Demikian ceramah yang disampaikan Ketua PBNU, Dr. KH. Marsudi
Syuhud. Pada Acara Pengajian Bulanan MWC NU Binong dan Tambakdahan yang diikuti
ribuan jamaah, di Halaman Masjid Jami Al-Muttaqien Kp. Jungklang Desa Mulyasari
Kec. Binong Kab. Subang. (Rabu, 24/02).
“Kenapa di timur tengah, negara yang banyak umat islamnya
mudah sekali perang?. Karena disana ulamanya, tidak punya oraganisasi semacam
NU. Mereka berjuang sendiri.” Kata Marsudi.
“Sebelum saling membunuh, mereka saling mengkafirkan dulu.
Nah model faham takfiri ini, sekarang sudah masuk ke indonesia. Negara kita
yang berketuhanan yang maha esa pun dianggap negara thoghut” tambahnya.
“Kenapa islam di indonesia aman. Karena ada Nahdlatul Ulama.
NU mempunyai fasilitas fasilitas brilian, yang bisa mengumpulkan banyak orang.
Sebelum lahir, masih dalam kandungan 4 bulan ada acara mapat, setelah lahir ada
acara Marhaba, setelah meninggalpun ada acara yaitu tahlilan” kata ketua PBNU
ini.“Satu-satunya organisasi yang mengurus umatnya dari sebelum lahir hingga meninggal adalah NU. Model seperti ini tidak ada di timur tengah. Kalau ada kiai yang berselisih, rukun kembali karena ketemu salaman pada acara tahlilan. Oleh karena itu Jangan sepelekan wahai pemerintah, bahwa tahlilan adalah perekat bangsa” tegasnya.
Pengajian bulanan ini dihadiri juga oleh Rais Syuriah PCNU
Subang KH. Agus Salim, Ketua Tanfidziyah PCNU Subang KH. Musyfik Amrullah, Lc.,
M.Si., Camat Binong H. Suhaendi, M.Si., Ketua PC Muslimat NU Subang Iis
Salamah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar