YAUMUL IJTIMA' MWC NU BINONG, MINGGU, 29 JANUARI 2017, PUKUL 08.00 - 12.00 WIB, TEMPAT MASJID JAMI AL-MUWAHHIDIN KP. PAWELUTAN DESA CITRAJAYA

Senin, 26 Juli 2021

Inkonsistensi Barisan Kadrun






Ketika negara Syria dan negara Irak yang sah diserbu kelompok ISIS, lalu kelompok ISIS membunuh, menyembelih dan memperkosa rakyat, menghancurkan bangunan-bangunan  termasuk mesjid, *_"kelompok kawan-kawan kita"_ di Indonesia* ini diam; bahkan sebagian mendukung ISIS, dan bahkan sebagian pergi ke medan perang membantu ISIS. 
Dalihnya adalah Syria dan Irak pro Iran Syiah jadi layak diperangi. 
Padahal negara Syria dan Irak yang mereka perangi adalah negara yang paling berani dan vokal melawan zionis Israel. Dibanding negara-negara Arab lainnya. 

*_"Kelompok kawan kawan"_* ini sering meneriakkan anti Amerika, tetapi mereka mendukung kelompok pemberontak Syria yang juga didukung Amerika. 

Ketika Yaman diserbu dan dihancurkan oleh negara Arab Saudi cs (direstui Amerika) dengan dalih memerangi kelompok Houthi 
*_"kelompok kawan-kawan kita di Indonesia"_* ini diam seribu bahasa. 
Tidak ada pembelaan terhadap rakyat Yaman dan sama sekali tidak ada kutukan terhadap negara agresor. 
Padahal Yaman adalah negeri nenek moyang sebagian besar etnis Arab yang datang ke Indonesia. 
Padahal korban yang mati di antara rakyat Yaman sangat besar. Negeri Yaman jadi hancur lebur. 

Ketika kelompok Hamas di Palestina berkonflik dengan Israel *_"kelompok kawan-kawan kita"_* ini sangat membela Hamas. 
Tak tahukah mereka bahwa Hamas berkawan dan dibantu Iran Syiah? Yang mereka perangi di Syria dan Irak?
Tahukah mereka, roket-roket siapa yang diluncurkan Hamas ke Israel?
Tak tahukah mereka bahwa Hamas juga berkonflik dengan ISIS? 
Yang mereka dukung dahulu? 
Tahukah mereka bahwa ISIS belum pernah menyatakan konflik dan bahkan belum pernah menyerang Israel? (Pernah sekali langsung minta maaf). 

*_"Kelompok kawan-kawan kita"_* ini biasanya alergi dan bahkan antipati terhadap segala yang berbau China. 
Terutama investasi China di Indonesia. 

Tak tahukah mereka bahwa China adalah pendukung setia Palestina sejak dahulu?
Baik secara diplomatik maupun material. 

Tak tahukah mereka bahwa China mempunyai volume perdagangan yang besar dengan Arab Saudi dan semua negara Arab di kawasan Timur Tengah?
Tahukah bahwa Arab Saudi lebih memilih perdagangan yang lebih besar dengan China daripada dengan Indonesia? 
Negara-negara Arab yang sangat Islami di Timur Tengah sangat menikmati hubungan bisnisnya dengan "Kafir Komunis China" yg dibenci _*"kelompok kawan-kawan kita"* di Indonesia_. 

Di dalam negeri _*"kelompok kawan-kawan kita"*_ sering menuduh pemerintah thogut dan kafir. 
*Tahukah kalian* bahwa Pemerintah Indonesia adalah salah satu negara yang sampai saat ini konsisten membela rakyat Palestina. Mau mengorbankan diri tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel. 

Di lain pihak *_"kawan-kawan kita"_* sering memuja Erdogan / Turki. Yang adalah negara yang sudah lama membuka hubungan diplomatik dengan Israel dan sudah menikmati enaknya berbisnis dengan Israel. 
Jadi siapa yang lebih jantan dan konsisten? Turki atau Indonesia?

Tahukah *_"kawan-kawan"_* bahwa Mesir, Maroko, UEA, Turki, Yordania, Bahrain, Sudan sudah membuka hubungan diplomatik dengan Israel? 
Padahal mereka negara-negara Arab/Timur Tengah tetangga Palestina. 

Jadi saya suka bingung, sebenarnya di mana konsistensi perjuangan _*"kawan kawan"*_?
Siapa yang kalian lawan dan siapa yang kalian bela? 

Kibarkanlah dulu Merah Putih ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ tinggi-tinggi. 
Hidup rukunlah dulu dengan saudara-saudara setanah air.
Cintailah budaya nasional yang beragam.
Cintailah Nusantara, kampung halaman sendiri.

Bersyukurlah kepada Allah, kita hidup di Indonesia.

Eddy Sinang Trenggono, DDB

Minggu, 25 Juli 2021

Cegah Covid 19

*Kepala Klinik Penyakit Menular, Universitas Maryland, AMERIKA SERIKAT Dr. Faheem Younus mengatakan* :
  
 *1. Kita mungkin harus hidup dengan C19* *selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun*.  
*Jangan menyangkal atau panik.* 
*Jangan membuat hidup kita tidak berguna*. 
*Mari belajar hidup dengan kenyataan ini.*

 *2. Anda tidak dapat menghancurkan virus C19* *yang telah menembus dinding sel*, *dengan meminum berliter liter air panas* - *Anda hanya akan pergi ke kamar mandi lebih sering*

 *3. Mencuci tangan dan merawat  jarak fisik dua meter adalah metode terbaik perlindungan Anda*

 *4. Jika  di rumah anda tidak ada pasien C19, maka tidak perlulah anda mendisinfeksi rumah anda.*

 *5. Tas / plastik belanjaan, pompa bensin, kereta belanja dan ATM tidak menyebabkan infeksi.* 
*Cuci tangan anda saja dan jalani hidup anda seperti biasa*.

 *6. C19 itu bukan Infeksi Makanan.* *Ini berhubungan dengan tetesan infeksi seperti flu.* *Jadi tidak ada risiko yang ditunjukkan bahwa C19 ditularkan melalui makanan atau dengan memesan makanan*

 *7. Anda bisa kehilangan indra penciuman dengan banyak pakai anti alergi dan infeksi virus. Ini hanya gejala non-spesifik C19.*

 *8. Begitu tiba di rumah, anda tidak perlu mengganti pakaian dengan segera dan mandi!*
*Kebersihan adalah suatu kebajikan tetapi jangan Paranoid !*

*9. Virus C19 itu tidak terbang di udara*. *Ini adalah infeksi tetesan pernapasan yang memerlukan kontak dekat*

*10. Udara itu bersih,* *Karena itu anda bisa saja jalan-jalan ke taman dan tempat umum. Tapi anda tetap  perlu menjaga jarak. Itulah untuk perlindungan fisik anda*

 *11. Anda cukup menggunakan sabun biasa untuk menghindari C19, tidak perlu anda menggunakan sabun anti bakteri. sebab C-19 itu adalah virus, bukan bakteri !*

 *12. Anda tidak perlu khawatir terkena Virus  tentang pesanan makanan anda. Tapi kalau anda khawatir juga anda  bisa memanaskan makanan itu dalam microwave, jika anda mau.*

 *13. Kemungkinan membawa pulang C19 dengan sepatu Anda* *seperti disambar petir dua kali sehari. Saya telah bekerja melawan virus selama 20 tahun - infeksi drop tidak menyebar seperti itu!*

 *14. Anda tidak dapat dilindungi dari virus dengan mengkonsumsi cuka, jus tebu dan/atau jahe!  Itu hanya untuk kekebalan, bukan Obat !!!.*

 *15. Mengenakan masker dalam waktu yang lama mengganggu pernapasan dan kadar oksigen Anda. Pakai itu Hanya di Tengah Orang Banyak*.

*16. Mengenakan sarung tangan juga merupakan ide yang buruk sebab  virus justru dapat terakumulasi ke dalam sarung tangan dan mudah ditularkan jika anda menyentuh wajah anda.  Jadi, lebih baik anda cuci tangan saja secara teratur dan agak sering.*

 *17. Kekebalan tubuh akan sangat lemah jika anda  selalu tinggal di lingkungan yang steril.*  *Bahkan jika kita makan suplemen / obat penambah kekebalan sekalipun, silakan saja anda keluar dari rumah anda secara teratur untuk jalan kaki berolahraga ke taman, ke pantai atau kemana pun* *Sebab kekebalan akan meningkat oleh sambungan ke patogen bukan dengan duduk-duduk di rumah saja dan mengkonsumsi makanan yang digoreng, pedas / manis dan minuman bersoda*.

*Artikel aslinya dapat dibaca pada:*
https://theazb.com/we-will-live-with-covid19-for-months-lets-not-deny-it-or-panic- dr-faheem-younus/

*Artikel ini sangat bagus ....karena itu harus dibaca oleh semua orang supaya kita nggak parno.*

_*Semoga bermanfaat bagi kelg besar WA ini๐Ÿ‘*_

_*SALAM Sehat...!!!*_

Minggu, 04 Juli 2021

Amanah dari mama uci menangkal virus

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Sekedar Informasi atau Nyambung AMANAT

Punten ku dulur ka baraya anu jarauh, berhubung jauh jeung loba sim abdi teu bisa nga informasikeun satu persatu. Cukup informasi di Fb jeng WA Grup bae nyah, khususna ka para dulur-dulur kula

Ayeuna pulau jawa ker di landa panyakit flu, demam / panyakit per-Anakan dari Virus Corona ( ANOSMIA ) Gejalanya sama dengan CORONA tapi Bukan Corona.
Matak loba anu Garering geh ayeuna, padahal mah flu jeng demam bangun nu demam biasa, tapi ripuh jasa kana awak bahkan loba anu di infus sagala.

Tah kukituna, sim abdi sebagai salah satu Murid Almarhum Abah Haji Uci Turtusi nyampekeun AMANAT ti Guru kula Abah Haji Entoh Tohawi { Adik Abuya Uci }, bahwa Abah Haji Entoh tea ngimpi kapanggih jeung Bapana nyaeta Abuya Dimyati
Cik Abuya Dimyati " Sampekeun ka dulur-dulur, ka para santri jeng Jama'ah pangajian " Jaga jeung lindungi diri urang kabehan tina iyeu Wabah / Virus supaya ulah beunang ku panyakit / supaya ulah garering. Anu ges gering supaya gera Calageur.

Cara menjaga diri tina iyeu panyakit atau cara Ngubarana. { Ngalawudhu - Mantos ngalawudhu baca Bismillaah 21 kali - Falaq sakali - Binnas sakali - Tiupkeun kana dampal lengeun terus usapkeun kana beungeut jeng usapkeun ka sakabeh awak anu ka todong ku lengeun Urang  } . Terutama dibacana tiap rek sare jeung hudang sare

Mudah"an urang calageur nyah tina iyeu panyakit anu melanda urang kabehan, paingan loba jasa anu gering horeng kitu meren ka ayaana

Iye informasi ulah di sapirakeun nyah
Lantaran anu ngomongna lain jelema sembarangan ( Abuya Dimyati ) . Anu ngimpinageh lain jelema biasa ( Abuya Entoh / Adina Abuya Uci ) .. Eta satiluna geh Wali Allah

Bejaan dulur nu lain nyah
Hampura anu teu ka Tandai

Wassalaam

Ulah poho " Babacan sebagai penangkal atau Ubar panyakitna Ulah poho DIBACA "
. Bismillaah 21 kali
. Qul 'Audzu birobbil falaq 1 kali
. Birobbinas 1 kali
Tiupkeun kana dampal lengeun, terus usapkeun kana bengeut jeng usapkeun ka sakabeh awak anu katodong ku Lengeun Urang

{ Mama Abuya Entoh / Adik Abuya Uci }

PPKM Darurat

#ShareBagikan
#BacaSampaiTuntas
#BiarTidakGagalPaham

*PPKM DARURAT !*

Oleh | *FAWAID ABDULLAH*
@ABAHLORA CHANNEL
*Pengasuh Pondok Pesantren Al-Aula Kombangan Bangkalan Madura &
*Pendiri/Ketua Umum
Gerakan Nasional Generasi Indonesia Bersarung-GIB Pimpinan Pusat Koordinasi Nasional

#SalamSehat
#SalamDaf_ullBala'

Bismillahirrahmanirrahim

_*"Laa Dharoro wa Laa Dhiroro; Jangan Bahayakan Diri Sendiri & Jangan Bahayakan Diri Orang Lain".*_
.
.
Pandemi COVID-19 ini sudah berjalan lebih satu tahun. Semua daya upaya telah kita lakukan bersama mulai dari yang sederhana, setengah sederhana, sampai massif. Oleh Pemerintah dan Masyarakat non Pemerintah. Kalangan Ulama juga tidak henti-hentinya menyerukan supaya kita ikhtiar lahir batin dan terus berdoa mohon kepada Allah untuk dijauhkan dari serangan Virus mematikan ini.

Sejak awal Pandemi ini, saya pun tak henti-hentinya juga ikut menyerukan : "Menghadapi Pandemi ini, Kita Jangan Terlalu Berani, Juga Jangan Terlalu Takut".

Makna dari Bahasa Saya itu lalu ada yang mengatakan kalau saya dianggap tidak percaya Covid ini. Naif sekali yang bilang begitu itu. Mbokya Lihat Rekam jejak Digital saya di Medsos, baik FB, Instagram dan YouTube ABAHLORA CHANNEL.

Dalam 8 bulan ini, atau dalam masa Pandemi ini, sudah 5 orang Keluarga inti Pesantren Kombangan yang ikut kena dampak Pandemi Covid. Ketiganya Wafat ! Walau tidak tercatat resmi terpapar Covid, tapi wafatnya di musim Pandemi. 

Akhir Nopember, saya dan keluarga Besar Pesantren ditinggal Wafat oleh Abahyai Hamdi Abdullah Rofiq Marbawi, Pendiri 3 Pesantren (Kombangan dan Banyuning Dajah). Lalu menyusul Bibi saya, Hj. Fatimah binti Mbah Yai Fadly, lalu menyusul Paman Saya, Al Ustadz M Sulaiman MR adik kandung Abahyai, atau Mantu dari Bibi yang Wafat lebih duluan.

Abahyai memang sudah punya penyakit2 bawaan terutama Diabetnya sudah 30 tahunan. Begitu juga Bibi saya itu sudah lama Sakit-sakitan. Paman saya juga punya penyakit Diabet dan pernah stroke, tapi wafatnya tidak ada gejala sakit.

Ahad minggu lalu, Ibunda Saya. Ummi Nyai Hajjah Maymunah Binti Mbah Yai Fadly, adik kandung Bibi Hj Fatimah binti Mbah Yai Fadly juga menyusul Wafat. Walau sudah puluhan tahun sudah sakit diabet, tapi hasil Swab di RS Haji Surabaya, beliau juga ikut terpapar Covid ini. 

Setelah beliau Wafat lebih duluan, tapi Adik kandung saya, Ananda Lora Irham Maulidy bin Abahyai Hamdi Abdullah Rofiq Marbawi, yang awal nya sehat2 saja, juga sudah Vaksin 2 kali. Hasil Swab di Surabaya, masuk Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya, karena pelayanan agak lambat akibat overload pasien. Lalu pindah ke RS. Husada Utama Surabaya, 3 hari kemudian, ikut menyusul Wafat nya Ummi saya. Adik saya masuk rumah sakit duluan, lalu Ummi Nyai menyusul masuk RS Haji Surabaya. Wafatnya lebih dulu Ummi Nyai, dan 3 hari berikutnya Adik Saya menyusul. Wafat.

Wafatnya dua orang inti Pesantren ini, Saya membuat Kebijakan Tegas!, Melarang ada Takziyah, Tahlil dan Yaasiin melibatkan banyak Orang. Hanya Santri yang mukim di Pondok, dan beberapa Alumni yang saya tunjuk yang boleh datang masuk Pintu Gerbang Pondok. Karena kedua orang yang saya sangat sayangi itu hasil Swab kena papar Covid. Demi Kebaikan Kemaslahatan Kesehatan bersama, saya Larang ada kerumunan didalam area Pondok. 

Di Gerbang Pondok, tertulis : "Pondok Pesantren Al-Aula Kombangan, Kawasan Protokol Kesehatan". Inilah bentuk Ijtihad dan Sikap saya terhadap Pandemi ini. Bandingkan dengan ketika wafatnya Abahyai, Ribuan Pelayat, dan Keluarga Besar Pesantren dan simpatisan yang hadir. 

Semua teman saya yang dari jauh ingin Takziyah, tapi saya larang, nunggu situasi lebih membaik. Begitu juga teman dari adik saya itu juga saya larang Takziyah. Adik saya itu sejak Mahasiswa aktivis Kampus, juga aktif di Lumbung Informasi Rakyat (LiRA) besutan HM Jusuf Rizal sang Presiden LIRA. Terakhir adik saya dipercaya menjadi Gubernur LIRA Jawa Timur. Tentu banyak teman dan jaringan nya. Semua saya Larang Takziyah. Termasuk Masyarakat sekitar Pesantren, semua saya Larang !. Sekali lagi, ini bentuk dan sikap saya atas Pandemi ini. Patuh Protokol Kesehatan !

Dari musibah wafatnya orang2 tercinta tersebut. Khususnya 2 yang terakhir, lalu saya kirim Ucapan Belasungkawa dan Ikhbar di Medsos, di akun FB Pesantren Kombangan, di Group2 WA dan bahkan saya Broadcast lewat Japri, kesemua kontak WA di HP saya, ada lebih 2500 kontak WA yang saya Broadcast.

Semua menjawab sangat ikut berbelasungkawa atas musibah saya ini. Hampir semua Group WA yang saya kirimi itu sangat ikut kehilangan dan duka cita. Kecuali 2 Orang yang nyinyir, sebut saja si Ndut Ndut (tidak layak saya sebut nama disini). Intinya, saya dibilang gak percaya Covid. Lalu satunya bilang : "baru nyadar !".

Naif sekali orang itu. Gak lihat rekam jejak saya. Kasihan sekali hatinya dipenuhi rasa "kurang elok", tidak berimbang dengan baju "kebesarannya".

Saya memang pernah membuat Tulisan agak "keras". Tulisan saya itu juga banyak di baca semua kalangan, bahkan sempat jadi Pro Kontra. Judulnya memang agak "seram" yaitu : MADURA SEHAT; Jangan Ajari Orang Madura "Membangkang".

Kalau itu yang dijadikan alasan saya tidak percaya Covid. Naif dan Tragis sekali menilainya.

Akibat protes "keras" saya itu, sehari kemudian. Saya kedatangan Tamu istimewa. Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron (adik kandung dari Allahyarham RKH Fuad Amin Imron/Bupati Legendaris Bangkalan, sejak 2004 sampai Wafatnya beliau, saya dekat sekali). 

Tamu yang ikut serta dengan Bupati saat itu, Kapolres Bangkalan, Dandim Bangkalan, lalu menyusul Wakil dari Kodam. Juga ikut serta KH Nasih Aschal (Ra Nasih), dan Rombongan sekitar 10 Mobil lebih.

Inti kedatangan tamu2 istimewa itu, saya katakan istimewa karena tidak saya undang. Beliau2 dengan sukarela datang ke Pesantren Kombangan.

Intinya, mengapresiasi tulisan yang saya posting sehari sebelumnya. Efek dari tulisan saya itu, beberapa Puskesmas di Bangkalan termasuk di sebelah Pesantren Kombangan, yang hanya berjarak 1 km sebelumnya di tutup, akhirnya di buka dan bahkan dapat support penuh dari Pemerintah terkait, termasuk bantuan Nakes dari Kodam dll.
.
.
*PPKM Darurat*
Akibat lonjakan paparan Covid ini, Pemerintah menetapkan kebijakan tegas. PPKM Darurat !. 

Namanya saja Darurat. Mafhum Kholafahnya (bahasa ushul fiqnya) berarti sudah diluar hukum normal. Bahasa Darurat itu jelas tidak akan lama. Ada masa yang sudah ditentukan. Sesuai Kebijakan tersebut. Tergantung situasi dan kondisi yang ada. Di Malaysia itu, PKP (bahasa lain dari PPKM ala Indonesia) juga menerapkan kebijakan yang serupa, bahkan konon kata banyak Alumni Pesantren yang saya asuh, lebih "ketat dan seram" dibandingkan di Indonesia.

Yang pernah Nyantri, lalu Ngaji Kitab Ushul Fiqh, pasti tahu, bahasa dan kaedah Darurat itu. Kalau yang tidak pernah Ngaji Ushul Fiqh, pasti tidak akan tahu, istilah Darurat itu. 

Sedikitnya, sudah lebih 1000 (seribu) Kyai2 Pengasuh Pondok, Gus, Ning, Lora, Ustadz-ustadzah dalam setahun lebih ini yang gugur syahid, akibat musim Pandemi ini. Di awali KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, yang wafat tanggal 2-2-2020 tahun lalu, sejak itu susul menyusul bagai daun di musim gugur, para masyayikh dan Kyai2 serta Guru2 Kita kembali keharibaan Ilahi Robbi.

Sudah tidak terhitung tetangga, kawan, teman, sahabat, bahkan keluarga inti yang kembali keharibaan Allah SWT. Bahkan, ada yang lebih ikut berduka dari saya. Misalnya Keluarga Besar Pesantren Sukorejo Situbondo, 12 masyayikh hanya dalam hitungan hari wafat susul menyusul. Lalu ada Kyai dan Isteri serta Mantunya dalam hitungan hari yang sama ikut wafat. Kemarin, Pengasuh Pondok Pesantren Bata-bata Pamekasan, usianya masih sangat muda juga wafat, sama seperti adik saya itu juga masih sangat muda.

Belum lagi, masyarakat umum. Gejala nya hampir semua sama, seperti yang sering disampaikan oleh Pemerintah. Tak terhitung jumlahnya, baik yang resmi di update situs resmi pemerintah maupun yang tidak. Gejala nya hampir semuanya sama. Hanya saja ada yang terang-terangan, ada juga yang tidak.

Kita tidak bisa memungkiri, ditengah situasi yang tak menentu seperti ini, ada oknum yang bermain-main dengan anggaran yang telah ditetapkan. Namanya saja Oknum. Tentu tidak bisa mewakili keseluruhan yang telah diperbuat oleh Pemerintah secara keseluruhan.

Ibarat Padi dalam sebuah lumbung. Kalau ada tikusnya. Jangan lumbung padinya yang dibakar atau di buang. Ambi saja tikus nya, semprot pake hama tikus atau lainnya. Jangan di gebyah uyah, dipukul rata.

Sejak awal bahkan sejak pilpres, saya memang berada di tengah, artinya tidak memihak si A dan si B. Tapi saya tetap memilih. Bahkan, saya pernah merilis hasil Istikharah terkait hasil pilpres dan pilgub Jatim. Entah sebuah kebetulan atau tidak, hasilnya yang saya posting sebelum Pilpres dan Pilgub berlangsung, hasilnya topcer. Dengan memakai Istikharah Ala Hadlrotussyaikh Mbah Yai Hasyim Asy'ari yang saya dapatkan Ijazah dari salah satu Dzurriyyah Hadlrotussyaikh, hasil Istikharah tersebut banyak cocoknya dengan hasil akhirnya.

Sering saya menyampaikan, bahwa yang baik dari Pemerintah Wajib kita Dukung dan Patuh, karena Patuh pada Ulil Amri itu Wajib. Kita semua ini hidup di Bumi NKRI, tidak ada dalil apapun yang bisa dibenarkan, menolak dan anti kepada Ulil Amri kalau kita ini masih dikatakan sebagai orang Islam yang beriman.

Sama halnya dengan kebijakan ini, PPKM Darurat. Saya menilainya sudah tepat !. Ini bagian dari Dar-ul Mafasid. Mencegah keburukan yang lebih besar. Makanya, ditetapkan hukum tidak normal, atau tepatnya Darurat itu tadi !.

Masyarakat harus terus di Edukasi. Dibimbing, dibina, dan diberikan penyadaran2. Namanya saja Masyarakat umum, tentu ada yang paham dan tidak paham, ada yang setengah paham. Termasuk para Kyai2 dan Asatidz. Masih banyak yang frame berpikir nya setengah paham dengan cara pandang yang konvensional dan kolot. Sehingga banyak yang membingungkan ummat nya.

Dalam kondisi seperti ini, situasi darurat. Semua pihak memang harus bersatu padu. Mulai Pemerintah, kalangan Ulama, Pesantren, Masyarakat Umum, semuanya harus berpikir jernih. Tidak egois dan semau gue. Hanya dirinya sendiri yang dipikirkan. Tidak bisa begitu !

Seperti yang saya tulis di bagian awal; Laa Dharoro wa Laa Dhiroro, Jangan Bahayakan Dirimu sendiri dan Jangan Bahayakan Diri Orang Lain !

Disiplin Protokol Kesehatan itu tidak melanggar hukum Agama Islam. Kita diajarkan sejak kecil, kalau ada anak kecil yang bermain yang membahayakan keselamatan jiwanya, tentu si bapak dan ibunya jelas melarang bahwa pasti melarang nya. Pasti orang tua nya bilang : "Jangan Nak, ini bahaya, ini begini dan begitu!". Pasti orang tua nya bilang begitu.

Kapan Pandemi ini berakhir ?. Menurut saya, tergantung kita sendiri sebagai manusia, sejauh mana Ikhtiar Lahir Batin dan Ihtiyath (Hati2) nya. Menurut saya, Ummat dan Masyarakat kita jangan hanya di ajari suruh berdoa, berdoa dan berdoa saja. Tapi Ikhtiar Lahiriyah seperti disiplin dan patuh Protokol Kesehatan nya itu diabaikan.

Manusia tidak boleh terlalu PeDe hanya dengan Do'a nya saja. Tetapi Ikhtiar Lahiriyah nya diabaikan. Karena Allah Ta'ala yang Maha Rahman Maha Rohim dan Maha SegalaNYA, memberikan Aturan berupa Syari'at melalui Baginda Nabi Nya untuk berbuat secara Lahiriyah yang terbaik sesuai Hukum Syariat Islam. Protokol Kesehatan itu tidak Melanggar Hukum Syariat Islam. Jadi, Ummat dan Masyarakat harus nya mematuhinya. Tidak ada alasan menolak atau mengabaikan nya ! TITIK TIDAK PAKAI KOMA !!!

HadanaAllah wa Iyyakum ! Wallahul Muwaffiq wal Musta'an.
Wallahu A'lam bi Murodihi

Pesantren Kombangan, Ahad 04 Juli 2021 Jam 03.00 WIB

Sabtu, 03 Juli 2021

Cegah Covid dengan Uap Air

Share dari Ketua Satgas Covid Pak Dwiyono, Informasi tentang pencegahan Covid19 :
1. Air panas yang Anda minum baik untuk tenggorokan Anda.
2. Namun virus corona ini tersembunyi di balik sinus paranasal hidung Anda selama 3 hingga 4 hari.
3. Air panas yang kami minum tidak sampai di sana.
4. Setelah 4 hingga 5 hari, virus yang tersembunyi di balik sinus paranasal ini mencapai paru-paru Anda.
5. Kemudian Anda kesulitan bernapas.
6. Itulah mengapa sangat penting untuk menghirup uap air panas, yang mencapai bagian belakang sinus paranasal Anda.
7. Anda harus membunuh virus di hidung dengan uap.
8. Pada suhu 50 ° C, virus ini menjadi lumpuh, lumpuh.
9. Pada suhu 60 ° C virus ini menjadi sangat lemah sehingga sistem kekebalan manusia mana pun dapat melawannya.
10. Pada suhu 70 ° C virus ini mati total.
11. Inilah yang dilakukan steam.
12. Seluruh departemen kesehatan masyarakat mengetahui hal ini tetapi banyak yang ingin memanfaatkan pandemi ini sehingga mereka tidak membagikan informasi ini secara terbuka.
13. Orang yang tinggal di rumah harus melakukan menghirup uap panas sekali sehari.
14. Jika Anda pergi ke pasar atau keluar rumah untuk berbelanja, menghirup uap panas dua kali sehari.
15. Siapapun yang bertemu dengan beberapa orang atau pergi ke kantor harus menghirup uap panas uap 3 kali sehari.
16. Seminggu ber-uap:
17. Menurut dokter, Covid -19 dapat dibunuh dengan menghirup uap dari hidung dan mulut, menghilangkan virus Corona.
18. Jika semua orang memulai Kampanye Drive Uap selama seminggu, pandemi akan segera berakhir.
19. Jadi inilah sarannya:
20. Mulai prosesnya selama seminggu dari pagi dan sore, selama 5 menit saja, untuk menghirup uap.
21. Jika semua mengadopsi praktik ini selama seminggu, Covid-19 yang mematikan akan terhapus.
22. Praktik ini juga tidak memiliki efek samping.
23. Jadi tolong kirimkan pesan ini ke semua kerabat, teman dan tetangga kalian, agar kita semua bisa bersama-sama membunuh virus corona ini dan hidup serta berjalan dengan bebas di dunia indah ciptaan Tuhan ini.
24. Uap menggunakan Eucalyptus Oil, minyak Kayu Putih atau Vicks lebih bagus lagi.
Berkah bagi semua yang akan menggunakan terapi ini dan membagikannya dengan orang lain ๐Ÿ™