YAUMUL IJTIMA' MWC NU BINONG, MINGGU, 29 JANUARI 2017, PUKUL 08.00 - 12.00 WIB, TEMPAT MASJID JAMI AL-MUWAHHIDIN KP. PAWELUTAN DESA CITRAJAYA

Kamis, 13 Januari 2022

TIPS PUBLIC SPEAKING

Keterampilan berbicara di depan khalayak (Public Speaking) itu ditunjang dengan:

1. Kepercayaan Diri. 
2. Penguasaan Materi
3. Susunan kalimat, pemilihan kata dan diksi.
4. Kualitas Sound System. Hahahaha

Tips menjadi pembawa acara formal:

1. Bersuara jelas. Tata suara harus pas. Jangan terlampau tegas, juga tidak terlalu lebai.

2. Jaga jarak bibir dengan mikropon. Jangan terlalu dekat, jangan terlalu jauh.

3. Atur intonasi. Jangan terlalu ngebas seperti MC dangdut koplo. Juga tidak terlampau cempreng-riang seperti MC acara undian.

4. Kuasai materi. Baca susunan acara sebelumnya. Pahami. Termasuk ketika melafalkan nama orang beserta gelar. Misalnya, KH. Hasyim Asy'ari jangan dibaca KH. Hazim Ashari, KH. Hasyim Muzadi jangan dibaca KH. Hazim Mujadi. Khofifah jadi Kopipah, Miftakhul jadi Miptakul, dst. Beberapa kali nama saya keliru dibaca, Mumazziq jadi Muzammiq, Mumayyiz, Mumajjik, Mumaqqiz, Muwafiq, dan Mumazziz. 😂

Jangan sampai keliru dalam membaca gelar, Dai Ilallah dibaca Doi Ilallah. Almukarrom difasihkan menjadi almuharrom, dst. Juga gelar akademik, antara dokter dengan doktor. Juga melafalkan gelar, Ph.D jangan dibaca P-H-D, melainkan pi-eich-di. Cermati detail dan latih berulang-ulang sebelum tampil agar tidak terpeleset lidah.

5. Hindari menggunakan kata yakni, bisa diganti yaitu. Minimalisir kata-kata "luar biasa", ganti dengan kata lain, seperti "bagus", "baik", dst.

6. Atur waktu. Jangan terburu-buru dan terlalu singkat. Juga jangan memakan waktu seperti orang yang berpidato. Ingat, MC adalah pengantar acara, bukan pembicara utama.

7. Sesuaikan pakaian. Atur bibir untuk selalu tersenyum. Atur gestur pada batas kesopanan. Dan, cermati susunan acara agar tidak ada yang terlewat.

Tips Menyampaikan Materi Pidato.
Sebelum tampil:

1. Berpenampilan Menarik dan Sopan. Hindari penampilan berlebihan dan cenderung norak, walaupun bagi sebagian orang mungkin dianggap wajar. Sesuaikan dengan kondisi acara. 

2. Memahami Materi dengan Baik. Data, cerita, fakta, argumentasi. Disampaikan dengan jujur. Hindari hoax atau kabar yang belum jelas kebenarannya. Jika membutuhkan dalil, berupa ayat, hadits, atau maqolah, kutip dengan lugas. Jika menyampaikan informasi, gunakan data yang jelas. 

2. Percaya Diri. Tatapan mata beredar "menyapu" hadirin. Hindari penggunaan kata "anu", "apa itu...?mmm", "E...e...e...". Percaya diri bisa dilatih dengan latihan berulangkali, juga ditumbuhkan dengan pengalaman dan jam terbang.

3. Intonasi. Kapan lantang, kapan setengah berbisik, kapan pula harus mendayu dan dramatis. Berbicara di depan anak, remaja, maupun orang dewasa harus menguasai teknik retorika sekaligus mengenali gestur/bahasa tubuhnya. Pendengar yang bosan tampak dari gesturnya. Demikian pula dengan pendengar yang tidak nyaman dengan materi yang kita sampaikan.

4. Gestur. Ada gestur konvensional: susuai dengan tata aturan/adat yang berlaku. Misalnya, ketika mengajak hadirin berdoa, maka kedua telapak tangan diangkat; membangkitkan semangat dengan mengepalkan tangan; menunjukkan empati dengan meletakkan tangan di dada; meminta maaf dengan mengatupkan kedua telapak tangan, dst. Ada juga gestur alami. Sesuaikan dengan kondisi.

5. Komunikatif-Dialogis dengan Hadirin. Gunakan kata "kita", bukan "kalian" saat menyapa audiens. Ini untuk melibatkan kehadiran pendengar dalam uraian yang kita sampaikan. Bisa juga dengan menggunakan pertanyaan singkat, "Betul, nggak?", atau mendoakan audiens, "Saya doakan semoga yang hadir selalu sehat. Bahagia. Dan ditakdirkan Allah untuk ziarah ke Makkah-Madinah!", "Siapa yang cinta Rasulullah?", dst.

****
Kendala yang ada dan Solusinya:

Tidak Menguasai Materi. Solusi: Latihan sesering mungkin sebelum tampil. Catat Materi per poin. Hafalkan. Siapkan improvisasi.

Grogi. Tidak Percaya Diri. Solusi: Latihan di depan cermin. Latihan di depan sahabat yang siap mengkoreksi. 

Audiens yang cuek/berbicara sendiri/mengantuk. Solusi: sapa mereka, beri sentuhan humor, beri anekdot, ajak yel-yel, ajak nyanyi/shalawatan bersama.

Lupa poin dalam topik. Rileks. Ambil Nafas. Ajak audiens menyanyi/shalawat, sambil mengingat poin yang terlupa.

Wallahu A’lam Bisshawab
*
Disampaikan dalam Materi Public Speaking, sub-materi menjadi MC dan Mubalighah, yang digelar oleh PAC Fatayat NU Gumukmas, Jember. Rabu, 12 Januari 2022, di SMK Plus Mujahidi, Tembokrejo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar