemontrasi mengepung istana negara.
Aparat dengan kesetian tinggi kepada Presiden berhasil menjaga ketertiban demo tersebut walau sempat terjadi gesekan dengan aparat.
Selesai?
Juga Belum!

Sebulan kemudian diadakan lagi aksi 212, tujuan tetap sama memenjarakan Ahok dengan target Istana negara.
Kali ini Jokowi datangi peserta demo dengan percaya diri, dan memastikan dia tidak takut dan dia bukan musuh umat islam.
Apakah itu cukup?
Belum!!

Pada saat hari Pilkada DKI, Kapal induk bertenaga nuklir milik Amerika Serikat (AS) USS Carl Vinson memasuki wilayah Indonesia dengan alasan mengawal kunjungan Wakil Presiden AS Mike Pence ke Indonesia.
Kunjungan dengan kawalan berkekuatan besar ini secara tidak langsung AS menerapkan smart power terhadap Indonesia.
“Kamu jangan coba coba melawan saya“.
Pada bulan itu memang sedang dilakukan perundingan dengan Freeport.
Jokowi menghadapi tekanan itu dengan tenang.
Dalam pertemuan dengan Jokowi, Mike tidak menyinggung soal Freeport.
Provokasi AS di perairan Indonesia dan adanya pressure group sebagai proxy AS yang membuat stabilitas politik dalam negeri terganggu, menguatkan argumen para elite politik dan Jenderal bahwa berhadapan dengan kepentingan AS di Indonesia sangat berbahaya.

Tahun 2017 Prabowo mengatakan bahwa Indonesia harus menghormati kepentingan AS.
Bahkan Prabowo sampai mengingatkan pemerintah Jokowi bahwa Amerika Serikat pernah membantu bangsa Indonesia pada beberapa hal.

Tentu ini berkaitan dengan kekisruhan perundingan dengan Freeport.
Sikap Jokowi sudah jelas sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.
Pemegang KK harus beralih operasi menjadi perusahaan IUP (Izin Usaha Pertambangan) dan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Kewajiban divestasi hingga 51 persen.
Sikap ini dipegang dengan konsisten.

Teman saya bilang bahwa bukan hanya AS yang dibuat Jokowi tidak berdaya.
China juga merasakan sikap keras Jokowi.
Dalam pertemuan APEC di Beijing.
Jokowi dengan tegas akan memberikan ruang ALKI kepada AS.
Dengan demikian tidak berdesakan dengan China di Malaka.
Bahkan Jokowi menolak dengan keras klaim Cina atas laut Cina Selatan & menggantinya dengan Natuna Utara!!!
Yang membuat pemerintah Cina geram, tapi apa daya yang dihadapi adalah Jokowi si manusia keras kepala yang sangat mencintai negerinya.
Dan kalian masih bilang Jokowi antek Cina???
Kalian mau tahu muka antek Cina dan penjilat pantat cina?
Nih.....!! 👇
Setelah pertemuan APEC di Beijing Jokowi akan membangun pelabuhan check point di Nusa Tenggara Barat (NTB) & Sulawesi.
Waktu itu baik China & AS setuju untuk mengakhiri konflik laut cina selatan.
Atas kesepakatan itu China merasa aman dengan program OBOR untuk menghubungkan China ASEAN.
Pembangunan kereta logistik digelar dari Guangxie melalui Vietnam, Thailand, Malaysia Singapore dan rencana dengan jembatan laut Malaka akan terhubung dengan Indonesia ( Dumai ).
Saat sekarang jalur kereta sudah sampai di Malaysia.
Dan sedang membangun tunnel ke Singapore.
Sementara AS sedang memperkuat investasi explorasi gas di blok santa fee dan marsela ( laut Arafuru- Maluku ) dan Mahakam, kalimantan timur.
Tetapi dalam perjalanannya Jokowi tidak pernah komit dengan kesepakatan APEC itu.
Jokowi tidak menanggapi proposal jembatan Selat Malaka yang menghubungkan Dumai dengan Malaka.
Padahal proyek itu sudah dapat izin prinsip dari pemerintah SBY.
Program Toll laut Jokowi bukannya mendukung OBOR malah bersaing dengan OBOR.
China pusing.

Bagaimana dengan AS?
Blok Mahakam di take over oleh Pertamina awal tahun ini dan Blok marsela di bangun di darat dan sekarang justru Jokowi akan membangun pangkalan militer di Kepulauan Arafuru.
AS tambah pusing.
“Bagaimana mau kerjasama kalau tidak ada yang komit".
Jokowi seenaknya mengabaikan komitment yang dibuatnya.
Kata teman konsultan Geostrategis kepada saya.
Saya hanya tersenyum.
Saya katakan kepada teman bahwa OBOR ( One Belt One Road ) tidak akan dapat peluang menyentuh Malaka sebelum Sumatera terkoneksi dengan toll laut maupun toll darat.
Jokowi tidak mau mengorbankan Geostrategisnya untuk kepentingan asing.
Janji China akan menggelontorkan dana USD 30 miliar untuk jalan toll Sumatera & toll laut, nyatanya hanya 10% saja cair.
Mau komit bagaimana?
Amerika juga sama, tidak ada niat baik menyelesaikan masalah Freeport dengan mulus.
Mau komit bagaimana ?
Saya rasa ini hanya pertimbangan fairly.
Kalau mau bersinergi, China dan AS harus tunjukkan itikad baik.
"Sekarang Indonesia, ada atau tidak ada china atau AS pembangunan jalan terus sesuai agenda.
"Agenda Jokowi untuk Indonesia", Kata saya.
“Jadi apa usul kamu ?" Kata teman sambil mengerutkan kening.
"Menurut saya, china selesaikan saja komitment membiayai jalan toll Sumatera dan toll laut, dalam koridor B2B.
Kemudian AS gunakan Jepang & Eropa bangun koneksitas Kalimatan & Sulawesi.
Dukung penyelesaian masalah freeport.
Nah kalau itu semua sudah selesai, Jokowi akan komit.
Mengapa?
Karena kalau infrastruktur terbangun, Indonesia juga siap bersaing atas program OBOR nya China dan Grand Pacific nya Amerika.
Kan tidak mungkin Indonesia hanya jadi penonton.”
“Wah saya yakin Jokowi akan gagal Pilpres 2019. 
Terlalu banyak musuh."
Apalagi proxy China dan AS ada disemua Partai Politik di Indonesia.
“Kata teman saya hanya tersenyum. Memang perjuangan mempertahankan NKRI itu tidak mudah".
Mengapa ?
Musuhnya bukan saja orang asing tetapi juga dari dalam negeri yang berkedok pengamat, tokoh agama, politisi & mereka tanpa rasa malu secara vulgar menunjukan keberpihakannya terhadap asing.
Tidak ada mereka berdemo memberikan dukungan kepada Presiden dalam upaya nasionalisasi SDA kita.
Bagi mereka bagaimana caranya agar agenda asing terkabulkan dan Jokowi jatuh, entah bagaimana caranya.
Yang penting mereka dapat uang dan kekuasaan.
“Negeri kami merdeka berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
Engga ada yang kami takuti dengan asing apalagi proxy kambing, proxy sapi, proxy kampret.
Karena yang menjaga kami adalah Tuhan..Allah SWT.
Apakah ada yang lebih hebat dari Tuhan? “ kata saya.
Tidak percaya?
Nah! ...
Terbukti kini di penghujung tahun kekuasaan Jokowi, Blok Mahakam, Blok Rokan dan divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia selesai dan Jokowi masih bisa tersenyum tanpa beban menyapa rakyat dengan gaya jenakanya.
Belakangan AS dan China harus bermanis muka kepada Jokowi agar Indonesia berperan dalam proposal Indopacific dan tetap saja Jokowi menentukan arah proposal itu sesuai dengan kepentingan Indonesia.
Sementara gerakan pressure group semakin kehilangan ide dan pijakan politik.
Beberapa diantara mereka kini tersangkut kasus pidana dan mungkin ada yang hampir gila karena ngoceh salah terus.
Wahai anak negeri... 

Jangan biarkan Jokowi berjalan sendiri.
🙏🙏🙏
🇮🇩🇮🇩🇮🇩

#LanjutJokowi3Periode👍👍

Selasa, 04 Mei 2021

ISLAM NUSANTARA



Oleh :
M Kholid Syeirazi
(ISNU - IKATAN SARJANA NAHDLATUL ULAMA)

Saya tidak heran kalau orang-orang salafi, baik hijazi maupun Ikhwani, itu menolak Islam Nusantara karena sejak dari sono-nya mereka menolak NU dan menggolangkannya sebagai ahlul bid’ah. Saya juga tidak heran kalau orang-orang Masyumi dan keturunannya mencela Islam Nusantara karena sejak dulu kita memilih berada di satu rumah tetapi beda kamar. Yang saya takjub itu orang NU yang ikut latah menolak Islam Nusantara gara-gara opini orang yang salah paham atau pahamnya salah. Islam Nusantara itu ya Islam NU itu, Islam Ahlussunnah Waljama’ah an-Nahdliyah! Itu kayak isi lama dalam botol baru. Tidak ada yang berubah. Basis teologinya sama, Asy’ariyah. Madzhab fikihnya Syafi’i. Pandangan tasawufnya ikut Junaid al-Baghdadi dan al-Ghazali. Gampangnya, Islam Nusantara itu Islam yang diamalkan dalam wadah budaya Nusantara, sebagaimana sudah dijalankan NU selama ini.

Nalarnya tidak usah dibikin rumit. Islam itu agama. Sifatnya universal, lintas ruang dan waktu. Manusia itu temporal-partikular, terikat ruang waktu dan waktu. Dia makhluk berbudaya. Begitu agama yang universal itu diamalkan oleh manusia yang partikular, ekspresinya beragam, sesuai dengan wadah budayanya. Islam yang diamalkan di Arab tentu punya karakteristik berbeda dengan Islam yang diamalkan di Persia, Cina, dan Jawa. Perbedaannya di tingkat cabang (furû’), bukan pokok (ushûl). Yang pokok bersifat universal, tidak berubah atau diubah, untuk selamanya. 

Syahadat ya syahadatain, tidak boleh ditambah atau dikurangi. Salat subuh ya dua raka’at, tidak boleh ditambah atau dikurangi. Soal pakai Qunut, itu persoalan cabang karena kita mengikuti Syafi’i. Dan perlu diingat, Imam Syafi’i itu orang Arab keturunan Qura’isy yang lahir di Palestina, karena itu pandangan-pandangannya sangat Arabis. Soal salat, misalnya, sudah pasti Imam Syafi’i mewajibkan salat dalam bahasa Arab. Tidak sah salat selain dalam bahasa Arab karena pedomannya qath’i: صلوا كما رايتموني اصلي. Ini berbeda dengan Imam Hanafi yang orang Persia. Dalam sebuah qaul, Imam Hanafi membolehkan salat dalam bahasa Persia, meski yang utama pakai bahasa Arab. Jadi tidak masuk akal tudingan pencela NU yang bilang Islam Nusantara itu anti-Arab. 

Nabi kita orang Arab dan NU sangat ta’dzim kepada habaib keturunan Nabi. Salat kita pakai bahasa Arab. Tidak pernah ada bahtsul masâ’il di NU yang membolehkan salat pakai bahasa Jawa. Bahkan nama-nama keluarga santri NU hampir rata-rata nama Arab, termasuk saya. Rasanya tidak mantap kalau santri NU tidak pakai nama Arab. Lucunya, pencela NU yang bilang Islam Nusantara itu anti-Arab, seringkali asal namanya sendiri justru nama Nusantara yang kemudian “di-Arab-Arabkan,” pakai ganti nama atau ditambah embel Abu-Abi atau Ummu-Ummi. Masih soal salat, orang Arab pakai jubah dan umamah (surban udeng-udeng), kita pakai batik dan kopyah. Itulah Islam Nusantara. Sebelum salat puji-pujian, setelah salat dzikir bareng dan mushafahah. Itulah Islam Nusantara. Nabi tidak mengajarkannya, tetapi juga tidak melarangnya. 

Soal zakat, kita jalankan zakat, tetapi objeknya tidak sama dengan orang Arab. Orang Arab zakat fitrah pakai kurma atau gandum, kita pakai beras. Itulah Islam Nusantara. 

Soal puasa, kita sama-sama tidak makan-minum dan jima’ dari subuh sampai maghrib. Tidak ada NU mengajarkan puasa ngebleng, puasa semalam suntuk karena Nabi tidak mengajarkannya. Tetapi soal menu buka puasa, orang Arab pakai kurma, kita kolak pisang. Itulah Islam Nusantara. Lepas bulan puasa, kita halalbihalal, didahului acara mudik kolosal. Itulah Islam Nusantara.

Soal haji, kita sama-sama pergi ke Arab, tidak ke Parung. Tetapi, soal dulu Nabi ke Makkah pakai unta atau kuda dan kita sekarang terbang pakai pesawat, itu soal teknis dan sama sekali bukan bid’ah. 

Orang Arab tidak punya budaya slametan. Orang Jawa hobi ‘cangkruk’, slametan yang isinya keplek dan nenggak miras. Walisongo datang, slametannya dipertahankan, tetapi isinya diganti tahlil dan salawat. Keplek dan mirasnya diganti berkat. Namanya tahlilan. Itulah Islam Nusantara. 
Orang Arab itu egaliter. Memanggil Nabi yang mulia tidak ada bedanya dengan memanggil penggembala domba, “Ya Muhammad.” Orang Jawa punya budaya unggah-ungguh, stratanya canggih dan rumit. ‘Njangkar’ alias manggil orang mulia apa adanya itu saru alias tabu. Ada embel-embel “Ngarso Ndalem”, Sinuhun, dst. Karena itu, orang Arab salawatnya cukup pakai redaki اللهم صل على محمد, orang NU ditambah kata Sayyidina (سيدنا). Itulah Islam Nusantara. 

Jadi Islam Nusantara itu bukan barang baru, itu soal ganti casing. Kalau ada yang ingin dipertegas dari Islam Nusantara adalah pandangan politiknya. Islam Nusantara itu pendukung sintesis Islam dan kebangsaan. NKRI final, titik. Tidak ada Khilafah sebagai sistem politik. NKRI yang isinya pembangunan inklusif, ekonomi berdikari, dan minim ketimpangan, itu sudah islami. Itu yang harus didorong. Tidak ada lagi membentuk Negara Islam. Manifestasi Islam Nusantara itu bukan hanya dalam fikrah dîniyah (agama), tetapi juga siyâsiyah (politik) dan iqtishâdiyah (ekonomi). Fikrah diniyah-nya tawassuth, fikrah siyâsiyah-nya NKRI, fikrah iqtishadiyah-nya ekonomi konstusi. Jadilah Negara Kesejahteraan Pancasila. Inilah tema Kongres II ISNU yang insyaAllah digelar di Bandung, 24-26 Agustus 2018: PEMBANGUNAN INKLUSIF DAN ISLAM NUSANTARA MENYONGSONG SE-ABAD INDONESIA SEBAGAI NEGARA KESEJAHTERAAN PANCASILA. 

Inti gagasan ini sederhana, kita ingin membangun Indonesia berdasarkan agama. Artinya kita tidak ingin membentuk Indonesia sebagai negara sekuler. Tetapi agama seperti apa yang ingin kita tegakkan? Agama yang ramah, toleran, inklusif, yang menunjang Pembangunan Indonesia, bukan Pembangunan di Indonesia. Tentu ada beda antara PEMBANGUNAN INDONESIA DAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA. Pembangunan Indonesia merefleksikan bahwa pelaku dan penerima manfaat pembangunan adalah rakyat Indonesia. Sementara Pembangunan di Indonesia adalah pembangunan oleh siapa saja di Indonesia, tidak peduli siapa pelaku dan penerima manfaatnya. Karena Indonesia mayoritas muslim, agama di sini adalah Islam. Jadi Islam yang ingin kita tegakkan adalah Islam nasionalis, Islam inklusif yang mendukung pembangunan inklusif. Itulah Islam Nusantara.  

Kalau kalian punya persepsi lain tentang Islam Nusantara, itu urusan kalian. Kami tidak mengurusi keyakinan orang lain. Kami hanya mengurusi keyakinan kami sendiri. Kami hanya ingin jadi umat Kanjeng Nabi Muhammad dengan segala ekspresi kami sebagai orang Jawa, orang Sunda, orang Melayu, dll. Kalau kalian menganggap ber-Islam harus sama atau semakin dekat dengan budaya Arab, silakan saja, asal kalian menghormati tempat bumi berpijak, Indonesia dan tidak   merusaknya. Indonesia dengan segala warna-warninya adalah anugerah bagi kita semua.

Sekretaris Jenderal PP ISNU